TELAAH KURIKULUM PENDIDIKAN TINGKAT DASAR
MUTU PENDIDIKAN
H. Prinsip dasar Sistem manajemen Mutu
Menurut para akhli ada tiga prinsip dasar dalam sistem
penjaminan mutu, yaitu quality planning, quality control dan quality improvement. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan uraianya di bawah ini :
a. Quality planning artinya mutu tersebut betul-betul
direncanakan dengan sungguh-sungguh dan fokus terhadap tujuan yang diinginkan, materi yang disajikan dan akan Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu
mengakomodir, melayani, memberikan stimulus terhadap tingkat kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Selain itu juga kurikulum mampu memberikan kebutuhan terhadap peserta didik sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Dilihat dari aspek dokumen kurikulum tersebut tersusun secara sistematis berdasarkan jenjang dan tingkat kemampuan. Diaspek implementasi lebih mengedapankan dinamika peserta didik yang terjadi saat ini dan yang akan datang. Diaspek evaluasi, kurikulum tersebut bersipat dinamis sesuai dengan hasil atau output untuk menjadi pertimbangan apakah kurikulum tersebut perlu diperbaiki dan dikembangkan atau diganti dengan konsep yang baru sesuai dengan perubahan yang diinginkan.
Selain kurikulum yang baik juga yang menentukan mutu proses pembelajaran itu adalah penggunaan metode dan strategi active learning. Strategi ini mencoba menyambungkan pemahaman
peserta didik terhadap materi yang diajarkan melalui berbagai tahapan pembelajaran, sampai pada akhirnya mampu menemukan dan menjelaskan kembali serta menunjukan penemuan itu dalam unjuk kerja yang dapat terukur nilai dan kualitasnya.
Kehadiran media teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang dihasilkan. Selain mempermudah mentransfer ilmu pengetahuan, media tersebut mampu memperpendek jarak dan mempercepat komunikasi dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dapat melaksanakan tugas mengajarnya melalui media secara online, sehingga materi yang disampaikan itu tidak mesti melalui tatap muka dikelas, begitu juga penilaian dapat dilakukan secara cepat dan dapat diketahui hasilnya. Pola interaksi dan kumnikasi dapat dilakukan dengan efektif, tarjangkau dan semua peserta didik dapat mengakses dan menggunakan media tersebut. Secara individu kebutuhan peserta didik dapat terlayani sesuai dengan kemampuannya dan bagi mereka yang mempunyai tingkat
disajikan kepada peserta didik serta bagiamana proses pemncapaian tujuan mutu tersebut diperoleh.
b. Quality control artinya mutu tersebut mampu dikendalikan dan memenuhi standar persyaratan mutu. Hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan mutu dan menjamin terhadap pengguna lulusan sebagai hasil pendidikan yang bisa digunakan dan bisa berperan di tengah-tengah masyarakat.
c. Quality improvement dimaksudkan kepada peningkatan kemampuan memenuhi kebutuhan akan efisiensi yang lebih dioreintasikan pada perbaikan mutu. Perbaikan mutu sebagai hasil dari masukan dari para pengguna terkait dengan suatu hasil atau prodak.
I. Konsep Penjaminan Mutu
a) Mampu menetapkan dan mewujudkan visi dan misi
Pendidikan yang bermutu dimulai dari penyusunan perencanaan tujuan atau visi yang diinginkan terjadinya suatu perubahan di masa yang akan datang. Penentuan visi bagi suatu program pendidikan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh suatu lembaga dalam mengelola kegiatan pendidikan sebagai acuan atau pedoman pencapapain tujuan. Oleh karena itu sebelum melakukan suatu kegiatan maka visi mesti dirumuskan terlebih dahulu. Visi yang disusun dapat mengakomodir seluruh kebutuhan dan mesti terukur dan dijamin ketercapaiannya. Pencapain visi sangat ditentukan oleh pelaksanaan misi, artinya visi itu dihjabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai program untuk mencapai visi yang telah disepaki dan dirumuskan bersama.
b) Mampu memenuhi kebutuhan stakeholder
Suatu program itu memiliki mutu yang baik apabila mampu memenuhi kebutuhan para stakeholder sebagai pengguna output dari lembaga pendidikan. Mutu itu harus menjawab
kebutuhan masyarakat (social needs), kebutuhan dunia kerja,
(industrial needs ) dan kebutuhan profesional (professional needs).
a) Sosial needs
Kebutuhan masyarakat merupakan bagian yang terpenting dari suatu produk yang dihasilkan, sehingga semakin banyak permintaan masyarakat terhadap produk tersebut maka semakin berkualitas produk tersebut. Dengan demikian dalam konsep mutu kebutuhan masyarakat menjadi bagian yang harus memdapatkan perhatian oleh pengelola pendidkikan untuk selalu mempioritaskan output yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b) Industrial needs
Kebutuhan dunia kerja tidak terlepas dari lulusan yang dihasilkan yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh industri untuk menerapkan ilmu pengetahuannya yang diterima selama di perguruan tinggi. Dengan demikian maka pengelola pendidikan dalam melahirkan lulusan mesti mempertimbangkan dunia kerja yang akan dimasuki oleh para lulusan yang sesuai dengan bidangnya. Manajemen pendidikan dikatakan berhasil manakala para lulusannya dapat terserap menjadi tenaga kerjadi dunia industri.
c) Professional needs
Kebutuhan akan profesi menjadi bagian penting dalam sistem penjaminan mutu yang berbasis pada kompetensi. Keahlian sesorang dikemudian hari tidak terlepas dari proses pendidikan yang dialami di bangku kuliah. Ada beberapa pertimbangan terhadap Kebutuhan profesional, yauitu ; peningkatan kompetensi yang menjadi keahlian ilmunya, memenuhi kebutuhan para pelanggan, memperbaiki kelemahan yang terjadi selama ini.
disajikan kepada peserta didik serta bagiamana proses pemncapaian tujuan mutu tersebut diperoleh.
b. Quality control artinya mutu tersebut mampu dikendalikan dan memenuhi standar persyaratan mutu. Hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan mutu dan menjamin terhadap pengguna lulusan sebagai hasil pendidikan yang bisa digunakan dan bisa berperan di tengah-tengah masyarakat.
c. Quality improvement dimaksudkan kepada peningkatan kemampuan memenuhi kebutuhan akan efisiensi yang lebih dioreintasikan pada perbaikan mutu. Perbaikan mutu sebagai hasil dari masukan dari para pengguna terkait dengan suatu hasil atau prodak.
I. Konsep Penjaminan Mutu
a) Mampu menetapkan dan mewujudkan visi dan misi
Pendidikan yang bermutu dimulai dari penyusunan perencanaan tujuan atau visi yang diinginkan terjadinya suatu perubahan di masa yang akan datang. Penentuan visi bagi suatu program pendidikan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh suatu lembaga dalam mengelola kegiatan pendidikan sebagai acuan atau pedoman pencapapain tujuan. Oleh karena itu sebelum melakukan suatu kegiatan maka visi mesti dirumuskan terlebih dahulu. Visi yang disusun dapat mengakomodir seluruh kebutuhan dan mesti terukur dan dijamin ketercapaiannya. Pencapain visi sangat ditentukan oleh pelaksanaan misi, artinya visi itu dihjabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai program untuk mencapai visi yang telah disepaki dan dirumuskan bersama.
b) Mampu memenuhi kebutuhan stakeholder
Suatu program itu memiliki mutu yang baik apabila mampu memenuhi kebutuhan para stakeholder sebagai pengguna output dari lembaga pendidikan. Mutu itu harus menjawab