BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan persoalan utama dari hasil belajar. Prestasi belajar ini adalah lambang dari keberhasilan belajar. Seorang siswa berhasil atau tidak berhasil belajar dalam suatu mata pelajaran dapat dilihat pada prestasi belajar yang dicapainya dalam mata pelajaran tersebut. Prestasi belajar
bukan merupakan hal yang di pengaruhi oleh bayak factor. Suatu prestasi belajar yang diharapkan dapat tercapai apabila didukung oleh faktor dinamis belajar makin optimal dengan dukungan faktor dinamis belajar dalam suatu proses pembelajaran, semakin berpeluang untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal.
Lebih lanjut menurut .Syamsu mappa(1997:2) ;
“Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai murid dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes sebagai alat pengukur keberhasilan belajar murid”.
Pengertian prestasi belajar seperti itu mengisaratkan bahwa kualitas perolehan perilaku (pengetahuan, keterampilan, nilai) yang terjadi pada siswa dalam proses pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan instrumen tes tertentu dapat ditetapkan prestasi belajar yang dicapai seorang siswa yang bisa dilambangkan dalam bentuk angka, huruf atau lambang predikat-predikat lainnya
Menurut Habeib dalam kamus pepuler bahasa indonesia (1999:297).
Prestasi belajar merupakan dua kata yang memiliki pengertian berbeda, kata prestasi dapat diartikan dengan hasil yang telah dicapai dari usaha yang telah dikejakan atau dilakukan. Ada pula yang mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan bekerja.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Secara garis besarnya ada dua faktor yang mempengaruhi terhadap pretasi belajar. Kedua faktor itu berpengaru langsung terhadap prestasi. Secara terperinci faktor-faktor terrsebut diatas. dibahas sebagai berikut:
a. Faktor Diri siswa
Prestasi belajar merupakan merupakan suatu prees lahiriah maupun batiniah. Faktor batiniah merupakan landasan bagi pembentukan cara belajar yang baik pada siswa. Dicapai mental ini perlu diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pengaruh prestasi belajar yang mantap dan sikap mental itu antara lain:
b. Bakat
Bakat atau kemampuan ialah suatu keistimewaan atau kelebihan-kelebihan bawaan seseorang yang mampu berbuat lebih baik. Sehingga dapat diartikan bahwa, Anak berbakat adalah mereka yang diidentifikasi oleh orang-orang fropesional dimana anak tersebut karena kemampuannya yang sangat menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi.
c. Kepercayaan pada diri sendiri (sikap optimis)
Setiap siswa harus mempunyai kepercayaan pada diri sendiri untuk memperoleh hasil yang baik dalam usaha belajar. Siswa harus percaya pada diri sendiri, mempunyai minat dan kemauan yang keras, serta tidak muda pata semangat. Siswa yang optimis memperlihatkan kegiatan yang lebih aktif dibanding siswa yang tidak percaya diri.
d. Kerajinan
Kemampuan-kemampuan yang ada (intelegensi) akan berkembang dengan sempurna apabila ada kerajinan untuk mempergunakan waktu dan kesempatan yang ada. Anak yang rajin mempunyai kebisaan-kebiasaan tekun dan kreatif dalam menunjang proses belajarnya.
e. Kesehatan
Siswa yang dalam preses belajarnya akan lebih berhasil bila sehat.
Seorang siswa misalnya jika mengalami gangguan kesehatan bagaimanapun hasilnya pasti akan berpengaruh.
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan sikap rohani yang dimiliki setiap siswa dalam preses belajarnya merupakan persiapan yang sangat kuat dalam belajar untuk mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang penting meningkatkan pendidikan karena pendidikan itu berlangsung dalam suatu wadah yaitu lingkungan pendidikan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Crow yang terjemahan salah satu meicheti, dalam (Indrakusuma : 1999:28). Bahwa:
“Lapangan pendidikan terdiri atas tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat atau pendidikan diperoleh dalam masyarakat
Dari batasan tentang lingkungan pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang baik diharapkan adanya perkembangan yang baik pula terhadap proses belajar.
1. Keluarga
Dalam memberikan pengajaran dan motivasi kepada anak tentang pendidikan agama hendaknya orangtua menyampaikan dengan cara bijaksana dan penuh hikmah, hal ini dianjurkan didalam Alquran surah An-Nahl 125 : 16
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Kementrian Agama RI, 2011: 281)
Disisi lain Nabi S.AW bersabda dalam sebuah hadits yakni :
ا ْو ُﺮِّﺸَﺑ َو ا ْو ُﺮِّﺴَﻌُﺗ َﻻ َو ا ْو ُﺮِّﺴَﯾ : َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳ َو ِﮫْﯿَﻠَﻋ ُﷲ ﻰﱠﻠَﺻ ِّﻲِﺒﱠﻨﻟا ﻦَﻋ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ِﻦْﺑِا ٍﺲَﻧَأ ْﻦَﻋ
Diriwayatkan dari Anas bin Malik R.A. dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda: Permudahkanlah dan jangan kamu persulit, dan bergembiralah dan jangan bercerai berai dan beliau suka pada yang ringan dan memudahkan manusia (H.R Bukhori)
2. Sekolah
Faktor kedua dalam lingkungan pendidikan siswa adalah sekolah yang merupakan faktor utama yang mempengaruhi proses belajar siswa. Guru adalah pendidikan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pendidikan, khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Belajar disekolah perlu diarahkan pada suatu cita-cita tertentu, cita-cita yang diperjuangkan dengan berbagai macam kegiatan belajar. Tujuan belajar perlu diketahui oleh siswa agar siswa siap menerima materi pelajaran. Tujuan itu penting diketahui terlebih dahulu, sebab jika sudah mengetahui tujuan itu maka mental anda pun akan siap menerima, mengelola dan mengatur mata pelajaran sesuai dengan tujuan itu.
Dengan demikian guru adalah seorang pendidik dan pengajar. Seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dalam bentuk mengajar harus dapat membantu siswa untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh anak didik, ini berarti pula bahwa dalam mengajar guru sebagi pembimbing berusaha untuk membangkitkan keinginan yang lebih besar untuk diri siswa
3. Faktor masyarakat
Faktor ketiga dalam lingkungan pendidikan yang tidak kalah pentingnya dengan faktor lain adalah masyarakat, hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang sekitar, dan dengan demikian mengalami pengaruh mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat penting dalam masyarakat.
Manusia adalah makhluk sosial, ia hidup dalam hubungannya dengan orang lain dan hidup bergantung pada orang lain. Karna itu manusia tidak mungkin hidup layak diluar masyarakat. Masyrakat sangat luas dan dapat meliputi seluruh umat manusia. Masyarakat terdiri atas berbagai kolompok yang besar maupun kecil tergantun dari jumlah anggotanya. Dua orang atau lebih dapat merupakan kelompok.
Keadaan masyarakat kadang-kadang dapat menguntungkan dan terkadang merugikan sosial dan lebih luas misalnya kalau biarpun tanpa kontrol maka ada kemungkinan, waktu belajar siswa dirumah dapat disita dengan nonton dan bermain dengan temannya.