• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hallo, selamat malam Pemirsa. Selamat berjumpa dalam Debat Publik Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta. Acara ini merupakan hasil kerja sama KPUD DKI Jakarta, Metro TV, dan Jak TV, dan disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Pemirsa, masa kampanye berakhir hari ini. Melalui berbagai cara kedua pasangan kandidat mencoba meyakinkan Anda, warga Jakarta untuk memilih siapa yang layak memimpin ibukota lima tahun ke depan. Simpan dulu keputusan anda, sekali lagi simpan dulu keputusan anda. Karena malam ini Adang Darajatun-Dani Anwar, dan Fauzi Bowo-Priyanto akan berdebat untuk menentukan, untuk membuktikan siapa yang paling layak memimpin Jakarta. Memulai acara kita malam hari ini, kata pengantar dari Ketua KPUD DKI Jakarta, Juri Arbiantoro.

(2) Ketua KPUD DKI Jakarta:

Bismillahirrahmannirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Selamat malam dan salam sejahtera. Yang saya hormati dua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, para panelis, hadirin yang saya hormati.

Hari ini adalah hari terakhir kampanye pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2007. Kampanye dalam bentuk Debat Publik Pasangan Calon malam ini menandai berakhirnya masa berakhirnya

kampanye pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2007 yang telah berlangsung sejak tanggal 2 Juli 2007 yang lalu.

Selama 13 hari kampanye yang telah dilakukan oleh dua pasangan calon memberikan bahwa dua pasangan calon, tim kampanye, dan para pendukung masing-masing telah menunjukkan kedewasaan politik yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan antara lain terjalinnya komunikasi yang baik antara pasangan calon, KPU Provinsi, Panitia Pengawas, tim kampanye, dan masyarakat pada umumnya.

Selain itu, walaupun kampanye pasangan, dua pasangan calon diikuti oleh massa dengan jumlah yang sangat besar di setiap kampanye, namun masing- masing dapat mengontrol dirinya sehingga tidak terjadi hal-hal yang selama ini dikhawatirkan kita bersama.

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan hadirin yang kami hormati, kampanye dalam bentuk debat publik malam hari ini tidak semata-mata untuk menguji visi misi dan program pasangan calon, tetapi lebih dari itu untuk memperkenalkan pada masyarakat Jakarta dan Indonesia mengenai dua pasangan calon yang salah satunya akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur baru di Jakarta ini.

Selain itu, peristiwa ini juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa dua pasangan calon ini dapat berada dalam suasana kebersamaan sehingga diharapkan hal ini menjadi cerminan bagi masayarakat Jakarta pendukung dua pasangan calon. Suasana kebersamaan dan damai

marilah kita sama-sama melanjutkan pada tiga hari masa tenang yang akan dimulai esok hari, masa pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada tanggal 8 Agustus 2007, penetapan calon terpilih dan akhirnya pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 7 Oktober 2007 nanti.

Hadirin yang kami hormati, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, kami ingin mengucapkan terimakasih pada pasangan calon, tim kampanye, masyarakat, dan semua yang terlibat dalam usaha menjadikan Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur ini berlangsung lancar, berkualitas dan akhirnya legitimasi pemilu dapat kita raih bersama-sama. Terimakasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. (3) Presenter:

Pemirsa, kini saya ajak anda untuk menyimak profil kedua pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Inilah profil singkat kandidat dengan nomor urut satu.

(Iklan)

Dan kini kita saksikan profil kandidat dengan nomor urut dua. (Iklan)

Ya, dan telah siap pula panelis yang akan membedah program kerja dan rencana kedua pasang kandidat.

Saya perkenalkan yang pertama Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, Prof. Dr. Azumardi Azra.

Guru Besar Sosiologi Perkotaan Universitas Indonesia, yang juga Rektor terpilih UI, Prof. Dr. Gumilar R. Sumantri.

Economy Institute for Development of Economic and Finance atau INDEF, Aviliani, M.Si., dan Konsultan Hukum Kemitraan untuk Reformasi Tata Pemerintahan, Bambang Wijayanto, SH, LLM.

