i
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR SEMESTER 2 MATA
PELAJARAN IPA MATERI PENGENALAN STRUKTUR BUMI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Afdal Aria Gumilang NIM 11105244045
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
v MOTTO
“Life is like game DOTA, sometimes you’II need support, sometimes you’II be the
vi
PERSEMBAHAN
Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya, skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Kedua Orang tua
vii
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR SEMESTER 2 MATA
PELAJARAN IPA MATERI PENGENALAN STRUKTUR BUMI
Oleh
Afdal Aria Gumilang NIM 11105241045
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA materi pengenalan struktur bumi yang layak digunakan untuk peserta didik kelas 5 s emester 2 s ekolah dasar sebagai media bantu dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D. Proses penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang diadaptasi dari model R&D Borg & Gall dan Dick & Carey. Langkah yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk awal, 4) validasi ahli materi dan media, 5) uji lapangan utama, 6) revisi hasil uji coba lapangan utama, 7) uji lapangan awal, 8) revisi hasil uji lapangan awal, 9) uji lapangan operasional, 10) revisi produk akhir. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 dosen PGSD FIP UNY, 2 dosen KTP FIP UNY, dan 42 pe serta didik kelas 5 S DN 2 P ercobaan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah sebuah produk multimedia pembelajaran interaktif materi Pengenalan Struktur Bumi yang layak digunakan sebagai media belajar peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar. Kelayakan produk multimedia dinilai dari hasil validasi ahli media dengan nilai rata-rata 4.4 (Baik) dan hasil validasi ahli materi dengan nilai rata-rata 4.7 ( Sangat Baik). Penilaian kelayakan multimedia diperkuat dengan hasil uji coba lapangan awal dengan rata-rata (4.5), uji coba lapangan utama dengan rata-rata (4.7), dan uji coba lapangan operasional dengan rata-rata (4.9) di SDN 2 Percobaan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Kelas V Sekolah Dasar Semester 2 Mata Pelajaran IPA Materi Pengenalan Struktur Bumi”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta dukungan dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menyediakan sarana, dan prasarana selama perkuliahan.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menyetujui penelitian ini.
4. Prof. Dr. C. Asri budiningsih., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membekali ilmu kepada penulis selama di bangku perkuliahan, dan dosen pembimbing I Tugas Akhir Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
x DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Pengembangan ... 8
G. Pentingnya Pengembangan ... 9
H. Spesifikasi Produk ... 13
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembang ... 15
J. Definisi Operasional ... 16
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 17
1. Pengertian IPA ... 17
2. Tujuan dan Manfaat IPA ... 18
3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 20
4. Materi pengenlan Struktur Bumi di Sekolah Dasar ... 23
xi
1. Perkembangan Kognitif Peserta Didik SD ... 25
2. Perkembangan Emosional Peserta Didik SD... 26
3. Perkembangan Sosial Peserta Didik SD ... 27
C. Media Pembelajaran ... 27
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 27
2. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran ... 29
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran... 30
D. Pengembangan Multimedia pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 32
1. Pengertian Multimedia ... 32
2. Manfaat Multimedia ... 33
3. Multimedia Interaktif ... 35
4. Elemen Multimedia interaktif ... 36
5. Prinsip-prinsip dalam pengembangan Multimedia ... 38
6. Model Penyajian Multimedia Interaktif di Sekolah Dasar ... 43
7. Kedudukan Multimedia dalam Proses Pembelajaran ... 45
8. Kriteria multimedia interaktif ... 47
9. Langkah-langkah Pengembangan Multimedia ... 51
E. Teori Belajar Yang Dijadikan Dasar Pengembangan Multimedia di Sekolah Dasar ... 53
1. Teori Kognitif ... 53
2. Teori Konstruktifistik ... 55
3. Teori Sibernetik ... 56
F. Kedudukan Penelitian Dalam Kawasan Teknologi Pendidikan ... 58
G. Kerangka Berfikir ... 60
H. Pertanyaan Penelitian ... 62
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 64
B. Prosedur Pengembangan ... 64
C. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Produk ... 77
2. Subjek uji Coba ... 78
3. Jenis Data ... 80
4. Instrument Pengumpulan Data ... 80
5. Validasi Instrumen………...95
D. Teknik Analisis Data ... 96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Awal ... .99
xii
2. Studi Literatur ... 101
3. Perencanaan Pengembangan Multimedia Interaktif ... 101
4. Pengembangan Produk Awal... 102
B. Hasil Validasi Ahli dan Uji Coba Lapangan ... 105
1. Validasi Ahli Media ... 105
2. Validasi Ahli Materi ... 125
3. Pretes dan posttes ... 125
4. Uji Coba Lapangan Awal ... 126
5. Uji Coba Lapangan Utama ... 128
6. Uji Coba Lapangan Opresional ... 130
C. Pembahasan ... 132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 138
B. Saran ... 138
DAFTAR PUSTAKA ... 140
xiii
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1. Skema Definisi AECT 2004 ... 58
Gambar 2. Tahapan-tahapan Penelitian ... 65
Gambar 3. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media Tahap I ... 107
Gambar 4. Salah Satu Menu Pada Multimedia Dengan Jenis Font Ms ... 108
Gambar 5. Revisi Perubahan Font Menjadi Arial Black ... 109
Gambar 6. Tampilan Pada Menu Materi Sebelum Revisi ... 109
Gambar 7. Tampilan Penambahan Menu Materi Sebelum Revisi ... 110
Gambar 8. Tampilan Evaluasi Awal Tanpa Tampilan Feedback Langsung .. 111
Gambar 9. Tampilan Evaluasi Pilihan Ganda Dengan Feedback Langsung .. 111
Gambar 10. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media Tahap II ... 114
Gambar 11. Diagram Hasil Penilaian Ahli Materi Tahap I ... 116
Gambar 12. Tampilan SKKD Sebelum Revisi ... 118
Gambar 13. Tampilan SKKD Setelah Revisi ... 118
Gambar 14. Tampilan Kalimat Pada Menu Materi Yang Kurang Komunikatif ... 119
Gambar 15. Pada Menu Materi Terdapat Kata-kata Asing Tetapi Tidak Ada Penjelasan ... 119
Gambar 16. Pada Menu Materi Setiap Kata-kata Asing DIberi Penjelasan Untuk Menambah Informasi ... 120
Gambar 17. Contoh Penjelasan Kata Asing Pada Menu Materi... 120
Gambar 18. Simulasi Tutorial Dengan Gambar Buatan ... 121
Gambar 19. Revisi Simulasi Tutorial Dengan Alpukat Asli ... 122
xiv
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1. Kategori Dasar Kriteria Multimedia Menurut Hannafin & Peek .... 47
Tabel 2. Instrument Validasi Menurut Estu Miyarso ... 49
Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Validasi Ahli Media ... 84
Tabel 4. Kisi-kisi Instrument Validasi Ahli Materi ... 93
Tabel 5. Kisi-kisi Instrument Validasi Penilaian Peserta Didik ... 96
Tabel 6. Teknik Analisis Data ... 105
Tabel 7. Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan Oleh Dosen Ahli Media pembelajaran Tahap I ... 106
Tabel 8. Data Hasil Penilaian Aspek Pemprograman Oleh Dosen Ahli Media Pembelajaran Tahap I ... 106
Tabel 9. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media Tahap I ... 112
Tabel 10. Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan Oleh Dosen Ahli Media Pembelajaran Tahap II ... 113
