• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini, populasi yang hendak diteliti adalah Konsumen Pasar Beringharjo. Dengan alasan banyaknya pengunjung berbagai daerah dan sebagai tempat pusat belanja yang terjangkau serta sudah terkenal di kalangan wisatawan.

2. Sampel

Dalam penelitian ini mengambil 80 responden yang telah melakukan pembelian fashion batik. Pengambilan 80 reponden bersumber dari buku Metode Penelitian Pendidikan oleh Prof. Dr. Sugiyono yang mengatakan bahwa:

Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 orang. Bila penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate( kolerasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sample minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Untuk penelitian eksperimen sederhana, sampel antara 10 – 20 responden. (Sugiyono, 2010:131-132) 3. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan Sampel adalah teknik accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (sugiyono, 2014:156). Sampel yang digunakan ditentukan dengan kriterian yaitu responden yang membeli produk fashion batik di Pasar Beringharjo.

E. Definisi Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatau atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel pokok yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau depedent variabel. Menurut Sugiyono (2004:3) yang disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

a. Variabel bebas atau independent variable

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel harga, dan kualitas produk.

1) Harga

Harga adalah persepsi para konsumen terhadap keterjangkauan jumlah harga baju batik. Harga dibedakan menjadi 4 yaitu sangat terjangkau, terjangkau, tidak terjangkau, maupun sangat tidak terjangkau. Variabel harga ditentukan dengan skala likert.

2) Kualitas Produk

Produk adalah persepsi para konsumen terhadap produk yang dibeli. Kualitas produk dibedakan menjadi 4 kategori: sangat baik, baik, buruk, dangan sangat buruk.

3) Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah perspesi para konsumen terhadap layanan yang diberikan. Kualitas pelayanan dibedakan menjadi 4 kategori: sangat memuaskan, memuaskan, sangat tidak memuaskan, tidak memuaskan.

b. Variabel terikat atau dependent variabel

Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

1) Keputusan pembelian

Keputusan Pembeliana adalah persepsi konsumen untuk mengambil tindakan dalam membeli produk fashion batik.

Keputusan pembelian dibedakan menjadi 4 kategori: pasti membeli, membeli, tidak membeli, pasti tidak membeli.

c. Pengukuran variabel

Jenis skala pengukuran di dalam penelitian ini adalah jenis skala likert. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel harga,

kualitas produk, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian adalah skala Likert yang dikategorikan menjadi empat opsi jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ada dua macam pernyataan positif dan negatif, untuk pernyataan positif jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju diberi skor 4, 3, 2, 1 secara berturut-turut. Sedangkan pernyataan yang negatif jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju diberi skor 1, 2, 3, 4 secara berturut-turut.

Tabel 3. 1. Skor Pernyataan Variabel Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Fashion Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta

Kriteria Jawaban

Skor Pernyataan

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode kuesioner

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket sebagai metode untuk mendapatkan data di lapangan. Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta dengan skala likert.

2. Penyusunan kuesioner

Agar kuesioner dapat memberikan gambaran umum tentang harga, kualitas produk, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian maka dibuat kisi-kisi dalam membuat kisi-kisi ini saya mengambil beberapa indikator dari variabel harga, kualitas produk dan keputusan pembelian dari artikel Gandes dan Tri (2017) sebagai berikut:

Identitas Responden

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Fashion Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta

Variabel Penelitian

Indikator Nomor Sifat

pernyataan

Kualitas

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat untuk menguji apakah tiap-tiap butir benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang dinginkan diselidiki. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Untuk melakukan uji validitas dilakukan menggunakan bantuan SPSS 22.

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Keterangan :

r = Koefisien korelasi butir soal atau pernyataan dengan skor total X = skor item (jawaban responden)

Y = Skor total variabel untuk responden n n = jumlah responden

Kemudian nilai r dikonsultasikan dengan harga kritis product moment (rtabel), apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, maka butir soal tersebut valid, begitu sebaliknya apabila hasil diperoleh rhitung < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid. Kemudian untuk menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari Corrected item-total correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu pernyataan dikatakan valid apabila hasil yang diperoleh rhitung (Corrected item-total correlation) > rtabel, maka butir soal tersebut valid, begitu sebaliknya apabila hasil diperoleh rhitung (Corrected item-total-correlation) < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid. Ketika butir soal menunjukkan hasil yang valid maka item layak digunakan sebagai teknik pengumpulan data.

