• Tidak ada hasil yang ditemukan

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III Metodologi Penelitian

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi pada penelitian ini adalah orangtua yaitu ayah dan ibu yang memiliki anak autis.

Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama (Hadi, 2000). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah orangtua yaitu ayah dan ibu yang memiliki anak autis dengan krakteristik sebagai berikut:

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

a. Orangtua baik ayah maupun ibu yang memiliki anak autis.

Diasumsikan karena orangtua memiliki peranan penting dalam mengupayakan penyembuhan kepada anak autis.

b. Taraf pendidikan orangtua minimal SMU untuk mempermudah

pengambilan data saat penelitian.

2. Jumlah Sampel Penelitian

Sugiarto (2003) berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Sedangkan menurut Siegel (1994) tidak ada batasan mengenai berapa jumlah ideal sampel penelitian.

Kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel. Azwar (2001) menyatakan tidak ada angka yang dikatakan dengan pasti. secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Jumlah total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 39.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Poerwanti, 1994). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Teknik

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

pengambilan sampel ini diambil secara acak terhadap kelompok bukan terhadap individu melainkan dari kelompok-kelompok individu. sampling ini dipandang ekonomis, lebih mudah dan lebih murah (Azwar, 2000). Prosedur random akan dilakukan terhadap yayasan-yayasan anak berkebutuhan khusus di kota Medan. Antara lain Yayasan Ananda Karsa Mandiri (Yakari), Yayasan Anak kita (Yakita), Kidz Smile Centre Therapy, i – Homeschooling dan Yayasan Tali Kasih. Kemudian akan diambil secara random 3 yayasan untuk dijadikan sampel penelitian.

D. Alat Ukur yang Digunakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala psikologis atau disebut dengan metode skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan (Azwar, 2001).

Hadi (2000) menyatakan bahwa skala psikologis dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi berikut :

1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.

2. Hal-hal yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan skala, yaitu skala penyesuaian diri.

1. Skala Penyesuaian Diri

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penyesuaian diri yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang disusun berdasarkan karakteristik penyesuaian diri yang baik yang dikemukakan oleh Schneiders (1964) yaitu : Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan (absence of excessive emotionality), tidak terdapat mekanisme psikologis (absence of psychological mechanisms), tidak terdapat perasaan frustrasi pribadi (absence of the sense of personal

frustration), kemampuan untuk belajar (ability to learn), pemanfaatan pengalaman

(utilization of past experience), sikap yang realistis dan objektif (realistic and

objective attitudes) dan pertimbangan rasional dan pengarahan diri (rational deliberation and self direction).

Skala ini menggunakan skala model Likert yang terdiri dari pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala disajikan dalam bentuk pernyataan

favourable (mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). Nilai setiap

pilihan bergerak dari 1-4, bobot penilaian untuk pernyataan favorable yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1. Sedangkan untuk bobot pernyataan unfavorabel yaitu SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4. Untuk lebih jelasnya, cara penilaian skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 1. Cara Penilaian Skala Penyesuaian Diri

3. Skala Sebelum Uji Coba

Sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya, skala penyesuaian diri yang telah disusun, terlebih dahulu diujicobakan. Tujuannya agar mengetahui seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya (Azwar, 1999). Butir-butir aitem skala penyesuaian diri disusun berdasarkan karakteristik penyesuaian diri yang baik yang dikemukakan oleh Schneiders (1964) dengan

blue print pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2. Blue print Skala Penyesuaian Diri Sebelum Uji Coba No Karakteristik

Penyesuaian Diri

Nomor Butir Aitem Skala Jumlah (Persen) Favorable Unfavorable 1 Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan 1, 11, 13, 17, 21, 33, 45 2, 22, 26, 46, 66, 93, 97 14 (14,3 %) 2 Tidak terdapat mekanisme psikologis 3, 23, 49, 55, 63, 69, 71 30, 32, 75, 81, 83, 85, 95 14 (14,3 %)

