• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah

Dalam dokumen Bimbingan konseling dalam Perkembangan p (Halaman 106-116)

ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

D. Pola Organisasi Bimbingan dan Konseling di sekolah

Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing- masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Secara rinci deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing personel, serta organisasi bimbingan dan konseling di sekolah dapat disimak pada tabel 1. Berikut :

Tabel. 1. Deskripsi Tugas Personalia Bimbingan Konseling di Sekolah Jabatan

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Koordinator Bimbingan dan KonselingKonselor atau Guru

Deskripsi Tugas

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah;

Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan

107 Pembimbing

Guru Mata Pelajaran Wali KelasStaf

AdministrasiManajemen

Bimbingan dan KonselingPola LamaMenitikberatkan pada siswa yang

beresiko/bermasalahDilaksanakan

karena adanya

krisis/masalahPendekatan

panggilan (on call)Disampaikan dan dilaksanakan hanya oleh konselorDimiliki hanya oleh staf konseling (konselor)Mengukur jumlah usaha yang dilakukanBerurusan dengan proses melaksanakan pekerjaanMemfokuskan pada tujuan dan yang dianggap baikBekerja untuk memelihara sistem yang adaMembicarakan tentang bagaimana bekerja kerasProses KonselingBersifat klinisMelihat kelemahan klienBerorientasi pemecahan masalah klien (siswa)Konselor seriusDialog menekan perasaan klien dan klien (siswa) sering

bimbingan dan konseling di sekolah;

Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah;

Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah;

Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing; Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan;

Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik pelaksanaan tugas; Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (seperti Perusahaan/Industri, Dinas Kesehatan, kepolisian, Depag), atau para pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling (seperti psikolog, dan dokter)Mengkoordinasikan

108 tertutupKlien sebagai

obyekKonselor dominan dan bertindak sebagai problem solver

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personel sekolah. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan

konseling.Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam: (a) memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling; (b) menyusun program bimbingan dan konseling; (c) melaksanakan program bimbingan dan konseling; (c) mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling; (d) menilai program bimbingan dan konseling; dan (e) mengadakan tindak lanjut.

Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana;

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan

konseling (terutama kepada siswa).

Merencanakan program bimbingan dan konseling bersama kordinator BK.

109 bimbingan dan konseling.

Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang menjadi tanggung jawabnya (melaksanakan layanan dasar, responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem).

Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

Menganalisis hasil evaluasi.

Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian.

Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling.

Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru pembimbing atau kepada kepala sekolah. Menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia (seperti taat beribadah, jujur; bertanggung jawab; sabar; disiplin; respek terhadap pimpinan, kolega, dan siswa).

Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan sekolah yang menunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah.Membantu memasyarakatkan

110 layanan bimbingan dan konseling kepada siswa.

Melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling.

Mengalihtangankan (merujuk) siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling (program perbaikan dan program pengayaan, atau remedial teaching).

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian layanan bimbingan dan konseling

Menerapkan nilai-nilai bimbingan dalam PBM atau berinteraksi dengan siswa, seperti : bersikap respek kepada semua siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, atau berpendapat, memberikan reward kepada siswa yang menampilkan perilaku/prestasi yang baik,

111 menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berfungsi sebagai ”uswah hasanah”. bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan pada siswa dengan perbandingan 1 : 150 orangMembantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya.

Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling.

Memberikan informasi tentang keadaan siswa kepada guru pembimbing untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling.

Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan secara khusus dalam belajarnya.

Ikut serta dalam konferensi kasus.Membantu guru pembimbing (konselor) dan koordinator BK dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah;

112 Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.

Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan dan konseling. Adapun struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di SMP/MTs. dan SMA/MA/SMK

Beban tanggungjawab guru pembimbing (konselor) melaksanakan layanan bimbingan dan konseling adalah 1 : 150 siswa, sehingga jumlah konselor yang dibutuhkan pada satu sekolah adalah jumlah seluruh siswa dibagi 150. Pemberian layanan dasar bimbingan secara klasikal dapat memanfaatkan waktu pengembangan diri yaitu 2 (dua) jam pelajaran. Aktivitas dapat dilakukan didalam maupun diluar kelas secara terjadwal sehingga setiap siswa memperoleh kesempatan memperoleh layanan. Lingkup materi layanan adalah layanan pribadi, sosial, belajar maupun

113 karir.

Terkait dengan peran pengawas sekolah, maka dalam hal ini pengawas sekolah perlu mengetahui dan memahami bagaimana struktur dan lingkup program sebagai bahan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja konselor dan pelayanan pendidikan psikologis yang diterima oleh peserta didik untuk mendukung pencapaian perkembangan yang optimal serta mutu proses dan hasil pendidikan

Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dengan melakukan diskusi terfokus berkenaan dengan ketersediaan personil konselor sesuai dengan kebutuhan (berdasarkan jumlah siswa) serta upaya-upaya untuk memenuhi ketersediaan konselor, optimalisasi peran dan fungsi personil sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling, serta mekanisme layanan sesuai dengan peran dan fungsi.

Manajemen pengelolaan dan proses bimbingan konseling sekolah terus mengalami penyempurnaan sejalan dengan tuntutan zaman, adapun pergeseran pola manajemen dan proses

114 bimbingan dan konseling di sekolah dapat kita lihat pada table 1.2 berikut :

Tabel 1.2 Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan Konseling di Sekolah Pola BaruMelayani seluruh siswa (guidance for all)Dilaksanakan berdasarkan kurikulumTerjadwal (kalender)Kolaboratif antara konselor, guru, orang tua dan masyarakatDidukung dan dimiliki oleh seluruh komunitasMengukur dampak yang dikaitkan dengan tujuanBerurusan dengan pencapain tujuan, sasaran dan hasilMemfokuskan pada pencapaian (accomplisment)Responsif dan beradaptasi dengan perubahanMembicarakan tentang efektivitas kerjaBersifat pedagogisMelihat potensi klien (siswa)Berorientasi pengembangan potensi positif klien (siswa)Menggembirakan klien (siswa)Dialog konselor menyentuh klien (siswa), klien (siswa) terbukaKlien (siswa) sebagai subyekKonselor hanya membantu dan memberi alternatif-alternatif

115 E. Peran Guru Matematika Dalam Organisai Bimbingan dan Konseling di

Sekolah

Sebagaimana telah dipaparkan diatas, bahwa setiap guru mata pelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam bimbingan dan konseling disekolah. Karena hal tersebut, kita sebagai calon guru matematika dituntut untuk memiliki keilmuan yang berkaitan dengan BK. Mengapa hal itu penting?, karena sebagaimana yang kita tahu selama ini, banyak ditemukan peserta didik yang bermasalah dengan pelajaran matematika. Sehingga dengan memiliki pengetahuan tentang bimbingan konseling, guru matematika ke depan bisa memberikan perlakuan dan pelayanan yang baik dan benar kepada peserta didik yang bermasalah dengan matematika.

Harapannya, dengan kemampuan guru mata pelajaran, khususnya matematika dalam memberikan perlakuan yang tepat dan benar kepada peserta didik yang bermasalah, akan semakin meningkatkan kualitas pendidikan anak dimasa yang akan datang.

116 BAB XII

Dalam dokumen Bimbingan konseling dalam Perkembangan p (Halaman 106-116)

Dokumen terkait