GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demograf
7. Penggunaan Lahan
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Wilayah rawan bencana merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya bencana baik akibat kondisi geografis, geologis
RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021 dan demografis maupun karena ulah manusia. Kawasan rawan bencana merupakan bagian dari kawasan lindung. Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sum sumberdaya buatan. Sehingga pada kawasan rawan bencana dilakukan pembatasan kegiatan atau tidak boleh dilakukan kegiatan budidaya. Kawasan rawan bencana terdiri dari :
a. Kawasan rawan banjir
Kawasan rawan banjir adalah kawasan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Ketentuan pada kawasan rawan banjir adalah:
- Penetapan batas dataran banjir; dan
- Diperbolehkan pemanfaatan dataran banjir bagi ruang terbuka hijau dan pembangunan fasilitas umum dengan kepadatan rendah.
b. Kawasan rawan longsor
Kawasan rawan tanah longsor adalah kawasan dengan kriteria kawasan berbentuk lereng yangrawan terhadap perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran. Ketentuan yang berlaku pada kawasan rawan longsor adalah :
- Diperbolehkan pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancaman bencana;
- Diperbolehkan pemasangan pengumuman lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk;
- Diperbolehkan pendirian bangunan kecuali untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana.
c. Kawasan Rawan Kekeringan
Kawasan rawan kekeringan adalah kawasan dengan kriteria kawasan yang minim sumber air dan rendah curah hujannya. Ketentuan yang berlaku pada kawasan ini adalah :
- Diperbolehkan pembuatan bangunan penampungan air baku; - Diperbolehkan revitalisasi jaringan irigasi;
- Diperbolehkan peningkatan penghijauan dan reboisasi;
- Diperbolehkan penanganan kondisi darurat dengan pengerahan mobil tanki air minum; dan
- Diperbolehkan melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai kawasan rawan bencana kekeringan.
Jenis bencana yang berpotensi terjadi di Kabupaten Grobogan antara lain bencana banjir, angin puting beliung, tanah lonsor, kekeringan dan kebakaran. Berdasarkan hasil pemetaan wilayah rawan bencana di
II - 13 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
Kabupaten Grobogan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana, ditunjukkan beberapa wilayah pada tahun 2015 dengan memiliki tingkat kerawanan bencana berdasarkan jenisnya, yaitu :
a. Bencana Banjir
Kondisi wilayah yang termasuk kategori rawan banjir di Kabupaten Grobogan terdapat di 5 kecamatan dengan persebaran wilayah desa/ kelurahan sebagai berikut :
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
1 Tegowanu Desa Tajemsari
Desa Cangkring Desa Tunjungharjo Desa Tlogorejo Desa Gebangan Desa Karangpasar Desa Sukorejo Desa Kebonagung
2 Geyer Desa Monggot
Desa Geyer
Desa Ngrandu
3 Toroh Desa Genengsari
4 Klambu Desa Penganten
5 Purwodadi Kel. Danyang
Desa Nambuhan
Desa Ngraji b. Angin Puting Beliung
Kondisi wilayah yang termasuk kategori rawan angin puting beliung di Kabupaten Grobogan terdapat di 3 kecamatan dengan persebaran wilayah desa/kelurahan sebagai berikut :
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