Tabel 11. Data Hasil Penilaian Aspek Pemprograman Oleh Dosen Ahli Media Pembelajaran Tahap II... 113
Tabel 12. Data Hasil Penilaian Media Oleh Dosen Ahli Media Pembelajaran Tahap II... 115
Tabel 13. Data Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Oleh Ahli Materi Mata Pelajaran IPA Tahap I... 115
Tabel 14. Data Hasil Penilaian Aspek Isi Oleh Ahli Materi Mata Pelajaran IPA Tahap I ... 116
Tabel 15. Hasil Penilaian Materi Oleh Dosen Ahli Materi Pembelajaran Tahap I ... 122
Tabel 16. Data Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Oleh Ahli Materi Mata Pelajaran IPA Tahap II ... 123
Tabel 17. Data Hasil Penilaian Aspek Isi Oleh Ahli Materi Mata Pelajaran IPA Tahap II ... 124
Tabel 18. Diagram Hasil Penilaian Ahli Materi Tahap II ... 124
Tabel 19. Data Hasil Pretes dan Posttes ... 125
Tabel 20. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ... 126
Tabel 21. Hasil Uji Coba Lapangan Utama ... 129
xv
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 Rekap Wawancara Dengan Guru Kelas V ... 143
Lampiran 2. Silabus Pengenalan Struktur Bumi ... 145
Lampiran 3 Storyboard ... 146
Lampiran 4 Flowchart ... 150
Lampiran 5 Produk Multimedia Pengenalan struktur bumi ... 151
Lampiran 6. Angket Penelitian Awal Peserta Didik... 152
Lampiran 7 Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ... 156
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ... 158
Lampiran 9 Hasil validasi Ahli Materi Tahap II ... 161
Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Media Tahap I ... 164
Lampiran 11 Hasil Validasi Ahli Media Tahap II ... 167
Lampiran 12 Instrument uji Coba Lapangan Awal ... 170
Lampiran 13 Instrument uji Coba Lapangan Utama ... 174
Lampiran 14 Instrument uji Coba Lapangan Operasional... 179
Lampiran 15 Dokumentasi Foto Penelitian Multimedia ... 190
Lampiran 16 Surat Izin Penelitian dari FIP ... 192
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Sleman ... 193
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam merupakan suatu sistem yang saling
berhubungan dari metode-metode atau proses-proses yang digunakan untuk
menyelidiki, memahami, dan menjelaskan alam semesta. Sebagai disiplin
ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat IPA menjadi penting
sebagai dasar bagi perkembangan teknologi. Menurut Usman Samatowa
(2011: 4-9) Pentingnya IPA diajarkan di sekolah dasar sebagai mata
pelajaran yang memiliki nilai-nilai pendidikan, yaitu IPA mempunyai
potensi untuk membentuk kepribadian peserta didik. Dalam proses
pembelajaran IPA melatih peserta didik berpikir kritis dan objektif. Berfikir
kritis berarti peserta didik mampu membuat konsep, mengaplikasikan,
menganalisis, dan mengevaluasi atas apa yang mereka dapatkan dari proses
belajar yang akan mereka gunakan dalam kehidupan. Sedangkan berpikir
objektif berarti berpikir sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan
atau sesuai dengan pengalaman dan pengamatan melalui panca indera.
Menurut Sri Sulistyorini (2007: 9) terdapat dua landasan konsep
model pembelajaran IPA yang menjadi kerangka dasar pembelajaran IPA,
yaitu landasan psikologi dan landasan filosofi pedagogis. Pada landasan
psikologi pembelajaran IPA harus memperhatikan faktor psikologis pada
peserta didik, proses pembelajaran harus dirancang agar dapat memenuhi
perbedaan pada setiap peserta didik seperti kognitif, afektif, psikomotor,
2
pedagogis pembelajaran IPA diharuskan dapat menjadi sebuah fasilitas untuk
peserta didik mengembangkan pengetahuan mereka dalam bentuk
pembelajaran aktif, karena setiap peserta didik memiliki kemauan dan
kemampuan untuk membangun pengetahuannya sendiri karena mereka
memiliki pengalaman dari luar.
Menurut Usman Samatowa (2011: 11) aspek pokok pembelajaran
IPA adalah peserta didik dapat menyadari keterbatasan pengetahuan mereka,
sehingga memiliki rasa ingin tahu untuk mencari berbagai pengetahuan baru
dengan mengembangkan pengetahuan dan pengalamannya. Sesuai dengan
Pendekatan konstruktivistik menurut Asri Budiningsih (2005: 56)
pengetahuan merupakan konstruksi kognitif melalui interaksi seseorang
terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan, dan pengetahuan mereka
sendiri menggunakan indera mereka, karena pengetahuan bukanlah
kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan
sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun
lingkungannya. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah ada dan tersedia
sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan dalam teori belajar
konstruktivistik adalah sebagai suatu pembentukan terus-menerus oleh
seseorang karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Proses pembelajaran IPA harus menjadi fasilitas untuk peserta didik
mengembangkan pengetahuan mereka dalam bentuk pembelajaran aktif.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membuat proses
pembelajaran aktif, karena media merupakan alat bantu komunikasi antara
3
membantu guru dalam menyampaikan materi belajar kepada peserta didik,
sedangkan media membantu peserta didik untuk belajar memahami materi
yang diajarkan guru. Dengan media peserta didik akan mendapatkan
pengalaman belajar yang lebih baik. Selain itu media pembelajaran yang
beragam dapat mengakomodasi karakteristik peserta didik dan gaya belajar
yang beragam. Menurut Sukiman (2012: 34) Gaya belajar merupakan
kecendrungan seseorang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar
sehingga akan dapat belajar, macam gaya belajar meliputi visual, auditorial,
dan kinestetik. Gaya belajar visual berarti belajar melalui apa yang mereka
lihat. Gaya belajar auditorial berarti belajar melalui apa yang mereka dengar.
Sedangkan gaya belajar kinestetik berarti belajar lewat gerak atau sentuhan.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang,
media pembelajaran menjadi lebih kompleks, beragam, dan inovatif. Salah
satu jenis media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah
multimedia interaktif menurut Pujiriyanto (2002: 153) multimedia
merupakan sekumpulan bahan belajar atau bahan pembelajaran yang
melibatkan lebih dari satu jenis media secara terorganisir untuk suatu topik
tertentu. Sedangkan interaktif menurut Jacobs (dalam Munir, 2013: 111)
interaktif merupakan hubungan dua arah sehingga dapat menciptakan situasi
dialog atau interaksi antara dua atau lebih pengguna. Interaktif dapat
meningkatkan kreatifitas dan terjadinya umpan balik kepada pengguna.
Berdasarkan penjelasan para ahli tentang pengertian multimedia dan
interaktif dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu media
4
interaksi antara media dengan pengguna, karena adanya umpan balik di
dalamnya.
Berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara dan penyebaran
angket di SDN Percobaan 2. Sleman. Yogyakarta peneliti menemukan
beberapa permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran IPA materi
Struktur Bumi, sebagai berikut. Bagi Guru penggunaan media buku pelajaran
dan papan tulis dalam proses pembelajaran pengenalan struktur bumi dirasa
kurang efektif untuk memberikan pemahaman dan gambaran tentang struktur
bumi, karena materi Struktur Bumi memerlukan contoh gambaran yang jelas
agar peserta didik dapat lebih memahami materi. Sedangkan untuk media
belajar Struktur Bumi belum tersedia di SDN Percobaan 2. Sleman.