Sebelum kita mulai, saya akan bacakan tata tertib dalam Debat Publik ini yang telah ditetapkan oleh KPUD Jakarta. Yang pertama, setiap pasangan kandidat mendapatkan waktu selama dua menit untuk menjawab pertanyaan panelis. Jawaban dapat diberikan oleh calon gubernur atau wakilnya, maupun keduanya selama masih dalam batas waktu yang ditentukan. Sebelum waktu dua menit habis, lampu kuning akan menyala, tanda waktu tersisa satu menit. Lampu merah menandakan waktu sudah habis.

Pada bagian kedua debat publik ini, setiap pasangan calon gubernur dan wakilnya diberi kesempatan untuk mengajukan satu pertanyaan kepada pasangan lain. Waktu untuk bertanya adalah satu menit dan waktu menjawab dua menit.

Pada bagian akhir dari debat publik, setiap pasangan calon diberi kesempatan selama satu menit untuk menyampaikan kata penutup. Dan yang terakhir yang paling penting, tepuk tangan dari hadirin hanya diperbolehkan, saya belum selesai, tepuk tangan dari hadirin hanya diperbolehkan setelah pasangan calon selesai memberikan jawaban. Setuju ya? Baik.

Sebelum kita mulai, kita akan break sesaat. Sesaat lagi kita akan kembali menyaksikan debat publik pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

(Iklan)

Pemirsa, inilah puncak kampanye memperebutkan kursi orang nomor satu di Jakarta, Debat Publik Calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kini saya persilahkan kandidat nomor urut satu, Adang Darajatun dan Dani Anwar untuk naik ke podium.

Baik, terimakasih. Terimakasih, dan berikutnya kami persilahkan pasangan kandidat nomor urut dua, Fauzi Bowo dan Priyanto.

Baik, terimakasih. Terimakasih banyak. Bapak Ibu kami persilahkan duduk kembali, kita akan langsung memulai debat publik pada malam hari ini.

Ya, kalau bisa tenang sedikit kita akan langsung memulai. Saya persilahkan kepada panelis yang pertama, Azumardi Azra.

(4) Panelis I, Azumardi Azra :

Pertama, saya ingin mengucapkan selamat atas kedua pasangan Cagub dan Cawagub ini dan saya ingin memulai, eh….diskusi kita, perdebatan kita pada malam hari ini.

Dengan melihat masalah Jakarta yang begitu kompleks dan rumit, sangat rumit dan begitu kompleks seperti masyarakatnya, ada kesenjangan sosial yang semakin mencolok di Jakarta, ada rumah-rumah mewah tapi juga semakin banyak eh…komplek atau perumahan-perumahan kumuh, juga ada mall-mall

yang semakin luas, semakin gagah, dan pasar-pasar tradisional yang semakin tersisih, dan juga ada mobil-mobil mewah yang seliweran di jalanan, sementara banyak juga kita lihat bajaj yang banyak mengeluarkan asap, emisi.

Nah, kira-kira apa yang akan saudara-saudara lakukan, pasangan baik yang pertama maupun yang kedua, untuk mengatasi masalah ini? Saya harapkan tentu saja jawabannya tidak normatif dan tidak retorik, tapi kita harapkan jawaban yang spesifik untuk berbagai masalah seperti itu. Terimakasih.

(5) Adang Darajatun :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua dan selamat malam.

Kita melihat Jakarta memang begitu kompleks. Oleh karena itu, bagaimanapun juga visi misi ke depan adalah bagaimana Jakarta yang sejahtera, Jakarta yang aman, dan Jakarta yang modern. Di dalam Jakarta yang sejahtera, pertanyaan Bapak tadi jelas bahwa APBD kita akan berpihak kepada masyarakat miskin, sehingga jelas bagaimana kita membangun masyarakat miskin khususnya yang berhubungan dengan kesehatan dan juga berhubungan dengan pendidikan. Lalu juga bagaimana kita melihat kemiskinan itu yang di Jakarta yang semakin meningkat dilakukan pengembangan terutama menghilangkan pengangguran dengan memberikan kesempatan untuk lebih banyak bekerja dari pendekatan ekonomi mikro.

