• Tidak ada hasil yang ditemukan

Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

C. Positioning Dan Diferensiasi Produk Pertanian

2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yang awalnya diprakarsai oleh Unggul Abinowo merupakan perusahaan pengolahan sumber daya alam berupa telo dalam berbagai olahan yang disebut juga dengan Perusahaan SPAT (Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu). Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu ini terletak di Kecamatan Purwodi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Republik Telo awalnya adalah sebuah home industri kecil namun saat ini sudah menjadi sebuah perusahaan yang besar.

Produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan pada awalnya yaitu Bakpao Telo dimana bakpao ini memiliki kekhasan yaitu terbuat dari ubi jalar. Bakpao Telo adalah bakpao yang berbahan dasar ubi jalar ungu yang kemudian dihancurkan menjadi tepung ubi jalar. Kemudian Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo mengembangkan produk olahan ubi jalar lainnya karena kesuksesan Bakpao Telo. Produk tersebut antara lain Brownies Telo, es krim telo, jus telo dan Bakpia Telo, Ktelo, Telobar dan masih banyak lagi.

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memposisikan diri sebagai perusahaan dalam negeri yang mampu memberikan produk sehat dan higienis yang berasal dari tanaman pangan lokal. Melalui misinya “Healthy is Our Priority” Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menciptakan suatu produk olahan yang sehat melalui kekayaan lokal, tanpa mengandalkan bahan impor seperti gandum. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo saat ini berusaha menciptakan berbagai produk olahan dengan dari ubi jalar dengan melihat permintaan konsumen.

Positioning produk yang dilakukan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yaitu dengan membuat produk olahan yang kaya vitamin dan sehat yang dibuat secara higienis. Mengingat tren masyarakat yang kini “Back to Nature”

membuat perusahaan ini memiliki tempat untuk para pelanggannya. Perusahaan ini juga telah memiliki sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Sistem Jaminan Halal. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan senantiasa menjaga kualitas dari produknya serta aktif dalam melakukan riset dan pengembangan baik dengan bantuan universitas maupun lembaga riset. Pada saat ini Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dalam masa pengembangan untu menjadi brand perusahaan pangan lokal yang sehat dan higienis.

Diferensiasi yang dilakukan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yaitu dilakukan dengan terus melakukan pengembangan produk. Adapun stretegi pengembangan produk yang dilakukan antara lain dengan :

1) Ketersediaan bahan baku

Ketersediaan bahan baku untuk perusahaan produk pertanian memiliki resiko yang tinggi. Maka Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menggandeng lebih dari 200 petani plasma binaan. Dimana petani plasma tersebut diperi pelatihan serta pembinaan mengenai bertanam ubi jalar. Tak hanya itu, benih dan pupuk pun sudah disediakan oleh perusahaan. Hasil panen mereka akan dibeli oleh perusahaan dimana nantinya akan diolah kembali untuk menghasilkan produk jadi.

2) Membangun Brand

Pada saat ini Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dalam masa membangun citra dari merek Telo yang mereka gunakan. Dari segi pengembangan produk, semua produk yang dikeluarkan berbahan dasar ubi jalar. Disini mereka sedang membangun keunikan produk. Contoh produk olahan yang telah meraih kesuksesan yaitu Bakpao Telo. Setelah sukses dengan Bakpao Telo, dengan melihat permintaan konsumen dan pasar, perusahaan ini kemudian mengeluarkan Mie Telo, Es

Krim Telo, Jus Telo, Brownies Telo dan Bakpia Telo. Diversifikasi Pengan mengikuti Tren

3) Diversifikasi Pangan mengikuti Tren

Tren yang berkembang saat ini di masyarakat yaitu tren “Back to Nature” dimana produk-produk yang diinginkan konsumen merupakan produk yang sehat dan higienis. Maka untuk memenuhi permintaan konsumen dan pasar, perusahaan mengeluarkan produk-produk tandingan untuk menghadapi kebutuhan pasar. Adapun contoh produk yang dikeluarkan untuk menunjukan keeksisan sebagai produk sehat yaitu Ktelo yang dikeluarkan untuk menandingi jenis keripik-keripik kentang dan ubi lainnya dan Telobar yaitu jenis snack bar yang praktis dapat dikonsumsi saat lapar.

Gambar 3. Produk Ktelo dan Telobar 4) Membangun kerjasama dengan Lembaga tertentu

Kerjasama ini dilakukan sebagai salah satu strategi pengembangan produk. Terkait aktivitas riset dan pengembangan, perusahaan menjalin kerjasama pada universitas dan lembaga penelitian. Kemudian perusahaan juga mengadakan pendidikan dan pelatihan baik pada petani plasma maupun lembaga-lembaga tertentu. Lalu kerjasama dengan lembaga terkait kualitas produk dan pertumbuhan pasar.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Hambatan yang dimiliki oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah dari ketersediaan lahan. Saat ini lahan di Pulau Jawa sudah penuh dengan berbagai pembangunan, hal ini menyulitkan perusahaan untuk memperluas lahan produksi. Sedangkan untuk berekspansi dengan melakukan kegiatan produksi di luar Pulau Jawa belum memungkinkan karena pasar terbesar perusahaan terletak di Pulau Jawa. Sehingga dengan permintaan konsumen yang terus meningkat dan luasan lahan produksi yang tidak meningkat menyebabkan perusahaan kewalahan menghadapi permintaan. Menghadapi permasalahan ini, maka perusahaan perlu lebih menggiatkan kerja sama dengan petani-petani plasma sehingga dari hasil produksi mereka perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen.

Hambatan selanjutnya yaitu segi advertising. Selama ini promosi yang dilakukan sudah melalui berbagai media, namun saat ini Repoeblik Telo masih dikenal sebagai produk lokal semata, belum

menjadi produk berskala nasional maupun global. Promosi yang dilakukan melalui media elektronik masih sangat kurang, hal ini disebabkan biaya promosi yang terlalu besar melebihi anggaran promosi dan advertising perusahaan. Maka perusahaan perlu membuat kerjasama dengan stasiun televisi baik lokal maupun nasional guna lebih mengenalkan produknya ke masyarakat. Selain itu, perusahaan juga perlu memperluas area distribusi untuk menjangkau daerah- daerah tertentu.

Dokumen terkait