3 Tidak terdapat perasaan frustasi pribadi 5, 9, 15, 27, 37, 43, 61 16, 20, 28, 34, 48, 54, 70 14 (14,3 %) 4 Kemampuan untuk belajar 25, 31, 35, 39, 41, 47,59 4, 18, 40, 52, 64, 74, 82 14 (14,3 %) 5 Pemanfaatan pengalaman 7, 19, 29, 67, 79, 87, 91 6, 38, 50, 56, 76, 92, 94 14 (14,3 %)

6 Sikap yang realistis dan objektif 24, 58, 60, 80, 84, 88, 98 8, 10, 14, 36, 42, 44, 62 14 (14,3 %) 7 Pertimbangan rasional dan pengarahan diri

51, 53, 57, 65, 73, 77, 89 12, 68, 72, 78, 86, 90, 96 14 (14,3 %) Jumlah 49 49 98 Bentuk Peryataan 1 2 3 4 Favorable STS TS S SS Unfavorable SS S TS STS

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Persen 50 % 50 % 100 %

E. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

Validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menetukan keakuratan dan keobjektifan hasil penelitian yang dilakukan. Suatu alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes ini (Azwar, 2001).

Peneliti akan melakukan uji coba pada skala terhadap sejumlah responden, dengan tujuan memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hadi (2000) mengemukakan beberapa tujuan dari try out adalah sebagai berikut :

1. Menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya 2. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu

akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.

3. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati (dihindari) atau hanya menimbullkan jawaban-jawaban dangkal.

4. Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.

1. Validitas

Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar, 2000). Azwar juga mengatakan bahwa suatu alat tes atau

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

instrumen pengukuran dikatakan mamiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat soal, dilihat dari isinya benar- benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Hadi, 2000). Validitas isi ini dilakukan melalui pendapat profesional (profesional judgement).

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000).

Uji reliabilitas menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal yaitu single trial administration, dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada individu sebagai subjek. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha Cronbach, yang akan menghasilkan reliabilitas dari skala penyesuaian diri. Pengolahan data tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas pengukurannya.

Menurut Azwar (2000), pengukuran pada aspek-aspek sosial-psikologis yang mencapai angka koefisien reliabilitas 1 tidak pernah dijumpai karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Menurut Triton (2006) ada beberapa pembagian kategori reliabilitas pengukuran, yaitu : 0 s/d 0,20 (kurang reliabel), > 0,20 s/d 0,40 (agak reliabel), > 0,40 s/d 0,60 (cukup reliabel), 0,60 s/d 0,80 (reliabel), 0.80 s/d 1 (sangat reliabel).

F. Daya Beda Aitem

Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena melalui daya beda aitem dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Daya beda aitem dilakukan untuk mengukur konsistensi internal tiap-tiap aitem pada skala dengan mengkorelasikan skor aitem dengan skor total (Azwar,2000).

Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komput asi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix) yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem.

Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan rix ≥

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix < 0.30 dapat

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah (Azwar, 2000). Penelitian ini menggunakan batasan rix ≥ 0.30.

Pengujian daya diskriminasi aitem pada skala sikap dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16.

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Hasil uji coba skala penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis menghasilkan 55 aitem yang diterima dari 98 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi rix ≥ 0.3 dengan reliabilitas sebesar 0, 906. Sebanyak 43 aitem yang

dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 2, 3, 6, 9, 11, 12, 13, 16, 18, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 43, 44, 46, 54, 55, 57, 65, 67, 69, 70, 71, 75, 76, 77, 78, 83, 86, 88, 90, 91, 93 dan 98. indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,305 sampai dengan 0,691.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 3

Distribusi Aitem Skala Penyesuaian Diri yang Akan Digunakan dalam Peneli tian

No Karakteristik Penyesuaian Diri

Nomor Butir Aitem Skala Jumlah (Persen) Favorable Unfavorable 1 Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan 1, 3, 12, 42 13, 37, 41 7 (12,7 %) 2 Tidak terdapat mekanisme psikologis 24, 34 47, 50, 54 5 (9,1 %)