(6) Dani Anwar :

Kepada yang kami hormati Bang Azumardi Azra, saya ingin menambahkan, sebetulnya pertanyaan Abang itu andaikata lima tahun yang lalu Pak Adang dan saya sudah menjadi pemimpin di Ibukota Jakarta ini mungkin persoalan yang ditanyakan sama Pak, Pak Azumardi itu tidak akan terjadi di Jakarta ini. Disinilah diperlukan eh…konsistensi seorang pemimpin, bagaimana perencanaan-perencanaan yang dibuatnya.

Nah, kita melihat banyak sekali persoalan- persoalan yang dikemukakan tadi adalah akibat dari tidak konsistennya seorang pemimpin di dalam melaksanakan aturan-aturan yang berlaku. Contoh soal misalnya, eh..mall misalnya dengan persoalan pedagang kaki lima. Pada tahun 2004 DPRD DKI sudah membuat satu Peraturan Daerah No. 12 tentang perpasaran swasta, dimana disana diatur eh..bagaimana eh..pasar-pasar swasta dengan hubungannya dengan pasar-pasar tradisional. Tetapi sangat disayangkan Peraturan Daerah tersebut tidak dilaksanakan sampai hari ini.

(7) Presenter :

Waktu Anda sudah habis.Terimakasih. Terimakasih.

Ya, sekali lagi saya ingat-ingatkan tata tertib yang kelima. Tata tertib yang kelima, tepuk tangan dari hadirin hanya diperbolehkan setelah pasangan calon selesai memberikan jawabannya. Ya, berikutnya saya persilahkan Bapak Fauzi Bowo.

(8) Fauzi Bowo :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kemajemukan sudah sejak awal merupakan ciri karakter kota Jakarta yang kita cintai ini. Oleh karena itu, kami secara spesifik berangkat dari kemajemukan yang ada. Kami punya visi membangun Jakarta yang nyaman dan sejahtera untuk semua, bukan untuk sebagian. Termasuk di dalamnya, khususnya untuk mereka yang memerlukan perhatian yang lebih besar daripada mereka yang sudah mendapatkan preveleige tertentu.

Oleh karena itu, di dalam pemahaman sejahtera tadi, termasuk kepentingan pendidikan, kepentingan tenaga kerja, kepentingan juga menjalankan ibadah untuk semua warga Jakarta, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing. Oleh karena itu pula, kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membangun Jakarta untuk semua.

Hanya dengan demikian kita akan menjadikan kemajemukan ini perekat persatuan. Kita jadikan kemajemukan ini asset untuk berangkat mensejahterakan warga Jakarta. Tidak ada pilihan lain, saya dan Pak Pri bertekad untuk mulai bekerja keras, mulai dari saat hari pertama, seandainya Tuhan mengijinkan kami untuk memerintah Jakarta. Ibu Bapak yang terhormat, saya hormati apa yang disampaikan tadi, tapi saya kenal Jakarta, saya tahu masalahnya, dan saya tahu juga solusinya. Untuk itulah kami berdua akan bekerja keras. Solusi ada di tangan kami.

(9) Presenter :

Waktu sudah habis. Baik, baik. Kita akan kembali, masih banyak waktu untuk memberikan kesempatan kepada panelis untuk bertanya kepada kandidat sesaat lagi. Tetaplah bersama kami di Debat Publik Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

(Iklan)

Pemirsa, terimakasih Anda terus di Metro TV dan di Jak TV. Kita akan langsung persilahkan panelis yang berikutnya Bapak Gumilar R. Sumantri. Dan kini yang akan mendapatkan kesempatan untuk menjawab terlebih dahulu adalah pasangan nomor dua.

(10) Panelis II, Gumilar R. Sumantri :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Seratus hari pertama menjabat jadi gubernur adalah penting. Ada peribahasa, kita tidak bisa mengharapkan lebih banyak perubahan selama lima tahun apabila selama seratus hari pertama tidak terjadi apa-apa. Mohon dijawab oleh kedua pasangan calon.

