• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II SEJARAH MUSIK DAN PADUAN SUARA ELYOENAI

2.5 Prestasi

Paduan Suara Elyoenai Choir melalui keikutsertaannya dalam berbagai festival paduan suara yang ada di kota Medan telah meraih berbagai prestasi.

Berikut adalah prestasi yang telah diraih oleh paduan suara Elyoenai Choir sejak pertama kali dibentuk hingga sekarang:

NO. TAHUN POSISI KETERANGAN

1. 2003 Juara 3 Festival PDKB II

2. 2004 Juara 1 Festival UMA I

3. 2005 Juara 1 Festival Bethesda

4. 2006 Juara 2 Festival UMA II

5. 2007 Medali Perak Kompetisi Paduan Suara

Consolatio kategori Musica Sacra

6. 2010 Juara 1 Kompetisi Paduan Suara (KPS)

SMA Negeri 1 Medan

7. 2011 10 besar lomba Pemerintah Kota Medan

8. 2011 Harapan 1 Kompetisi Paduan Suara Dharma Agung

9. 2013 Juara 1 Christmas Carol

10. 2015 Harapan 1 lomba Paduan Suara Pesparawi 11. 2016 Juara 2 lomba “ Diriku Ini Indonesia “

12. 2019 Juara 3 Christmas Choir Competition

13. 2019 Harapan 3 Hari Pendidikan Nasional di

P4TK BBL 2.3 : Tabel Prestasi Paduan Suara Elyoenai Choir

BAB III

UNSUR SUARA DAN KEGIATAN PADUAN SUARA ELYOENAI CHOIR

3.1 Sumber Suara

Listya (2007:27) mengatakan bahwa vokal manusia sama seperti instrumen musik yang memiliki empat elemen untuk menghasilkan bunyi, yaitu sumber tenaga, penggetar, pemantul dan resonator.

3.1.1 Sumber tenaga

Sumber tenaga atau motor yang dapat menggetarkan vibrator untuk dapat menghasilkan produksi suara vokal yang baik adalah napas. Mengontrol pelepasan napas yang teratur dan menjaga agar tidak terjadi pemborosan napas yang berlebihan merupakan teknik yang perlu dikuasai oleh setiap anggota paduan suara. Dengan menguasai teknik tersebut penggunaan napas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan irit sehingga suara memperoleh tenaga yang pas dari pengelolaan napas tersebut dan menghasilkan bunyi yang stabil.

Untuk dapat menguasai pengelolaan napas yang baik diperlukan berbagai latihan yang dilakukan secara praktik. Begitu juga halnya yang dilakukan oleh paduan suara Elyoenai Choir, dimana latihan pengelolaan napas untuk menghasilkan tenaga yang pas dilakukan disetiap pertemuan latihan khususnya pada saat pemanasan. Terdapat beberapa jenis latihan yang dilakukan oleh paduan suara Elyoenai Choir, diantaranya latihan dengan 10 ketukan, 4 ketukan, 1 menit,

„pernapasan anjing‟ dan beberapa latihan lainnya. Pelatih mengarahkan untuk

menghirup udara dengan menggunakan teknik pernapasan diafragma dengan menghirup napas menggunakan mulut dan hidung dan melepaskannya sesuai dengan jenis latihan yang dilakukan. Posisi dada dan bahu harus dijaga untuk tidak bergerak pada saat pemngambilan napas. Udara yang telah dihirup akan memberikan tenaga pada napas sehingga dapat menggetarkan pita suara dan menghasilkan suara.

3.1.2 Penggetar

Sumber suara pada musik biola dan gitar berasal dari getaran dawai dan sumber suara pada musik vokal berasal dari getaran pita suara. Pita suara merupakan dua lembar membran tipis yang dapat digerakkan untuk mendekat dan menjauh dan dapat menghasilkan suara jika dilalui udara secara teratur.

Dalam paduan suara, masih berhubungan dengan pengelolaan nafas yang akan menggetarkan pita suara pada saat melaluinya, hal ini akan berpengaruh pada keras lembutnya suara yang dihasilkan. Semakin deras nafas maka akan semakin kuat suara yang dihasilkan dan semakin sedikit nafas maka akan semakin lembut suara yang dihasilkan.

3.1.3 Pemantul

Alat pemantul yang terdapat dalam tubuh manusia disebut Pharynx.

Pharynx terletak di balik anak tekak yang elastis dan berfungsi untuk memberikan warna pada suara.

