• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1) Presentasi kesekolah-sekolah

Presentasi kesekolah-sekolah dilakukan oleh Public Relations

sedangkan instansi yang menjadi sasarannya dapat berupa instansi pendidikan, instansi pemerintah, dunia usaha dan dunia industri yang sekiranya membutuhkan keterampilan bidang komputer. Namun diintensifkan pada sekolah SLTA sederajat dan publik sasarannya merupakan siswa yang menduduki kelas 3. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut :

“Sebagai salah satu sarana penyampaian informasi yang saya lakukan yaitu presentasi ke instansi pendidikan dari TK sampai dengan SLTA, lalu ke instansi pemerintahan seperti pemerintahan desa, sedangkan dunia usaha seperti BPR, KSU dll. Namun yang paling intensif itu sekolah-sekolah tingkat SLTA sederajat daerah Surakarta dan sekitarnya mbak, seperti Klaten, Boyolali, Karang Anyar, Sragen, dan Sukoharjo. Biasanya presentasi saya lakukan pada siswa yang sedang duduk di kelas 3 SLTA, sehingga sebagian besar waktu saya itu untuk bekerja dilapangan. Saya memilih kelas 3 SLTA sebab mereka sebentar lagi menyelesaikan bangku sekolah dan terdapat kemungkinan melanjutkan lagi”.

Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut :

“Kegiatan penyampaian informasi yang paling bagus dan tepat sasaran itu melalui presentasi secara langsung mbak, baik ke instansi pendidikan, pemerintahan, dunia usaha dll. Namun untuk program 1tahun,,biasanya kami memfokuskan pada siswa SLTA sederajat yang menduduki kelas 3, jadi nanti diharapkan setelah mereka lulus nanti menjadi tertarik untuk melanjutkan di LPK kami”.

commit to user

Hal tersebut didukung oleh pernyataan informan V pada tanggal 31 maret 2011 sebagai berikut :

“Saya dulu mengetahui informasi tentang LPK Alfabank Surakarta pertama kali itu karena presentasi ke sekolah saya mbak,,dulu itu saya langsung tertarik karena penyampaian yang cukup bagus, selain itu juga terdapat penjaminan lapangan pekerjaan, maka dari itu saya langsung memilih LPK Alfabank Surakarta.

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Public Relations

di LPK Alfabank lebih sering melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi yang langsung tertuju pada publik sasaran seperti presentasi ke sekolah-sekolah SLTA.

Dalam pelaksanaan presentasi, terdapat beberapa macam teknik komunikasi yang mampu membantu penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi calon konsumen, sehingga konsumen bersedia menggunakan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Teknik komunikasi yang sering digunakan pada saat presentasi tersebut, antara lain sebagai berikut :

a) Melakukan komunikasi yang bersifat Persuasif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut :

“Pada saat saya memberikan informasi, saya tidak menekankan pada promosi jasa organisasi, akan tetapi dalam berkomunikasi tersebut saya berikan unsur-unsur yang bersifat membujuk calon konsumen, seperti dengan menceritakan keuntungan jika belajar di LPK Alfabank Surakarta, dan dengan cara berkomunikasi yang bersahabat sehingga tidak terlalu formal”.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut :

“Karena persaingan merupakan permasalahan bagi organisasi maka penggunaan strategi diorganisasi kami mengacu pada aspek persuasif mbak,,,dengan menggunakan bauran pemasaran atau

Marketing mix yang biasa disingkat dengan 4P seperti Price, Product, Place & Promotions. Namun tidak cukup hanya dengan itu, kami juga melakukan suatu usaha yang mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik”.

commit to user

Hal diatas didukung oleh pernyataan informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut :

“Sewaktu petugas LPK Alfabank menyampaikan presentasi, saya merasa tertarik untuk menyimaknya mbak, seperti mampu membujuk dan menggugah niat kami untuk menggunakan jasa di LPK Alfabank tersebut, mampu membangkitkan semangat kami untuk menggapai masa depan yang lebih cemerlang”.

Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa strategi persuasif dipilih sebagai salah satu strategi yang dilakukan oleh

Public Relations di LPK Alfabank Surakarta. LPK Alfabank Surakarta menggunakan strategi Persuasif karena strategi Persuasif merupakan salah satu strategi yang diharapkan mampu menarik minat calon konsumen tanpa ada unsur terpaksa. Penggunaan strategi persuasif yang bersifat membujuk akan memberikan kesan yang baik pada konsumen sehingga konsumen memiliki kesadaran untuk menggunakan jasa yang dihasilkan. b) Menceritakan berbagai macam pengalaman hidup. Pengalaman hidup

merupakan sebuah cerita nyata yang akan membangun kepercayaan konsumen sebab informasi yang terkandung dalam sebuah cerita pengalaman itu memberikan gambaran konkret / nyata terjadi. Pengalaman hidup seseorang biasanya akan lebih menarik disimak dibandingkan hanya dengan bercerita monoton tentang informasi semata. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut :

“Sebelum saya menyampaikan informasi yang sebenarnya yaitu mengenai LPK Alfabank Surakarta, saya akan memulainya dengan menceritakan pengalaman hidup saya, menceritakan pengalaman waktu menempuh ujian nasional dl, menceritakan suka duka dalam menghadapi tantangan hidup, memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi yang masih ragu dengan masa depan setelah lulus SMA dll”.Dengan begitu saya harapkan mereka akan melihat fenomena kehidupan dan kondisi yang saat ini terjadi pada mereka”.

commit to user

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan V pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut :

“Waktu mereka presentasi ke sekolah-sekolah gtu ya mbak,,yang menyebabkan saya tertarik waktu itu, karena mereka mau menceritakan pengalaman hidup, lika-liku kehidupan mereka sampai akhirnya sukses, hal itulah yang membuat saya ingin menirunya”.

Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa LPK Alfabank Surakarta menggunakan cara penyampaian melalui cerita berbagai macam pengalaman hidup dari diri pribadi masing-masing penyampai informasi. Aspek terpenting dari pengalaman hidup itu menyangkut dengan informasi yang akan disampaikan sehingga pada akhirnya nanti akan tertuju pada pemilihan LPK Alfabank sebagai tempat menuntut ilmu. Jadi bercerita pengalaman hidup mampu menjadi taktik dalam penyampaian informasi, dan bahkan mampu menarik hati pelanggannya, sebab informasi tersebut merupakan gambaran konkret yang sudah pernah terbukti.

c) Penggunaan Tata bahasa yang bersahabat dan disesuaikan dengan Audiens. Tata bahasa penyampaian harus dibuat semenarik mungkin, apalagi jika audiens adalah anak bangku sekolah, sebab biasanya mereka sudah penat dengan suasana belajar, maka jika tidak pintar-pintar menyampaikan maka secara pasti informasi tidak akan didengarkan. Biasanya anak seusia SLTA mereka memiliki bahasa-bahasa yang sedikit berbeda dan menjadi trend dikalangan mereka. Oleh sebab itu penggunaan tata bahasa yang humoris dan mengikuti trend audiens akan mampu mengalihkan perhatian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut :

“Pada saat menyampaikan informasi LPK Alfabank Surakarta kepada para audiens, dengan sebagian besar anak sekolah dengan suasana kelas yang kadang kurang mendukung ya mbak, biasanya nanti penyampaiannya dengan bahasa yang humoris, santai, bersahabat,lalu juga dengan bahasa yang mudah mereka pahami, bahkan dengan bahasa yang menjadi trend para anak sekolah namun tetap serius. Hal ini ternyata

commit to user

akan lebih efektif untuk menarik perhatian dibandingkan dengan bahasa yang formal”.

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan II pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut :

“Dalam penggunaan tata bahasa ya mbak,,kami cenderung menggunakan tata bahasa yang santai tetapi informasi yang seharusnya disampaikan benar-benar sudah tersampaikan semua. Santai yang dimaksudkan seperti menggunakan sapaan teman-teman, menggunakan bahasa yang sesuai dengan seumuran mereka dll”.

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa di LPK Alfabank cenderung menggunakan bahasa santai dan dengan bahasa yang sedang trend dikalangan remaja namun tetap serius dalam memasukkan informasi atau pesan tentang LPK Alfabank Surakarta. Hal ini ternyata cukup efektif untuk menarik perhatian remaja atau siswa SLTA. Jadi penggunaan bahasa dalam penyampaian informasi sebaiknya disesuaikan dengan audiensnya, sehingga informasi yang disampaikan akan mudah dipahami dan mendapatkan umpan balik yang optimal.