• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Pengembangan Multimedia pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

5. Prinsip-prinsip dalam pengembangan Multimedia

Multimedia pembelajaran interaktif Pengenalan Stuktur Bumi merupakan sebuah media yang didesain untuk menyampaikan informasi untuk pembelajaran IPA pada sekolah dasar. Dalam sebuah pembelajaran harus terdapat beberapa prinsip desain pembelajaran yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Menurut C. Asri Budiningsih (2003: 120-126) prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran dibagi menjadi lima, yaitu:

a. Prinsip kesiapan dan motivasi

Prinsip ini mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran peserta didik harus memiliki kesiapan dan motivasi. Kesiapan sendiri diartikan sebagai kondisi di mana peserta didik telah memiliki bekal pengetahuan atau ketrampilan prasyarat yang diperlukan sebagai pijakan atau dasar untuk mempelajari informasi baru, sedangkan motivasi adalah dorongan yang baik dari dalam maupun dari luar diri individual yang membuat peserta didik belajar memiliki kemampuan untuk belajar. Prinsip ini mengatakan bahwa jika didalam kegiatan pembelajaran peserta didik belajar memiliki kesiapan dan motivasi yang tinggi, maka hasil belajar akan lebih baik.

39

b. Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian

Prinsip ini mengatakan bahwa jika dalam proses belajar perhatian peserta didik terpusat pada pesan yang dipelajari, maka proses dan hasil belajar akan semakin baik. Perhatian memegang peran penting dalam kegiatan belajar. Semakin baik perhatian peserta didik, proses dan hasik belajar akan semakin baik pula atau sebaliknya, jika peserta didik kurang memperhatikan maka hasil belajar akan menurun. c. Prinsip partisipasi aktif peserta didik

Partisipasi aktif peserta didik yang termaksdu didalamnya adalah meliputi aktifitas, kegiatan, atau proses mental, emosional maupun fisik. Proses belajar merupakan aktifitas pada diri peserta didik, baik aktifitas mental, emosional, maupun aktifitas fisik. Jika dalam proses pemeblajaran peserta didik berpartisipasi aktif, maka proses dan hasil belajar akan meningkat.

d. Prinsip umpan balik

Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai keberhasilan atau kemajuan serta kekurangan dalam belajarnya. Prinsip umpan balik menyatakan bahwa jika dalam proses belajar peserta didik diberitahukan kemajuan dan kelemahan dalam belajarnya, maka hasil belajarnya akan meningkat.

e. Prinsip perulangan

Prinsip pengulangan dimaksudkan mengulang-ulang penyajian informasi atau pesan pembelajaran. Jika dalam pembelajaran informasi disajikan berulang-ulang maka proses dan hasil belajar akan lebih baik. Proses penguasaan materi pelajaran atau ketrampilan tertentu memerlukan perulangan. Tidak adanya perulangan akan mengakibatkan informasi atau pesan pembelajaran tidak bertahan lama dalam ingatan, dan inormasi tersebut mudah dilupakan.

Berdasarkan penjelasan di atas dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pengenalan struktur bumi akan memperhatikan lima prinsip desain pembelajaran. Sebelum mengembangkan produk multimedia untuk pembelajaran peneliti mencari data apakah peserta didik ataupun guru sudah terbiasa melakukan proses pembelajaran dengan multimedia untuk mengetahui kesiapan dalam menggunakan multimedia sebagai media pembelajaran. Dalam kemasan sajian multimedia dilengkapi oleh audio pembuka diawal pengoperasian sebagai penarik perhatian peserta didik dan juga audio pengatar disetiap

40

pilihan menu materi agar peserta didik seperti berinteraksi dengan multimedia. Dalam penyajian materi pengenalan struktur bumi dengan gambar, animasi, dan teks peserta didik juga dapat melakukan simulasi praktek belajar pengenalan struktur bumi dengan buah alpukat. Pemberian feedback dalam multimedia sebagai informasi hasil belajar peserta didik, baik itu peningkatan atau kelemahan bertujuan agar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.

Menurut Wina Sanjaya (2015: 151-153) terdapat beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas materi menjadi bahan belajar sebagai berikut:

a. Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai

Adanya kesesuaian antara kemasan sajian multimedia dengan tujuan yang harus dicapai. Sebab tujuan adalah komponen yang utama dalam proses pembelajaran. Artinya apapun yang direncanakan termaksud pengemasan materi pelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

b. Kesederhanaan

Materi dikemas dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik belajar. Dengan demikian, kesederhanaan pengemasan materi merupakan salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan. Misalnya dari bentuk dialog yang tidak banyak menggunakan kalimat majemuk, menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah ditangkap maknanya.

c. Unsur-unsur desain pesan

Dalam setiap kemasan sebaiknya terdapat unsur gambar dan caption. Pengemasan materi yang hanya terdiri atas gambar atau caption saja akan mengurangi makna penyajian informasi, padahal salah satu kriteria keberhasilan pengemasan adalah apakah pengemasan pesan atau informasi yang disajikan itu mudah dipahami atau tidak.

d. Pengorganisasian bahan

Materi pelajaran akan lebih mudah dipahami manakala disusun dalam bentuk unit-unit terkecil atau pokok-pokok bahasan yang dikemas secara induktif. Selesai peserta didik mempelajari unit tertentu segera berikan umpan balik, demikian seterusnya sampai peserta didik menguasai materi secara keseluruhan dan tuntas.

