• Tidak ada hasil yang ditemukan

Titik 1 : Lokasi Pengamatan Vegetasi Hutan Kawasan Area IX

BAB III. HASIL PEMANTAUAN Hasil kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022,

1. Titik 1 : Lokasi Pengamatan Vegetasi Hutan Kawasan Area IX

Walaupun tergolong dalam hutan sekunder tua namun sesungguhnya kondisi kawasan hutan ini telah mengalami pragmentasi. Terpragmentasinya kawasan hutan area IX akibat dari kegiatan industri (pembangunan sumur-sumur gas, lintasan pipa gas, akses jalan maupun fasilitas gedung pendukung pabrik) maupun pragmentasi hutan akibat bencana alam seperti kebakaran hutan saat kemarau panjang melanda di beberapa titik/spot kawasan hutan ini. Kawasan hutan area IX ini cukup luas (36.549.69 m2) sehingga lokasi pengamatan vegetasi buat 2 lokasi yaitu lokasi pengamatan vegetasi titik 1 dan lokasi pengamatan vegetasi titik 2.

Gambar 3.3. Kondisi Tutupan Vegetasi Kawasan Hutan Area IX A. Mm

B. ..

C. ..

D.

1.a.) Komposisi Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah

Untuk vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah pada titik 1 kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022 berhasil didata sebanyak 22 Jenis yang terdiri dari 20 Genus dan 15 Famili dengan kerapatan 36.875 individu/Ha. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi tingkat semai dan tumbuhan bawah pada titik 1 kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022, dapat dilihat pada tabel berikut..

Tabel 3.2. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah pada

Lokasi Pengamatan Vegetasi Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG tahun 2022.

No. Famili Nama Ilmiah Kerapatan

(Ind/Ha) KR (%) FR

(%) NPJ (%) 1 Euphorbiaceae Omphalea sargentii Merr. 7.500 20,34 10,71 31,05 2 Schizaeaceae Lygodium circinnatum (Burm.f.) Sw. 5.000 13,56 7,14 20,70

3 Poaceae Bambusa sp. 3.125 8,47 7,14 15,62

4 Fabaceae Spatholobus ferrugineus (Zoll. & Moritzi)

Benth. 2.500 6,78 7,14 13,92

5 Lauraceae Dehaasia incrassata (Jack) Nees 3.750 10,17 3,57 13,74

6 Smilacaceae Smilax zeylanica L. 3.750 10,17 3,57 13,74

7 Annonaceae Uvaria grandiflora Roxb. ex Hornem. 1.250 3,39 7,14 10,53 8 Fabaceae Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen 1.250 3,39 3,57 6,96 9 Rhizophoraceae Carallia brachiata (Lour.) Merr. 625 1,69 3,57 5,27 10 Lauraceae Cinnamomum parthenoxylon (Jack)

Meisn. 625 1,69 3,57 5,27

11 Dichapetalaceae Dichapetalum gelonioides (Roxb.) Engl. 625 1,69 3,57 5,27 12 Ebenaceae Diospyros confertiflora (Hiern) Bakh. 625 1,69 3,57 5,27 13 Menispermaceae Fibraurea tinctoria Lour. 625 1,69 3,57 5,27 14 Fabaceae Fordia splendidissima (Blume ex Miq.)

Buijsen 625 1,69 3,57 5,27

15 Sapindaceae Lepisanthes amoena (Hassk.) Leenh 625 1,69 3,57 5,27 16 Sapindaceae Nephelium uncinatum Radlk. ex Leenh. 625 1,69 3,57 5,27 17 Cucurbitaceae Passiflora suberosa L. 625 1,69 3,57 5,27

18 Annonaceae Popowia hirta Miq. 625 1,69 3,57 5,27

19 Annonaceae Popowia odoardi Diels 625 1,69 3,57 5,27

20 Vitaceae Pterisanthes cissioides Blume 625 1,69 3,57 5,27 21 Smilacaceae Smilax hemsleyana Craib 625 1,69 3,57 5,27 22 Myrtaceae Syzygium cerasiforme (Blume) Merr. &

L.M.Perry 625 1,69 3,57 5,27

Jumlah 36.875 100 100 200

Sumber : Data primer, Tahun 2022.

Dari Tabel 3.2. tersebut, terlihat bahwa jenis yang memiliki nilai INP tertinggi dengan nilai INP sebesar 31,05% dengan kerapatan 7.500 individu/Ha adalah jenis Omphalea sargentii Merr.

