• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demograf

2011 2012 2013 2014 2015 1 Buku ”kabupaten

20. Urusan Kearsipan

Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan telah mengatur bahwa kegiatan pengelolaan kearsipan dimulai sejak penciptaan arsip, penyusutan arsip sampai dengan tahap pelestarian arsip. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa pengelolaan kearsipan dilakukan baik pada arsip statis maupun arsip dinamis. Pengertian dari arsip statis yaitu arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. Adapun yang dimaksud dengan arsip dinamis yaitu arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

Dalam sistem pengelolaan dan penanganan arsip, dibutuhkan kelengkapan sarana, prasarana, dan SDM yang berkompeten. Sarana dan prasarana yang lengkap serta SDM yang berkompeten dalam pengelolaan dan penanganan dokumen/arsip dapat memperpanjang umur dokumen/arsip serta mempermudah orang lain yang membutuhan dokumen/arsip tersebut.

Untuk menjaga keutuhan dan keamanan dokumen/arsip, salah satu cara adalah dengan melakukan duplikasi. Di Kabupaten Grobogan, jumlah dokumen/arsip daerah yang telah diduplikat dalam bentuk informatika masih sangat rendah. Sampai pada tahun 2015, belum ada dokumen/arsip yang diduplikasi. Hal ini dapat memperbesar risiko kehilangan dokumen/arsip. Selain menduplikasi dokumen/arsip dalam bentuk informatika, dokumen/arsip juga dapat dikelola dengan sistim otomasi yaitu sistim yang menggunakan sarana pengolahan data secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas komputer dan teknologi informasi lainnya. Dokumen yang sudah diduplikasi dan diolah secara elektronik diharapkan dapat mempermudah SDM pengelola arsip. Namun, pengelolaan arsip dengan otomasi masih belum dilakukan oleh aparatur pemerintah daerah Kabupaten Grobogan. Sampai pada tahun 2015, belum ada dokumen/arsip yang dikelola dengan sistim otomasi. Selain belum ada dokumen/arsip yang diduplikasi dan dikelola dengan sistim otomasi,

II - 97 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

belum adanya naskah peraturan tentang kearsipan juga menjadi penghambat dalam pengelolaan dan penanganan kearsipan.

Terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan informasi kearsipan, Pemerintah Daerah (PD) yang telah melakukan pengelolaan arsip secara baku sampai pada tahun 2015 sebanyak 53 PD. Aparatur pemerintah daerah Kabupaten Grobogan berupaya untuk meningkatkan kuantitas SDM pengelola kearsipan yang cukup banyak pada tiap tahunnya. SDM pengelola kearsipan pada tahun 2010 sebanyak 180 orang, kemudian meningkat menjadi sebanyak 425 orang pada tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2015, SDM pengelola kearsipan sebanyak 120 orang. Kuantitas SDM pengelola yang mencukupi kebutuhan di semua lini aparatur pemerintahan akan meningkatkan kinerja pelayanan kearsipan.

Selain kuantitas SDM yang mencukupi, prasarana kearsipan seperti ruangan penyimpanan khusus untuk menyimpan dokumen/arsip juga diperlukan. Dinas Perpustakaan Kabupaten Grobogan sebagai instansi yang erat kaitannya dengan kearsipan juga sudah memiliki ruangan untuk menyimpan dokumen/arsip sebanyak 1 ruangan. Diharapkan, dengan jumlah dokumen/arsip yang meningkat maka jumlah ruangan penyimpanan dokumen/arsip juga semakin meningkat.

Tabel 2.53

Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2015

No Indikator Satua

n

Kondisi Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah dokumen/arsip daerah yang telah diduplikat dalam bentuk informatika