Instrumen penelitian dilakukan terhadap konsumen Pasar Beringharjo dan dilakukan dengan uji serentak yaitu sebanyak 70 konsumen Pasar Beringharjo. Uji Validitas ini menggunakan sampel 70 responden, dengan df = n-2 (70-2=68), sehingga dapat r tabel sebesar 0,235. Dikatakan valid

apabila rhitung > 0,235. Hasil pengujian instrumen validitas instrumen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

a) Hasil Pengujian Uji Validitas Harga

Tabel 3. 3 Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Harga Item Correlation

Sumber data primer : diolah 2018 Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan bahwa butir variabel kualitas produk sudah dinyatakan valid karena niali rhitung lebih besar dari r-tabel.

b) Hasil Pengujian Uji Validitas Kualitas Produk

Tabel 3. 3 Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kualitas Produk Item Correlation Item-Total

Sumber data primer : diolah 2018

Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan bahwa butir variabel kualitas produk sudah dinyatakan valid karena niali rhitung lebih besar dari r-tabel.

c) Hasil Pengujian Uji Validitas Kualitas Pelayanan

Tabel 3. 4 Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Item Correlation

Item-Total Correlation

r-tabel Kesimpulan

10 0,662 0.235 Valid

11 0,414 0.235 Valid

12 0,641 0.235 Valid

13 0,431 0.235 Valid

14 0,504 0.235 Valid

15 0,637 0.235 Valid

16 0,700 0.235 Valid

17 0,437 0.235 Valid

18 0,537 0.235 Valid

19 0,650 0.235 Valid

Sumber data primer : diolah 2018 Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan bahwa butir variabel kualitas pelayanan sudah dinyatakan valid karena niali rhitung lebih besar dari r-tabel.

d) Hasil Pengujian Uji Validitas Keputusan Pembelian

Tabel 3. 5 Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Sumber data primer : diolah 2018 Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan bahwa butir variabel keputusan pembelian sudah dinyatakan valid karena niali rhitung lebih besar dari r-tabel.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Azwar (2009: 4-5) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hal ini pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelakasanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berati tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran.

Tujuan dari pengujian reliatabilitas kuesioner adalah untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur. Pengujian ini hanya dilakukan pada

butir pernyataan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan validitas dan telah dinyakan sebagai butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dikatakan baik dilihat dari koefisien Alpha Cronbach 0.60 (r tabel) maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat dilihat tabel di bawah ini:

a) Hasil Pengujian Uji Reliabilitas

Tabel 3. 6 Hasil Uji Reliabilitas Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Batik di Pasar Beringharjo

Sumber data primer : diolah 2018 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas variabel harga, kualitas produk, kualitas pelayanan dan keputusan pembelian dinilai alpha lebih besar dari pada nilai r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabel.

Variabel Cronbach’s

H. Uji Prasyarat 1. Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data yang berdistribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni data tersebut tidak menceng kiri atau kanan (Santoso 2002:34).

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normal atau tidak dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Jika nilai probabilitas (asym.sig) > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan tidak normal

b. Jika nilai probabilitas (asym.sig) < 0,05 maka distribusi dapat dikatakan tidak normal.

2. Linearitas

Linearitas adalah hubungan yang linear antar variabel dependen dengan variabel independen bersifat linear (garis lurus) dalam range variabel independen tertentu (Santoso, 2002:43). Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan memiliki hubungan yang linier atau tidak dengan keputusan pembelian produk fashion batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Uji

tersebut digunakan sebagai prasyarat dalam analisis kolerasi atau regresi linear (Gendro, 2011).