Yogyakarta hanya mempunyai beberapa media untuk alat bantu belajar siswa.
Khusus dalam ketersediaan multimedia di SDN Percobaan 2 hanya memiliki
beberapa untuk pelajaran tertentu itupun belum dirasa layak karena masih
terdapat kekurangan pada tata tulis dan penyajian materi. Bagi Peserta didik
mempelajari materi Struktur Bumi dirasa sebagai materi yang cukup sulit
untuk dipelajari. Dengan proses penyampaian materi melalui buku dan
penjelasan dipapan tulis membuat proses pembelajaran kurang menarik yang
membuat peserta didik tidak fokus saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
mempengaruhi ketercapaian prestasi peserta didik yang dapat dilihat dari
hasil ulangan harian dimana hanya 60.35% peserta didik yang telah
mencapai KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75.
Berdasarkan permasalah yang ditemukan oleh peneliti di lapangan,
5
permasalahan yang ditemukan. Pemilihan multimedia sebagai solusi
dibandingkan dengan media lainya, karena multimedia dapat menyajikan
materi secara lebih menarik sehingga dapat merangsang peserta didik untuk
belajar aktif. Dengan kemampuan multimedia yang dapat menyajikan
informasi secara teks, Gambar, audio ataupun mengabungkan ketiganya
dalam satu penyajian informasi. Selain itu multimedia dapat diberikan
tambahan animasi untuk mempermudah peserta didik memahami materi dan
elemen interaktif yang membuat peserta didik secara berinteraksi dengan
multimedia yang mereka gunakan. Dengan demikian penggunaan
multimedia sebagai media belajar dirasa akan lebih efektif.
Dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif peneliti
harus memperhatikan perkembangan karakteristik peserta didik yang akan
menjadi sasaran pengguna multimedia yang akan dikembangkan. Pada
umumnya peserta didik pada tingkatan kelas V sekolah dasar memiliki usia
antara 10-12 tahun. Menurut Rita dkk (2008: 104) pada umur 10-11 tahun
peserta didik berada pada masa anak-anak akhir yang sering disebut sebagai
masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Karakteristik peserta didik SDN
Percobaan 2 kelas V yang menjadi sasaran penggunaan multimedia
pembelajaran ini. Selanjutnya menurut Piaget dalam Asri budinningsih
(2005: 38) peserta didik yang berada pada tahap operasional konkret sudah
mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis. Peserta didik telah memiliki
kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang
bersifat konkret. Peserta didik belum mampu berfikir secara abstrak.
6
dikarenakan multimedia dapat menyajikan materi-materi belajar dengan
lebih jelas, sehingga peserta didik dapat menerima materi pelajaran dengan
lebih baik.
Penelitian dan pengembangan multimedia interaktif merupakan
implementasi dari kawasan teknologi pendidikan sesuai dengan keilmuan
dari peneliti. Menurut Molenda dalam Dewi Salma (2014: 56) pada skema
definisi AECT 2004 menjelaskan bahwa Teknologi Pendidikan adalah studi
dan praktek dalam proses memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan
kinerja melalui proses menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan
sumber yang tepat. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian
pengembangan multimedia ini sebagai upaya memfasilitasi dan
meningkatkan proses pembelajaran dengan mengembangkan sebuah media
belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar agar lebih efektif.
Berdasarkan uraian di atas dan beberapa permasalah yang ada, maka
peneliti perlu mengenbangkan multimedia pembelajaran interaktif dalam
mata pelajaran IPA dengan kajian pokok “Pengenalan Struktur Bumi” untuk
peserta didik kelas V SDN Percobaan 2, Sleman, Yogyakarta.
B. Indentifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Kesulitan guru dalam menyampaikan materi tentang struktur bumi dalam
memberikan gambaran tentang struktur bumi dan peserta didik yang
merasa sulit mempelajari pengenalan struktur bumi karena penyampaian
7
2. Proses pembelajaran IPA kurang efektif apabila dalam penyampaian
materi hanya menggunakan buku teks dan papan tulis saja. Hal ini
berdampak pada peserta didik kurang aktif dalam belajar.
3. Ketercapaian prestasi belajar baru mencapai 60,35% dengan nilai kkm 75.
4. Ketersediaan media pembelajaran di SDN 2 Percobaan terutama
multimedia interaktif masih dirasa belum layak sebagai media bantu
pembelajaran bagi peserta didik.
5. Belum tersedianya media pembelajaran terutama multimedia interaktif
untuk pelajaran IPA materi Struktur Bumi.
C. Batasan Masalah
Indentifikasi masalah di atas masih luas sehingga perlu diadakan
skala prioritas agar permasalah yang diteliti lebih terfokus. Peneliti
membatasi permasalah pada poin 1, 4 dan 5, yaitu membuat media
pembelajaran bagi guru dalam menjelaskan materi Pengenalan Struktur
Bumi dan peserta didik dalam mempelajari Pengenalan Struktur Bumi
sebagai salah satu pilihan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
IPA kelas V di SDN Percobaan 2.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana menghasilkan multimedia
pembelajaran interaktif yang dapat digunkan sebagai media Pembelajaran
dalam proses pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kajian
8 E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan
multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash yang layak untuk mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam kajian materi struktur bumi untuk kelas V
Sekolah Dasar.
F. Manfaat Pengembangan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak berikut:
1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah kajian mengenai pengembangan
multimedia pembelajaran IPA yang layak sebagai sumber belajar bagi
peserta didik dalam proses pembelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar.
Selain manfaat secara teoritis penelitian ini juga bermanfaat secara
praktis baik bagi peserta didik, guru, sekolah, maupun prodi.
1. Manfaat Penelitian Secara Praktis
a. Manfaat Penelitian Bagi Peserta didik
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik
yaitu, dapat menyediakan multimedia pembelajaran IPA yang lebih
menarik, menyenangkan dan layak digunakan, sehingga peserta didik
di kelas V dapat lebih mudah dalam memahami materi Struktur Bumi.
b. Manfaat Penelitian Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru yaitu,
dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan
guru dalam proses pembelajaran IPA di samping penyampaian
9
Dengan menggunakan multimedia pembelajaran IPA interaktif
diharapkan guru lebih mudah dalam menyampaikan materi Struktur
Bumi dalam proses pembelajaran.
c. Manfaat Penelitian Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah yaitu,
untuk melengkapi atau mengadakan sarana pembelajaran IPA dengan
menggunakan multimedia pembelajaran yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
d. Manfaat Penelitian Bagi Prodi
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi prodi yaitu,
penelitian ini akan menambah kepustakaan penelitian khususnya
yang berhubungan dengan pengembangan multimedia interaktif
pembelajaran IPA untuk kelas V Sekolah Dasar.
