• Tidak ada hasil yang ditemukan

Poster Ilmiah: Apa dan Bagaimana?

Keseluruhan informasi ini untuk peserta/guru.

Disadur dari : http://scientificatmosphere.bemfkunud.com/2012/07/mengenal-lebih-jauh- tentang-poster.html

Poster ilmiah adalah jenis poster yang digunakan akademisi ilmiah untuk mempromosikan kegiatan ilmiah yang dilakukan.Poster ilmiah seringkali digunakan sebagai media untuk menyampaikan hasil penelitian dalam pertemuan dan konferensi ilmiah. Terkadang penyajian dalam poster lebih baik dibandingkan dengan presentasi oral. Mengapa demikian? Karena penyajian dalam bentuk poster lebih efisien, dapat dilihat kapan saja, ditempel dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat sering dibaca, dan dapat dilihat oleh orang-orang dengan bidang penelitian yang berbeda. Sedangkan presentasi oral terkadang membombardir audiens dengan banyak hal yang tentunya dapat menjadi membosankan.

Komponen research poster menurut Shelledy D.C. dalam jurnal Respiratory Care terdiri atas banner, abstract, introduction, methods, results, discussion, conclusions.

Pada banner terdapat judul, nama-nama penulis, dan institusi. Tulisan pada banner juga harus terlihat dalam jarak 20 kaki atau 240 cm.

Bagian abstrak pada poster penelitian harus dapat memberikan summary secara akurat mengenai hipotesis atau pertanyaan penelitian (research question), metode, data, dan konklusi yang dideskripsikan pada bagian-bagian poster selanjutnya.

Introduction pada poster harus menjelaskan jawaban dari pertanyaan mengapa penelitan tersebut dilakukan. Jadi, introduction juga harus memuat pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sedang diuji. Untuk isinya dapat digunakan teks atau atau bullet points, yang dapat membuat informasi menjadi lebih jelas dan lebih mudah dipahami.

Bagian metode pada poster penelitan harus disertakan detail yang cukup dan jelas agar dapat menunjukkan validitas dari studi kita. Metode harus memuat populasi dan subjek studi; teknik sampling; ada tidaknya randomisasi atau teknik lain dalam menetapkan kelompok studi; intervensi, prosedur, dan/atau protokol studi; ada tidaknya blinding baik subjek maupun peneliti, alat-alat yang digunakan, serta outcome yang dinilai. Statistik dan teknik analisis data yang digunakan juga harus dijelaskan, begitu pula nilai p yang dipilih untuk menentukan perbedaan nilai yang signifikan secara statistik.

127

Keterampilan Informasi - IPA

UNIT 3C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Hasil penelitian memuat apa yang kita temukan pada penelitian kita. Bagian ini harus mencantumkan analisis data dan gambar atau tabel untuk menunjukkan data kita.

Bagian diskusi memuat tentang apa yang kita pikirkan mengenai hasil yang kita peroleh. Bagian ini juga dapat disertai dengan bukti-bukti pendukung atau bukti-bukti yang berlawanan dengan hasil penelitian kita yang harus dijelaskan. Kelebihan dan kelemahan studi juga dideskripsikan pada bagian ini.

Simpulan penelitan harus secara langsung berhubungan dengan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang kita ajukan dan didukung secara konsisten dengan hasil penelitian yang kita peroleh.

Berikut adalah contoh lay out sederhana poster penelitian berdasarkan penjelasan Shelledy D.C.

Untuk Siswa

Secara singkat untuk keperluan pembuatan poster ilmiah disekolah adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan kertas plano

2. Judul percobaan huruf besar 3. Cantumkan identitas

4. Isi mencakup: Pendahuluan (latar belakang, tujuan, dan metode), hasil penelitian (tambahkan gambar, tabel, dan atau grafik) dan pembahasan, kesimpulan

Keterampilan Informasi - IPA

129

Keterampilan Informasi - IPA

UNIT 3C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

Bahan Bacaan Peserta 3C Contoh Laporan

Kebakaran Hutan

Hari demi hari hutan di Indonesia berkurang luasnya. Jumlah pohon juga semakin berkurang. Setiap musim kemarau datang banyak terjadi kebakaran hutan. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kebakaran hutan terjadi? Apa yang menyebabkanya? Apa akibat yang ditimbulakn dari kebakaran hutan tersebut? Bagaimana cara mengatasi dan menanggulangi kebakaran hutan?