(Euphorbiaceae). Jenis berikutnya yang memiliki nilai INP tertinggi kedua dengan nilai INP sebesar 20,70% dengan kerapatan 5.000 individu/Ha adalah jenis Lygodium circinnatum (Burm.f.) Sw.

(Schizaeaceae). Dan di urutan ketiga yang memiliki nilai INP sebesar 15,62% adalah jenis Bambusa sp. (Poaceae) dengan kerapatan 3.125 individu/Ha.

Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Fachrul (2007), hanya ada 1 jenis yang mempunyai nilai NPJ dengan kategori Sedang dengan nilai NPJ antara 21,96% - 42,66%, yaitu jenis Omphalea sargentii Merr. (Euphorbiaceae), sedangkan jenis yang lainnya tergolong Rendah dengan nilai NPJ <

21,96%.

Tiga jenis tumbuhan tingkat anakan/semai dan tumbuhan bawah yang mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022 di lokasi pengamatan Titik 1 kawasan hutan Area IX, dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.4.

Tiga Jenis Tumbuhan Tingkat Semai atau Tumbuhan Bawah dengan Indeks Nilai Penting (INP) Tertinggi di Lokasi Pengamatan Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG Tahun 2022.

1.b.) Komposisi Vegetasi Tingkat Pancang

Untuk vegetasi tingkat pancang pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022 berhasil didata sebanyak 22 Jenis yang terdiri dari 19 Genus dan 14 Famili dengan kerapatan 5.900 individu/Ha dan basal area 5,4130 m2/Ha. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi tingkat pancang pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Tingkat Pancang pada Lokasi Pengamatan Vegetasi Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG tahun 2022.

No. Famili Nama Ilmiah Kerapatan

(Ind/Ha)

Basal Area (m2/Ha)

KR (%) FR

(%) DR (%) NPJ

(%)

1 Fabaceae Fordia splendidissima (Blume ex

Miq.) Buijsen 2.000 0,7096 33,90 14,29 13,11 61,29 2 Euphorbiaceae Macaranga trichocarpa (Zoll.)

Müll.Arg. 1.100 0,4311 18,64 10,71 7,96 37,32 3 Melastomataceae Pternandra coerulescens Jack 200 1,1785 3,39 3,57 21,77 28,73 4 Moraceae Artocarpus lanceifolius Roxb. 100 0,7088 1,69 3,57 13,09 18,36 5 Euphorbiaceae Macaranga sp. 100 0,6362 1,69 3,57 11,75 17,02 6 Rhizophoraceae Carallia brachiata (Lour.) Merr. 300 0,2505 5,08 3,57 4,63 13,28 7 Lauraceae Dehaasia incrassata (Jack) Nees 100 0,3526 1,69 3,57 6,51 11,78 8 Fabaceae Archidendron jiringa (Jack)

I.C.Nielsen 200 0,0265 3,39 7,14 0,49 11,02

9 Euphorbiaceae Macaranga motleyana (Müll.Arg.)

Müll.Arg. 200 0,1981 3,39 3,57 3,66 10,62

10 Lauraceae Litsea elliptica Blume 100 0,2552 1,69 3,57 4,71 9,98 11 Clusiaceae Garcinia bancana Miq. 300 0,0385 5,08 3,57 0,71 9,37 12 Phyllanthaceae Aporosa lucida (Miq.) Airy Shaw 100 0,1963 1,69 3,57 3,63 8,89 13 Lamiaceae Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams 100 0,1590 1,69 3,57 2,94 8,20 14 Moraceae Ficus uncinata (King) Becc. 200 0,0541 3,39 3,57 1,00 7,96 15 Sapotaceae Palaquium quercifolium (de

Vriese) Burck 100 0,0616 1,69 3,57 1,14 6,40

16 Lauraceae Actinodaphne glabra Blume 100 0,0491 1,69 3,57 0,91 6,17 17 Primulaceae Ardisia serrata (Cav.) Pers. 100 0,0314 1,69 3,57 0,58 5,85 18 Phyllanthaceae Glochidion lutescens Blume 100 0,0227 1,69 3,57 0,42 5,69 19 Myrtaceae Syzygium tenuicaudatum Merr. &

L.M.Perry 100 0,0154 1,69 3,57 0,28 5,55

20 Malvaceae Sterculia rubiginosa Vent. 100 0,0133 1,69 3,57 0,25 5,51 21 Myrtaceae Syzygium scortechinii (King)

Chantar. & J.Parn. 100 0,0133 1,69 3,57 0,25 5,51 22 Rubiaceae Nauclea subdita (Korth.) Steud. 100 0,0113 1,69 3,57 0,21 5,48 5.900 5,4130 100 100 100 300