Dalam paduan suara selain register suara, warna suara juga merupakan pedoman bagi pelatih untuk membagi jenis suara pada anggota paduan suara.

Warna vokal yang nyaring biasanya merupakan bagian suara sopran pada perempuan dan tenor pada laki-laki dan warna vokal yang lebih berat biasanya merupakan suara alto pada perempuan dan suara bas pada laki-laki.

3.1.4 Resonator

Jika bagian badan gitar merupakan resonator pada alat musik gitar dan tabung merupakan resonator pada gendang, maka ruang yang ada pada dada, mulut, hidung, kerongkongan dan kepala merupakan resonator pada vokal manusia. Terdapat tiga resonator berdasarkan tinggi rendahnya suara yang dibunyikan, yaitu: resonator tenggorokan akan mengasilkan suara yang gelap;

resonator rongga mulut menghasilkan suara yang terang, lebar dan terarah; dan resonator rongga hidung menghasilkan suara yang sengau.

Penggunaan resonator yang baik dalam sebuah paduan suara akan menciptakan suasana yang megah dan kaya dengan warna suara, sedangkan jika penggunaan resonator dalam sebuah paduan suara tidak baik maka lagu yang dinyanyikan akan terasa flat.

3.2 Komponen Latihan

Proses berjalannya latihan paduan suara akan berjalan dengan baik jika dilengkapi dengan komponen-komponen yang yang menunjang latihan tersebut.

Berikut penjelasan mengenai komponen-komponen yang ada dalam latihan ektrakurikuler paduan saura Elyoenai Choir.

3.2.1 Tujuan

Tujuan yang konkret menjadi sumber segala kegiatan yang diprogramkan, mulai dari perencanaan sampai dengan pengawasan (Jazuli 2014:51). Sama halnya dengan tujuan yang ditetapkan oleh BPH, pembina dan pelatih sebelum melaksanakan latihan inti.

Sebelum melaksanakan latihan pelatih akan terlebih dahulu mencari tahu kegiatan paling dekat yang berhubungan dengan penampilan yang akan dihadapi dan kemudian pelatih akan berdiskusi dengan BPH untuk menyesuaikan materi lagu yang akan dilatih. Jika kegiatan yang terdekat adalah natal maka materi lagu yang dilatih adalah lagu yang berbau natal, jika promosi maka materi lagu yang akan dilatih adalah lagu yang umum ataupun lagu daerah, jika terdapat undangan pernikahan dari kerabat anggota ataupun alumni maka materi lagu yang akan dibawakan adalah lagu yang berbau pernikahan, dan lain sebagainya.

3.2.2 Dirigen/Pelatih

Dirigen atau juga biasa disebut dengan konduktor dalam sebuah paduan suara merupakan pemimpin yang mengarahkan dan menyalurkan isi musik pada para penyanyi sehingga dapat menghasilkan keindahan musikal yang disalurkan melalui nyanyian paduan suara. Dirigen berasal dari bahasa Jerman yang berarti

orang yang mengarahkan, sedangkan konduktor berasal dari bahasa Inggris yaitu conductor yang berarti menyalurkan.

Seorang dirigen bertanggungjawab untuk menjamin bahwa lagu yang sedang dinyanyikan sesuai dengan yang tertulis di atas kertas partitur. Dirigen harus memberikan konsentrasi penuh pada musik yang ada di sekelilingnya sembari memberikan kode kepada para penyanyi melalui kontak mata dan bahasa isyarat. Pada umumnya seorang yang menjadi dirigen memiliki pendengaran yang cukup tajam untuk dapat menemukan nada-nada yang tidak sesuai dengan kertas partitur dari nyanyian anggota paduan suara.

Selain itu, seorang dirigen harus memiliki wibawa; mampu memberi sugesti atau mempengaruhi anggotanya; dan mampu berbicara dengan tidak canggung dihadapan banyak orang. Seorang dirigen tidak diperkenankan untuk merasa khawatir dan gelisah karena hal tersebut akan segera dirasakan oleh para penyanyi, sehingga kesabaran dan ketenangan menjadi kunci dalam menjadi seorang dirigen.

Listya (2007:2) mengatakan bahwa terdapat beberapa hal dasar yang harus dimiliki oleh seorang dirigen yang dapat dikelompokan menjadi aspek non teknis dan aspek tenis.