Pada musim kemarau curah hujan sedikit dan pepohonan di hutan mulai kering, daun-daun rontok dan rumput kering. Pada masa ini kebakaran hutan akan rawan terjadi. Kebakaran hutan yang terjadi selama ini disebabkan beberapa hal, di antaranya karena kelalaian manusia dan pengaruh alam. Kelalaian manusia yang menyebabkan kebakaran hutan ini contohnya adalah lupa mematikan api unggun ketika berkemah, membuang puntung rokok di hutan yang dipenuhi dedaunan kering, dan pembakaran yang disengaja untuk membuka lahan perkebunan baru.

Kebakaran hutan karena faktor alam di antaranya disebabkan sambaran petir yang mengakibatkan percikan api dan menyambar daun dan pohon kering akhirnya terbakar dan meluas ke berbagai wilayah hutan. Penyebab lainnya ialah terik matahari yang sangat tinggi sehingga rumput dan daun akan sangat mudah terbakar.

Kebakaran hutan membawa akibat bagi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Hewan hutan akan kehilangan tempat tingalnya, pepohonan yang berfungsi sebagai penyaring udara dan penghasil oksigen tidak lagi bisa berfungsi, karbon monoksida yang dilepaskan ke udara menyebabkan udara semakin terasa panas, menyebabkan terjadinya pemanasan global, asap yang tebal membuat saluran pernapasan terganggu, bahkan kegiatan ekonomi terganggu, misalnya penerbangan tidak bisa beroperasi karena kabut asap, pedangan tidak berjualan karena kabut asap dan lain sebagainya.

Adapun beberapa cra yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi kebakaran hutan di antaranya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat yang berhubungan langsung dengan hutan, terutama masyarakat yang tinggal disekitar hutan. Menyosialisasikan kepada masyarakat dan juga penguasa perkebunan untuk tidak membuka lahan perkebunan dan pertanian dengan cara membakar hutan.

Langakah penanggulangan bila terjadi kebakaran hutan adalah memaksimalkan peran posko- posko yang telah ada, melakukan koordinasi antar instansi pemeritah terkait. Kalau perlu, meminta bantuan pihak luar yang memiliki teknologi pemadaman kebakaran hutan yang lebih canggih atau negara yang berbatasan dengan Indonesia.

Keterampilan Informasi - IPA

UNIT 3C

Kebakaran hutan selain merusak ekosistem dan tempat hidup flora dan fauna, juga merusak bumi. Pemanasan global juga dipengaruhi oleh rusaknya hutan karena kebakaran hutan. Kita harus menghentikan kerusakan alam akibat kebakaran hutan. Pengusaha nakal yang membakar hutan untuk membuka lahan baru harus dihukum berat. Mari kita lindungi bumi dengan melestarikan hutan, menanami kembali hutan yang sudah gersang dengan pohon baru untuk anak cucu kita nanti, demi bumi yang lebih ramah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

131

Keterampilan Informasi - IPA

UNIT 3C

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

Bahan Bacaan Peserta 3c.1a

Teks 1: Penyebab dan Dampak Kebakaran Hutan

di Indonesia

Akhir-akhir ini kebakaran hutan di Indonesia semakin sering terjadi. Penyebabnya bisa

beragam. Penyebab ini bisa dibagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu alam dan campur tangan manusia. Menurut data statistik, kebakaran hutan di Indonesia sebanyak 90 % disebabkan oleh manusia dan selebihnya adalah kehendak alam.

Kamus Kehutanan yang diterbitkan oleh Kemenhut RI menyebutkan bahwa kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam mencakup musim kemarau yang berkepanjangan juga sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain kelalaian membuang puntung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, dan api unggun yang lupa dimatikan.

Kebakaran hutan di Indonesia perlu ditanggulangi secara tepat sebab peristiwa ini memiliki dampak buruk bagi kehidupan manusia, yaitu;

 Menyebarkan sejumlah emisi gas karbon ke wilayah atmosfer dan berperan dalam fenomena penipisan lapisan ozon.

 Satwa liar akan kehilangan rumah tempat mereka hidup dan mencari makan. Hilangnya satwa dalam jumlah yang besar tentu akan berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.

 Pepohonan identik sebagai pendaur ulang udara serta akarnya berperan dalam mengunci tanah serta menyerap air hujan. Jika pepohonan berkurang, dipastikan beberapa bencana akan datang seperti banjir atau longsor.

 Kehilangan bahan baku industri yang akan berpengaruh pada perekonomian.  Hutan yang terus berkurang akan membuat cuaca cenderung panas.

 Asap kebakaran hutan akan membuat masyarakat terganggu dan terserang penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.

 Gangguan asap menurunkan minat jumlah wisatawan yang berkunjung ke sebuah negara.

Keterampilan Informasi - IPA

UNIT 3C