• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

6.3 Prioritas Perbaikan Atribut : Analisis metode IPA

Setiap atribut kualitas produk yang mempengaruhi kepuasan konsumen

perlu diperbaiki agar kinerja yang dihasilkan dapat memenuhi harapan konsumen

sehingga konsumen merasa puas terhadap konsumsi produk tersebut. Berdasarkan

indeks kepuasan, kepuasan konsumen Teh Botol Sosro masih berada dibawah

konsumennya. Peningkatan kepuasan ini dapat dilakukan melalui peningkatan

tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut yang dinilai konsumen

mempengaruhi kualitas produk. Peningkatan terhadap tingkat kepentingan sulit

untuk dilakukan oleh perusahaan karena tergantung dari konsumen sendiri yang

menganggap suatu atribut itu penting sesuai dengan kebutuhannya. Pada

penelitian ini peningkatan kepuasan konsumen dilakukan melalui pendekatan

terhadap peningkatan kinerja produk.

Perbaikan atribut untuk peningkatan kepuasan tiap atribut tidak bisa

sama-sama dilakukan oleh pihak perusahaan karena adanya keterbatasan sumberdaya

yang dimiliki oleh perusahaan. Adanya keterbatasan ini membuat perusahaan

harus mampu mengalokasikan sumber daya yang ada kepada perbaikan kinerja

atribut yang mampu memberikan manfaat yang lebih besar terhadap tingkat

kepuasan total. Atribut yang perlu diprioritaskan adalah atribut yang memiliki

tingkat kepentingan yang tinggi oleh konsumen namun memiliki tingkat kinerja

yang rendah.

Untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen dalam penelitian ini

digunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Metode analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan masing-masing variabel dari

faktor-faktor kepuasan ditinjau dari segi kepentingan dan kinerja masing-masing atribut.

Posisi penempatan masing-masing atribut menurut persepsi konsumen, terlihat

pada diagram kartesius yang terbagi dalam empat kuadran. Penentuan dari letak

atribut didapatkan dari rata-rata tingkat kepentingan dan rata-rata tingkat kinerja

atribut Teh Botol Sosro. Rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja ini dapat dilihat

Tabel 25. Atribut Teh Botol Sosro Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kinerja No Atribut Tingkat Kepentingan (Y) Tingkat Kinerja (X) 1 Rasa manis 3,80 3,88 2 Aroma 3,78 3,69 3 Desain Kemasan 3,96 3,60 4 Pelepas Dahaga 4,01 3,71 5 Komposisi Produk 4,11 3,67

6 Kandungan Bahan Pengawet 4,16 3,51

7 Dapat Diminum Kapan Saja 4,11 3,55

8 Harga Produk 4,15 3,46

9 Volume Produk 3,97 3,66

10 Kepraktisan 3,96 3,48

11 Jaminan Produk Steril dan Aman

Dikonsumsi 4,28 3,62

12 Jaminan Halal dan Izin Depkes 4,33 3,64

13 Ketersediaan Tanggal Kadaluarsa 4,27 3,55

14 Ketersediaan Layanan Informasi

untuk Diakses 4,22 3,58

15 Ketersediaan atau Kemudahan

Didapat 4,23 3,87

Rata - Rata 4,089 3,631

Tiap kuadran pada diagram kartesius Importance Performance Analysis

(IPA) tersebut dibagi oleh garis tengah yang diperoleh dari nilai total rata – rata

tingkat kepentingan, yaitu 4,06 dan nilai total rata-rata tingkat kinerja, yaitu 3,61.

Masing-masing kuadran dalam diagram kartesius menggambarkan keadaan yang

! " ## $ %& ' ( % ) * + $ # , # - # . # ! /

Tingkat Kepentingan (Y) danTingkat Kinerja (X) Atribut Teh Botol Sosro

Gambar 6. Diagram Kartesius Penilaian Responden Terhadap Atribut Produk

Pemetaan pada diagram kartesius yang berdasarkan tingkat kinerja dan

tingkat kepentingan ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan

perbaikan-perbaikan atribut yang dianggap penting oleh konsumen baik dalam waktu yang

relatif dekat atau dalam waktu jangka panjang. Perbaikan atribut ini tergantung

dari posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut.