1 Tawangharjo Desa Jono
2 Kradenan Desa Banjarsari
3 Geyer Desa Rambat
Desa Juworol
c. Tanah Longsor
Kondisi wilayah yang termasuk kategori rawan tanah longsor di Kabupaten Grobogan terdapat di 2 kecamatan dengan persebaran wilayah desa/kelurahan sebagai berikut :
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
1 Tanggungharjo Desa Mrisi
RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021 d. Kebakaran
Kondisi wilayah yang termasuk kategori rawan kebakaran di Kabupaten Grobogan terdapat di 16 kecamatan dengan persebaran wilayah desa/kelurahan sebagai berikut :
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
1 Karangrayung Desa Nampu
Desa Termas Desa Telawah Desa Mojoagung Desa Ketro Desa Cekel
2 Pulokulon Desa Jetaksari
3 Gubug Desa Ngroto
Desa Kemiri Desa Ginggangtani Desa Gubug Desa Kuwaron
4 Brati Desa Kronggen
Desa Menduran Desa Katekan
5 Toroh Desa Bolohs
Desa Sugihan Desa Depok Desa Katong Desa Pilangpayung
6 Kradenan Desa Rejosari
Desa Sengonwetan Desa Tanjungsari Desa Crewek
7 Tegowanu Desa Tajemsari
Desa Gebangan Desa Sukorejo Desa Karangpasar 8 Tanggungharjo Desa Ringinpitu
9 Penawangan Desa Wolo
Desa Pengkolr Desa Lajer Desa Winong Desa Watupawon
10 Klambu Desa Terkesi
Desa Taruman
11 Godong Desa Sumberagung
Desa Kemloko
12 Wirosari Desa Dapurno
Desa Kropak Desa Kalirejo Desa Sambirejo
13 Purwodadi Kel. Kuripan
Desa Ngembak Desa Karanganyar Desa Cingkrong
II - 15 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
No Kecamatan Desa/ Kelurahan
Desa Nambuhan Desa Warukaranganyar Kel. Kalongan
14 Grobogan Desa Lebak
Desa Getasrejo
15 Geyer Desa Jambangan
Desa Suru
16 Gabus Desa Pelem
e. Kekeringan
Kondisi wilayah yang termasuk kategori memiliki potensi rawan kekeringan di Kabupaten Grobogan terdapat di 17 kecamatan yang terdiri dari: (1) Kecamatan Brati (2) Kecamatan Gabus (3) Kecamatan Geyer (4) Kecamatan Godong (5) Kecamatan Grobogan (6) Kecamatan Purwodadi (7) Kecamatan Karangrayung (8) Kecamatan Kedungjati (9) Kecamatan Kradenan (10) Kecamatan Ngaringan (11) Kecamatan Pulokulon (12) Kecamatan Penawangan (13) Kecamatan Tanggungharjo (14) Kecamatan Tawangharjo (15) Kecamatan Tegowanu (16) Kecamatan Toroh (17) Kecamatan Wirosari 2.1.4. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Grobogan berdasarkan data BPS pada Tahun 2015 tercatat sebesar 1.351.429 jiwa, mengalami pertumbuhan penduduk 0,56% atau bertambah 7.469 jiwa bila dibandingkan dengan tahun 2014. Data jumlah penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Tahun 2013 dan 2014
Tahun Jenis Kelamin Jumlah Pertumbuhan Laki-laki Perempuan 2011 652.897 666.878 1.319.775 - 2012 657.077 671.120 1.328.197 0,64 2013 661.109 675.195 1.336.304 0,61 2014 664.853 679.107 1.343.960 0,57 2015 668.507 682.922 1.351.429 0,56 Sumber : Buku Kabupaten Grobogan Dalam Angka 2016
Jika dilihat dari segi seks rasio, jumlah penduduk di Kabupaten Grobogan pada tahun 2015 lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dari pada perempuan. Dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 668.507 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 682.922 jiwa, maka sex rasio penduduk mencapai 101,98%. Hal ini berarti bahwa setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 101,98 jiwa penduduk laki-laki.
