• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demograf

7. Penggunaan Lahan

2.1.2. Potensi Pengembangan WIlayah

Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Grobogan dapat dilihat berdasarkan pembagian zonasi wilayah berdasarkan pola ruang wilayah

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021 Kabupaten Grobogan dengan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Grobogan Tahun 2011- 2031, meliputi :

1) Kebijakan Penataan Ruang

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah di Kabupaten Grobogan, terdapat beberapa kebijakan penataan ruang wilayah, yaitu :

a) pengembangan sistem pusat pelayanan dengan mengintegrasikan pusat pelayanan perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah Kabupaten terutama dalam koridor pengembangan Kedungsepur

b) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah secara terpadu guna mendukung posisi strategis Kabupaten di bagian timur Jawa Tengah

c) pengembangan kawasan peruntukan industri dan kawasan agropolitan Kutosaringan (Pulokulon, Toroh, Wirosari, Penawangan) yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasional

d) pengembangan sentra pemasaran hasil komoditas unggulan Kabupaten yang didukung peningkatan produktifitas

e) pengelolaan fungsi kawasan sesuai daya dukung lahan, daya tampung kawasan, dan konservasi sumberdaya alam demi pengembangan wilayah berkelanjutan

f) pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional

g) peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

2) Strategi Penataan Ruang

Untuk mewujudkan kebijakan penataan ruang wilayah di Kabupaten Grobogan, disusun strategi penataan ruang wilayah, yang meliputi :

a) Strategi pengembangan sistem pusat pelayanan dengan mengintegrasikan pusat pelayanan perkotaan dan perdesaan di seluruh wilayah Kabupaten terutama dalam koridor pengembangan Kedungsepur;

b) Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana wilayah secara terpadu guna mendukung posisi strategis Kabupaten di bagian timur Jawa Tengah;

c) Strategi pengembangan kawasan peruntukan industri dan kawasan agropolitan Kutosaringan yang berdaya saing dalam skala pelayanan nasional;

II - 7 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

d) Strategi pengembangan sentra pemasaran hasil komoditas unggulan Kabupaten yang didukung peningkatan produktifitas hasil komoditasnya;

e) Strategi pengelolaan fungsi kawasan sesuai daya dukung lahan, daya tampung kawasan, dan konservasi sumberdaya alam demi pengembangan wilayah berkelanjutan;

f) Strategi pengembangan kawasan pertanian pangan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan nasional; dan

g) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

3) Kawasan Strategis

Berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Grobogan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2031, rencana penetapan kawasan strategis kabupaten meliputi:

a) Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, meliputi:

 Koridor pengembangan Tegowanu - Gubug - Godong - Penawangan – Purwodadi sebagai bagian dari KSN Kedungsepur;

 Kawasan agropolitan Kutosaringan, yaitu : Kecamatan Pulokulon dengan produksi jagung dan kedelai; Kecamatan Toroh dengan produksi jagung; Kecamatan Wirosari dengan produksi sapi potong dan jagung; dan Kecamatan Penawangan dengan produksi melon, semangka dan kacang hijau.

 Kawasan strategis perkotaan, yaitu : perkotaan Wirosari di Kecamatan Wirosari; dan perkotaan Kradenan di Kecamatan Kradenan.

b) Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi kawasan bentang alam karst Sukolilo yang terdapat di:

 Kecamatan Klambu  Kecamatan Brati  Kecamatan Grobogan  Kecamatan Tawangharjo  Kecamatan Wirosari, dan  Kecamatan Ngaringan

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

 Kawasan Mrapen di Kecamatan Godong; dan  Kawasan Bledug Kuwu di Kecamatan Kradenan

Peta pengembangan kawasan strategis berdasarkan perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber : Perda No. 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kab. Grobogan Tahun 2011-2031

Gambar 2.4.

Peta Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Grobogan

4) Potensi Daerah a) Potensi Pertanian

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan yang menjadi perhatian di kabupaten Grobogan, di mana tanaman padi, jagung dan kedelai merupakan tanaman yang harus dipandang bukan hanya sebagai pembangunan parsial pengembangan komoditas, tetapi terkait dengan pembangunan wilayah serta sub sektor tanaman pangan untuk memperkuat petani sebagai pelaku agribisnis.

