• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pemantauan Flora (Tumbuhan/Vegetasi)

BAB II. METODOLOGI PEMANTAUAN

1. Teknik Pemantauan Flora (Tumbuhan/Vegetasi)

Dalam setiap kegiatan pemantauan diperlukan data tambahan untuk melengkapi data primer hasil survei lapangan dengan cara mengali informasi sebanyak mungkin dengan melakukan wawancara atau meeting dengan pihak user/perusahaan atau pada bagian/departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan pemantauan ini. Selain data yang terkait dengan jenis dan jumlah spesies/taksa, data lainnya yang harus dicatat antara lain periode monitoring, tanggal dan jam, lokasi (nama, titik, plot, atau letak administratib), tipe habitat atau ekosistem, kondisi biofisik lansekap (ketinggian, topografi, kontur) serta komponen abiotik (suhu, kelembahan,cuaca, titik koordinat, arah jalur petak) dan nama petugas survei.

vegetasi hutan. Petak yang digunakan dapat berbentuk segi empat, persegi atau lingkaran. Ada dua jenis metode petak yaitu metode petak tunggal dan metode petak ganda. Dalam metode petak tunggal untuk mengambil sampel vetegasi dibuat hanya dengan satu petak sampling saja sedangan pengambilan sampel vegetasi dengan menggunakan metode petak ganda dilakukan dengan banyak petak sampling yang letaknya tersebar merata secara acak atau sistematis.

Metode sistem jalur (transek) adalah suatu metode yang paling efektif dalam pengambilan sampel vegetasi termasuk untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi tanah, topografi dan elevasi. Metode sistem jalur dilakukan dengan membuat jalur dengan memotong garis kontur dengan asumsi agar dapat mewakili dan mencakup semua vegetasi yang ada di dalam kawasan hutan, Dalam kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022 ini untuk Pemantauan/pengambilan sampel vegetasi menggunakan metode garis berpetak secara sistematis sehingga terdapat jalur berpetak yang tersebar merata di seluruh areal Pemantauan.

Metode garis berpetak adalah gabungan atau modifikasi antara metode petak ganda dengan metode jalur, yaitu dengan cara melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur sehingga sepanjang garis rintis terdapat petak-petak dengan jarak tertentu yang sama. Desain Pemantauan/pengambilan sampel vegetasi dengan menggunakan metode garis berpetak untuk kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022, disajikan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Desain Pengambilan Sampel Tumbuhan dengan Menggunakan Metode Garis Berpetak

Prosedur pengumpulan data vegetasi untuk kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022, dilakukan dengan empat tahap, yaitu :

a.) Membuat jalur Pemantauan arah Timur-Barat sepanjang 100 meter dan lebar 20 meter. Di dalamnya dibuat petak ukur sebanyak lima petak dengan ukuran 20 x 20 meter. Untuk setiap petak ukuran 20 x 20 meter merupakan sebagai tempat pengambilan data vegetasi tingkat pohon dan untuk pengambilan data untuk vegetasi tingkat semai, tiap dan pancang dengan membuat sub-petak dari masing tingkatan vegetasi. Klasifikasi setiap kategori tumbuhan dan parameter ukur berdasarkan ukuran petak dan sub petak ukur disajikan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Klasifikasi Setiap Kategori Tumbuhan dan Parameter Ukur Berdasarkan Petak Ukur atau Sub Petak Ukur.

b.) Melakukan pendataan jenis tumbuhan yang ada di dalam petak ukur (ukuran 20 x 20 meter) untuk Pemantauan tumbuhan tingkat pohon (Tree). Pendataan jenis tumbuhan di bawah tingkat pohon dilakukan dengan membuat sub-petak ukur dengan ukuran 10 x 10 meter untuk Pemantauan tumbuhan tingkat tiang (Poles), sub petak ukuran 5 x 5 untuk pengambilan data vegetasi

tingkat pancang atau sapihan (Sapling) dan sub petak 2 x 2 meter untuk Pemantauan tumbuhan tingkat semai (Seedling) dan tumbuhan bawah.

c.) Data pohon, meliputi : nomor jalur, nama jenis tumbuhan, jumlah individu jenis tumbuhan, pengukuran diameter batang, mengukur tinggi total dan posisi pohon dalam jalur Pemantauan.

d.) Data yang sudah diperoleh, dimasukkan ke dalam lembar tally sheet, Contoh lembar Tally sheet disajikan pada Tabel 2.4. dan Tabel 2.5.

Untuk lingkar batang atau diameter pohon yang mencapai 20 cm ke atas (60 cm Up) dilakukan mengukur diameter setinggi dada/Diameter at Breast Height (DBH) atau dengan ketinggian ±130 cm (1,3 meter) dari atas permukaan tanah. Apabila kondisi peralatan terbatas, pengukuran DBH dapat dilakukan dengan mengukur keliling pohon menggunakan bantuan meteran jahit atau meteran tukang (Gambar 2.6.) Tinggi pohon merupakan parameter opsional, sehingga dapat diabaikan jika peralatan penunjangnya tidak ada.

Gambar 2.6. Cara Mengukur Diameter Pohon

Cara pengukuran keliling pohon untuk menentukan diameter setinggi dada pada setiap kondisi pohon, disajikan pada Gambar 2.7, sebagai berikut :

Kondisi Tegakan Normal

Merupakan teknik pengukuran dbh dalam kondisi normal tumbuhan.