Apa program yang konkrit untuk dilakukan atau akan dilakukan nanti untuk mengatasi masalah Jakarta yang kompleks. Terimakasih.

(11) Fauzi Bowo :

Saya berikan jawaban yang konkrit. Yang pertama ini adalah tiga bulan terakhir dari tahun 2007. Kita akan laksanakan apa yang tercantum dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja tahun 2007 secara konsekwen, secara konsisten, dengan lebih efektif dan lebih efisien untuk kepentingan rakyat Jakarta.

Yang kedua, saya akan membakukan visi dan misi yang sudah kami tawarkan dan kami paparkan, agar visi dan misi tersebut menjadi visi dan misi Pemerintah Daerah tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, yang secara resmi mendapat legistimasi dari DPRD.

Saya yakin legistimasi ini akan saya terima, karena saya mendapat dukungan dari 75% anggota DPRD yang ada. Kemudian daripada itu, kemudian daripada itu kami akan menyusun anggaran tahun 2008 yang juga berpihak kepada kepentingan publik, kepada kepentingan masyarakat miskin, kepada kepentingan kota yang kita cintai ini. Itupun saya akan lakukan dengan dukungan dari DPRD dimana hampir seluruh partai politik memberikan dukungan kepada kami.

Kemudian daripada itu, yang perlu saya tambahkan, saya akan segera menindak lanjuti konsekwensi daripada kebutuhan pemikiran bersama mengenai Jabodetabek atau konsep megapolitan. Ini merupakan satu keharusan yang diawali dari prinsip kebersamaan.

Mari kita bangun wilayah ini untuk kita semua. Untuk itu diperlukan pemahaman yang sama, pemahaman yang sama mengenai, mengenai, mengenai win-win solusi yang kita butuhkan. Kemudian, partisipasi yang kita butuhkan dari seluruh daerah otonom yang terkait. Untuk itulah kami menawarkan prinsip pendekatan yang partisipatoris.

(12) Presenter :

Waktu anda sudah habis. Ya, ya, terimakasih, terimakasih. Jangan lupa tata tertib nomor lima. Jangan lupa tata tertib nomor lima, tepuk tangan hanya boleh setelah pasangan calon selesai memberi jawaban. Silahkan Pak Adang Darajatun, dua menit.

(13) Adang Darajatun :

Terimakasih. Seperti yang ada di dalam buku Bapak tentang bagaimana eh..menangani masalah kemiskinan adalah pembangunan character buiding. Nah, oleh karena itu kita di pemerintah daerah nanti akan membangun tata kelola pemerintahan yang baik. Yaitu merubah paradigma dari yang terbiasa dilayani menjadi seorang pelayan. Itu dalam bentuk bagaimana kita membawa perubahan paradigma itu bersama staf untuk membangun Jakarta yang lebih baik. Itu yang pertama.

Dan yang kedua bahwa dengan APBD yang diperkirakan akan naik terus di 2008 bahwa SMA kita akan gratiskan sampai dengan eh..SMA. sehingga SD, SMA, eh..SMP, SMA itu tidak bayar. Dan juga kita mengharapkan, kita tahu persis banyak masyarakat miskin yang tidak mampu ke rumah sakit, kita akan naungi dengan asuransi kesehatan sehingga setiap masyarakat miskin yang datang ke rumah sakit tidak akan ditolak. Terimakasih.

(14) Dani Anwar :

Saya ingin menambahkan, tentunya seratus hari pertama adalah waktu yang sangat ditentukan oleh seluruh warga Ibukota Jakarta. Oleh karena itu pada saat

tersebut kami akan membuat semacam fakta integritas kepada seluruh kepala unit yang ada di Pemda DKI, terutama bagian pelayanan, agar mereka mau merubah paradigma, agar mereka mau terikat, tidak lagi melakukan korupsi, melakukan kolusi, melakukan nepotisme, dan itu tentunya dengan ketauladan seorang gubernur dan wakil gubernurnya, dan kita berharap dengan hal itu semua masyarakat DKI Jakarta tentunya akan terlayani dengan baik.

