• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Kualitas Pendidikan

Dalam dokumen Buku : Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum (Halaman 175-179)

TELAAH KURIKULUM PENDIDIKAN TINGKAT DASAR

MUTU PENDIDIKAN

G. Ruang Lingkup Kualitas Pendidikan

a) Kualitas sarana

Pendidikan yang berkualitas atau bermutu dapat dilihat dari tiga aspek yaitu ; mutu sarana dan prasarana, mutu tenaga pendidik dan kependididkan serta mutu proses pembelajaran.

Mutu sarana dan prarasana meliputi : gedung,media pembelajaran, buku pelajaran, tersedianya perpustakaan, laboratorium, komputer dan alat komnikasi secara online. Sarana ini sebagai alat untuk menunjang kualitas hasil pendidikan sehingga proses pembelajaran berlangsung secara nyaman dan menumbuhkan motivasi bagi terutama masyarakat sekitar dimana sekolah itu berada. Out put

artinya lulusan yang dihasilkan dari kegiatan pendidikan itu mampu bekerja sesuai dengan disiplin ilmunya, diterima dimasyarakat, mampu memecahkan problem kehidupan yang dihadapi serta sanggup memberikan solusinya. Dengan kata lain lulusan yang mempunyai kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan mempunyai integritas kepribadian yang berkarakter sesuai

dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Inilah sesungguhnya output pendidikan yang diinginkan oleh pemerintah, masyarakat dan orang tua.

Sisi lain Out put merupakan indikator tingkatan pencapaian

yang menjadi kebiasaan dan ke ahlian untuk menguasai dalam kapasitas tertentu sehingga sebutan tersebut menjadi predikat kata sandang, seperti manusia yang mempunyai pengamatan dan pandangan yang kritis, orang yang berakal, orang yang mempunyai keteguhan hati, mempunyai kekuatan, mempunyai kecerdasan. Out come artinya prodak yang dihasilkan itu mempunyai dampak dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya out come pendidikan berprilaku baik dan hidupnya bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain, setiap pekerjaan menghasilkan sesuatu yang berkualitas, bekerja keras, disertai dengan sungguh-sungguh, mampu saling berlomba dan tolong menolong dalam kebaikan, mencermati,mengisi dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan.

Pemetaan mutu pendidikan, dapat dimulai dari faktor dukunan dari dalam (instrumental input), seperti ; siswa,guru,gedung bangunan, sarana prasarana, buku, alat peraga,perpustakaan,pembiayaan. Kemudian faktor kebijakan yang melahirkan keputusan dari pihak penyeleggara dalam hal ini pemerintah, faktor dukungan lingkungan masyarakat dan keluarga. Dukungan lingkungan yang diberikan baik pemikiran maupun bantuan dalam bentuk materi. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan analisis awal dalam melahirkan out put atau lulusan yang

peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Supaya mutu sarana prasarana ini terpenuhi maka dibutuhkan kerjasama atau kolaboratif antar sekolah dengan lingkungan masyarakat

(stakeholder) sebagai pengguna lulusan. Kelengkapan sarana

prasarana merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan pada semua jenjang pendidikan baik SD/MI.SMP/MTs mapupun SMA/MA. Untuk lebih jelasnya ruang lingkup kajian tentang mutu sarana ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.3

Ruang Lingkup kajian Mutu Sarana b) Mutu Tenaga Pendidik

Mutu tenaga pendidik dan kependidikan dapat berpengaruh terhadap out put lulusan yang diinginkan, oleh karena itu maka ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan ketika menginginkan hasil pendidikan yang berkualitas. Pertama pola rekrutmen yang dilakukan selain melihat kualipikasi pendidikan juga kompetensi yang dimiliki sesuai dengan bidang keahliannya. Proses seleksi dapat dilakukan melalui tes lisan,tulisan dan praktek secara langsung

terutama berkaitan denga ilmu-ilmu pedagogik dan didaktik metodik. Selain itu juga selalu melakukan update kemampuan melalui pelatihan, pendidikan,workshop,seminar dan penulisan karya ilmiah terutama yang berhubungan dengan tugas pendidik. Setelah terpenuhi kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga menghasilkan prsetasi baik akademik maupun non akademik, selain itujuga kesejahteraanpun harus diberikan sebagai hadiah atas dedikasi dan prestasi yang diperoleh. Langkah terakhir mutu pendidik dan kependidikan itu sampai pada jenjang pengakuan secara resmi melalui lembaga penjamin mutu pendidikan dalam bentuk sertifikat. Pengakuan ini dihasilkan dari proses seleksi, pelatihan secara sistematis dan terukur sesuai dengan standar yang ditentukan dalam jenjang keprofesian seorang tenaga pendidik. Pembahasan mengenai mutu pendidikan dan kependidikan dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

