PANDUAN PRAKTIK KLINIK PELATIHAN KONSELING MENYUSU
D. Peserta Pelatihan
2. Praktik Klinik
“Membangun percaya diri dan memberikan dukungan mengatur posisi bayi pada payudara”
Tujuannya:
Pada akhir sesi, peserta mampu:
• Berlatih membangun percaya diri dan memberikan dukungan
• Mengatur posisi bayi pada payudara bersama ibu dan bayi di bangsal atau klinik Waktu: 120 menit
Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan dibimbing oleh seorang fasilitator senior atau berpasangan.
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: daftar keterampilan percaya diri dan dukungan, ceklis diskusipraktik klinik, lembar bantuan pengamatan menyusui, lembar daftar keterampilan mendengarkan dan mempelajari
3. Praktik Klinik III
“Mencatat riwayat menyusui” Tujuannya:
Pada akhir sesi, peserta mampu: •Mengkaji riwayat menyusui
•Mempraktikkan keterampilan yang diperoleh dari Praktik I dan II
•Berlatih menggunakan keterampilan-keterampilan dengan ibu-ibu dalam beberapa situasi, antara lain: pasca persalinan normal/caesar, kesulitan menyusui, berbagai kondisi payudara, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi kembar, bayi sakit, dll.
Waktu: 120 menit
Peserta berpasangan dengan dibimbing oleh seorang fasilitator. Tiap fasilitator mengawasi 2-3 pasang dalam kelompoknya.
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: formulir kajian riwayat menyusui, ceklis keterampilan konseling (rangkuman dari semua keterampilan), ceklis diskusi praktik klinik.
4. Praktik Klinik IV
“Konseling kepada Ibu dalam berbagai situasi” Tujuannya:
Pada akhir sesi, peserta mampu:
• Mempraktikkan semua keterampilan dari praktik klinik I, II dan III
• Jika peserta telah menyelesaikan praktik klinik III dan IV, mereka akan bertemu dengan ibu-ibu dalam berbagai situasi sbb : pasca persalinan normal/caesar, kesulitan menyusui, berbagai kondisi payudara, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan bayi kembar, bayi sakit, dll
Waktu: 120 menit
Peserta bekerja berpasangan dengan dibimbing oleh seorang fasilitator. Tiap fasilitator mengawasi 2-3 pasang dalam kelompoknya.
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: formulir riwayat menyusui, ceklis keterampilan konseling (rangkuman dari semua keterampilan), lembar bantuan pengamatan menyusui, ceklis diskusi praktik klinik.
Lampiran 5. Manuskrip Simulasi Praktik Klinik
Manuskrip Praktik Klinik A. Sesi 6
Simulasi B. Pertanyaan tertutup yang hanya dapat ibu jawab dengan ”Ya” atau ”Tidak”
PK: “Selamat pagi, Bu (nama). Saya (nama), bidan di desa. Apa (nama bayi) sehat?”
Ibu: “Ya, terima kasih.” PK: “Apa Ibu menyusuinya?” Ibu: “Ya.”
PK: “Apa ada kesulitan?” Ibu: “Tidak.”
PK: “Apa (nama bayi) sering menyusu?” Ibu: “Ya.”
Simulasi C. Pertanyaan terbuka
PK: “Selamat pagi, Bu (nama)? Saya (nama), bidan di desa. Bagaimana keadaan (nama bayi)?” Ibu: “Baik, dia kelaparan.”
PK: “Boleh saya tahu, bagaimana Ibu memberinya minum?”
Ibu: “Dia menyusu. Saya cuma memberi susu satu botol kalau sore.” PK: “Apa yang membuat Ibu memutuskan untuk memberi botol?” Ibu: “Kalau sore dia minum banyak sekali, jadi saya pikir ASI saya
kurang.”
Simulasi D. Memulai dan melanjutkan percakapan.
PK: “Selamat pagi, Bu (nama). Bagaimana perkembangan Ibu dan (nama bayi)?”
Ibu : “Oh, kami berdua baik-baik saja, terima kasih.” PK : “Berapa umur (sebut nama bayi) sekarang?” Ibu : “Hari ini umurnya dua hari.”
PK : “Makanan dan minuman apa yang Ibu berikan?” Ibu : “Ia menyusu dan minum air putih.”
PK : “Apa yang membuat Ibu memutuskan untuk memberi air putih?” Ibu : “Tidak ada ASI di payudara saya, dan dia tidak mau menyusu.”
Simulasi E. Menggunakan respon dan isyarat yang menunjukkan perhatian
PK: “Selamat pagi, Bu (sebutkan nama). Bagaimana menyusuinya berlangsung?” Ibu: “Selamat pagi. Rasanya baik-baik saja.”
PK: “Mmm.” (mengangguk dan tersenyum.)
Ibu: “Yah, saya agak khawatir kemarin, karena dia muntah-muntah.” PK: “Oh ya” (mengangkat alis, tampak tertarik )
Ibu: “Saya pikir jangan-jangan ada sesuatu yang saya makan, sehingga ASI saya tidak cocok buat bayi.”
PK: “Ooh!” (mengangguk dengan simpatik.)
Simulasi F. Melanjutkan pertanyaan
PK: “Selamat pagi, Bu (sebutukan nama). Apa kabar Ibu dan (sebutkan nama bayi) hari ini? Ibu: “Bayi saya ingin minum terus, dia menyusu setiap saat!”
PK: “Kira-kira seberapa sering ya Bu?” Ibu: “Kira-kira tiap setengah jam.”
PK: “Apa bayi ibu juga menyusu kalau malam?” Ibu: “Iya.”
