• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per siklus 1. Deskripsi Pra Siklus

1. Pra Siklus

Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menerapkan metode

make a match materi sejarah peradaban Islam Nusantara. Pada tahap ini diperoleh data tes evaluasi pendidikan agama Islam tahun pelajaran 2017/2018 adalah 35% (9 siswa) tuntas dan 65% (17 siswa) belum tuntas. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 2. Siklus I

Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menerapkan metode make a match materi sejarah peradaban Islam Nusantara. Penelitian ini mencangkup empat tahapan yaitu tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan, diskusi dan refleksi. Sebelum peneliti memulai kegiatan sebelumnya peneliti melakukan observasi ataupun

evaluasi pendidikan agama Islam tahun pelajaran 2017/2018 adalah 69% (18 siswa) tuntas dan 31% (8 siswa) belum tuntas. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Tabel 3.4 lembar observasi guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 Komponen perencanaan guru dalam

pembelajaran

1 Kejernihan rumusan kompetensi dalam indikator √ 2 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ 3 keseragaman sumber atau metode dengan

karakteristik peserta didik

4 Kejelasan prosedur penilaian √

5 Kesempurnaan instrumen penilaian √

Kompetensi guru yang mencangkup kepribadian dan sosial

6 Kesopanan dan kelancaran berbicara √

7 Kedewasaan dan kepercayaan diri √

8 Kedisiplinan, ketertiban, tanggung jawab dan kerapian

√ 9 Hubungan simpati dan empati pada peserta didik

dan teman sejawat

√ 10 Perasaan menghormati dan menghargai orang

lain

11 Kesetiaan pada keputusan bersama √

Penguasaan bahan belajar

13 Mengaitkan materi pembelajaran dengan materi lain yang relevan

Metode pembelajaran

14 Menguasai kelas √

15 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu

Interaksi dalam pembelajaran

16 Menciptakan suasana menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui guru, media dan sumber ajar

√ 17 Menunjukkan sikap terbuka dan responsive

terhadap peserta didik

Pegunaan bahasa

18 Menggunakan bahasa lisan baik, jelas dan lancar √ 19 Menggunakan bahasa tubuh dan intonasi suara

yang tepat

Penilaian belajar

20 Melakukan penilaian selama pembelajaran dan sesuai dengan rencana dalam RPP

JUMLAH SKOR TOTAL Baik

Nilai : Skor nilai

1 = Kurang 3 = Baik 2 = Cukup 4 = Sangat baik Kategori total

75-100 = sangat baik 50-75 = baik

25-50 = cukup 0-25 = kurang

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar siklus I memperoleh skor 70 dari skor maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100. Aktivitas yang dilakukan oleh guru ini termasuk predikat yang baik.

Hasil observasi yang dilakukan penelit isaat guru menerapkan metode

Guru dalam membuka pelajaran cukup baik artinya guru melakukan salam terlebih dahulu baru pembacaan asmaul husna. Namun dalam hal ini guru masih tidak tepat waktu dalam masuk kelas. Terkadang guru masuk ke dalam kelas dari 20 menit atau 25 menit dari jam yang telah ditentukan.

b. Penguasaan materi

Guru dalam memahamkan peserta didiknya masih belum menarik dan tergolong pada baik, artinya guru fokus dalam pengetahuannya sendiri dan tidak menggunakan buku panduan siswa sehingga menyulitkan siswa untuk mengikuti pembelajaran yang di terapkan oleh guru. c. Menyajikan materi pembelajaran

Guru dalam menyajikan materi sudah baik dan tidak hanya tergantung pada buku pembelajaran saja. Jadi hal ini berdampak ketika guru menyampaikan pelajaran kepada siswa. Peserta didik mau tidak mau harus memperhatikan guru untuk mengikuti pembelajarannya karena buku pelajaran yang dipegang siswa tidak memuat materi yang disampaikan oleh guru.

d. Pegelolaan kelas

Guru dalam pengelolaan kelas tergolong pada kategori baik dimana guru mampu menerapkan tidak hanya monoton dalam pembelajaran namun juga diimbangi dengan kelucuan untuk menarik minat siswa namun dalam tahap ini guru belum menyajikan motivasi pada siswa kenapa harus mempelajari materi tersebut.

e. Ketepatan dalam menerapkan metode

Guru saat menerapkan metode masih ada rasa tegang. Karena metode ini termasuk yang baru untuk peserta didik. Pada tahap ini guru harus memberi materi terlebih dahulu disusul dengan penerapan metode

make a match dilanjutkan dengan pemberian tugas untuk masing-masing individu.