TEKNIS NON-TEKNIS

Komunikatif Memiliki pendengaran yang baik Sikap yang terbuka Memiliki pengetahuan mengenai teknik

vokal

Tekun dan berkeja keras Memiliki pengetahuan mengenai teori

musik

Kreatif dan inovatif Memiliki pengetahuan mengenai ilmu bentuk analisa

Kooperatif Memiliki pengetahuan mengenai teknik mengabah

Berdisiplin tinggi dan serius Memiliki pengetahuan mengenai sejarah musik dan repertoir lagu paduan

suara

Memiliki kemampuan dalam hal sight-singing

3.4 : Tabel Aspek Teknis dan Non-Teknis Seorang Dirigen

3.2.3 Kelompok suara

Simanungkalit (2008:50) mengatakan bahwa jenis suara manusia mempunyai sifat dan karakter sendiri yang terdiri dari sopran, alto, tenor dan bas.

3.2.3.1 Sopran

Sopran adalah jenis suara tinggi pada perempuan dalam sebuah paduan suara dengan range vokal yang dapat dicapai adalah c1 sampai dengan a2.

Range Vokal Sopran:

3.2.3.2 Alto

Alto atau juga bisa disebut dengan contralto, adalah jenis suara paling rendah pada perempuan dalam sebuah paduan suara dengan range vokal yang dapat dicapai adalah f sampai dengan d2. Jenis suara alto juga bisa dibawakan oleh laki-laki yang memiliki range vokal hampir sama dengan range vokal alto perempuan, biasa disebut dengan counter tenor. Jenis suara alto memiliki karakter yang berat, dalam dan berwibawa.

Range Vokal Alto:

3.2.3.3 Tenor

Tenor adalah jenis suara paling tinggi pada laki-laki dalam sebuah paduan suara dengan range vokal yang dapat dicapai adalah B besar sampai

halnya dengan suara sopran dan alto tetapi dalam pengaplikasiannya suara tenor lebih rendah satu oktaf dengan suara perempuan. Karakter dari suara tenor adalah bertenaga dan jantan (powerful).

Range Vokal Tenor:

3.2.3.4 Bas

Bas adalah jenis suara paling rendah pada laki-laki dalam sebuah paduan suara dengan range vokal yang dapat dicapai adalah E besar sampai dengan c1. Bas memiliki suara dengan karakter yang rendah, besar, dalam dan berwibawa.

Range Vokal Bass:

3.2.4 Perlengkapan latihan

Perlengkapan yang digunakan oleh ektrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir untuk membantu lancarnya proses latihan adalah keyboard, garupu tala (penala) dan kastanyet.

3.2.4.1 Keyboard

Keyboard adalah alat musik yang menyerupai piano tetapi dengan bentuk dan ukuran yang lebih minimalis sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana, hal inilah yang menjadikan alat musik keyboard lebih banyak digunakan untuk melatih paduan suara dibandingkan dengan piano. Selain itu keyboard bisa memainkan suara trompet, suling, gitar, biola, dan alat musik lainnya.

Ekstrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir belum memiliki keyboard sendiri dan keyboard yang selalu digunakan adalah keyboard milik pembina.

Selain digunakan untuk mengiringi lagu, keyboard juga digunakan untuk membunyikan nada dasar pada lagu yang sedang dilatih. Keyboard juga sangat berguna untuk membantu anggota yang kesulitan dalam membunyikan nada-nada tertentu. Pelatih mewajibkan keberadaan keyboard disetiap jadwal latihan.

3.2.4.2 Garpu Tala (Penala)

Penala atau lebih umum disebut dengan garpu tala, adalah instrumen musik yang hanya menghasilkan satu nada saja (monophonic) dan terbuat dari besi yang berbentuk huruf Y. Bunyi yang dihasilkan oleh garpu tala memiliki frekuensi yang tetap dan berasal dari geteran pada batang ganda. Cara menggunakan garpu tala adalah dengan membenturkan bagian batang ganda pada

sesuatu, kemudian mendekatkan ujung dari batang tunggal pada garpu tala di bagian telinga sehingga akan terdengar bunyinya. Penggunaan garpu tala ini dapat dikatakan cukup sulit karena hanya terdapat satu nada saja, sehingga jika nada yang diinginkan berbeda dengan nada pada garpu tala tersebut penggunanya harus menggunakan feeling-nya dengan mengandalkan nada pada garpu tala tersebut sebagai tolak ukurnya. Berdasarkan jenis nada yang dihasilkan, umumnya garpu tala terbagi menjadi dua jenis, yaitu garpu tala dengan nada C (264 Hz) dan garpu tala dengan nada A (440 Hz).