Yang kedua yang akan kami lakukan adalah langsung turun ke lapangan, menggerakkan seluruh potensi masyarakat untuk membangun Jakarta lebih baik lagi. Sebagaimana yang telah tercantum dalam visi dan misi kami yaitu bagaimana kita menjadikan Jakarta kota yang modern, aman, dan sejahtera. (15) Presenter :

Baik, waktu anda sudah habis. Baik, pada bagian ini, pada bagian ini saya akan mempersilahkan kepada masing-masing pasangan calon untuk bertanya satu sama lain. Kesempatan pertama saya berikan kepada pasangan nomor urut satu, Pak Adang, silahkan bertanya kepada Pak Fauzi Bowo. Waktunya satu menit. (16) Adang Darajatun :

Bung Fauzi, saya dengar di radio, di televisi bahwa kalau memilih adalah, dan menusuk adalah kumisnya Pak Fauzi. Ah…saya ingin, apa kelebihan kumisnya Bung Fauzi? Karena saya tahu sepanjang ada Gubernur DKI tidak ada gubernur yang berkumis. Terimakasih.

Presenter :

(17) Fauzi Bowo :

Saya akan memberikan kehor…saya akan memberikan kehormatan kepada warga Jakarta untuk menusuk dan mencoblos kumis saya tahun 2007 ini. Kita buktikan bahwa Jakarta akan punya gubernur yang amanah, gubernur yang cerdas, gubernur yang insyaallah dekat dengan rakyatnya, dan gubernur yang tahu apa yang harus dikerjakan. Yang merelakan kumisnya untuk dicoblos oleh seluruh warganya.

(18) Presenter :

Baik, terimakasih. Terimakasih. Kini kesempatan yang sama akan saya berikan. Kesempatan yang sama akan saya berikan kepada Pak Fauzi Bowo untuk bertanya kepada Pak Adang. Waktunya satu menit.

(19) Fauzi Bowo :

Pak Adang dan Bang Dani yang saya hormati. Saya sebetulnya tidak ingin bertanya. Saya hanya ingin mengajukan himbauan. Ini salah satu di antara kita pasti tidak akan menang. Ya… kira-kira kalau eh..satu diantara kita akan menang, apakah tawaran Anda kepada yang menang, dan apakah tawaran Anda kepada yang kalah?

(20) Adang Darajatun : Yang pasti kalau nanti… Presenter :

Adang Darajatun :

Yang pasti kalau nanti Bung Fauzi menang, karena saya adalah teman Anda, pasti saya akan dukung Anda, gitu ya.. Pasti akan saya dukung dan untuk yang kalah itu biasa. Tempat permainan manapun ada kalah ada menang. Jadi untuk saya tidak ada masalah.

(21) Presenter :

Baik, baik, nanti kita akan lanjutkan. Kita akan break sesaat. Setelah ini saya akan persilahkan kepada panelis berikutnya, Apiliani, ekonom dari INDEF untuk mengajukan pertanyaan. Tetaplah bersama kami di Metro TV dan Jak TV.

(Iklan) (22) Presenter :

Ya, terimakasih, anda terus di depan publik pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta. Kini saya persilahkan kepada panelis kita yang ketiga, ekonom dari INDEF, Apiliani.

(23) Panelis III, Aviliani :

Selamat malam kedua pasangan calon. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Iya, kalau kita lihat Jakarta sama dengan masalah nasional kita adalah masalah pengangguran dan kemiskinan. Kita lihat angka pengangguran dan kemiskinan terutama di Jakarta itu mulai juga ada peningkatan. Karena banyak perusahaan yang tutup, ya…

Oleh karena itu, kalau kita melihat eh…harusnya bagaimana Jakarta ini bisa meningkatkan investasi, sehingga para penganggur ini bisa eh..dioptimalkan. Yang kedua juga kalau kita melihat ternyata inflasi di Indonesia eh..di Jakarta itu sangat tinggi. Nah, bagaimana stabilitas harga itu terutama adalah sembilan bahan pokok bagi masyarakat Jakarta, terutama masyarakat miskin, itu bagaimana bisa eh…distabilkan. Apa yang akan dilakukan?