Kriteria penerimaan data menggunakan Test for Linearity, variabel mempunyai hubungan linear atau tidak adalah

a. Apabila probalitas (asym.sig) < 0,05 maka hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat adalah linear.

b. Sedangkan apabila nilai probabilitas (asym.sig) > 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linear.

I. Teknik Analisis Data 1. Deskriptif

Statistik deskripstif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011:147-148). Statistik deskriptif digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Hal yang disajikan dalam analisis deskriptif meliputi:

a. Analisis responden yang terdiri dari Jenis Kelamin, Pekerjaan, Asal b. Analisis mengenai empat variabel yaitu: harga, kualitas produk,

kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian

Deskripsi variabel memggambarkan tanggapan responden mengenai harga, kualitas produk, dan kualitas pelayan terhadap keputusan pembelian produk fashion batik.

Range =

Data hasil penelitian kemudian dikategorikan menjadi empat kelompok. Pada variabel harga dikategorikan dalam nilai sangat terngkau, tidak terjangkau, maupun sangat terjangkau. Pada variabel produk dapat dikategorikan dalam nilai sangat baik, baik, buruk dan sangat buruk. Sedangkan kualitas produk dapat dikategorikan menjadi tidak memuaskan, kuarang memuaskan, cukup memuaskan, dan memuaskan. Dan pada keputusan pembelian dikategorikan menjadi pasti membeli cenderung membeli, cenderung tidak membeli,pasti tidak membeli. Cara menghitung kategorisasi adalah sebagai berikut:

1) Kategorisasi Variabel Harga

Untuk pengkategorian variabel harga produk dapat dilakukan dengan mencari nilai tertinngi dan nilai terendah, dan menentukan range atau interval kelas. Untuk melakukan penelitian pada variabel harga produk terdapat 5 item pernyataan dengan skala likert dengan 4 pilihan jawaban, maka pengkategorian harga barang diperoleh melalui cara sebagai berikut.

a) Mencari nilai tertinggi dan terendah

Nilai tertinggi = 5 item x 4 = 20 Nilai terendah = 4 item x 1 = 4 b) Mencari nilai interval kelas

Range = (nilai tertinggi-nilai terendah) : 4 Range = (20- 4) : 4 = 4

Maka diperoleh nilai interval variabel harga barang adalah 4.

Penilaian responden atas kepercayaan konsumen dapat dikategorikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 7 Kategori Harga

Interval Kategorisasi Harga

17-20 Sangat terjangkau

13-16 Terjangkau

9-12 Tidak terjangkau

4-8 Sangat tidak terjangkau Sumber data primer : diolah 2018

2) Kategorisasi Produk

Untuk pengkategorikan variabel kualitas produk dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah dan menentukan range atau interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel produk terdapat 5 item pernyataan dengan skala likert 4 pilihan jawaban, maka pengkategorian produk diperoleh melalui cara sebagai berikut.

a) Mencari nilai teringgi dan terendah

Nilai tertinggi = 5 item x 4 = 20 Nilai terendah = 5 item x 1 = 5 b) Mencari nilai interval kelas

Range =

Range = = 3, 75 = 4

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai interval kelas variabel kualitas produk adalah 4. Penilaian responden atas produk dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 8 Kategori Produk

Sumber:Data Primer, diolah 2018 3) Kategorisasi variabel Kualitas Pelayanan

Untuk pengkategorian variabel kualitas pelayanan dapat dilakuakn dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah dan menentukan range atau interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel kualitas pelayanan ini terdapat 10 item pertayaan dengan skala Likert 4 pilihan jawaban, maka pengkategorian kualitas pelayanan diperoleh melalui cara sebagai berikut.