Sumber : Data primer, Tahun 2022

Jenis yang memiliki nilai INP tertinggi dengan nilai INP sebesar 61,29% dengan kerapatan 2.000 individu/Ha dan basal area 0,7096 m2/Ha adalah jenis Fordia splendidissima (Blume ex Miq.) Buijsen (Fabaceae). Jenis berikutnya yang memiliki nilai INP tertinggi kedua dengan nilai INP sebesar 37,32% dengan kerapatan 1.100 individu/Ha dan basal area 0,4311 m2/Ha adalah jenis Macaranga trichocarpa (Zoll.) Müll.Arg. (Euphorbiaceae). Dan di urutan ketiga yang memiliki nilai INP sebesar 28,73% adalah jenis Pternandra coerulescens Jack (Melastomataceae) dengan kerapatan 200 individu/Ha dan basal area 1,1785 m2/Ha.

Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Fachrul (2007), ada 1 jenis yang mempunyai nilai NPJ dengan kategori Tinggi dengan nilai NPJ > 42,66%, yaitu jenis Fordia splendidissima (Blume ex Miq.) Buijsen (Fabaceae). Dua jenis mempunyai nilai NPJ dengan kategori Sedang dengan nilai NPJ antara 21,96% - 42,66%, yaitu jenis Macaranga trichocarpa (Zoll.) Müll.Arg. (Euphorbiaceae) dan jenis Pternandra coerulescens Jack (Melastomataceae), sedangkan jenis yang lainnya tergolong Rendah dengan nilai NPJ < 21,96%.

Tiga jenis tumbuhan tingkat pancang yang mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022 dengan lokasi pengamatan Titik 1 kawasan hutan Area IX, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.5.

Tiga Jenis Vegetasi Tingkat Pancang dengan Indeks Nilai Penting (INP) Tertinggi di Lokasi Pengamatan Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG Tahun 2022.

1.c.) Komposisi Vegetasi Tingkat Tiang

Untuk vegetasi tingkat tiang pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022 berhasil didata sebanyak 14 Jenis yang terdiri dari 13 Genus dan 11 Famili dengan kerapatan 200 individu/Ha dan basal area 3,31. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi tingkat tiang pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022, disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Tingkat Tiang pada Lokasi Pengamatan Vegetasi Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG tahun 2022.

No. Famili Nama Ilmiah Kerapatan

(Ind/Ha)

Basal Area (m2/Ha)

KR (%) FR

(%) DR (%) NPJ

(%)

1 Lamiaceae Vitex quinata (Lour.)

F.N.Williams 69 1,19 34,38 16,67 36,04 87,08

2 Euphorbiaceae Macaranga gigantea (Rchb.f. &

Zoll.) Müll.Arg. 31 0,69 15,63 16,67 20,93 53,22 3 Lauraceae Litsea elliptica Blume 13 0,28 6,25 5,56 8,37 20,18 4 Sapotaceae Madhuca sericea (Miq.) S.Moore 13 0,21 6,25 5,56 6,33 18,14 5 Melastomataceae Pternandra coerulescens Jack 13 0,14 6,25 5,56 4,31 16,12 6 Lauraceae Dehaasia incrassata (Jack) Nees 13 0,12 6,25 5,56 3,77 15,57 7 Fabaceae Archidendron jiringa (Jack)

I.C.Nielsen 6 0,12 3,13 5,56 3,66 12,34

8 Moraceae Artocarpus elasticus Reinw. ex

Blume 6 0,12 3,13 5,56 3,66 12,34

9 Euphorbiaceae Croton griffithii Hook.f. 6 0,10 3,13 5,56 3,08 11,76 10 Euphorbiaceae Macaranga motleyana (Müll.Arg.)

Müll.Arg. 6 0,08 3,13 5,56 2,32 11,00

11 Burseraceae Santiria grandiflora Kalkman 6 0,08 3,13 5,56 2,32 11,00 12 Phyllanthaceae Baccaurea odoratissima Elmer 6 0,07 3,13 5,56 2,00 10,68 13 Hypericaceae Cratoxylum cochinchinense

(Lour.) Blume 6 0,05 3,13 5,56 1,61 10,29

14 Annonaceae Monocarpia euneura Miq. 6 0,05 3,13 5,56 1,61 10,29 200 3,31 100 100 100 300

Sumber : Data primer, Tahun 2022

Jenis yang memiliki nilai INP tertinggi dengan nilai INP sebesar 87,08% dengan kerapatan 69 individu/Ha dan basal area 1,19 m2/Ha adalah jenis Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams (Lamiaceae).