Teknik pengukuran tegakan ini normal diambil dengan ketinggian 1,3 meter.

Batang Utama Tumbuh Tegak

Tidak mengikuti kemiringan permukaan lahan: ukur diameter tegak lurus sesuai arah pertumbuhan batang utama.

Pengukuran DBD dalam Kondisi Tegakan Berada di Lereng (Tumbuhan Tumbuh Miring Mengikuti Kontur Lereng).

Cara pengukuran tegkan tumbuhan yang mempunyai posisi seperti ini adalah ukur 1,3 meter mengikuti arah batang utama (ikut miring mengikuti arah posisi pertumbuhan batang utama)

Kondisi Batang Utama Tumbuh Condong Memiring di Atas Tanah yang Datar

Cara pengukuran tegakan ini adalah mengukur 1,3 meter dari permukaan tanah mengikuti arah kemiringan batang utama.

Batang Pengukuran Tegakan Benjolan atau Percabangan Pertama Untuk pengukuran diameter setinggi dada maka dari batas 1,3 meter di tambah 0,5 meter sampai di atas pertumbuhan cabang pertama atau benjolan pada batang tersebut.

Batas Pengukuran Masih Dijumpai System Perakaran

Apabila menjumpai kasus terdapat system perakaran yang masih tumbuh pada tinggi prasyarat untuk pengukuran (1,3 meter), maka pengukuran dapat diambil 0,5 meter dari batas pertumbuhan system akar terakhir.

Batas Pengukuran Berada di Bawah Percabangan Pertama/Utama Apabila menjumpai kasus batas pengukuran berada/tepat dibawah percabangan pertama, maka pengukuran dilakukan 0,5 meter di bawah batas tersebut.

Batas Pengukuran Berada di Percabangan Pertama (Sama Besar) Apabila menjumpai kasus batas pengukuran pada percabangan pertama tumbuhan, maka pengukuran diameter setinggi dada.

Pohon yang Mempunyai Batang Utama Mati Tetapi Masih Terdapat Pertumbuhan Cabang Baru

Untuk kasus seperti ini apabila pengukuran diameter dijumpai pada batang utama yang sudah rusak/patah/mati dan menemukan masih terdapat percabangan yang masih hidup dan tumbuh, maka pengukuran dilakukan 0,5 meter dari batas pengukuran (1,3 meter).

Pohon yang Mempunyai Perbaniran (Akar Banir yang Tinggi sampai dengan 1,3 meter / Batas Pengukuran)

Untuk kasus seperti ini maka pengukuran dilakukan 0,5 meter diatas perbaniran/ batas pengukuran.

Gambar 2.7. Cara Pengukuran Keliling Pohon untuk Menentukan Diameter Setinggi Dada (DBH) Pada Setiap Kondisi Pohon.

Tabel 2.4. Tally Sheet Data Pemantauan Tumbuhan Kategori Anakan dan Tumbuhan Bawah pada Kegiatan Pemantauan Keanekaragaman Hayati di Plant Site PT Badak LNG Tahun 2022.

Sumber : Data primer, Tahun 2022

Tabel 2.5. Tally Sheet Data Pemantauan Tumbuhan Untuk Kategori Pohon, Tiang dan Pancang Pada Kegiatan Pemantauan Keanekaragaman Hayati di Plant Site PT Badak LNG Tahun 2022.

Sumber : Data primer, Tahun 2022

Selama pelaksanaan kegiatan Pemantauan tumbuhan dilapangan semua jenis tumbuhan yang ada pada masing-masing petak ukur dan sub petak ukur diidentifikasi secara langsung sedangkan untuk jenis tumbuhan tidak dikenali, ambil bagian tumbuhan (daun, bunga dan buah) untuk dibuat herbarium dan semua jenis tumbuhan di foto untuk memudahkan identifikasi tumbuhan lebih lanjut di laboratorium.

TALLY SHEET PEMANTAUAN TUMBUHAN UNTUK KATEGORI ANAKAN & TUMBUHAN BAWAH

a. Petugas Survei : 1. 2. 3

b. Kawasan / Lokasi : h. Tanggal :

c. Jalur / Titik : i. Jam :

d. Petak / Plot : j. Suhu (oC) :

e. Arah Jalur : k. Kelembaban (%) :

f. GPS Point : l. Cuaca :

g.

Koordinat LU : m. Ketinggian :

Koordinat BT : n. Topografi

(Kontur)

:

No. Nama Jenis Famili Tinggi (m) Keterangan

1.

2. 3.

dst.

TALLY SHEET PEMANTAUAN TUMBUHAN UNTUK KATEGORI POHON, TIANG & PANCANG

a. Petugas Survei : 1.

2. 3.

b. Kawasan / Lokasi : h. Tanggal :

c. Jalur / Titik : i. Jam :

d. Petak / Plot : j. Suhu (oC) :

e. Arah Jalur : k. Kelembaban (%) :

f. GPS Point : l. Cuaca :

g. Koordinat LU : m. Ketinggian :

Koordinat BT : n. Topografi (Kontur) :

No. Nama Jenis Famili Diameter (cm) Tinggi (m) Keterangan 1.

2.

3.

dst.