Jenis garpu tala yang digunakan pada ekstrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir adalah garpu tala dengan nada A. Garpu tala bukan merupakan benda yang selalu digunakan dalam latihan, tetapi ketika menjelang festival pelatih akan menggunakan garpu tala untuk menemukan nada dasar sembari berlatih, selain itu pelatih selalu menggunakan garpu tala pada saat memimpin paduan suara untuk tampil bernyanyi.

3.2.4.3 Kastanyet

Kastanyet adalah alat musik yang terdiri dari dua keping kayu atau plastik keras yang berbentuk cekung yang dimainkan dengan cara dipukul atau diketuk. Suara yang dihasilkan dari kastanyet menyerupai tepukan tangan dengan suara yang lebih keras dan berasal dari benturan antara kedua keping kayu atau plastik.

Kastanyet yang digunakan oleh ekstrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir adalah kastanyet yang berbahan plastik. Pelatih menggunakan kastanyet

sebagai panduan tempo yang dimainkan oleh pelatih pada saat latihan bernyanyi.

Kastanyet merupakan benda yang diwajibkan pelatih untuk selalu ada dalam latihan.

3.3 Kegiatan

Ekstrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir memiliki banyak kegiatan yang berdasarkan jenis kegiatannya dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan latihan, kerohanian, penampilan, dan kegiatan lainnya yang tidak memiliki pengelompokan secara spesifik yang bertujuan mempererat kebersamaan antar anggota.

3.3.1 Latihan 3.3.1.1 Latihan rutin

Latihan rutin merupakan kegiatan reguler untuk melatih vokal dan lagu yang dilaksanakan oleh paduan suara Elyoenai Choir. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan durasi dua sampai dua setengah jam setiap hari kamis (15.00-17.00 WIB) dan sabtu (14.30-17.00 WIB) di sekolah SMA Negeri 3 Medan atau di rumah anggota jika sekolah tidak dapat digunakan. Kegiatan ini dimulai dengan ibadah atau renungan singkat, dilanjutkan dengan pemanasan, latihan lagu dan vokal, kemudian pengumuman dan diakhiri dengan doa penutup.

Gambar 3.1 : Latihan Rutin (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

3.3.1.2 Latihan khusus

Latihan khusus merupakan latihan untuk mempelajari lagu oleh setiap suara. Kegiatan ini dilakukan sekali seminggu dengan waktu dan hari yang tidak tetap dan berubah-ubah yang disesuaikan dengan waktu setiap anggota. Kegiatan ini dipimpin oleh siswa kelas XI ataupun XII di setiap suara dan bertujuan untuk menyempurnakan apa yang sudah dilatih pada pertemuan terakhir sehingga akan memudahkan kerja pelatih dipertemuan berikutnya. Latihan khusus hanya dilaksanakan ketika akan mempelajari materi lagu yang baru dan menjelang festival.

3.3.1.3 Latihan fisik

Gambar 3.2 : Latihan Fisik (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik anggota.

Kegiatan ini biasa dilakukan di tempat-tempat yang berbeda disetiap pertemuannya baik di dalam gedung sekolah maupun di tempat lain di luar gedung sekolah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Berhubung paduan suara Elyoenai Choir berada dalam naungan sekolah SMA Negeri 3 Medan, tidak mudah untuk menentukan jadwal untuk melaksanakan kegiatan ini, sehingga kegiatan ini biasa hanya dilakukan dihari libur yang menyebabkan kegiatan ini tidak memiliki jadwal yang pasti. Kegiatan ini biasa diisi dengan berlari keliling lapangan, memperagakan posisi setengah jongkok sembari melakukan humming, dan lain sebagainya.

3.3.2 Kerohanian 3.3.2.1 Kubu doa

Gambar 3.3 : Kubu Doa (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

Kubu doa adalah kegiatan ibadah kecil yang bertujuan untuk mengembangkan sisi kerohanian anggota. Kegiatan ini tidak terbatas untuk anggota Elyoenai Choir saja tetapi terbuka untuk siswa-siswi SMA Negeri 3 Medan lainnya yang ingin ikut dalam kegiatan ibadah ini. Kegiatan ini dilaksanakan satu kali dalam satu bulan yang bertempat di rumah anggota maupun di dalam gedung sekolah.

3.3.2.2 Doa pagi dan kontak doa

Doa pagi merupakan kegiatan untuk memanjatkan doa sebelum

masuk di dalam sebuah ruangan. Kegiatan ini dimulai dengan bernyanyi, membaca buku renungan dan diakhiri dengan doa Kegiatan ini terbuka untuk setiap siswa-siswi Kristen di SMA Negeri 3 Medan.