Dalam tahap ini guru memberikan tes pada siswa untuk mengetahui pengetahuan tentang materi yang dibawakannya sering disebut engan pretest siswa lalu disusul tes hasil belajar yang menerapkan metode

make a match yang sering disebut dengan post test. g. Kemampuan menutup pelajaran

Dalam hal ini guru menutup pelajaran tanpa ada kesimpulan dengan siswa terkait materi pembelajaran yang telah diajarkan dan juga guru tidak menginformasikan pembelajaran yang akan datang.

Selain melakukan pengamatan pada guru. Peneliti juga mengamati atau melakukan observasi pada siswa yang dibantu dengan guru yang telah lebih mengetahui karakter siswa yang diteliti oleh peneliti. Peneliti ketika menerapkan metode make a match pada saat proses pelajaran, yaitu:

Tabel 3.5 lembar observasi siswa Siklus I

No. Kriteria penilaian terhadap siswa Skor

1 2 3 4 1 Merespon apersepsi yang diberikan oleh guru √ 2 Aktif berpartisipasi dalam belajar √

3 Melibatkan diri dalam pemanfaatan media

dan sumber belajar √

4 Berani bertannya, memberi pendapat dan

menjawab pertannyaan √

5 Menggunakan bahasa lisan, secara baik, jelas

dan lancar dalam berinteraksi dengan guru √ 6 Aktif dan semangat selama proses

pembelajaran √

7 Mampu menumbuhkan sifat kritis dan

kreative √

8 Menunjukkan sikap teladan dalam tindakan

dan ucapan √

9 Memiliki sifat simpati dan empati pada

peserta didik dan teman √

10 Bertanggungjawab pada tugas yang diberikan √ 11 Mampu menjaga kosentrasi dan perhatiaan

pada pembelajaran √

12 Kerjasama siswa dalam kerja kolompok √

14 Mampu menciptakan hubungan pribadi positif √ 15 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari

bersama √

JUMLAH SKOR TOTAL Cukup

Nilai : Skor nilai

75-100 = sangat baik 25-50 = cukup 50-75 = baik 0-25 = kurang

Hal ini tergolong pada kategori cukup dimana siswa dapat mengkondisikan pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I memperoleh skor 70 dari skor maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100.

3. Siklus II

Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I, menerapkan metode make and match materi sejarah peradaban Islam Nusantara. Penelitian ini mencangkup empat tahapan yaitu tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan, diskusi dan refleksi. Sebelum peneliti memulai kegiatan sebelumnya peneliti melakukan observasi ataupun pengamatan ke SMP N 1 Salatiga. Pada tahap ini diperoleh data tes evaluasi pendidikan agama Islam tahun pelajaran 2017/2018 adalah 69% (18 siswa) tuntas dan 31% (8 siswa) belum tuntas. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Tabel 3.6 lembar observasi guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 Komponen perencanaan guru dalam

pembelajaran

1 Kejernihan rumusan kompetensi dalam indikator √ 2 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran √ 3 keseragaman sumber atau metode dengan

karakteristik peserta didik

4 Kejelasan prosedur penilaian √

5 Kesempurnaan instrumen penilaian √

Kompetensi guru yang mencangkup kepribadian dan sosial

6 Kesopanan dan kelancaran berbicara √

7 Kedewasaan dan kepercayaan diri √

8 Kedisiplinan, ketertiban, tanggung jawab dan kerapian

√ 9 Hubungan simpati dan empati pada peserta didik

dan teman sejawat

√ 10 Perasaan menghormati dan menghargai orang lain √

11 Kesetiaan pada keputusan bersama √

Penguasaan bahan belajar

12 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √ 13 Mengaitkan materi pembelajaran dengan materi

lain yang relevan

14 Menguasai kelas √ 15 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu √

Interaksi dalam pembelajaran

16 Menciptakan suasana menumbuhkan partisipasi

aktif siswa melalui guru, media dan sumber ajar √ 17 Menunjukkan sikap terbuka dan responsive