Jenis berikutnya yang memiliki nilai INP tertinggi kedua dengan nilai INP sebesar 53,22% dengan kerapatan 31 individu/Ha dan basal area 0,69 m2/Ha adalah jenis Macaranga gigantea (Rchb.f. & Zoll.) Müll.Arg. (Euphorbiaceae). Dan di urutan ketiga yang memiliki nilai INP sebesar 20,18% adalah jenis Litsea elliptica Blume (Lauraceae)dengan kerapatan 13 individu/Ha dan basal area 0,28 m2/Ha.

Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Fachrul (2007), ada 2 jenis yang mempunyai nilai NPJ dengan kategori Tinggi dengan nilai NPJ > 42,66%, yaitu jenis Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams

(Lamiaceae) dan jenis Macaranga gigantea (Rchb.f. & Zoll.) Müll.Arg. (Euphorbiaceae), sedangkan jenis yang lainnya tergolong Rendah dengan nilai NPJ < 21,96%.

Tiga jenis tumbuhan tingkat tiang yang mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022 dengan lokasi pengamatan Titik 1 kawasan hutan Area IX, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.6.

Tiga Jenis Vegetasi Tingkat Tiang Yang

Mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) Tertinggi di Lokasi Pengamatan Titik 1

Kawasan Hutan Area IX

1.d.) Komposisi Vegetasi Tingkat Pohon

Untuk vegetasi tingkat pohon pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022 berhasil didata sebanyak 17 Jenis yang terdiri dari 16 Genus dan 13 Famili dengan kerapatan 213 individu/Ha dan basal area 18,84. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) vegetasi tingkat pohon pada titik 1 Kawasan hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022, disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Daftar Indeks Nilai Penting (INP) Vegetasi Tingkat Pohon pada Lokasi Pengamatan Vegetasi Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG tahun 2022.

No. Famili Nama Ilmiah Kerapatan

(Ind/Ha)

Basal Area (m2/Ha)

KR (%) FR

(%) DR (%) NPJ

(%)

1 Euphorbiaceae Macaranga gigantea (Rchb.f. & Zoll.)

Müll.Arg. 75 5,03 35,29 17,39 26,71 79,39

2 Ixonanthaceae Ixonanthes petiolaris Blume 13 3,68 5,88 8,70 19,51 34,09 3 Lamiaceae Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams 25 1,24 11,76 8,70 6,59 27,05 4 Rubiaceae Nauclea subdita (Korth.) Steud. 13 1,22 5,88 8,70 6,46 21,04 5 Moraceae Ficus kerkhovenii Koord. & Valeton 6 1,29 2,94 4,35 6,83 14,12 6 Lauraceae Actinodaphne glabra Blume 6 1,25 2,94 4,35 6,62 13,91 7 Anacardiaceae Gluta wallichii (Hook.f.) Ding Hou 6 1,07 2,94 4,35 5,66 12,95 8 Fabaceae Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen 13 0,50 5,88 4,35 2,68 12,91 9 Theaceae Schima wallichii (DC.) Korth. 6 0,87 2,94 4,35 4,64 11,93 10 Lauraceae Litsea elliptica Blume 6 0,75 2,94 4,35 3,96 11,25 11 Euphorbiaceae Croton griffithii Hook.f. 6 0,41 2,94 4,35 2,18 9,47 12 Dilleniaceae Dillenia borneensis Hoogland 6 0,30 2,94 4,35 1,62 8,90

13 Moraceae Artocarpus dadah Miq. 6 0,30 2,94 4,35 1,60 8,89

14 Oxalidaceae Sarcotheca macrophylla Blume 6 0,29 2,94 4,35 1,53 8,81 15 Lecythidaceae Barringtonia macrostachya (Jack) Kurz 6 0,22 2,94 4,35 1,18 8,47 16 Lauraceae Litsea umbellata (Lour.) Merr. 6 0,22 2,94 4,35 1,17 8,46 17 Fagaceae Castanopsis schefferiana Hance 6 0,20 2,94 4,35 1,06 8,35 213 18,84 100 100 100 300

Sumber : Data primer, Tahun 2022

Jenis yang memiliki nilai INP tertinggi dengan nilai INP sebesar 79,39% dengan kerapatan 75 individu/Ha dan basal area 5,03 m2/Ha adalah jenis Macaranga gigantea (Rchb.f. & Zoll.) Müll.Arg.