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah

Interval Kategorisasi Produk

17-20 Sangat Baik

13-16 Baik

9-12 Buruk

5-8 Sangat buruk

Nilai tertinggi = 10 item x 4 = 40 Nilai terendah = 10 item x 1 = 10 b. Mencari nilai interval kelas

Range =

Range = = 7, 5 = 7

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai interval kelas variabel kualitas pelayanan adalah 7. Penilaian responden atas kualitas layanan dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 9 Kategori Kualitas Pelayanan

Sumber:Data Primer, diolah 2018 4) Kategorisasi Keputusan Pembelian

Untuk pengkategorikan variabel keputusan pembelian dapat dilakukan dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah dan menentukan range atau interval kelas, untuk melakukan penelitian pada variabel keputusan pembelian ini terdapat 5 item

Interval Kategorisasi kualitas pelayanan

33-40 Sangat memuaskan

27-33 Memuaskan

20-26 Tidak memuaskan

13-19 Sangat tidak memuaskan

pertanyaan dengan skala likert 4 pilihan, maka pengkategorian keputusan pembelian diperoleh melalui cara sebagai berikut:

a. Mencari nilai tertinggi dan terendah Nilai tertinggi = 6 item x 4 = 24 Nilai terendah = 6 item x 1 = 6 b. Mencari nilai interval kelas

Range =

Range = = = 4,5= 4

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai interval kelas variabel keputusan pembelian adalah 4 Penilaian responden atas keputusan pembelian dapat dikategorikan kedalam tabel berikut ini.

Tabel 3. 10 Kategori Keputusan Pembelian Interval Kategorisasi kualitas

pelayanan 20-24 Pasti membeli

15-19 Membeli

10-14 Tidak membeli

6-9 Pasti tidak membeli

Sumber:Data Primer, diolah 2018

2. Regresi linear berganda

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis regresi dua predictor atau analis berganda. Anali/sis data yang dilakukan dengan menguji secara statistik variabel-variabel dengan bantuan perangkat lunak. Dari analisis ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh harga, kualitas produk dan kualitas pelayanan, terhadap keputusan pembelian. Menurut Supriadi (2013:254), persamaan regresi berganda sebagai berikut.

Keterangan a : konstan

Y : Keputusan Pembelian : Harga

: Kualitas Produk : Kualitas Pelayanan J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji, apakah ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan antar variabel bebas. Uji multikolineritas digunakan uji VIF dan Tolerance. Kriteria untuk mengetahui apakah terjadi tidaknya multikolinearitas adalah

Y = a + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 +𝑏 𝑋 + e

a. Jika VIF < 10 terjadi multikolinearitas.

b. Sedangkan VIF > 10 maka tidak terjadi multikolineritas.

2. Uji Heteroskedasitas

Menurut Suharyadi dan Purwanto, (2004:248) uji heteroskedastitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai varian antar nilai Y, apakah sama atau heterogen. Uji heteroskedastistas di uji dengan menggunakan metode korelasi spearmen. Bertujuan apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki variance yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Ada pun kriteria menurut Santoso (2010) dalam spearman, yaitu:

a. Jika nilai sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

b. Jika nilai sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

72 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo pada awalnya adalah hutan beringin. Tidak lama setelah berdirinya Kraton Yogyakarta pada tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Ratusan tahun kemudian pada tanggal 24 Maret tahun 1925, Kraton Yogyakarta menugaskan Nederlansch Indisch Beton Maatschappij (Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk membangun los-los pasar. Pada akhir Agustus 1925, 11 kios telah terselesaikan dan yang lainnya menyusul secara bertahap. Nama Beringharjo diberikan setelah bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tanggal 24 Maret tahun 1925. Sri Sultan Hamngku Buwono VIII memerintahkan agar semua instansi di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan Bahasa Jawa. Nama Beringharjo dipilih karena memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin (bering) yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Nama Beringharjo sendiri dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekashutan beringin dan pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi banyak orang.

Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta karena telah melewati tiga fase, yakni masa kerajaan, penjajahan,

dan kemerdekaan. Pembangunan Pasar Beringharjo merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut Catur Tunggal. Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi. Bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut Catur Tunggal. Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi.

B. Lokasi Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo berada di jantong kota Yogyakarta, tepatnya dijalan Ahmad Yani No 1 Yogayakarta. Lokasinya persis di ujung selatan Malioboro, berdampingan dengan benteng Vredeburg, Gedung Agung, Kraton Yogyakarta, Taman Budaya Yogyakarta, Taman Pintar, Shopping.