G. Pentingnya Pengembangan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan peneliti mendapatkan
beberapa permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran IPA materi
Struktur Bumi di kelas V SDN Percobaan 2. Guru kesulitan dalam
menjelaskan materi pengenalan struktur bumi karena kurangnya media bantu
selain buku pelajaran dan papan tulis membuat proses pembelajaran kurang
menarik yang membuat peserta didik tidak fokus saat pembelajaran
berlangsung, sehingga hasil belajar kurang maksimal. Sedangkan
berdasarkan hasil angket peserta didik lebih tertarik belajar menggunakan
10
Berdasarkan permasalahan yang didapatkan peneliti, maka perlu adanya
pengembangan media pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan. Pemilihan multimedia sebagai solusi dibandingkan dengan
mengembangkan media lainnya, karena dalam multimedia memiliki berbagai
macam jenis media (visual, audio, maupun audiovisual) yang menjadi
kesatuan. Multimedia dapat menunjang berbagai gaya belajar peserta didik.
Selain itu multimedia dapat diberikan elemen interaktifitas sehingga
memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dalam mempelajari
materi IPA. Dengan menggunakan multimedia sebagai media belajar dirasa
lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan media lainnya.
H. Spesifikasi Produk
Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif bagi peserta didik
kelas V SDN Percobaan 2, Sleman, Yogyakarta. Materi yang dipilih adalah
pengenalan Struktur Bumi. Multimedia pembelajaran interaktif berbentuk
program komputer flash menyajikan pesan atau materi pembelajaran dengan
gambar, audio, dan animasi.
Rincian spesifikasi multimedia pembelajaran interaktif sebagai berikut :
1. Multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan dalam penelitian
menggunakan software Adobe Flash CS6 dan software pendukung,
CorelDRAW X6. Adobe Flash CS6 dipilih menjadi tools untuk pembuatan multimedia karena dapat menggabungkan unsur-unsur media seperti,
sound, animasi, video, teks, dan grafis. Sedangkan CorelDRAW X6 dipilih
11
untuk membuat gambar, sehingga sangat cocok untuk membuat gambar
animasi bagian-bagian permukaan bumi agar lebih menarik.
2. Multimedia pembelajaran interaktif ini berbentuk software dan dikemas
dalam bentuk CD (Compact Disc) beserta CD case-nya. Cover di desain dengan mengunakan tema papan tulis sebagai background dengan gambar
bumi pada bagian tengan cover yang dilengkapi djudul yang di desain
semenarik mungkin agar mampu menarik siswa untuk mengetahui isi
multimedia lebih dalam lagi.
3. Produk multimedia ini mencakup beberapa komponen sebagai berikut :
a. Petunjuk Penggunaan
Petunjuk penggunaan berisikan fungsi dari tombol-tombol yang ada di
multimedia pembelajaran interaktif, adanya petunjuk penggunaan ini
bertujuan untuk mempermudah siswa mengoperasikan multimedia.
b.Kompetensi
Kompetensi berisi: tujuan pembelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa.
c. Materi
Materi yang dimuat dalam multimedia pembelajaran interaktif
Kenampakan Permukaan Bumi berisikan tentang pengenalan struktur
bumi dengan 3 pokok pembehasan struktur bumi, pembentukan tanah
melalui proses pelapukan batuan, dan pengenalan jenis-jenis tanah.
Adapun penyajian materi yang akan ditampilkan dalam multimedia
12
1) Pada sub bahasan mengenai berbagai bentuk pengenalan struktur
bumi bumi disajikan mengunakan gambar 2,5 dimensi, dimana pada
bagian bawah terdapat pilihan menu materi yang dapat dipilih
peserta didik. Pada setiap menu materi diawali dengan penjelasan
umum dan gambar sebelum masuk kedalam materi inti.
2) Menggunakan warna yang sesuai dan menarik,
3) Menggunakan instrumen musik yang bisa diatur volumenya sesuai
dengan keinginan peserta didik.
4) Terdapat narasi pada setiap menu materi sebagai interaksi antara
media dengan pengguna.
d.Evaluasi
Evaluasi memuat latihan dan tes. Sebelum menjawab soal terdapat
petunjuk pengerjaan yang harus dibaca terlebih dahulu oleh siswa, pada
soal latihan siswa tidak akan mendapatkan nilai ketika selesai
mengerjakan akan tetapi menerima umpan balik berupa pernyataan
salah atau benar, soal latihan bertujuan untuk mengetahui sebesar besar
siswa paham mengenai materi yang dipelajari sebelum mengerjakan
soal tes sedangkan soal tes diberikan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari, sehingga
pada akhir pengerjaan siswa akan mengetahui seberapa besar ia
memahami materi yang telah dipelajari berdasarkan skor yang
13 e. Profil Pengembang
Profil ini memuat profil dari pengembang, validator ahli media dan ahli
materi.
4. Untuk mengoperasikan multimedia pembelajaran interaktif IPA
memerlukan komputer dengan spesifikasi :
a. Menggunakan System Operating Windows XP sampai dengan versi terbaru,
b. Menggunakan processor Intel Pentium 4 atau AMD Athlon,
c. Menggunakan minimal RAM 1 GB,
d. Resolusi monitor minimal 1024x768 dengan video card 16-bit,
e. Mempunyai DVD-ROM drive,
f. Terinstal adobe flash player, dan
g. Speaker yang aktif.
I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembang
1. Asumsi Pengembangan
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada peserta didik yang
belajar. Peserta didik dilibatkan dalam pengalaman belajar baik pikiran
maupun emosi. Dimana guru sebagai fasilitator dalam proses belajar.
14
alat bantu komunikasi pembelajaran. Penggunaan media belajar ini
membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran agar peserta didik
mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Multimedia merupakan gabungan beberapa jenis media (audio, visual,
audiovisual) dalam satu sajian media, sehingga multimedia dapat
menunjang berbagai macam gaya belajar peserta didik. Multimedia dapat
diberikan elemen interaktifitas untuk memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik sehingga pemahaman terhadap materi pelajaran
menjadi lebih baik. Hal ini akan mempengaruhi ketercapaian prestasi
peserta didik.
Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif diharapkan dapat
digunakan sebagai sumber belajar yang layak bagi peserta didik kelas V
SDN Percobaan 2. Pengoprasian dan penggunaan multimedia ditunjang
oleh beberapa hal, yaitu :
a. Terdapat fasilitas penunjang belajar untuk menggunakan program
multimedia yang telah dikembangkan dan dihasilkan.
b. Peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam hal mengoprasikan
komputer. Karena dalam pengorprasikan multimedia pembelajaran
interaktif berkaitan dengan pengoprasian komputer.
c. Guru memiliki kemampuan mengoprasikan komputer dan terbiasa
menggunakan multimedia sebagai alat bantu pada proses
pembelajaran, sehingga guru dapat memasilitasi peserta didik jika
menemui kesulitan di dalam mengoprasikan komputer atau
15 2. Keterbatasan Pengembangan
Adapun keterbatasan dari pengembangan multimedia interaktif mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi peserta didik kelas V SDN
Percobaan 2 adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan multimedia harus difasilitasi oleh perangkat komputer
dan headset, karena pada multimedia terdapat narasi untuk interaktif
seperti pemberian feedback.
b. Pada saat uji lapangan awal dilakukan di lab kecil dan bukan lab
utama. Dimana komputer kurang memiliki spesifikasi yang baik
untuk menjalankan multimedia yang akan diuji.
c. Pada saat uji lapangan operasional yang melibatkan 30 peserta didik
tidak dapat dilakukan serentak dan harus bertahap, karena beberapa
komputer tidak dapat digunakan.
J. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini menentukan tujuan untuk mengembangkan dan
menghasilkan multimedia interaktif pada mata pelajaran IPA materi
Pengenalan Struktur Bumi. Secara umum multimedia merupakan gabungan
dari jenis media seperti visual, audio, ataupun audiovisual yang menjadi
kesatuan dalam menyampaikan sebuah informasi.
Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Dalam proses pembelajaran yang
utama adalah bagaimana peserta didik belajar. Aspek pokok pembelajaran
IPA adalah peserta didik dapat menyadari keterbatasan pengetahuan mereka,
16
dengan mengembangkan pengetahuan dan pengalamanya. Materi
Pengenalan Struktur Bumi merupakan materi pembelajaran IPA di kelas V
Sekolah Dasar. Pengenalan Struktur Bumi memiliki 3 pembahaasan, yaitu
lapisan struktur bumi, proses pembentukan tanah, dan jenis-jenis tanah.
Adapun indikator yang harus dicapai peserta didik pada pokok bahasan
ini yakni:
1. Peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian struktur lapisan bumi.
2. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian struktur lapisan bumi.
3. Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam proses pembentukan
tanah melalui proses pelapukan batuan.
4. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam proses pembetukan
tanah melalui proses pelapukan batuan.
5. Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis tanah.
6. Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis tanah.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut dimasukan dalam multimedia
pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguasai materi dengan baik
17 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1. Pengertian IPA
Ilmu pengetahuan alam adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan mulai pada jenjang sekolah dasar. IPA merupakan suatu ilmu
yang mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan
gejala-gejala yang muncul di alam. Menurut Usman Samatowa (2011: 19)
secara sederhana IPA didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang gejala-gejala alam. IPA terdiri dari fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang merupakan hasil dari
proses ilmiah. IPA merupakan sebuah proses yang menghubungkan
sistem, metode atau proses yang digunakan untuk menyelidiki,
memahami, dan menjelaskan alam semesta.
Menurut Fisher dalam Amien (1987: 4) IPA merupakan suatu
kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan
metode-metode berdasarkan observasi. IPA juga dapat didefinisikan sebagai
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di
dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Dari Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis. IPA merupakan sebuah hasil proses
ilmiah, proses yang menghubungkan sistem, metode atau proses yang
digunakan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan alam semesta
18
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajarai alam semesta
melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang
dibangun atas dasar sikap ilmiah.
2. Tujuan dan Manfaat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata peajaran yang diberikan di
Sekolah Dasar tentu mempunyai tujuan yang mengarah pada
pembentukan kepribadian peserta didik. Menurut Usman Samatowa
(2011: 5-6) aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah peserta didik
dapat menyadari keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki rasa ingin
tahu untuk menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan nyata mereka. Ini tentu saja sangat
ditunjang dengan berkembang dan meningkatnya rasa ingin tahu peserta
didik untuk mengkaji suatu informasi, mengambil keputusan, dan
mencari berbagai bentuk aplikasi yang paling mungkin diterapkan pada
dirinya. Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam
memberdayakan peserta didik melalui pembelajaran IPA materi
Pengenalan Struktur Bumi, yaitu:
a. Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai kegiatan
pembelajaran, anak telah memiliki beberapa konsepsi, pengetahuan
yang relevan dengan apa yang mereka pelajari. Pengetahuan yang
dibawa dalam pembelajaran akan sangat berguna untuk membantu
peserta didik meraih pengetahuan yang seharusnya mereka miliki.
b. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
19
Menurut Sri Sulistyorini (2006: 40) pembelajaran IPA tingkat
Sekolah Dasar memiliki tujuan untuk menjadikan peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan dan keteraturan alam ciptaanNYA.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengemabangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
e. Memecahkan masalah dan membuat keputusan.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke SMP.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar secara umum bertujuan untuk
memahami konsep, memberikan pengetahuan, memberikan ketrampilan
serta mampu mengembangkan ketrampilan sebagai bekal pengetahuan
mereka dalam memperlajari pengetahuan lainnya. Selain itu IPA
mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segala keteraturan sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Pada penelitian pembembangan multimedia pengenalan struktur bumi
bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mempelajari
bagian-bagian struktur bumi dan menjelaskan bagaimana terbentuknya tanah
serta jenis-jenisnya.
Tujuan Pembelajaran IPA pada Multimedia
a. Melalui penjelasan materi struktur bumi pada multimedia, peserta
20
b. Melalui penjelasan materi proses pembentukan tanah melalui proses
pelapukan batuan pada multimedia, peserta didik dapat memahami
macam proses pembentukan tanah melalui proses pelapukan batuan.
c. Melalui penjelasan materi jenis-jenis tanah pada multimedia, peserta
didik dapat memahami macam-macam jenis tanah.
3. Pembelajaran IPA di Sekolah dasar
Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses yang di dalamnya
terdapat serangkaian kegiatan hasil interaksi guru dengan peserta didik
dalam rangka menyampaikan bahan pelajaraan kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Proses
pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan diri mereka baik
dalam pengetahuan, pemahaman, tingkah laku ataupun ketrampilan di
diri mereka sendiri.
Menurut Nana Sudjana (1989: 5) belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada peserta didik yang belajar.
Menurut Uno Hamzah (2011: 2) pembelajaran memiliki hakikat
perencanaan atau perancangan sebagai upaya utnuk membelajarkan
peserta didik. Sebab itulah dalam belajar peserta didik tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi
21
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran
lebih menekankan pada bagiamana cara agar tercapai tujuan. Dalam
kaitan ini sebuah pembelajaran dalam mencapai tujuan memperhatikan
bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan bagaimana menata
interaksi antara sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara
optimal.
Dalam proses pembelajaran guru berupaya untuk mampu
mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Agar
aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada
upaya peningkatan potensi peserta didik. Menurut Aunurrahman (2013:
113-114) beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi
penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Hal apapun yang dipelajari peserta didik, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.
b. Setiap peserta didik belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
c. Seorang peserta didik belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan.
d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan peserta didik belajar secara lebih berarti.
e. Apabila peserta didik diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar mengingat dengan lebih baik.
Dari penjelasan di atas pembelajaran merupakan suatu usaha
terencana untuk membantu peserta didik agar mereka dapat
mengembangkan diri mereka sendiri. Proses pembelajaran usaha
22
pembelajaran aktif dalam diri peserta didik. Prinsip belajar mengarah
kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi proses
belajar peserta didik. Prinsip-prinsip belajar memberikan arah tentang
apa saja yang sebaiknya dilakukan guru untuk membuat pembelajaran
yang aktif. Sehingga prinsip dalam proses pembelajaran dapat membantu
tercapainya hasil belajar yang diharapkan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar membantu peserta didik untuk
memiliki pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pemberian pengalaman melalui
serangkaian proses pembelajaran.
Menurut Paola & Marten (dalam Usman Samatowa, 2011: 5) proses
pembelajaran IPA sebagai proses mengamati, mencoba, memahami apa
yang diamati, menggunaan pengetahuan baru untuk meramal apa yang
terjadi, dan mengujinya. Pada sekolah dasar IPA merupakan mata
pelajaran yang memiliki nilai-nilai pendidikan, yaitu IPA mempunyai
potensi untuk membentuk kepribadian peserta didik. Proses pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar dapat melatih peserta didik berpikir kritis dan
objektif. Berfikir kritis berarti peserta didik mampu membuat konsep,
mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi atas apa yang mereka
dapatkan dari proses belajar yang akan mereka gunakan dalam kehidupan.
