• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. METODOLOGI PEMANTAUAN

1. Data Primer

5. Asisten Peneliti

a.) Radiatul Khatimah : (Asisten Peneliti Tumbuhan / Vegetasi) b.) Auliana, S.Si, M.Si : (Asisten Peneliti Tumbuhan / Vegetasi) c.) Sadam Zakaria : (Asisten Peneliti Tumbuhan / Vegetasi) d.) Widha Prahastika, S.Si : (Asisten Peneliti Satwa Liar Bidang Serangga ) e.) Rexy Arifullah, S.Si : (Asisten Peneliti Satwa Liar Bidang Herpetofauna) f.) Muhammad Fahrian : (Asisten Peneliti Satwa Liar Bidang Mamalia) g.) Deba Oktavian : (Asisten Peneliti Satwa Liar Bidang Avifauna) h.) Haris Santoso : (Asisten Peneliti Satwa Liar Bidang Iktiologi) 6. Personil Tenaga Bantu Lapangan (Forter) dan Sopir (Driver)

a) Alfiansyah Sanusi : (Forter) b) Kenzahwa Akbar. F : (Forter)

c) La Jahaja : (Driver)

7. Personil Tim Non Teknis (Sekretariatan) Jurusan Biologi a.) Dr.Nova Hariani, M.Si : (Koordinator)

b.) Dr. Retno Aryani, M.Si : (Anggota / Bagian Logistik) c.) Drs. Sus Trimurti, M.P : (Anggota/ Bagian Mobilisasi)

d.) Siti Aminah, S.Kom : (Anggota/ Bagian Pengelola Keuangan) e.) Ni Putu Ria E.U., A. md : (Anggota/ Bagian operator Komputer) e. Jenis Data Pemantauan Keanekaragaman Hayati

Jenis data pemantauan keanekaragaman hayati ini disusun sedemikian rupa untuk mengumpulkan data–data yang diperlukan sebagai data penyusunan laporan kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022. Data yang dikumpulkan dalam pemantauan keanekaragaman hayati ini adalah data primer dan data sekunder.

mempunyai nilai potensi tinggi seperti famili Orchidaceae, Nepenthaceae, Pteridophyta, Fungi dan Tumbuhan Etnobiologi (pemanfatan tumbuhan sebagai ritual, bahan bangunan, pangan dan Obat obat oleh masyarakat lokal). Sedangkan untuk data Habitus/habitat yang diambil meliputi struktur vegetasi/tumbuhan hutan pada tingkat semai, pancang, pohon dan tumbuhan bawah sedangkan untuk vegetasi tingkat tiang masuk dalam kategori pohon muda yang berdiameter > 10 cm, komposisi spesiesnya, fungsi dan manfaat vegetasi.

b.) Jenis Data Pemantauan Fauna (Satwa Liar)

Keberadaan satwa liar pada suatu kawasan atau ekosistem secara alami dapat dijadikan sebagai sebuah kajian atau refleksi kondisi suatu kawasan/ekosistem, perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu, dan jenis-jenis kelompok satwa yang menempati possisi penting dalam ekosistem (baik sebagai pemangsa maupun mangsa). Umumnya survei pengambilan data satwa liar dilakukan dengan cara penjelajahan atau berjalan pada jalur transek/jalan stapak/sungai yang telah ditentukan dengan arah konsisten yang memotong wilayah studi secara sistematis sehingga dapat mewakili dan mencakup semua kondisi habitat yang ada. Selain itu survei pengambilan data dapat dilakukan secara field study, yaitu kegiatan pengumpulan data melalui pengukuran langsung di lapangan berbasis pada kondisi nyata dalam satuan unit kawasan/ekosistem yang menjadi sebagai lokasi kajian/survei.

Setiap keberadaan jenis satwa liar yang dijumpai/terlihat secara langsung harus segera diamati, dicatat dan didokumentasikan. Komponen yang dicatat dari perjumpaan dengan satwa liar meliputi jenis, jumlah dan frekuensi perjumpaannya. Selain melalui perjumpaan langsung, pencatatan bukti bahwa satwa liar itu memang berada dikawasan yang disurvei adalah lewat mendengar suaranya, melihat sarang atau bekas sarang, jejak–jejak atau tapak kaki (footprint), bekas cakaran di pohon, kotoran (faeces), bekas kubangan, bekas bagian-bagian organ tubuh yang tersangkut seperti bekas kulit, bulu maupun rambut dansisa-sisa makanannya.