Kabupaten Grobogan mempunyai potensi sumber daya lahan meliputi lahan sawah, lahan kering, hutan rakyat dan hutan negara dengan topografi dan iklim yang mendukung perkembangan pertanian. Kabupaten Grobogan merupakan daerah yang berpotensi terhadap pemanfaatan pengembangan lahan tanaman padi, jagung dan kedelai, pemanfaatan lahan secara intensif terutama lahan potensial di daerah-

II - 9 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

daerah sentra untuk dapat mendukung keberhasilan produk tanaman pangan. Kinerja produksi pertanian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2

Kinerja Produksi Pertanian Tahun 2013-2015

No Jenis Jumlah/Tahun

2013 2014 2015

1. Produksi padi (ton) 612.612 608.751 764.148 2. Luas panen padi (ha) 113.720 113.540 126.935 4. Produksi jagung (ton) 559.555 590.776 656.027 5. Luas panen jagung (ha) 98.909 105.447 112.700

6. Produksi kedelai (ton) 28.975 45.254 43.760

7. Luas panen kedelai (ton) 15.606 19.804 17.869

8. Jumlah kelompok tani 1.671 1.671 1.600

9. Jumlah Penggilingan padi (Unit) 862 862 818

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 2016

Komoditas hortikultura semakin intensif dikembangkan di Kabupaten Grobogan dengan tujuan meningkatkan nilai tambah bagi petani. Komoditas hortikultura yang berkembang antara lain bawang merah, cabe besar, cabe rawit, semangka, jambu air, belimbing, pisang, dan melon.

b) Potensi Perikanan

Banyaknya lahan perikanan air tawar yang didukung dengan perairan yang memadai, menjadikan Kabupaten Grobogan mempunyai produksi ikan yang melimpah. Kabupaten Grobogan mampu menghasilkan ikan tawar sebanyak 1.200 ton pertahun, yang meliputi perikanan budidaya dan tangkapan, yang bersumber dari sungai, bendung dan waduk.

c) Potensi Peternakan

Kabupaten Grobogan dikenal sebagai sentra sapi potong di Jawa Tengah. Jika dibandingkan dengan 35 kabupaten lainnya di provinsi tersebut, Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten tertinggi dalam memproduksi sapi potong. Menurut data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogantahun 2013 jumlah populasi sapi di daerahnya mencapai 154.559 ekor, tersebar di setiap kecamatan se- Kabupaten Grobogan.

d) Potensi Pariwisata

Potensi wisata di Kabupaten Grobogan terdiri wisata alam, wisata mandi, wisata keluarga, wisata religi, serta wisata kuliner.Tempat wisata di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel berikut :

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

Tabel 2.3

Potensi Wisata Kabupaten Grobogan Tahun 2015 Jenis

Wisata Lokasi

Wisata Alam 1. Bledug Kuwu, di Desa Kuwu Kec. Kradenan

2. Api Abadi Mrapen, di Desa manggarmas Kec. Godong 3. Kesongo, di Desa Gabus Kec. Gabus

4. Goa Ngesong, di Desa Tegalrejo Kec. Wirosari

5. Air Terjun Ngayoman, di Desa Karangasem Kec. Wirosari 6. Goa Teges, di Desa Tagalrejo Kec. Wirosari

7. Air Terjun Widuri,di Desa Kemadohbatur Kec. Tawangharjo 8. Goa Urang, di Desa kemadohbatur Kec. Tawangharjo 9. Goa Gajah, di desa Kemadohbatur Kec. Tawangharjo 10.Goa Anggil-angil, di Desa Kamadohbatur Kec. Tawangharjo 11.Goa Gogor, di Desa Sumberjatipohon Kec. Grobogan 12.Goa Lawa/Goa Macan, di desa Sedayu Kec. Grobogan 13.Air Terjun Gulingan, di Desa Sedayu Kec. Grobogan 14.Ramesan Ramesan Kec. Kradenan