Kontak doa adalah kegiatan untuk berdoa yang dilakukan seluruh anggota paduan suara. Kegiatan ini dimulai pada pukul sembilan malam dimana sebelumnya akan diumumkan topik apa saja yang akan didoakan.

3.3.3 Penampilan

3.3.3.1 Kunjungan Gereja

Gambar 3.4 : Kunjungan di Gereja HKBP Sidorame (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

Kunjungan gereja adalah kegiatan menampilkan nyanyian paduan suara pada ibadah gereja (biasanya merupakan gereja dari anggota) yang dilaksanakan satu hingga dua kali dalam satu bulan. Selain untuk memberikan persembahan

pujian dalam ibadah, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih mental tampil bagi setiap anggota agar terbiasa dan tidak gugup ketika tampil di depan banyak orang.

3.3.3.2 Memimpin dan tampil pada PA SMA Negeri 3 Medan

Gambar 3.5 : Penampilan di PA SMA Negeri 3 Medan (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

Pendalaman Alkitab (PA) adalah kegiatan ibadah yang dilaksanakan oleh sekolah SMA Negeri 3 Medan setiap minggunya pada hari jumat dan diikuti oleh seluruh siswa-siswa Kristen di sekolah. Satu kali dalam tiap bulannya paduan suara Elyoenai Choir bertugas untuk memimpin PA dan menampilakan nyanyian paduan suara untuk memberikan persembahan pujian. Selain itu paduan suara Elyoenai Choir juga akan tampil di PA pada saat menjelang festival dengan tujuan untuk menambah jam terbang tiap anggota.

3.3.3.3 Promosi pada MOS SMA Negeri 3 Medan

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memberikan pertunjukan penampilan sekaligus membuka rekrutmen anggota untuk setiap ekstrakurikuler.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan sekali setahun pada awal tahun ajaran baru dan bertujuan untuk menarik perhatian siswa-siswi baru dengan penampilan yang disajikan untuk mau ikut bergabung dalam ekstrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir.

Gambar 3.6 : Penampilan di MOS SMA Negeri 3 Medan (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

3.3.3.4 Mengikuti festival

Kegiatan ini adalah kegitan untuk mengikuti perlombaan paduan suara.

Menjelang festival biasanya intensitas latihan rutin dan latihan khusus akan ditingkatkan hari maupun durasinya. Penampilan baik pada PA maupun pada kunjungan gereja juga akan dilaksanakan untuk membiasakan anggota sehingga pada hari festivalnya dapat memberikan penampilan yang terbaik.

Gambar 3.7 : Penampilan Festival Christmas Carol di Plaza Millenium (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

3.3.4 Lain-lain

3.3.4.1 Kunjungan kepada anggota

Kegiatan ini merupakan kegiatan kunjungan apabila terdapat undangan baik itu pernikahan, ulang tahun, syukuran dan lain sebagainya dari anggota, kerabat anggota, maupun alumni kepada paduan suara Elyoenai Choir. Selain itu kunjungan juga dilakukan jika ada anggota ataupun alumni paduan suara yang sedang tidak sehat. Pada kunjungan ini biasanya paduan suara Elyoenai Choir akan menampilakan satu hingga dua lagu paduan suara.

3.3.4.2 Pelepasan demisioner

Pelepasan demisioner merupakan kegiatan untuk memberikan penghargaan dan ucapan terimakasih terhadap anggota Elyoenai Choir kelas XII yang akan menjadi alumni. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam setahun.

3.3.4.3 Penerimaan Anggota Baru

Penerimaan Anggota Baru (PAB) adalah kegiatan peresmian siswa-siwi yang telah disahkan melalui rapat pengurus menjadi anggota resmi. Kegiatan ini biasa dilaksanakan selama dua hari satu malam yang bertempat di dalam sekolah maupun di luar sekolah (tergantung situasi dan izin yang diberikan). Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan keakraban serta mengenalkan sejarah, kegiatan, alumni, anggota dan lain sebagainya yang berhubungan dengan paduan suara Elyoenai Choir kepada anggota baru.

Gambar 3.8 : Penerimaan Anggota Baru (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

3.3.4.4 Mengadakan lomba

Perlombaan ini merupakaan perlombaan kecil yang disusun oleh BPH dengan menyusun penanggungjawab untuk setiap lombanya dan hanya diikuti oleh anggota paduan suara saja. Beberapa perlombaan diantaranya: perombaan

Perlombaan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan anggota di luar dari kemampuan teknik olah vokal.