c) Kualitas Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa yang melibatkan berbagai sarana,media pembelajaran, lingkungan sekitar. Proses pembelajaran ini diharapkan terjadinya suatu oerubahan tingkah laku pada peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perubahan prilaku yang diinginkan itu terjadi tentang wawasan pengetahuan, kepribadian karakter yang baik serta mampu menunjukan hasil atau prodak yang dapat dimanfaatkan serta mempunyai nilai yang berkualitas. Untuk mengukur mutu proses pembelajaran pada lembaga pendidikan dapat dilihat dari aspek kurikulum dan implementasinya, pendidik dengan metode active learningnya, pemanfaatn media teknologi dan informasi melaui mesia sosial sesial secara online, serta pola komunikatif dan interaktif yang dibangun dalam proses pembelajaran.

peserta didik untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Supaya mutu sarana prasarana ini terpenuhi maka dibutuhkan kerjasama atau kolaboratif antar sekolah dengan lingkungan masyarakat

(stakeholder) sebagai pengguna lulusan. Kelengkapan sarana

prasarana merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan pada semua jenjang pendidikan baik SD/MI.SMP/MTs mapupun SMA/MA. Untuk lebih jelasnya ruang lingkup kajian tentang mutu sarana ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6.3

Ruang Lingkup kajian Mutu Sarana b) Mutu Tenaga Pendidik

Mutu tenaga pendidik dan kependidikan dapat berpengaruh terhadap out put lulusan yang diinginkan, oleh karena itu maka ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan ketika menginginkan hasil pendidikan yang berkualitas. Pertama pola rekrutmen yang dilakukan selain melihat kualipikasi pendidikan juga kompetensi yang dimiliki sesuai dengan bidang keahliannya. Proses seleksi dapat dilakukan melalui tes lisan,tulisan dan praktek secara langsung

Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu mengakomodir, melayani, memberikan stimulus terhadap tingkat kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Selain itu juga kurikulum mampu memberikan kebutuhan terhadap peserta didik sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Dilihat dari aspek dokumen kurikulum tersebut tersusun secara sistematis berdasarkan jenjang dan tingkat kemampuan. Diaspek implementasi lebih mengedapankan dinamika peserta didik yang terjadi saat ini dan yang akan datang. Diaspek evaluasi, kurikulum tersebut bersipat dinamis sesuai dengan hasil atau output untuk menjadi pertimbangan apakah kurikulum tersebut perlu diperbaiki dan dikembangkan atau diganti dengan konsep yang baru sesuai dengan perubahan yang diinginkan.

Selain kurikulum yang baik juga yang menentukan mutu proses pembelajaran itu adalah penggunaan metode dan strategi active learning. Strategi ini mencoba menyambungkan pemahaman

peserta didik terhadap materi yang diajarkan melalui berbagai tahapan pembelajaran, sampai pada akhirnya mampu menemukan dan menjelaskan kembali serta menunjukan penemuan itu dalam unjuk kerja yang dapat terukur nilai dan kualitasnya.

Kehadiran media teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang dihasilkan. Selain mempermudah mentransfer ilmu pengetahuan, media tersebut mampu memperpendek jarak dan mempercepat komunikasi dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dapat melaksanakan tugas mengajarnya melalui media secara online, sehingga materi yang disampaikan itu tidak mesti melalui tatap muka dikelas, begitu juga penilaian dapat dilakukan secara cepat dan dapat diketahui hasilnya. Pola interaksi dan kumnikasi dapat dilakukan dengan efektif, tarjangkau dan semua peserta didik dapat mengakses dan menggunakan media tersebut. Secara individu kebutuhan peserta didik dapat terlayani sesuai dengan kemampuannya dan bagi mereka yang mempunyai tingkat

kecerdasannya tinggi, dapat melanjutkan materi berikutnya tanpa harus menunggu peserta didik yang lain. Untuk melihat indikator Mutu proses pembelajaran dapat diliha pada bagan di bawah ini :

Gambar 6.4 Kualitas Proses Pembelajaran

Dalam dokumen Buku : Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum (Halaman 175-179)