41

Dalam bentuk apapun pengemasan materi harus disusun petunjuk cara penggunaannya. Hal ini sangat penting, apalagi seandainya bahar ajar dikemas ke dalam pembelajaran mandiri seperti multimedia interaktif.

Berdasarkan penjelasan kriteria pengemasan materi menurut Wina Sanjaya. Pengemasan materi kedalam multimedia pembelajaran interaktif harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Selanjutnya Pengemasan dialog harus disesuaikan dengan sasaran pengguna, pemilihan bahasa yang komunikatif dan juga unsur-unsur tambahan seperti gambar, audio, animasi harus dikemas dengan baik agar mempermudah peserta didik dalam memahami materi dalam multimedia. Pemberian petunjuk pengoprasian multimedia bertujuan agar peserta didik dapat mengoprasikan multimedia dengan mandiri.

Menurut Hannafin & peck (I Gde Wawan Sudatha & I Made Tegeh, 2009: 66) prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk merancang multimedia interaktif, yaitu:

a. Contiguity

Prinsip ini menyatakan bahwa stimulus yang direspon peserta didik harus dalam waktu dan respon yang diinginkan. Stimulus dan respon harus secepatnya, tanpa penundaan waktu.

b. Repetition

Prinsip ini menekankan bahwa pengulangan dari pola stimulus-respon memperkuat belajar dan meningkatkan daya ingat, untuk itu stimulus dan respon harus dipraktikan.

c. Feedback and reinforcement

Umpan balik memungkinkan peserta didik mengetahui hasil, apakah benar atau salah. Dalam hal ini umpan balik dapat berfungsi sebagai penguatan.

d. Prompting and fading

Istilah prompting and fading merujuk kepada proses pemberi beberapa stimulus untuk membentuk respon yang diinginkan.

e. Orientation and recall

Belajar mencakup sintesis pengetahuan awal yang harus dipanggil untuk menngaktifkan memori. Orientasi terhadap ketrampilan atau

42

informasi awal cenderung memperbaiki kemungkinan terjadinya proses belajar.

f. Intellectual skills

Intellectual skills yaitu belajar difasilitasi dengan penggunaan proses dan strategi yang telah ada. Dalam hal ini siswa mengunakan metode belajar yang telah dimiliki untuk mempelajari informasi baru dan memperbaiki proses belajar.

g. Individualization

Belajar akan lebih efektif jika pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan individu peserta didik.

h. Academic learning time

Dalam hal ini didefinisikan sebagai waktu selama peserta didik terlibat dalam aktivitas bimbingan. Jika waktu yang tersedia dan minat siswa untuk belajar bertambah maka akan diperoleh hasil layanan bimbingan yang baik.

i. Affective consideration

Jika siswa belajar dan merasa berhasil, maka mereka akan belajar lagi. Motivasi dan sikap mempengaruhi kemungkinan tercapainya tujuan belajar.

Berdasarkan uraian diatas, maka implikasi dari prinsip-prinsip tersebut terhadap pengembangan multimedia pembelajaran interaktif Pengenalan Struktur Bumi adalah sebagai berikut:

a. Multimedia pembelajaran interaktif harus mampu menarik perhatian peserta didik, menginformasikan kepada peserta didik tujuan materi Pengenalan Struktur Bumi, mengaktifkan kembali pengetahuan awal perserta didik, menyajikan stimulus dengan cara yang berbeda, memberikan umpan balik, dan meningkatkan daya ingat.

b. Multimedia pembelajaran interaktif Pengenalan Struktur Bumi dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik. Karena di dalam program multimedia sudah disediakan petunjuk penggunaan multimedia dan petunjuk belajar.

c. Multimedia pembelajaran interaktif Pengenalan Struktur Bumi bersifat interaktif, karena dilengkapi narasi yang mengajak perserta

43

didik berkomunikasi dengan program. dan adanya umpan balik yang efektif saat peserta didik mengunakan latihan atau evaluasi.

d. Guru memungkinkan untuk mengkontrol dan bisa menilai tingkat penguasaan materi Pengenalan Struktur Bumi melalui hasil dari latihan dan evaluasi.

Dokumen terkait