Data satwa liar (fauna) yang akan diambil adalah jenis spesies, struktur (kelimpahan relatif dan sebaran jenis dalam komunitas), komposisi jumlah jenis dan proporsinya menurut berbagai kategori atau klasifikasi, dan keanekaragaman (nilai indeks) dari beberapa taksa satwa liar yang mempunyai tulang belakang (vertebrata), seperti kelompok mamalia (hewan menyusui), kelompok aves (jenis burung), kelompok herpetofauna (jenis reptilia dan amfibia), kelompok Pisces (jenis-jenis ikan air tawar) maupun hewan yang tidak memilikti tulang belakang (invertebrata) seperti diwakili oleh kelompok serangga (insekta). Selain itu juga dilakukan pengambilan data untuk terumbu karang dan keanekaragaman jenis-jenis ikan karang yang ada di dalam ekosistem laut.

Sedangkan pengambilan data masing-masing kelompok satwa tersebut terkadang ada parameter yang sama terkadang ada yang beda seperti uraian parameter dari masing-masing kelompok satwa yang akan didatanya.

b.1.) Kelompok Satwa Liar dari Kelas Mamalia (Hewan Menyusui)

Jenis data satwa liar dari kelas mamalia yang diambil meliputi spesies, jumlah, jenis kelamin (jika diketahui), kelas umur (dewasa, remaja, dan anak-anak), waktu perjumpaan, aktivitas, jejak, bekas pakan, aktivitas. Data habitat, meliputi : struktur, komposisi, fungsi dan manfaat vegetasi.

b.2.) Kelompok Satwa Liar dari Kelas Aves (Jenis – Jenis Burung) atau Avifauna

Jenis data kelas burung yang ambil yaitu data burung, meliputi waktu penemuan, data spesies (nama lokal/inggris/ilmiah), jumlah, aktivitas (terbang, bertengger, makan, istirahat, dsb.), perjumpaan (langsung, tidak langsung, suara atau sarang). Sedangkan data habitat, meliputi : kondisi secara umum, baik fisik maupun vegetasinya serta jenis pakan alaminya.

b.3.) Kelompok Satwa Liar dari Herpetofauna (Kelas Amfibia dan Kelas Reptilia)

Jenis data herpetofauna mencakup kelas amfibia dan kelas reptilia. Data herpetofauna meliputi jenis, jumlah, jenis kelamin (jika diketahui), waktu perjumpaan, aktivitas, substrat, SVL (panjang dari moncong sampai anus). Data habitat yang diambil adalah suhu awal, kelembaban, vegetasi.

b.4.) Kelompok Satwa Liar dari Kelas Ikan Air Tawar dan Air Payau (Pisces)

Jenis data ikan air tawar dan ikan air payau yang akan diambil mencakup data jenis, jumlah individu jenis, pengukuran panjang total ikan. Data habitat yang diambil adalah fisika air meliputi suhu (0C), kekeruhan (NTU), kedalaman air (cm) sedangkan untuk kimia air meliputi pH dan DO (mg/l) dengan proses analisis parameter secara insitu.

b.5.) Kelompok Satwa Liar dari Kelas Serangga (Insecta)

Jenis data kelas serangga (insecta) yang akan diambil mencakup ordo Lepidoptera, Odonata, Orthoptera, Hemynoptera, Coleoptera dan beberapa jenis ordo lainnya yang ditemukan pada saat pemantauan. Data Insekta tersebut akan mencakup spesies, jumlah individu, jenis kelamin (jika diketahui), waktu pemasangan perangkap dan penangkapan atau perjumpaan, aktivitas, penggunaan habitat, aktivitas pada saat ditemukan dan posisi penemuan spesies di lingkungan habitatnya. Data habitat yang diambil meliputi struktur, komposisi, fungsi dan manfaat vegetasi.