Gambar 4. 1 Lokasi Pasar Beringharjo C. Visi

Terwujudnya pasar tradisional dengan pengelolaan modern sebagai pusat pengembangan perekonomian wisata dan pedukasi.

D. Misi

1. Mewujudkan sarana prasarana yang mampu mengikuti perkembangan dan kebutuhan menuju kenyamanan pengguna pasar

2. Meningkatkan kebersihan melalui pengelolaan sampah mandirimewujudkan keamanan pasar dengan meningkatkan profesionalisme petugas pasar

3. Mewujudkan ketertiban pasar dengan penindakan dan penegakan aturan secara tegas

4. Meningkatkan pendapat pasar dengan peningaktan sistem dan komputerisasi

5. Meningkatkan kemampuan pedagang dalam manajmen usaha

6. Meningkatkan peran aktif pedagang dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pasar

E. Zona dan Layout

1. Pasar Beringharjo Barat

Wilayah Unik Pelaksana Teknis (UPT) : UPT Beringharjo Barat Lantai 1 : Konveksi, batik, sepatu dan sandal

Gambar 4. 2 Pasar Beringharjo Sisi Barat

2. Pasar Beringharjo Tengah

Wilayah Unik Pelaksana Teknis (UPT) : UPT Beringharjo Tengah

Lantai 1 : Aksesoris, sepatu, sendal, kuliner, batik, kebutuhan rumah tangga, konveksi, barang pecah belah.

Lantai 2 : Konveksi, tepung terigu, tahu, gula jawa, tempat parker

Lantai 3 : Kontor Dinas Pengelolah Pasar Kota Yogyakarta, buah, gula jawa, tempat parker

Gambar 4. 3 Pasar Beringharjo Sisi Tengah 3. Pasar Beringharjo Timur.

Lantai 1 : Aksesoris, tas dan sepatu, kebutuhan rumah tangga, aksesoris mobil, bahan bangunan,daging ayam, ikan, kuliner dll.

Lantai 2 : Sayur mayor, bongkar muat barang, kuliner.

Lantai 3 : Grosiran, buah dan kembang

Gambar 4. 4 Pasar Beringharjo Sisi Timur Luas tanah : 2,5 hektar

Jumlah pedagang : 6000 pedagang dengan 5.441 los.

Jumlah kunjungan harian rata-rata 16 ribu orang dari berbagai manca Negara.5

A. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Adapun strutkur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasar beringharjo adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 5 Struktur Organisasi Disperindag

Sumber : Profil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta

79 BAB V

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – November 2018. Objek dalam penelitian ini adalah hubungan harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan dengan keputusan pembelian produk fashion batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga, produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian produk fashion batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik accindental sampling. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 80 konsumen Pasar Beringharjo Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen Pasar Beringharjo Yogyakarta. Bab ini menyajiakan hasil penelitian yang meliputi karakteristik responden, deskriptif data, pengujian prasyarat analisis, uji asumsi klasik.

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Pasar Beringharjo.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner, diketahui beberapa data mengenai harga, produk dan kualitas pelayanan. Berikut ini pembahasan data mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik responden

Karaketristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, pekerjaan dan asal.

a. Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi perempuan dan laki-laki yang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 5. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Presentase (%)

1 Perempuan 53 76%

2 Laki-laki 17 24%

Jumlah 70 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 52 responden (76%) perempuan dan sisanya 17 (24%) responden adalah laki-laki dari total responden. Dengan demikian responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan.

b. Asal

Karakteristik responden berdasarkan Asal akan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal

No Asal Jumlah Presentase

1 Medan 1 2%

2 DIY 33 47%

3 Sulawesi 2 3%

4 Banda Aceh 2 3%

5 NTT 2 3%

6 Jawa Tengah 10 14%

7 Kalimantan 3 4%

8 Jawa Barat 7 10%

9 Jawa Timur 2 3%

9 Jawa Timur 2 3%

Dokumen terkait