Wisata Buatan 1. Waduk Kedungombo, di Desa Rambat Kec. Geyer 2. Taman Cindelaras, di Desa Ngrandah Kec. Toroh 3. Pemandian Sangeh, di Desa Tambirejo Kec. Toroh 4. Pemandian Mudal, di Desa karangasem Kec. Wirosari 5. Sendang wangi, di Desa Karangasem Kec. Wirosari 6. Sendang Keyongan, di Desa Penganten Kec. Brati 7. Pemandian Segoro Gunung, di Desa Nglinduk Kec

8. Sendang Coyo, di Desa mlowakarangtalun Kec. Pulokulon 9. Sendang Bulusan, di Desa Jipan Kec. Penawangan

10.Ayodya Bloombang Waterpark, di Kel. Kuripan Kec. Purwodadi.

11.Kolam Renang Jatipohon, di Desa sumberjatipohon Kec. Grobogan.

12.Taman Rekreasi Water and Snaw, di Kecamatan Gubug 13.Taman Rekreasi Mulia, di Desa Klambu Kec. Klambu Wisata Budaya Situs Medang, di Desa medangkamolan Kec. Gabus Wisata Religi 1. Makam Ki Ageng Selo, di Desa Selo Kec. Tawangharjo

2. Makan Joko Tarub, di Desa Tarub Kec. Tawangharjo 3. Makan Ki Getas Pendowo, di Kel. Kuripan Kec. Purwodadi Wisata Kuliner 1. Kampung Sego Jagung, di Kel. Danyang Kec. Purwodadi

2. Sweekke Purwodadi di Kel. Purwodadi Kec. Purwodadi 3. Nasi Becek, di Kel. Purwodadi Kec. Purwodadi

4. Danau Resto, di Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Sumber : Dispora Kabupaten Grobogan tahun 2016, diolah

e) Potensi Hutan

Secara geografis, Kabupaten Grobogan merupakan lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng di bagian selatan dan Pegunungan Kapur Utara di bagian utara. Adapun bagian

II - 11 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

tengah wilayahnya adalah dataran rendah. Dua sungai besar yang mengalir adalah Kali Serang dan Kali Lusi. Dua pegunungan tersebut merupakan hutan jati, mahoni dan campuran yang memiliki fungsi sebagai resapan air hujan di samping juga sebagai lahan pertanian meskipun dengan daya dukung tanah yang rendah.

f) Potensi Industri  Industri Genteng

Perkembangan industri genteng di daerah Grobogan belakangan ini semakin berkembang pesat. Beberapa daerah yang mulai memproduksi genteng antara lain Desa Karangasem, Tegalrejo, Kecamatan Wirosari dan Dusun Gedong, Desa Tegalsumur, Kecamatan Brati. Tingginya aktivitas produksi genteng press di Kabupaten Grobogan, mendorong para pelaku UKM untuk memperluas pemasarannya hingga menjangkau ke luar daerah.

 Industri mebel

Kreativitas yang dimiliki masyarakat Grobogan menjadi modal awal bagi mereka untuk mengembangkan industri mebel di daerah tersebut, sedikitnya terdapat sekitar 117 orang pelaku usaha mebel dengan tingkat rata-rata produksi mebel/furniture mencapai 60.385 buah. Ke depan, beragam produk yang dihasilkan pelaku usaha mebel di Grobogan perlu dikembangkan menjadi skala industri yang lebih besar dan mampu menjangkau pasar nasional maupun pasar internasional.  Kerajinan Bambu

Di samping industri mebel yang mulai berkembang, beberapa daerah di Kabupaten Grobogan kini menjadi pusat kerajinan bambu yang cukup dikenal masyarakat luas, antara lain Desa Teguhan Kecamatan Grobogan, Desa Terkesi dan Jenengan Kecamatan Klambu, Desa Dimoro Kecamatan Toroh, Desa Pakis Kecamatan Kradenan, dan Desa Sidorejo Kecamatan Pulokulon. Sebagian besar masyarakat memilih menjadi pengrajin bambu karena minat konsumen masih sangat besar. Beberapa produk kerajinan yang dihasilkan masyarakat antara lain sangkar burung, kandang ayam, anyaman bambu, bronjong dan lain sebagainya.