b.6.) Kelompok Terumbu Karang dan Jenis – Jenis Ikan Karang

Jenis data untuk ikan karang yang akan diambil meliputi data jenis ikan dan jumlah jenis ikan karang, sedangkan data habitat yang diambil adalah struktur komunitas ikan karang yang ada di sekitar karang rehabilitasi maupun terumbu alami. Untuk jenis data terumbu karang buatan atau transplantasi yang diambil adalah koloni-koloni yang tumbuh atau pertumbuhan lifeform dan jenisnya, jenis rekruitmen karang pada terumbu buatan, ukuran dan persentase kehidupan dari transplantasi terumbu karang, sedangkan untuk terumbu karang alami yang diambil adalah kondisi koloni terumbu karang alami dan mengukur profil bentik terumbu karang menurut jenis lifeform-nya. Pengambilan jenis data dari kegiatan survei lapangan untuk pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak NGL tahun 2022, akan dilakukan sedemikian rupa menyesuaikan dengan kondisi lapangan

yang ada dan waktu yang tersedia, serta diupayakan data yang diambil dan akan diperoleh semaksimal mungkin mewakili fakta dan kekayaan keanekaragaman hayati dari flora dan fauna yang ada pada lokasi Pemantauan. Agar sebaran keanekaragaman hayati yang ada pada lokasi Pemantauan terwakili semuanya saat aktifitas survei pengambilan data setidaknya cakupan kawasan survei atau areal jelajahnya dilakukan seluas mungkin namun hal ini tidak mungkin dilakukan karena keterbatansan waktu dan sangat luasnya kawasan lokasi Pemantauan maka kegiatan survei pengambilan data cukup dilakukan dengan intensitas sampling yang memadai sekitar 2-5 %.

Survei lapangan dalam rangka mengumpulkan data dan menggali informasi keanekaragaman hayati satwa liar (fauna) yang ada di setiap lokasi Pemantauan dilaksanakan dengan mempertimbangkan keberadaan habitat dan aktivitas hidupan liar yang ada. Setiap kelompok kehidupan satwa liar dapat dijumpai di berbagai kawasan atau tipe habitat dan juga ada yang aktif pada siang (diurnal) dan aktif pada malam hari (nokturnal), oleh karena itu untuk kelengkapan data, survei lapangan untuk satwa liar (fauna) akan dilakukan pada berbagai tipe habitat dan sepanjang waktu (baik pagi hari, siang hari, sore hari, maupun pada malam hari). Agar waktu pelaksanaan pemantauan berjalan lancar dan lebih efektif maka harus dilakukan pengelompok lokasi dan waktu kegiatan survei pada setiap kelompok jenis satwa liar, seperti disajikan pada Tabel 2.3. berikut ini : Tabel 2. 3. Pengelompokan Aktivitas Pemantauan Lapangan dari Setiap Kelompok Fauna (Satwa Liar).

No. Kelompok Fauna Lokasi Waktu

1. Mamalia :

a. Primata Hutan, tepi sungai berhutan atau

bervegetasi, daerah ekoton Pagi (06.00 – 08.00) Sore (16.00 – 18.00) b. Ungulata Hutan, perkebunan, padang rumput, lahan

yang baru di buka, tepian sungai Malam, Pagi dan Sore

c. Carnivora Hutan, daerah perbatasan (ekoton) Malam 2. Burung Daerah perbatasan dua habitat (daerah

ekoton, termasuk pinggir sungai), pohon berbuah yang menyediakan pakan burung.

Pagi (05.00 – 10.00) Sore (16.00 – 18.00) 3. Herpetofauna :

a. Amphibia Wilayah perairan (kolam, sungai, rawa),

seresah lantai hutan, lumut di pepohonan Senja dan Subuh b. Reptilia Lantai hutan, banir pohon, batang pohon,

tepi wilayah perairan Pagi dan Malam

4. Ikan Air Tawar dan Air Payau

Aliran anak sungai, kolam atau danau, rawa

dan air payau Pagi dan Siang

5.

Serangga Lantai hutan, wilayah periaran sungai, rawa, genangan air, tumbuhan yang sedang berbunga

Pagi, Siang dan Sore Menjelang magrib s/d Malam (Jam 21.00)

Dalam setiap kegiatan pemantauan diperlukan data tambahan untuk melengkapi data primer hasil survei lapangan dengan cara mengali informasi sebanyak mungkin dengan melakukan wawancara atau meeting dengan pihak user/perusahaan atau pada bagian/departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan pemantauan ini. Selain data yang terkait dengan jenis dan jumlah spesies/taksa, data lainnya yang harus dicatat antara lain periode monitoring, tanggal dan jam, lokasi (nama, titik, plot, atau letak administratib), tipe habitat atau ekosistem, kondisi biofisik lansekap (ketinggian, topografi, kontur) serta komponen abiotik (suhu, kelembahan,cuaca, titik koordinat, arah jalur petak) dan nama petugas survei.