Sedangkan berpikir objektif berarti berpikir sesuai dengan objeknya,
sesuai dengan kenyataan atau sesuai dengan pengalaman dan pengamatan
23
Menurut Sri Sulistyorini (2007: 9) terdapat dua landasan konsep
model pembelajaran IPA yang menjadi kerangka dasar pembelajaran IPA,
yaitu landasan psikologi dan landasan filosofi pedagogis. Pada landasan
psikologi pembelajaran IPA harus memperhatikan faktor psikologis pada
peserta didik, proses pembelajaran harus dirancang agar dapat memenuhi
perbedaan pada setiap peserta didik seperti kognitif, afektif, psikomotorik,
perhatian, minat, bakat, dan cita-cita. Pada landasan filosofi dan
pedagogis pembelajaran IPA diharuskan dapat menjadi sebuah fasilitas
untuk peserta didik mengembangkan pengetahuan mereka dalam bentuk
pembelajaran aktif, karena setiap peserta didik memiliki kemauan dan
kemampuan untuk membangun pengetahuannya sendiri karena mereka
memiliki pengalaman dari luar.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa proses pembelajaran IPA di
Sekolah dasar harus memperhatikan perbedaan pada setiap peserta didik
seperti perbedaan kognitif, afektif, psikomotorik, minat, bakat, dan
cita-cita. Pembelajaran IPA harus menjadi sebuah fasilitas untuk peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam
bentuk pembelajaran aktif.
4. Materi Pengenalan Struktur Bumi di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA kelas 5 semester 2 Sekolah Dasar memiliki 3
pokok pembahasan yaitu: a. Energy dan perubahan, b. Sifat-sifat cahaya,
dan c. Bumi dan alam semesta. Pengenalan Struktur Bumi merupakan
salah satu sub pokok bahasan yang ada dalam pembelajaran IPA di kelas
24
Struktur Bumi, pengenalan proses pembentukan tanah, dan jenis-jenis
tanah. Menurut silabus dari SD Negeri 2 Percobaan, maka standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran materi
Pengenalan Struktur Bumi sebagai berikut:
Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar
7.1. mendeskripsikan struktur bumi.
7.2. mendeskripsikan proses pembentukan tanah melalui proses
pelapukan batuan.
7.3. mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
Indikator
7.1.1. peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian struktur lapisan
bumi
7.1.2. peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian struktur lapisan
bumi.
7.2.1. peserta didik mampu menyebutkan macam-macam proses
pementukan tanah melalui proses pelapukan batuan.
7.2.2. peserta didik mampu menjelaskan macam-macam proses
pembentukan tanah melalui proses pelapukan batuan.
7.3.1. peserta didik mampu membedakan jenis-jenis tanah.
25
Pada pengembangan multimedia interaktif peneliti memilih pokok
pembahasan bumi dan alam semesta dengan sub pokok struktur bumi, proses
pembentukan tanah melalui pelapukan batuan, dan jenis-jenis tanah sebagai
materi dalam produk multimedia yang dikembangkan. Pemilihan materi
disesuaikan dengan permasalahan yang didapati peneliti pada latarbelakang.
B. Karakteristik Peserta didik Kelas V Sekolah Dasar 1. Perkembangan Kognitif Peserta didik SD
Menurut Rita dkk (2008: 107) perkembangan kognitif pada peserta
didik menggambarkan bagaimana kemampuan berfikir seorang anak
berkembang dan berfungsi, kemampuan anak berkembang dari tingkat
yang sederhana dan konkret ketingkat lebih rumit dan abstrak. Pada umur
10-11 tahun peserta didik berada pada masa anak-anak akhir yang sering
disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Selanjutnya
menurut Piaget (dalam Suyono, 2014: 84) pada umur 7-11 tahun peserta
didik berada pada fase operasional konkret. Pada kurun waktu ini pikiran
logis peserta didik mulai berkembang. Dalam usahanya mengerti tentang
alam dan sekitarnya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada
informasi yang datang dari pancaindera. Peserta didik sudah mampu
berpikir secara operasional konkret. Peserta didik mampu berfikir secara
logis, akan tetapi hanya pada benda-benda yang konkret. Peserta didik
belum mampu berfikir secara abstrak.
Berdasarkan penjelasan di atas pengembangan multimedia
diharapkan mampu membantu peserta didik untuk memahami hal yang
26
memfasilitasi belajar dan memberikan pemahaman konsep pada materi
Pengenalan Struktur Bumi. Penggunaan multimedia dimaksudkan untuk
memvisualiasasi materi pembelajaran dalam bentuk yang lebih konkret,
dan juga dapat mengkondisikan peserta didik untuk belajar aktif,
sehingga peserta didik dapat memiliki pemhaman yang lebih baik dari
apa yang mereka pelajari,
2. Perkembangan Emosional Peserta didik SD
Menurut Rita dkk (2008: 111) emosi memainkan peran yang penting
dalam kehidupan anak. Akibat dari emosi ini juga dirasakan oleh fisik
anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang, sering dan kuatnya
emosi anak akan merugikan penyesuaian sosial anak. Seseorang anak
dengan kondisi keluarga yang kurang atau tidak bahagia, rasa rendah diri,
memungkinkan terjadinya tekanan perasaan dan emosi.
Untuk mengkondisikan peserta didik dalam meningkatkan rasa
nyaman dalam belajar maka emosional peserta didik sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Multimedia pembelajaran dapat
memfasilitasi belajar dengan memberikan rasa nyaman dalam belajar
yaitu dengan menggunakan tampilan yang menyenangkan dan
menenangkan. Pengkombinasian penyajian baik dari segi warna, teks,
gambar, bahkan penggunaan animasi memungkinkan multimedia dapat
mengkondisikan peserta didik untuk belajar dengan rasa nyaman dan
27
3. Perkembangan Sosial Peserta didik SD
Menurut Rita dkk (2008: 113) perkembangan emosi tak dapat
dipisahkan dengan perkembangan sosial, yang sering disebut sebagai
perkembangan tingkah laku sosial. Ciri yang membedakan antara
manusia dengan makhluk lainnya adalah ciri sosialnya. Sejak lahir anak
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada secara
terus-menerus. Orang-orang di sekitarnyalah yang mempengaruhi perilaku
sosial mereka. Sejak permulaan hidupnya kehidupan sosial dan emosi
selalu terlibat setiap kali anak berhubungan dengan orang lain. Peserta
didik Sekolah Dasar kelas V berada pada tahap masa kelas-kelas tinggi
sekolah dasar, pada masa ini memiliki beberapa ciri, sebagai berikut:
a. Perhatian tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajran khusus
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Untuk memudahkan peserta didik memahami kajian pokok
Pengenalan Struktur Bumi, multimedia menggunakan gambar-gambar
contoh dengan mengambil gambar lingkungan yang nyata yang disajikan
dengan menarik, sehingga peserta didik dapat terangsang untuk ingin
tahu dan mempelajari materi yang disajikan pada multimedia.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Hujair (2013: 4) media pembelajaran adalah sarana atau alat
28
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, media
pembelajaran merupakan sebuah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Menurut Azhar (2014: 10-19) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran membantu
menciptakan iklim, kondisi, dan lingkungan dalam proses pembelajaran,
sehingga media pembelajaran dapat merangsang perhatian dan minat
peserta didik dalam belajar.
