• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued) c PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Dalam dokumen Financial Report Interim 30 September 2017 (Halaman 62-64)

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

16. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued) c PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

(“SMBC”) (lanjutan)

c. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“SMBC”) (continued)

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saldo terutang fasilitas pinjaman ini sebesar $AS10.000.000 dan $AS6.308.700 (setara dengan Rp134.920 dan Rp 84.764).

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of these loan facilities amounted to US$10,000,000 and US$6,308,700 (equivalent to Rp134,920 and Rp84,764, respectively).

d. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk d. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 4 Juli

2012 yang terakhir kali diubah pada tanggal 2 September 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Tidak Langsung untuk keperluan penjaminan dan modal kerja yang terdiri dari Standby Letter of Credit (“SBLC”)/Bank Garansi

(“BG”), Letter of Credit (“LC”)/Surat Kredit

Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”), Trust

Receipt (“TR”), dan kredit modal kerja post- financing dengan batas maksimum gabungan sebesar $AS50.000.000.

Based on a credit agreement dated July 4, 2012, with latest amandement on September 2, 2016, the Company obtained an Indirect Credit facility for guarantee and working capital purposes consisting of Standby Letter of Credit

(“SBLC”)/Bank Guarantee (“BG”), Letter of Credit (“LC”)/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”), Trust Receipt (“TR”), and post- financing working capital credit with a maximum combined limit of US$50,000,000.

Fasilitas ini dapat digunakan oleh entitas anak dan grup usaha Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2016, ETSA menggunakan fasilitas ini.

These facilities could be used by the Company’s subsidiaries and business groups. As of June 30, 2016, ETSA used these facilities.

Fasilitas ini dikenakan bunga yang suku bunganya akan ditetapkan secara negosiasi pada saat realisasi dan fasilitas ini akan jatuh tempo sampai dengan tanggal 3 Juli 2018.

These facilities bear interest at the rate which will be determined through negotiation on withdrawal and these facilities will mature up to July 3, 2018.

Fasilitas ini mensyaratkan Perusahaan untuk, antara lain, mengusahakan rasio lancar minimal sebesar 1 kali dan rasio utang terhadap ekuitas maksimal sebesar 3,5 kali. Fasilitas ini diberikan tanpa jaminan (clean-basis).

These facilities require the Company, among others, to reach the minimum current ratio at 1 time and the maximum debt to equity ratio at 3.5 times. These facilities are provided on a clean- basis.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saldo terutang fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar $AS136.895 dan $ASNihil (setara dengan Rp1.847 dan RpNihil).

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of these loan facilities amounted to US$136,895 and US$Nil (equivalent to Rp1,847 and RpNil, respectively).

e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(“BRI”) e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”)

Berdasarkan perjanjian tanggal 27 September 2012 yang terakhir kali diubah pada tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas penjaminan bank yang terdiri dari BG/SBLC dengan batas maksimum sebesar $AS15.000.000 dan penangguhan jaminan

impor (“PJI”)/LC/SKBDN dengan batas

maksimum sebesar $AS5.000.000.

Based on an agreement dated September 27, 2012, with latest amandement on February 5, 2016, the Company obtained bank guarantee facilities consisting of BG/SBLC with a maximum limit of US$15,000,000 and preshipment import

financing (“PJI”)/LC/SKBDN facility with a maximum limit of US$5,000,000.

e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(“BRI”) (lanjutan)

e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(“BRI”) (continued)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 5 Februari 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja impor/TR dengan batas maksimum sebesar $AS5.000.000 untuk mem-back-up fasilitas PJI dan menampung LC/SKBDN yang telah jatuh tempo. Fasilitas ini dikenakan bunga dengan suku bunga tetap tertentu. Fasilitas PJI bersifat interchangeable dengan fasilitas kredit modal kerja impor/TR. Fasilitas-fasilitas tersebut berjangka waktu sampai dengan tanggal 27 September 2018. Fasilitas-fasilitas tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk, antara lain, tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BRI. Fasilitas-fasilitas tersebut diberikan tanpa jaminan (clean-basis).

Based on a credit agreement dated February 5, 2016, the Company obtained import working capital/TR facilities with a maximum limit of US$5,000,000 to back-up the PJI facility and to resettle the LC/SKBDN that has been due. These facilities bear interest at certain fixed rate. The PJI facility is interchangeable with the import working capital credit/TR facilities.

These facilities are available until September 27, 2018. These facilities require the Company, among others, not to perform certain actions without prior written approval from BRI. These facilities are provided on a clean-basis.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saldo terutang fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar $AS1.600.000 dan $ASNihil (setara dengan Rp21.587 dan RpNihil).

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of these loan facilities amounted to US$1,600,000 and US$Nil (equivalent to Rp21,587 and RpNil, respectively).

f. PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) f. PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2015 yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 5 Juni 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Trade Finance Loan untuk mendukung pengadaan barang dan jasa dengan batas maksimum sebesar $AS10.000.000.

Based on a credit agreement dated April 28, 2015, which was amended and restated on June 5, 2015, the Company obtained a Trade Finance Loan facility to support its procurement of goods and services with a maximum limit of US$10,000,000.

Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah marjin tertentu per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penarikan pertama kali.

This facility bears interest at the rate of LIBOR plus certain margin per annum and will mature in 12 (twelve) months since the date of first drawing.

Fasilitas ini, bersama dengan fasilitas Term Loan yang diperoleh dari ANZ (Catatan 21), mensyaratkan Perusahaan untuk, antara lain, memelihara rasio pengembalian utang minimal sebesar 1,1 kali dan rasio utang berbunga konsolidasian terhadap EBITDA konsolidasian maksimal sebesar 3,5 kali. Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan aset tetap tertentu senilai tidak kurang dari $AS47.812.500 (Catatan 12).

This facility, together with the Term Loan facility obtained from ANZ (Note 21), required the Company, among others, to maintain the minimum debt service coverage ratio at 1.1 times and the maximum consolidated interest-bearing debt to consolidated EBITDA ratio at 3.5 times. These facilities are secured by certain fixed assets worth not less than US$47,812,500 (Note 12).

Pada tanggal 31 Desember 2015, fasilitas- fasilitas pinjaman ini tidak digunakan oleh

As of December 31, 2015, this loan facility was not used by the Company. Based on an

Dalam dokumen Financial Report Interim 30 September 2017 (Halaman 62-64)