• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalur Pendidikan Jenis Pendidikan Tingkatan Pendidikan 

E. Pintu keluar

Pintu keluar dan pintu darurat pada sekolah harus ditandai dengan jelas sehingga pada saat digunakan, pengguna tidak merasa ragu-ragu dan bingung. Umumnya pintu keluar sekolah yang tersedia sebanyak dua atau lebih. Pintu keluar terdekat harus dapat dilihat dari setiap sudut di koridor.

F. Pintu Kelas

Pintu kelas sebaiknya diletakkan di bagian depan kelas dan dimundurkan dari koridor dan mempunyai sebuah jendela kaca kecil dengan bahan kaca (tempered glass3) agar pengguna pintu yang berasal dari dalam maupun luar kelas dapat melihat jika ada yang mendekati pintu sehingga tidak terjadi tabrakan. Perbedaan level sebaiknya dihindarkan agar pada saat pemindahan peralatan maupun perabot tidak terganggu. Jika pintu kelas berfungsi sebagai pembatas antara dua ruang kelas, sebaiknya material pintu bersifat akustik dan mudah untuk digunakan.

G. Koridor

Sebuah koridor yang baik adalah koridor dimana siswa dapat bergerak bebas di dalamnya. Dinding koridor harus bersih dari segala halangan. Untuk lemari loker, hydrant box, pintu kelas, dan lainnya sebaiknya dimundurkan sehingga semua itu tidak mengganggu aktivitas siswa. Jika koridor lebih panjang dari 60 meter maka pola lantai atau perspektif harus dibedakan.

      

3 Tempered glass adalah salah satu kaca yang aman untuk digunakan, kaca ini lebih kuat empat sampai lima  kali dari kaca normal dan hancur berkeping‐keping ketika kaca ini pecah. Kaca ini dihasilkan melalui proses  panas dan dingin, yang membuatnya lebih kuat dibandingkan dengan kaca normal. 

H.Tangga

Syarat untuk sebuah tangga di sekolah sebaiknya mempermudah dan mempercepat pergerakan, dan aman. Untuk menghindari agar siswa tidak saling berdesakan ketika mereka pindah ke kelas lainnya, sebaiknya ukuran tangga adalah 1,4 meter- 1,5 meter. Konstruksi tangga sebaiknya tahan api dan mengarah ke pintu darurat. Akan lebih baik lagi jika tangga mempunyai sistem pengontrol asap. Pada kedua sisi tangga harus terdapat pegangan tangan dan pada bagian ujung anak tangga dianjurkan untuk memakai bahan yang tidak licin seperti gambar berikut.

I. Ruang Kelas

Standar kapasitas ruangan kelas berbeda-beda tergantung dari tingkat dan fungsi kelas tersebut. Untuk kelas tingkat dasar dan menengah, umumnya kapasitas yang diizinkan sekitar 27 murid sedangkan untuk sekolah taman kanak-kanak adalah maksimal 20 murid.

Gambar 2.7 Bagian dinding koridor yang dimundurkan

Gambar pertama menunjukkan ukuran kelas yang standar dengan bagian pintu sedikit menjorok ke dalam dan dengan susunan kursi yang standar.

Gambar kedua, dengan ukuran dan bentuk sedemikian rupa merupakan kelas tersebut sangat fleksibel karena dapat dijadikan ruang diskusi maupun ruang belajar bersama bagi murid-murid.

Untuk gambar ketiga adalah ruangan kelas yang menampung siswa dalam jumlah yang banyak (dapat menampung sekitar 64 siswa) dan setiap barisan kursi ditinggikan sedikit agar pandangan dari belakang tidak terganggu.

Kelas berbentuk persegi terbukti lebih efisien dibandingkan dengan kelas berbentuk persegi panjang.

Luas ruangan kelas yang direkomendasi bagi kelas tingkat dasar menurut buku Time Saver Standards for Building Types adalah sekitar 85-115 m2, untuk tingkat menengah, luas ruangan kelas berkisar antara 75-90 m2. Penggabungan kelas untuk belajar bersama bias saja terjadi, maka dengan pertimbangan hal tersebut, sebaiknya ada beberapa ruangan kelas yang dinding pemisahnya berupa pintu lipat dengan nilai akustik yang cukup tinggi sehingga kedua kelas tidak saling mengganggu ketika dipisahkan.