Menurut Sudarwan (2010: 7) media pembelajaran merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru dalam
rangka berkomunikasi dengan peserta didik. Penggunaan media untuk
mempermudah guru menyampaikan materi pada peserta didik dalam
proses pembelajaran, sehingga peserta didik lebih mudah dalam
mengakap materi yang dibelajarkan, sehingga proses pembelajaran
berjalan dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa media pembelajaran adalah
sarana atau alat bantu pendidikan dalam menciptakan iklim, kondisi, dan
lingkungan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi lebih efektif dan
29
didik dalam proses pembelajaran, sehingga media pembelajaran dapat
merangsang minat dan perhatian peserta didik dalam pembelajaran.
2. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2002: 2) media pembelajaran dapat
mempertinggi proses belajar peserta didik dalam pembelajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.
Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi
proses belajar peserta didik, sebagai berikut :
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para peserta didik, dan memungkinkan peserta didik
menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran.
d. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut Hamalik (dalam Azhar, 2013: 19) pemakaian media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
30
psikologi terhadap peserta didik. Penggunaan media pada proses
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian materi yang dipelajari.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa media pembejaran digunakan
untuk memberikan ransangan dan motivasi belajar lebih pada peserta
didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. peserta didik tidak hanya
melakukan aktivitas belajar dengan mendengar. Namun peserta didik
dapat mengamati, melakukan, dan mengevaluasi atas apa yang mereka
lakukan dalam proses belajar. Sehingga proses pembelajaran akan lebih
bermakna dan lebih dipahami oleh peserta didik dengan demikian peserta
didik dapat menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam pemilihan penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu
proses pembelajaran memiliki beberapa kriteria dasar pertimbangan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Jika tidak sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan pembelajaran, maka media tersebut tidak bisa digunakan.
Menurut Dina (2011: 28-31) ada beberapa faktor yang sangat
menentukan tepat atau tidaknya sesuatu dijadikan media pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai kriteria pemilihan media pembelajaran
sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, berarti media harus menyesuaikan dengan tujuan instruksional yang ada di dalam mata pelajaran yang dipilih.
31
c. Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan dan waktu, karena ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi keefektifan dan keefisiensian penggunaan media. Betapa bagusnya media yang digunakan apabila ketiga faktor tersebut tidak mendukung maka ketercapaian tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.
d. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Sebuah media bias sesuai dan cocok dengan karakteristik peserta didik tertentu, tapi adakalanya tidak cocok dengan peserta didik yang lain. Karena itu, guru harus mengetahui karakteristik peserta didik untuk bisa disesuaikan dengan media yang akan digunakan.
e. Kesesuaian dengan gaya belajar peserta didik. Media harus dapat menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik untuk mencapai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran.
f. Kesesuaian dengan teori yang digunakan. Teori menjadi faktor penting yang digunakan dalam media. Penggunaan media tidak boleh dilakukan dengan hanya merunjuk pada pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan dalam pembelajaran. Ketidak sessuaian antara media dengan teori yang digunakan. Mungkin saja tujuan pembelajaran bisa dicapai akan tetapi hal itu tidak akan efektif dan efisien, serta kurang memuaskan berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana (dalam Sukiman, 2012: 50) ada beberapa
kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan penggunaan media dalam
proses pembelajaran, sebagai berikut:
a. Ketepatannya dengan tujuan dan kompetensi yang ingin dicapai, media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan mengacu kepada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Ketepatan untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
c. Keterampilan guru dalam menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.
d. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pemilihan pengembangan
multimedia pembalajaran interaktif dilakukan peneliti berdasarkan
permasalahan yang didapati di lapangan. tujuan pengembangan
32
pelajaran yang akan diangkat kedalam multimedia yaitu Pengenalan
Struktur Bumi untuk kelas V semester 2. Penyesuaian penyajian tampilan
maupun penggunaan kata yang akan dikemas menyesuaikan
perkembangan karakteristik peserta didik yang berada pada fase
operasional konkret. Pengembangan multimedia ditunjang juga dengan
ketersediaan fasilitas yang dapat digunakan untuk menjalankan program
multimedia di sekolah dan juga ketrampilan guru yang menguasai
kemampuan komputer dengan baik.
D. Pengembangan Multimedia Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 1. Pengertian Multimedia
Perlu dibedakan istilah multimedia sebagai sebuah media yang
memiliki berbagai macam element yang dikemas kedalam satu media
dengan multimedia sebagai penggunaan bermacam media dalam satu
waktu. Dalam penelitian ini istilah multimedia yang dimaksud adalah
sebuah pengabungan elemen media kedalam satu kemasan media.
Menurut Budi Sutedjo (2002: 109) secara umum multimedia diartikan
sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara, dan video.
Aneka media tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja dalam
menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi sangat
tinggi, artinya informasi tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil cetak,
melainkan juga dapat didengar, dapat membentuk simulasi dan animasi
untuk membangkitkan minat, serta memiliki nilai-nilai seni grafis
33
Menurut Richard E Mayer (2001: 2) multimedia sebagai presentasi
materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Yang
dimaksud dengan kata-kata adalah materi dalam multimedia disajikan
dalam bentuk verbal seperti penjelasan dengan teks kata-kata. Dan yang
dimaksud gambar-gambar adalah penyajian materi pada multimedia
disajikan dalam bentuk gambar. Hal ini bisa dalam bentuk menggunakan
grafik statis (ilustrasi, grafik, foto, dan peta) atau menggunakan grafik
dinamis (animasi dan video).
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa multimedia merupakan media
pembelajaran yang tergabung dari beberapa jenis media yang menjadi
satu kesatuan dalam sajian multimedia. Dengan demikian penyampaian
informasi pada multimedia tidak hanya berupa media cetak, media
gambar, ataupun media suara. Melainkan gabungan dari semua media
tersebut.
2. Manfaat Multimedia
Multimedia dalam sebuah proses pembelajaran merupakan media
bantu yang dapat dijadikan sumber belajar menurut Azhar Arsyad (2011:
162) multimedia merupakan gabungan dari berbagai perangkat yang
menyajikan informasi berbentuk dokumen yang hidup. Multimedia
memiliki beberapa manfaat untuk menyajikan informasi dalam bentuk
yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Multimedia
dapat menyajikan informasi dengan penggabungan beberapa unsur media
(gambar, teks, suara, animasi) sehingga menjadi lebih menyenangkan
34
dimengerti karena informasi dapat diterima oleh banyak indra, terutama
telinga dan mata yang digunakan untuk menyerap informasi.
Menurut Munir (2013: 113) penggunaan multimedia dalam proses
pembelajaran dapat membantu guru dalam penyampaian materi yang
diajarkan dan juga membantu peserta didik dalam memahami materi
yang dipelajarinya. Penggunaan multimedia yang memadukan
media-media dalam proses pembelajaran, akan membantu guru menciptakan
pola penyajian yang interaktif. Selain itu muatan materi pelajaran dapat
dimodifikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, materi yang
sulit akan menjadi lebih mudah, suasana belajar yang menegangkan
menjadi menyenngkan.