Gambar 3.9 : Pemberian Hadiah kepada Pemenang Lomba (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

3.3.4.5 Perayaan hari ulang tahun Elyoenai Choir

Merayakan hari ulang tahun paduan suara Elyoenai Choir pada tanggal 02 agustus setiap tahunnya. Perayaan ini biasa diisi dengan kegiatan games, barbeku, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota

Gambar 3.10 : Perayaan Ulang Tahun Paduan Suara Elyoenai Choir ke-17 Tahun (Sumber: Dokumen Elyoenai Choir)

.

BAB IV

MANAJEMEN PERTUNJUKAN DAN LATIHAN PADUAN SUARA ELYOENAI CHOIR

4.1 Manajemen

4.1.1 Konsep Manajemen

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mejelaskan bahwa manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Manullang (2015) mengatakan bahwa terdapat istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu:

i. Manajemen sebagai suatu proses.

ii. Manajemen sebagai suatu kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.

iii. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.

Selanjutnya Jazuli (2014) mengemukakan beberapa definisi dari manajemen, yaitu:

i. Manajemen adalah kegiatan kepemimpinan atau proses bimbingan dan pengawasan dalam segala bentuk usaha pencapaian tujuan yang dilakukan oleh pimpinan.

ii. Manajemen merupakan suatu proses, kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas.

iii. Manajemen merupakan seni dan ilmu mengolah keahlian.

4.1.2 Organisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat tiga definisi dari organisasi, yiatu:

1) Kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu.

2) Kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

3) Strategi yang dimanfaatkan dalam upaya memperbesar kinerja memori.

Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan bagimana susunan pengurus yang diterapkan oleh paduan suara Elyoenai Choir. S. P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul Organisasi dan Motivasi (1996:26) mengatakan struktur organisasi adalah suatu gambar yang mengambarkan tipe organisasi atau bagan organisasi (Organization Chart), pendepertemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Dalam hal ini yang penulis maksud adalah struktur kepengurusan dalam paduan suara Elyoenai Choir.

4.1.2.1 Struktur organisasi

Sejak berdirinya ektrakurikuler paduan suara Elyoenai Choir pada tahun 2002 hingga saat ini telah terjadi banyak perubahan baik dalam hal keanggotaan maupun dalam hal Badan Pengurus Harian (BPH) yang ada pada paduan suara ini.

Struktur organisasi yang terdapat pada paduan suara Elyoenai Choir dapat dibagi menjadi 2 bagian, yiatu Badan Pengurus Harian (BPH) dan Pendamping.

1. Badan Pengurus Harian (BPH) i. Ketua

ii. Wakil Ketua iii. Sekretaris

iv. Wakil Sekretaris v. Bendahara vi. Seksi Dana vii. Seksi Humas viii. Seksi Kerohanian

ix. Seksi Peralatan, Tempat dan Transportasi x. Seksi Koor

2. Pendamping i. Pembina ii. Penasihat iii. Pelatih

iv. Majelis

4.1.2.2 Penerimaan anggota

Dalam sebuah organisasi anggota merupakan bagian yang sangat penting.

Kekurangan anggota akan berdampak terhadap jalannya sistem ataupun program yang telah ditetapkan. Dalam hal ini anggota yang bergabung dalam paduan suara Elyoenai Choir.

Sistem penerimaan anggota yang dilakukan oleh paduan suara Elyoenai Choir dilakukan setiap sekali setahun pada awal tahun ajaran baru serentak dengan ekstrakurikuler lain yang ada di sekolah SMA Negeri 3 Medan. Dalam penerimaan anggota tidak dilakukan tahap seleksi sehingga setiap siswa-siswi yang berkeinginan bergabung dengan paduan suara Elyoenai Choir dapat langsung menjadi anggota setelah menjalani peresmian sebagai anggota.

Sistem penerimaan anggota yang dilakukan oleh paduan suara Elyoenai Choir dilakukan setiap sekali setahun pada awal tahun ajaran baru serentak dengan ekstrakurikuler lain yang ada di sekolah SMA Negeri 3 Medan. Dalam penerimaan anggota tidak dilakukan tahap seleksi sehingga setiap siswa-siswi yang berkeinginan bergabung dengan paduan suara Elyoenai Choir dapat langsung menjadi anggota setelah menjalani peresmian sebagai anggota.

Dokumen terkait