(Euphorbiaceae). Jenis berikutnya yang memiliki nilai INP tertinggi kedua dengan nilai INP sebesar 34,09% dengan kerapatan 13 individu/Ha dan basal area 3,68 m2/Ha adalah jenis Ixonanthes petiolaris Blume (Ixonanthaceae). Dan di urutan ketiga yang memiliki nilai INP sebesar 27,05% adalah jenis Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams (Lamiaceae) dengan kerapatan 25 individu/Ha dan basal area 1,24 m2/Ha.

Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Fachrul (2007), ada 1 jenis yang mempunyai nilai NPJ dengan kategori Tinggi dengan nilai NPJ > 42,66%, yaitu jenis Macaranga gigantea (Rchb.f. & Zoll.) Müll.Arg. (Euphorbiaceae). Dua jenis mempunyai nilai NPJ dengan kategori Sedang dengan nilai NPJ antara 21,96% - 42,66%, yaitu jenis Ixonanthes petiolaris Blume (Ixonanthaceae) dan jenis Vitex quinata (Lour.) F.N.Williams (Lamiaceae), sedangkan jenis yang lainnya tergolong Rendah dengan nilai NPJ < 21,96%.

Tiga jenis tumbuhan tingkat pohon yang mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi pada kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati di plant site PT Badak LNG tahun 2022 dengan lokasi pengamatan Titik 1 kawasan hutan Area IX, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.7.

Dua Jenis Vegetasi Tingkat Pohon Yang

Mempunyai Indeks Nilai Penting (INP)Tertinggi Kedua di Lokasi Pengamatan

Titik 1 Kawasan Hutan Area IX PT Badak LNG Tahun 2022.

1.e.) Indeks Kekayaan (R), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (e) dan Indeks Dominansi (C)

Daftar Indeks Kekayaan (R), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (e) dan Indeks Dominansi (C) vegetasi pada lokasi pengamatan titik 1 kawasan Hutan area IX PT Badak LNG tahun 2022, disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Nilai Indeks Kekayaan (R), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kemerataan (e) dan Indeks Dominansi (C) Vegetasi pada Lokasi 1 Kawasan Hutan Area IX

Sumber : Data primer, Tahun 2022.

Dari hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan diketahui, untuk indeks kekayaan jenis (R) dari hasil perhitungan dan analisis data diketahui untuk tingkat pertumbuhan semai dan tumbuhan bawah dan tingkat pertumbuhan pancang tergolong Tinggi dengan nilai R < 5,0, sedangkan untuk tingkat pertumbuhan tiang dan tingkat pohon tergolong Sedang dengan nilai R antara 3,5 – 5,0.

Untuk indeks keanekaragaman hayati (H’) pada semua tingkat pertumbuhan tergolong Sedang dengan nilai H’ antara 2 – 3.

Untuk indeks dominansi (C) semakin rendah atau mendekati 0 maka artinya jumlah individu pada suatu jenis yang hadir di plot pengamatan tidak ada yang mendominasi. Dan sebaliknya apabila nilai C semakin tinggi atau mendekati 1 maka artinya ada jumlah individu suatu jenis yang mendominasi kehadirannya. Dari hasil perhitungan dan analisis data diketahui untuk semua tingkat pertumbuhan tidak ada jenis yang mendominasi atau tergolong Rendah dengan nilai 0 < C < 0,5.

Untuk indeks kemerataan (e) semakin tinggi atau mendekati 1 maka artinya jumlah individu vegetasi terdistribusi secara merata pada setiap jenisnya. Dan sebaliknya jika nilai e semakin rendah atau mendekati 0 maka artinya distribusi jumlah individu tidak merata. Dari hasil perhitungan dan analisis data diketahui bahwa pada semua tingkat pertumbuhan tergolong Hampir Merata dengan nilai e antara 0,76 – 0,95. Diagram indeks dari masing-masing kategori tumbuhan tingkat semai, pancang, tiang dan pohon, disajikan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8.

Diagram Indeks Titik 1 Lokasi 1 Kawasan Hutan Area IX

Indeks Semai Pancang Tiang Pohon

R 5,15 5,15 3,75 4,54

H’ 2,65 2,41 2,22 2,36

C 0,10 0,16 0,17 0,16

e 0,86 0,78 0,84 0,83

0 1 2 3 4 5 6 7

Semai Pancang Tiang Pohon

R H’ C e