terhadap peserta didik

Pegunaan bahasa

18 Menggunakan bahasa lisan baik, jelas dan lancar √ 19 Menggunakan bahasa tubuh dan intonasi suara

yang tepat

Penilaian belajar

20 Melakukan penilaian selama pembelajaran dan sesuai dengan rencana dalam RPP

JUMLAH SKOR TOTAL Sangat Baik

Nilai : Skor nilai

1 = Kurang 3 = Baik 2 = Cukup 4 = Sangat baik Kategoti total

75-100 = sangat baik 50-75 = baik

25-50 = cukup 0-25 = kurang

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar siklus I memperoleh skor 70 dari skor maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100. Aktivitas yang dilakukan oleh guru ini termasuk predikat yang baik. Berikut akan dijabarkan secara lebih terperinci oleh peneliti.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti saat guru menerapkan metode

a. Membuka pelajaran

Pada tahap ini guru ketika membuka salam sangat menguasai dimana guru menerapkan strategi ketenangan. Ia menunggu peserta didik untuk tenang terlebih dahulu sebelum membuka pembelajaran.

b. Penguasaan materi

Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran pada siklus II ini tergolong sangat bagus dimana guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan buku panduan siswa untuk mengajarkan pada siswanya tidak hanya itu guru juga tidak tergantung pada buku pelajaran dikarenakan guru sudah menghafal dan mengetahui pembelajaran materi sejarah perkembangan Islam nusantara.

c. Menyajikan materi pembelajaran

Dalam penyajian materi pembelajaran guru menerapkan pertanyaan kepada peserta didik dimana setiap anak ditanya tentang materi. Peserta didik yang ditanya oleh guru harus mengutarakan jawaban maupun pendapat yang telah diketahuinya.

d. Pegelolaan kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah sangat baik dimana ketika guru mengajarkan pembelajaran situasi dan kondisinya tenang. Namun jika ada satu atau dua anak yang berbicara sendiri guru tanggap dengan melakukan pertanyaan kepada peserta didik yang berbicara sendiri.

e. Ketepatan dalam menerapkan metode

Siklus II guru telah mengetahui metode make a match sehingga dalam penyampaiannya guru tidak merasa minder dan bertanya lagi dengan peneliti. Hal ini disebabkan dengan guru sudah paham dan mengerti akan pola kerja dari metode make a match.

f. Evaluasi

Guru menerapkan pola evaluasi dengan menggunakan posttest untuk mengukur kemampuan siswa setelah penerapan metode make a match

pada peserta didik. Manfaat dari itu juga memudahkan guru untuk menilai peserta didik.

g. Kemampuan menutup pelajaran

Selain melakukan pengamatan pada guru peneliti juga mengamati atau melakukan observasi pada siswa yang dibantu dengan guru yang telah mengetahui karakter siswa yang peneliti gunakan pada saat proses pelaajaran. Peneliti juga berkerjasama dengan guru karena peneliti berfikir bahwa guru lebih mengetahui masing-masing individu peserta didiknya. Berikut uraian observasi yang dilakukan oleh peserta didik yaitu:

Tabel 3.7 lembar observasi siswa Siklus II

No. Kriteria penilaian terhadap siswa Skor

1 2 3 4 1 Merespon apersepsi yang diberikan oleh

guru

2 Aktif berpartisipasi dalam belajar √

3 Melibatkan diri dalam pemanfaatan media dan sumber belajar

√ 4 Berani bertannya, memberi pendapat dan

menjawab pertannyaan

√ 5 Menggunakan bahasa lisan, secara baik, jelas

dan lancar dalam berinteraksi dengan guru

√ 6 Aktif dan semangat selama proses

pembelajaran

√ 7 Mampu menumbuhkan sifat kritis dan

kreative

√ 8 Menunjukkan sikap teladan dalam tindakan

dan ucapan

√ 9 Memiliki sifat simpati dan empati pada

peserta didik dan teman

√ 10 Bertanggungjawab pada tugas yang

diberikan

√ 11 Mampu menjaga kosentrasi dan perhatiaan

pada pembelajaran

12 Kerjasama siswa dalam kerja kolompok √ 13 Mampu mengikuti metode pembelajaran

yang diterapkan

√ 14 Mampu menciptakan hubungan pribadi

positif

15 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama

JUMLAH SKOR TOTAL Sangat Baik

Nilai : Skor nilai

75-100 = sangat baik 25-50 = cukup 50-75 = baik 0-25 = kurang

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar siklus I memperoleh skor 70 dari skor maksimal yang telah ditetapkan yaitu 100.