Beberapa alasan yang menjadi penguat pembelajaran harus didukung
oleh multimedia inetraktif, yaitu:
a. Pesan yang disampaikan dalam materi lebih terasa nyata karena penyampaian materi tersaji secara kasat mata.
b. Meransang berbagai indra sehingga terjadi interaksi antara indra. c. Visualisasi dalam bentuk teks, gambar, audio, video maupun animasi
akan lebih dapat diingat dan ditangkap oleh peserta didik. d. Proses pembelajaran lebih praktis dan terkendali.
e. Penggunaan multimedia dapat menghemat waktu, biaya, dan energi. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa penggunaan multimedia dalam
proses pembelajaran dapat membantu peserta didik dan guru dalam
kegiatan belajar-mengajar. Guru dapat lebih mudah menyampaikan
materi yang diajarkan dan peserta didik juga terbantu dalam memahami
materi yang mereka pelajari. Dalam penyampaian informasi multimedia
memadukan berbagai bentuk media (gambar, teks, suara, animasi, video)
35
interaksi anta indra. Penggunaan multimedia dapat membuat kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik, karena
multimedia mampu memvisualisasikan materi menjadi lebih nyata.
Penggabungan penyampaian informasi dalam bentuk teks, gambar, audio,
video, maupun animasi akan membuat suasana pembelajaran yang lebih
hidup sehingga peserta didik dapat menangkap dan mengingat informasi
yang disampaikan dengan lebih baik.
3. Multimedia Interaktif
Terdapat perbedaan antara multimedia dengan multimedia interaktif
menurut Pujiriyanto (2002: 153) multimedia merupakan sekumpulan
bahan belajar atau bahan pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu
jenis media secara terorganisir untuk suatu topik tertentu. Sedangkan
interaktif menurut jacobs (dalam Munir, 2013: 111) interaktif merupakan
hubungan dua arah sehingga dapat menciptakan situasi dialog atau
interaksi antara dua atau lebih pengguna. Interaktif dapat meningkatkan
kreatifitas dan terjadinya umpan balik kepada pengguna.
Menurut Munir (2013: 115) multimedia interaktif sebagai suatu
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik.
sehingga dapat mendorong proses belajar. Multimedia interaktif
memberikan pengalaman belajar pada peserta didik menjadi lebih
konkret, karena dalam multimedia interaktif dapat menampilakn
informasi dengan animasi atau simulasi yang membuat anak dapat
36
Menurut Daryanto (2013: 51) multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
mereka kehendaki.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa multimedia interaktif adalah
multimedia yang memiliki alat pengontrol yang dapat digunakan oleh
pengguna untuk memilih apa yang mereka kehendaki sehingga tercipta
sebuah interaksi antara pengguna dengan media. Interaktifitas pada
multimedia
4. Elemen Multimedia Interaktif
Dari kajian tentang pengertian multimedia interaktif diketahui bahwa
multimedia adalah sebuah media yang memiliki bermacam element
media didalam satu kemasan media menurut Munir (2013: 16) terdapat
tujuh elemen yang didalam multimedia, yaitu:
a. Teks
Teks adalah suatu kombinasi huruf yang membentuk satu kata atau kalimat yang menjelaskan suatu maksud atau materi pembelajaran yang dapat dipahami oleh orang yang membacanya. Dalam pengembangan multimedia penggunaan teks harus diperhatikan karena dapat menjadi faktor penting agar materi dapat dipahami oleh pengguna.
a. Grafik
Grafik merupakan komponen penting dalam multimedia. Grafik berarti juga gambar (image, picture, atau drawing). Penggunaan grafik diperlukan untuk menyajikan materi yang bersifat terinci ataupun abstrak apabila hanya dijelaskan dengan teks.
b. Gambar (image atau visual diam)
Penggunaan gambar selain untuk menyajikan materi yang sulit dijelaskan oleh teks, gambar juga dapat digunakan sebagai daya tarik perhatian peserta didik pada saat menggunakan multimedia.
c. Video (visual gerak)
37
dirasa abstrak atau butuh imajinasi yang kuat untuk mendapatkan pemahaman yang kuat.
d. Animasi
Animasi adalah suatu tampilan yang menggunakan antara media grafik dan suara dalam suatu aktifitas pergerakan. Neo & Neo (1997) mendefinisikan animasi sebagai satu teknologi yang dapat menjadikan gambar yang diam menjadi bergerak keliahtan seolah-olah gambar tersebut hidup.
e. Audio
Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, dan sebagainya yang bisa didengar untuk keperluan sebuah latar. Penggunaan audio dapat digunakan untuk menciptakan suasanya yang tenang, semangat, atau nyaman bagi pengguna dalam mengoprasikan multimedia.
f. Interaktivitas
Elemen ini sangat penting dalam multimedia inetraktif. Interatif dalam multimedia dapat berupa navigasi, simulasi, permainan, dan latihan. Apabila dalam suatu aplikasi multimedia, pengguna multimedia diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada. Maka multimedia tersebut disebut multimedia interaktif.
Sedangkan menurut Angela & Cheung (I Gde Wawan Sudatha & I
Made Tegeh, 2009:81) ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan
dalam desain multimedia interaktif, antara lain.
a. Pemilihan jenis huruf
Jenis huruf yang sebaiknya digunakan adalah jenis huruf sanserif. Warna huruf sebaiknya kontras dengan background, hal ini membuat lebih mudah dilihat dan dibaca. Adapun ukuran huruf minimum 24 point dan sebaiknya tidak lebih kecil dari ukuran 12 point.
b. Penggunaan animasi
Penggunaan animasi dalam layanan bimbingan berbasis computer dapat membantu peserta didik dalam memahami materi bimbingan. Keuntungan menggunakan animasi antara lain: 1) dapat menggambarkan yang biasanya tidak terlihat, 2) menggambarkan simulasi lebih baik daripada video clip, dan 3) animasi memerlukan ruang memori yang lebih kecil daripada video clip.
c. Pengguna warna
Pemilihan warna untuk tamplan visual sangat penting sehingga tampilan yang dipilih dapat mengirimkan pesan kepada peserta didik. Terdapat dua pertimbangan dalam memilih warna yakni warna yang dipilih memberikan damak yang selaras dibandingkan yang lain dan warna yang dipiih mempertimbangkan dampak emosi dari warna. d. Penggunaan audio
38
perhatian peserta didik, 2) bahan pelengkap tampilan di dalam screen, 3) meminimalkan pesan yang ingin disampaikan di dalam screen, 4) mengumumkan beberapa peristiwa, dan 5) memotivasi peserta didik.
Berdasarkan penjelasan di atas maka multimedia pembelajaran
merupakan gabung dari beberapa elemen, yaitu teks, grafik, gambar,
video, animasi, warna, audio, dan interaktifitas yang menjadi satu
kesatuan dalam bentuk multimedia. Dalam pengembangan multimedia
pembelajaran agar dapat menghasilkan multimedia yang layak menjadi
sumber belajar. Peneliti memperhatikan beberapa elemen yang akan
diterapkan pada multimedia seperti kesesuaian penggunaan gambar,
animasi, audio, dan pemberian element interaktif didalam multimedia.