3 Tidak terdapat perasaan frustasi pribadi 5, 9, 16, 32 23 5 (9,1 %) 4 Kemampuan untuk belajar 14, 18, 20, 22, 30 4, 19, 27, 35, 40, 48 11 (20 %) 5 Pemanfaatan pengalaman 7, 10, 15, 46, 45 17, 25, 43, 52, 53 10 (18,2 %)

6 Sikap yang realistis dan objektif 11, 29, 31, 36, 49 2, 6, 8, 21, 33 10 (18,2 %) 7 Pertimbangan rasional

dan pengarahan diri 26, 28, 39, 51, 44, 38, 55

7 (12,7 %)

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan

Ada beberapa tahapan yang perlu dipersiapkan peneliti sebelum melakukan penelitian, antara lain :

a. Rancangan alat dan instrumen

Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari skala penyesuaian diri yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dari Scheiders (1964) yang akan mengukur penyesuaian diri. Skala penyesuaian diri yang akan digunakan dalam penelitian terdiri dari 55 aitem yang dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 dimana setiap aitem pernyataan terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). b. Permohonan Izin

Pengambilan data untuk penelitian diawali dengan mengurus surat izin dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara untuk pengambilan data, yaitu pada Yayasan Anak Kita (Yakita), Yayasan Ananda Karsa Mandiri (Yakari) dan Kidz Smile Therapy Center. Kemudian peneliti meminta izin dari ketiga yayasan tersebut. Setelah mendapatkan izin untuk pengambilan data barulah peneliti menetapkan tanggal untuk melakukan penelitian.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

c. Uji coba alat ukur

Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2008 sampai dengan 10 Januari 2009. Total skala yang disebarkan berjumlah 50 skala dan yang dikembalikan sejumlah 43 skala.

d. Revisi alat ukur penelitian

Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 43 subjek, peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas skala penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis dengan bantuan program komputer SPSS versi 16. Setelah mengetahui aitem-aitem yang memenuhi reliabilitas yang baik, peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk dijadikan sebagai aitem-aitem pada skala penyesuaian diri untuk penelitian dan skala ini disusun dalam bentuk booklet yang berukuran kertas A4.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian untuk memperoleh data yang sesungguhnya dilakukan setelah diperoleh alat ukur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan data penelitian dilakukan di Yayasan Anak Kita (Yakita), Yayasan Ananda Karsa Mandiri (Yakari) dan Kidz Smile Therapy Centre). Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 13 sampai dengan 31 Januari 2009. Dimana jumlah sampel dalam penelitian yaitu 39 orang. Dari 45 skala yang disebarkan, 3 skala tidak dikembalikan dan 2 skala yang tidak bisa dianalisa.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

3. Tahap pengolahan

Pengolahan data dilakukan setelah skala penyesuaian diri terhadap orangtua yang memiliki anak autis terkumpul seluruhnya. Kemudian data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.

H. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan analisa statistik. Pertimbangan penggunaan analisa statistik dalam penelitian ini adalah :

1. Statistik bekerja dengan angka-angka. 2. Statistik bersifat objektif.

3. Statistik bersifat universal, dalam arti dapat digunakan pada hampir semua bidang penelitian (Hadi, 2000).

Azwar (2001) menyatakan bahwa penelitian deskriptif menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh.

Untuk mendapatkan gambaran skor penyesuaian diri digunakan statistik deskriptif. Data yang akan diolah yaitu skor minimum, skor maksimum, mean,

standar deviasi. Azwar (2000) menyatakan bahwa kesimpulan dalam penelitian

deskriptif didasari oleh angka yang tidak terlalu mendalam. Sebelum melakuka n analisis data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji yang digunakan adalah uji one sample Kolmogorov-Smirnov dan uji Independent Sample T-Test. Data

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

yang berhasil dikumpulkan akan diolah dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.

Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009

Dokumen terkait