Simulasi G. Mengatakan kembali (reflect back)
PK: “Selamat pagi, Bu (sebutkan nama). Apa kabar Ibu dan (sebutukan nama bayi) hari ini?” Ibu: “Bayi saya ingin minum terus, dia menyusu setiap saat!”
PK: “(Nama bayi) sering sekali menyusu?”
Ibu: “lya. Minggu ini dia lapar sekali. Saya pikir ASI saya kering.” PK: “Bayi ibu sepertinya lebih lapar seminggu ini, ya?”
Ibu: “Iya, dan saudara saya bilang, saya harus memberi susu botol juga.” PK: “Saudara Ibu bilang bahwa bayi ibu perlu tambahan?”
Ibu: “Iya. Susu formula mana sih yang paling bagus?”
Simulasi H. Memadukan mengatakan kembali dengan respon lainnya
PK: “Selamat pagi. Apa kabar ibu dan (sebut nama bayi) hari ini?” Ibu: “Bayi saya minumnya terlalu banyak, dia menyusu terus!” PK: “(Nama bayi) sering sekali menyusu?”
Ibu: “Iya. Minggu ini dia lapar sekali. Saya pikir ASI saya kering.” PK: “Masya Allah!”
Ibu: “Ya, capek deh. Saudara saya bilang, sebaiknya saya memberi susu botol supaya bisa istirahat.”
PK: “Saudara Ibu menyarankan Ibu memberi susu botol?” Ibu: “Iya – dia bilang saya konyol kalau susah payah begini.” PK: “Perasaan Ibu sendiri bagaimana?”
Ibu: “Yah, saya tidak mau memberi susu botol.”
Simulasi J. Melanjutkan pertanyaan tentang fakta
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Apa kabar Ibu dan (sebut nama bayi) hari ini?” Ibu: “(Nama bayi) tidak mau menyusu - kelihatannya sekarang dia tidak suka
ASI saya!”
PK: “Sejak kapan dia tidak mau menyusu?” Ibu: “Baru minggu ini.”
PK: “Sekarang umurnya berapa?” Ibu: “Enam minggu.”
Simulasi K. Bersimpati
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Apa kabar Ibu dan (sebut nama bayi)?” Ibu: “(Nama bayi) tidak mau menyusu, sepertinya sekarang dia tak suka
ASI saya
PK: “Oh! Saya mengerti perasaan Ibu. Bayi saya dulu juga tidak mau menyusu ketika saya kembali bekerja.”
Ibu: “Lalu apa yang dilakukan?”
Simulasi L. Mengatakan kembali
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Apa kabar Ibu dan (sebut nama bayi) hari ini?” Ibu: “(Nama bayi) tidak mau menyusu, kelihatannya sekarang dia tidak
suka ASI saya!”
PK: “Dia menolak menyusu?”
Ibu: “Iya, dia hanya mengisap sekali, lalu menangis dan menghindar.”
_______________________________________________________________________________
Simulasi M. Berempati
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Apa kabar Ibu dan (sebut nama bayi) hari ini?” Ibu: “(sebut nama bayi) tidak mau menyusu - kelihatannya sekarang dia tidak
suka ASI saya!”
PK: “Sekarang Ibu merasa bayi ibu tidak menyukai Ibu?”
Ibu: “Iya, sepertinya dia tidak begitu menyayangi saya – mulainya tiba-
tiba saja di minggu ini, setelah neneknya tinggal bersama kami. Neneknya senang sekali memberinya susu botol!”
PK: “Ibu merasa, neneknya mau menjadi satu-satunya orang yang Memberi dia minum?”
Simulasi N. Berempati terhadap perasaan positif ibu
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Bagaimana menyusui (sebut nama bayi), Bu?” Ibu: “(Nama bayi) menyusunya baik, dan sekarang dia kelihatan puas tiap
habis menyusu.”
PK: “Ibu pasti senang ya menyusuinya lancar.”
Ibu: “Ya, saya senang sekali tidak harus memberi susu botol.” PK: “Ibu benar-benar menikmati menyusui, ya. Bagus sekali.”
Simulasi O. Menggunakan kata-kata yang menghakimi
PK: “Selamat pagi, Bu (sebutkan nama). Apa (nama bayi) menyusunya normal?” Ibu: “Yah - saya rasa begitu.”
PK: “Apa Ibu menganggap ASI cukup untuk bayi ibu?”
Ibu: “Nggak tahu, ya... Saya harap sih begitu, tapi mungkin juga tidak cukup...” (Ibu kelihatan cemas).
PK: “Apa berat badannya bertambah dengan baik bulan ini? Boleh saya lihat KMS-nya?” Ibu: “Nggak tahu, ya...”
Simulasi P. Menghindarkan kata-kata yang menghakimi
PK: “Selamat pagi, Bu (sebut nama). Bagaimana menyusui (sebut nama bayi)-nya, Bu?” Ibu: “Lancar sekali. Kami berdua menikmatinya, lho!”
PK: “Bagaimana berat badannya? Boleh saya lihat KMS-nya?”
Ibu: “Perawat bilang, bulan ini bayi bertambahnya lebih dari 1/2 kg. Saya senang sekali.”
PK: “Wah, jelas bayi mendapatkan semua ASI yang dibutuhkan ya.”
_______________________________________________________________________________
B. Sesi 11
Simulasi R: Menerima apa yang ibu RASAKAN ‘ibu’ (sambil menangis) berkata:
“Aduh....bagaimana ini! (Sebut nama bayinya) pilek dan hidungnya mampet total dan tidak bisa menyusu – bisanya cuma menangis dan saya tidak tahu harus berbuat apa!”
C. Sesi 18