Persyaratan umum untuk rancangan ruangan kelas

 Ruang sisa secukupnya diperlukan di bagian depan ruangan kelas untuk peralatan audiovisual, seperti layar proyeksi, papan, dan lainnya,

 Ketinggian langit-langit maksimum adalah 2,85 meter,

 Pencahayaan alami sangat dibutuhkan, jika memungkinkan arah cahaya datang dari bagian kiri pundak siswa, dan

 Material dinding dan langit-langit harus memiliki nilai akustik yang tinggi. Lokasi ruangan kelas tentunya harus berada pada lokasi yang tingkat kebisingannya paling rendah, terbebas dari gangguan kebisingan dari luar.

Ruangan kelas adalah simbol dari filosofi pendidikan. Ada sebuah filosofi yang berasumsi dan menganggap murid akan belajar hal yang sama, pada waktu yang sama, dari orang yang sama, dengan cara yang sama, untuk beberapa jam dalam satu hari.

Gambar 2.10 Sketsa dua ruangan kelas yang dapat digabungkan

Gambar 2.11 Sketsa hubungan ruangan kelas dan koridor

FASILITAS RUANGAN KELAS

Sistem pengajaran yang modern tentunya menuntut fasilitas sebuah ruangan kelas untuk terus bertambah dan canggih. Pelajaran dapat diberikan melalui berbagai media, seperti misalnya dari buku, peralatan audio-visual, perekam, televisi, dan lainnya sehingga rancangan sebuah ruangan kelas haruslah terdapat area untuk peralatan seperti yang disebutkan di atas.

Beberapa sekolah mempunyai ruangan kelas yang berbeda untuk pelajaran terterntu, misalnya pelajaran bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, seni, dan musik. Ruangan kelas ini masing-masing membutuhkan fasilitas yang berbeda, maka beberapa sekolah menerapkan sistem ‘pindah kelas’ jika pelajaran berganti. Ada pula sekolah yang menyediakan beberapa ruangan kecil untuk menyimpan masing-masing peralatan yang dibutuhkan, agar murid-murid tidak perlu berpindah kelas.

Untuk kelas dengan fungsi seperti studio disarankan berbentuk L dengan pembagian zoning seperti gambar berikut.

Gambar 2.12 Sketsa zoning ruang kerja siswa (studio)

Untuk kelas tingkat menengah, sebuah ruang kelas membutuhkan ruang penyimpanan, yang berfungsi untuk menyimpan hasil karya murid, peralatan mengajar, buku referensi, peralatan menulis, poster, peta, globe dan lainnya yang merupakan milik bersama.

Untuk kelas tingkat kanak-kanak, SD 1 sampai dengan SD 3, ruangan kelas sebaiknya berada di dekat toilet ataupun toilet merupakan bagian dari ruangan kelas. Ini untuk mempermudah guru untuk membantu murid yang masih kecil. Sedangkan untuk kelas tingkat atas, hanya perlu 1 toilet pusat di setiap lantai. Fasilitas lainnya yang dapat ditambahkan adalah tempat minum bagi murid- murid dan ini biasanya diletakkan di bagian koridor.

J. Area Display

Area display yang berada di depan pintu masuk dapat memperkuat pernyataan misi belajar di sekolah. Secara tipikal, sebuah area display tidaklah cukup untuk memajang karya siswa, dan setiap ada kesempatan, maka area display perlu ditata dan diganti dengan tugas atau karya siswa yang lain.

Gambar 2.14 Sketsa area display Gambar 2.13 Sketsa area kerja kelompok dan

K. Area Bermain

PERTIMBANGAN LOKASI

Kriteria untuk area bermain, seperti hubungan dengan perumahan yang berdekatan, keseimbangan tanah, tanaman eksisting, topografi eksisting, dan lainnya adalah hal yang penting dan sebaiknya dipertimbangkan. Hal lain yang perlu diberi perhatian adalah ruang terbuka dengan fungsi lapangan bermain agar mempunyai tanaman eksisting di sekitarnya untuk membayangi, menyediakan oksigen, dan penahan angin (windbreak). Untuk lahan yang kecil, lapangan bermain dapat diletakkan di lantai atap. Hal seperti ini dapat membantu mengurangi penggunaan lahan yang besar.