Sementara itu jika dilihat dari jumlah penduduk per wilayah, Kecamatan Purwodadi merupakan wilayah yang paling banyak penduduknya, yaitu mencapai 135.698 jiwa, sedangkan kecamatan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Klambu, yaitu sebanyak 34.779 jiwa. Untuk mengetahui rincian jumlah penduduk dan sex rasio per kecamatan, dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah Penduduk Rasio Jenis Kelamin L P Total 1 Kedungjati 19.639 20.195 39.834 101,50 2 Karangrayung 45.075 45.095 90.170 101,90 3 Penawangan 29.342 29.739 59.081 101,02 4 Toroh 52.960 54.320 107.280 100,50 5 Geyer 29.100 31.054 60.154 101,19 6 Pulokulon 50.084 51.046 101.130 104,29 7 Kradenan 37.318 38.626 75.944 102,59 8 Gabus 33.173 34.710 67.883 102,74 9 Ngaringan 33.546 33.171 66.717 104,02 10 Wirosari 42.732 43.611 86.343 101,88 11 Tawangharjo 27.431 27.447 54.878 103,92 12 Grobogan 37.492 37.882 75.374 103,66 13 Purwodadi 66.649 69.049 135.698 100,23 14 Brati 22.829 23.663 46.492 103,20 15 Klambu 17.362 17.417 34.779 104,27 16 Godong 39.566 39.571 79.137 100,15 17 Gubug 38.116 38.958 77.074 101,41 18 Tegowanu 26.709 27.151 53.860 101,85 19 Tanggungharjo 19.384 20.217 39.601 99,82 JUMLAH 668.507 682.922 1.351.429 101,98
II - 17 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
Dari aspek Kepadatan Penduduk tercatat sebesar 684 jiwa/km2, dengan wilayah terpadat terletak di Kecamatan Purwodadi sebesar 1.747,42 jiwa/km2 dan kecamatan kepadatan terendah di Kecamatan Kedungjati yaitu sebesar 305,61 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk di Kabupaten Grobogan terlihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2.6
Kepadatan Penduduk Kabupaten Grobogan Berdasarkan Kecamatan Tahun 2015 No Kecamatan Luas Wil KM2 Jumlah Penduduk Kepadatan Jiwa/ KM2 1 Kedungjati 130,342 39.834 305,61 2 Karangrayung 140,595 90.170 641,35 3 Penawangan 74,177 59.081 796,49 4 Toroh 119,320 107.280 899,09 5 Geyer 196,192 60.154 306,61 6 Pulokulon 133,644 101.130 756,71 7 Kradenan 107,748 75.944 704,83 8 Gabus 165,365 67.883 410,50 9 Ngaringan 116,720 66.717 571,60 10 Wirosari 154,298 86.343 559,59 11 Tawangharjo 83,602 54.878 656,42 12 Grobogan 104,556 75.374 720,90 13 Purwodadi 77,656 135.698 1747,42 14 Brati 54,891 46.492 846,99 15 Klambu 46,562 34.779 746,94 16 Godong 86,780 79.137 911,93 17 Gubug 71,119 77.074 1083,73 18 Tegowanu 51,670 53.860 1042,38 19 Tanggungharjo 60,628 39.601 653,18 JUMLAH 1.975,865 1.351.429 683,97
Sumber : Buku Kabupaten Grobogan Dalam Angka 2016
Untuk mengetahui angka ketergantungan, harus disusun terlebih dahulu struktur usia penduduk dan piramida penduduk, karena Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas (disebut usia non produktif) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (usia produktif).Berdasarkan struktur usia, penduduk Kabupaten Grobogan dapat di kelompokkan sebagaimana tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021
Tabel 2.7
Struktur Usia Penduduk Kabupaten Grobogan Tahun 2015
No Kelompok Umur Jumlah Penduduk Jumlah L P 1 0-4 55663 53009 108672 2 5-9 57060 54303 111363 3 10-14 58961 56907 115868 4 15-19 57678 55092 112770 5 20-24 55325 52715 108040 6 25-29 45869 46288 92157 7 30-34 45833 48199 94032 8 35-39 47185 48701 95886 9 40-44 48007 51545 99552 10 45-49 48773 50786 99559 11 50-54 42083 43609 85692 12 55-59 33750 34038 67788 13 60-64 26193 27621 53814 14 65-69 18462 21705 40167 15 70-74 13367 16579 29946 16 75 + 14298 21825 36123 TOTAL 668.507 682.922 1.351.429
Sumber : Buku Kabupaten Grobogan Dalam Angka 2016
Pada tahun 2015 sebagian besar penduduk Kabupaten Grobogan adalah kelompok usia produktif (usia 15-64 tahun), yang mencapai 909.290 jiwa, kemudian kelompok usia non produktif (usia 0-14 tahun dan 65 tahun keatas) mencapai 442.139 jiwa, sehingga Angka rasio ketergantungan adalah 49%, artinya setiap 100 orang berusia produktif di Kabupaten Grobogan menanggung 49 orang yang non produktif.