Berkas - - - - -

2. Pengelolaan arsip secara otomasi

Berkas - - - - -

3. Penerbitan naskah peraturan tentang kearsipan

Buku - - - - -

4. Meningkatnya informasi keasipan

Lokasi 1 1 1 1 1

5. Pengelolaan arsip secara baku SKPD 53 53 53 61 53 6. Peningkatan SDM pengelola

kearsipan

orang 180 425 150 200 120

7. Pemeliharaan arsip dinamis dan statis

ruanga n

1 1 1 1 1

RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

2.3.3. Fokus Pelayanan Urusan Pemerintahan Pilihan 1. Urusan Kelautan dan Perikanan

Letak Kabupaten Grobogan yang bukan termasuk wilayah pesisir menjadikan produksi perikanan hanya mengandalkan perikanan budidaya dan perikanan tangkap di perairan umum. Produksi perikanan Budidaya di Kabupaten Grobogan pada tahun 2015 relatif kecil, hanya sebanyak 1.890.990 kg, sedangkan produksi perikanan tangkap di perairan umum hanya sebanyak 934.500 kg. Ada kecenderungan peningkatan produksi perikanan baik pada perikanan budidaya maupun perikanan tangkap di perairan umum. Pada tahun 2011 produksi perikanan budidaya hanya sebanyak 574.056 kg, sedangkan produksi perikanan tangkap di perairan umum hanya sebanyak 673.776 kg.

Beberapa upaya peningkatan produksi budidaya telah dilakukan dengan mendorong masyarakat untuk memperluas areal budidaya perikanan, mengoptimalkan balai benih ikan dalam penyediaan benih unggul, dan melakukan pembinaan terhadap kelompok pembudidaya ikan. Tingkat cakupan bina kelompok ikan sebesar 75% atau sebanyak 20 kelompok pada tahun 2015. Sementara itu upaya peningkatan produksi perikanan tangkap di perairan umum dilakukan dengan pembinaan kelompok nelayan, dan penebaran benih ikan di perairan umum. Pembinaan terhadap kelompok nelayan perairan umum mencapai sebanyak 30 kelompok atau 27% pada tahun 2015. Penebaran benih ikan di waduk-waduk dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan dengan harapan agar benih ikan yang ditebar dapat meningkatkan populasi ikan dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar.

Produksi produksi hasil olahan ikan di Kabupaten Grobogan meningkat dari sebanyak 128.671 kg pada tahun 2011 menjadi 284.375 kg pada tahun 2015 yang dipengaruhi oleh peningkatan jumlah usaha pengolahan ikan dari sebanyak 43 unit menjadi 80 unit. Dalam rangka meningkatkan produksi hasil olahan ikan, Pemerintah Kabupaten Grobogan meningkatkan pembinaan untuk meningkatkan kualitas dan higienisitas produk hasil olahan ikan sehingga memenuhi standar cara pengolahan ikan yang baik dan dapat diterima pasar. Minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan Kabupaten Grobogan masih kurang, terlihat dari tingkat konsumsi makan ikan per tahun hanya sebanyak 14,43 kh/kapita pada tahun 2015. Dalam rangka meningkatkan tingkat konsumsi ikan, setiap tahun pemerintah Kabupaten Grobogan melakukan kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dengan sasaran siswa SD. Kegiatan Gemarikan ini bertujuan agar lebih

II - 99 RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

banyak masyarakat yang tahu tentang ikan, kandungan gizi dan manfaatnya sehingga mereka menjadi suka untuk mengkonsumsinya.

Secara rinci perkembangan kinerja urusan perikanan di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.54

Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2015

No Indikator Satuan 2011 2012 2013 2015 2015

1 Produksi perikanan Tangkap

ton 673.776 771.980 814.428 887.854 934.500 2 Cakupan bina kelompok

nelayan

% 10 14 22 26 30

3 Tingkat cakupan bina kelompok ikan

% 40% 43% 55% 46% 27%

4 Produksi perikanan budidaya

kg 574.056 592.630 814.602 1.539.000 1.890.990 5 Cakupan bina kelompok

pembudidaya ikan

kelompok 15 15 20 20 20

6 Tingkat cakupan bina kelompok ikan

% 67% 80% 75% 75% 75%

7 Tingkat konsumsi makan ikan

kg/kap. 10,80 11,28 12,28 13,48 14,43 8 Jumlah produksi hasil

olahan ikan

Kg 128.671 145.330 274.995 276.090 284.375 9 Jumlah usaha

pengolahan ikan

unit 43 48 72 78 80

Sumber : Data Isian SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Grobogan, Tahun 2016