Dan berikutnya adalah yang paling penting, kalau mengatakan APBD untuk kemiskinan, sekarang saja, kalau kita melihat eh..kenyataan di berbagai daerah, penyerapan APBD itu sangat rendah. Bagaimana keberanian dari para calon ini untuk menyerap APBD dengan lebih cepat supaya ekonomi dapat berjalan lebih baik? Itu masalah besar. Silahkan….

Presenter:

Ya, yang pertama menjawab Pak Adang. (24) Adang Darajatun :

Makasih, kita tahu bahwa Jakarta ke depan, kita akan membangun satu kota jasa, ya.. Kota jasa berarti kita mengharapkan bahwa seperti di visi kita, salah satunya adalah aman. Aman apa artinya? Dalam konteks ekonomi, berarti aman bagaimana investasi itu datang. Jadi, yang jelas masalah keamanan harus segera diselesaikan.

Lalu kedua yang paling penting, orang selalu kalau datang ke Jakarta mau membuat izin sulit. Nah, oleh karena itu kita ingin ada one-stop system yang dibuat dalam satu gedung dan diharapkan bahwa setiap investor yang datang dia

senang. Datang kesini, senyum orang yang menerimanya sehingga dia senang untuk menanamkan investasinya.

Lalu bagaimana stabilitas bahan pokok, karena bahan pokok berbicara tingkat nasional, jadi saya pikir lebih banyak gubernur hadir dan datang ke menteri- menteri yang berhubungan dengan sembilan bahan pokok untuk bisa menyelesaikan. Lebih memberikan suatu data tentang kemiskinan yang diakibatkan oleh sembilan bahan pokok. Sehingga pemerintah pusat bisa bekerja sama dengan DKI untuk menyelesaikan masalah sembilan bahan pokok tersebut. Yang seperti ini yang kita rasakan, minyak misalnya. Bagaimana proses merubah gas eh…minyak jadi gas. Itu perlu suatu koordinasi yang baik. Lalu APBD kembali, saya yakin dengan 21 trilyun, apabila tidak ada korupsi, kolusi, dan nepotisme, saya yakin bahwa uang itu bisa dipergunakan secara efektif dan efisien.

(25) Dani Anwar :

Kaitannya dengan menciptakan iklim investasi yang baik, saya kira memang diperlukan satu keberanian. Dari seorang kepala daerah di DKI Jakarta ini yang bisa melakukan terobosan-terobosan dan pembenahan-pembenahan terhadap iklim investasi yang ada di Jakarta ini. Seluruh faktor penghambat terhadap iklim investasi itu harus dilakukan evaluasi dan dirubah, sehingga orang mau dengan senang hati melakukan investasi di DKI Jakarta.

Presenter :

Waktu anda sudah habis…ya….Terimakasih. Silahkan yang berikutnya pasangan dengan nomor urut dua.

(26) Priyanto :

Baik, terimakasih ibu…

Untuk meningkatkan investasi ada beberapa langkah. Satu, kita harus memperbaiki sistem tenaga kerja kita sehingga meyakinkan investor. Kedua, kita harus meyakinkan investor di Jakarta khususnya dan di Indonesia umumnya adalah aman. Selanjutnya, kita juga harus membuat suatu kepastian hukum terhadap para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia. Antara lain itu saja yang bisa kita ketengahkan. Semoga para investor akan datang ke Indonesia.

(27) Fauzi Bowo :

Saya ingin tambahkan, bahwa Jakarta perlu menonjolkan segi-segi competitivenessnya. Ya…apakah itu? Banyak hal yang perlu kita tingkatkan efisiensinya. Rat thieves harus kita basmi, kemudian perizinan harus kita permudah, dan bench marking yang harus kita gunakan adalah bench marking internasional. Kalau tidak Jakarta tidak akan bisa compete dengan kota-kota

Dokumen terkait