DENAH AREA BERMAIN

Untuk menciptakan denah dan peletakkan fasilitas rekreasi dan bermain yang baik, pertimbangkan hal-hal seperti di bawah ini:

 Orientasi matahari dan angin,

 Sirkulasi untuk pengguna dan pengawas,

 Buffer,

 Akses menuju shower, ruang kelas, dan area parkir,

 Fleksibel agar dapat digunakan untuk keperluan panggung atau perluasan bangunan pada suatu saat,

 Menciptakan suasana dan pengalaman belajar bagi anak-anak,

 Aman dan mudah diawasi

 Cocok untuk segala usia belajar dan jenis kelamin,

 Perbedaan ketinggian untuk keperluan drainase, dan

Tingkat SMP sampai dengan tingkat SMA

Olahraga: Baseball, tennis, sepak bola, bola basket, bola voli, atletik, fitness, dan lainnya                         Sepak bola  Fitness Archery  Basketball court 

Gambar 2.15 Beberapa jenis permainan untuk usia SMP dan SMA

L. Ruang Musik

Beberapa waktu yang lalu, seni dan musik dianggap sebagai “Soft Science”, pendidikan yang kurang penting akan tetapi pendidikan yang baik.

Program musik biasanya dibagi dalam empat bagian yaitu aktivitas instrumental, aktivitas paduan suara, teori musik, dan aktivitas korelasi seperti drama dan opera.

Sirkulasi di dalam ruang musik harus diperhatikan. Ruang penyimpanan alat musik harus tersedia dan terencana dengan baik sehingga sirkulasi siswa menjadi mudah ketika mengambil dan mengembalikan alat musik, membawanya ke pentas, lapangan, dan lainnya.

Ukuran, bentuk, material adalah faktor lain yang penting untuk dipertimbangkan dalam merencanakan dan merancang fasilitas ruang musik. Ruang musik haruslah bersifat akustik, bergema, dan menyerap suara. Hal ini dapat diterapkan melalui pemilihan material dinding, langit-langit dan lantai.

Gambar 2.17 Contoh ruang musik yang berada di luar ruangan Gambar 2.16 Contoh susunan ruang di ruang musik

M. Ruang Serbaguna

Ruang serbaguna berfungsi sebagai tempat dimana murid-murid dapat saling berkumpul dan melakukan kegiatan bebas di dalamnya. Fungsi ruang serbaguna dapat disesuaikan sesuai dengan waktu, pengguna, dan kegiatan yang akan terjadi di dalamnya.

Ruang serbaguna dapat difungsikan sebagai kantin pada saat jam makan siang, setelah itu ruang tersebut dapat difungsikan sebagai ruang pertemuan setelah sekolah dengan kegiatan bermain, diskusi, ataupun lainnya. Selain itu, dapat juga menampung acara-acara sekolah lainnya.

Ruang serbaguna haruslah fleksibel dan cukup luas sesuai dengan jumlah murid di dalamnya. Rancangan ruang serbaguna juga harus mempunyai dasar fungsi bangunan yang akan diterapkan di dalamnya, misalnya jika ruang serbaguna difungsikan sebagai ruang pertunjukkan maka ruang serbaguna haruslah mempunyai area panggung dan backstage, jika ruang serbaguna difungsikan sebagai kantin sementara maka dapur kecil haruslah tersedia.

N. Lingkungan Belajar

O. Pencahayaan Ruang Kelas

Untuk sistem pengajaran mendatang, banyak sekolah akan menggunakan proyektor, slide, televise, dan alat elektronik lainnya sebagai media mengajar. Hal ini perlu menjadi pertimbangan untuk pengaturan cahaya di dalam ruangan kelas. Tirai jendela sebaiknya disediakan untuk digunakan apabila pengguna kelas merasa silau di dalam kelas. Sebuah jenis penutup jendela yang disebut

venetian blinds adalah jenis jendela yang dianjurkan dalam pemakaian di dalam

kelas karena jenis penutup jendela ini mudah digunakan dan gampang untuk dibersihkan dibandingkan jenis penutup kaca lainnya.

Dokumen terkait