Berikut adalah interpretasi yang dapat dilakukan berkenaan dengan setiap kuadran

:

1 Prioritas Utama (Kuadran I)

Atribut yang terletak pada kuadran I adalah atribut yang mempunyai

prioritas utama dalam perbaikan. Atribut Teh Botol Sosro yang terletak pada

jaminan produk steril dan aman dikonsumsi, ketersediaan layanan informasi untuk

kemudahan akses, dan tanggal kadaluarsa. Atribut-atribut ini merupakan atribut

yang dianggap mempunyai pengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan,

termasuk unsur-unsur yang dianggap sangat penting bagi konsumen, namun

perusahaan belum melaksanakannya, sehingga dapat membuat konsumen kecewa

atau tidak puas terhadap Teh Botol Sosro. Perbaikan atribut-atribut ini harus

menjadi prioritas utama bagi produsen Teh Botol Sosro karena perbaikan atribut

ini akan memberikan dampak yang besar terhadap kepuasan konsumen.

Atribut pertama adalah ketersediaan tanggal kadaluarsa, atribut ini dinilai

sangat penting oleh konsumen. Dicantumkannya tanggal kadaluarsa sangat

penting karena adanya tanggal kadaluarsa akan membuat konsumen mengetahui

batas waktu konsumsi. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan

responden yang tinggi sehingga mereka lebih kritis dalam melakukan pembelian

dan mempunyai kesadaran akan mutu produk. Kesadaran akan pentingnya batas

waktu konsumsi Teh Botol Sosro membuat kebutuhan akan ketersediaan atribut

ini sangat tinggi. Menurut konsumen ketersediaan tanggal kadaluarsa pada

kemasan Teh Botol Sosro dinilai masih dibawah rata-rata kinerja keseluruhan. Hal

ini terjadi karena konsumen tidak melihat adanya tanggal kadaluarsa yang

mungkin terlalu kecil atau terkadang tulisan tanggal yang tidak jelas. Kejelasan

tanggal kadaluarsa pada Teh Botol Sosro perlu mendapat perhatian oleh pihak

perusahaan karena atribut ini dapat mempengaruhi besarnya kepercayaan dan

kepuasan konsumen terhadap produk ini.

Masyarakat sekarang ini cenderung lebih peduli pada kesehatan maka

Jika konsumen menemukan sesuatu yang berbahaya pada produk tersebut maka

konsumen tidak akan membeli produk itu. Menurut responden ketersediaan

jaminan produk steril dan aman untuk dikonsumsi pada minuman Teh Botol Sosro

mempunyai tingkat kepentingan tinggi. Hal ini dapat dikaitkan oleh tingkat

pendidikan dari reponden yang berpendidikan tinggi yang mempunyai kesadaran

akan kesehatan. Begitu juga penilaian mereka tentang tingkat kepentingan

maupun kinerja terhadap mutu produk yang menyangkut kesehatan dan keamanan

konsumsi juga tinggi. Namun, responden menilai kinerja atribut ini pada Teh

Botol Sosro kemasan kotak tidak baik karena atribut ini belum ada. Jelasnya

jaminan produk steril dan aman untuk dikonsumsi pada Teh Botol Sosro perlu

mendapat perhatian oleh pihak perusahaan karena atribut ini dapat mempengaruhi

besarnya kepercayaan dan kepuasan konsumen terhadap produk ini.

Bagi konsumen layanan masyarakat dari sebuah perusahaan minuman

seperti layanan informasi untuk mudah diakses sangat penting. Adanya layanan

ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi dari Teh Botol Sosro dengan

konsumen. Kinerja yang telah dilakukan produsen Teh Botol Sosro terhadap

layanan informasi untuk kemudahan akses ini dirasa masih kurang oleh

konsumen. Hal ini mungkin karena layanan informasi kurang lengkap disajikan

sehingga konsumen merasa harapan akan akses informasi kurang.

Atribut-atribut lainnya yang perlu mendapat prioritas utama adalah

kandungan bahan pengawet. Rasa agak pahit yang terkandung dalam Teh Botol

Sosro dinilai responden sebagai pengawet. Adanya anggapan ini, produsen Teh

Botol Sosro hendaknya perlu memperhatikan dan mengkomunikasikan lagi

konsumen terpenuhi. Begitu juga dengan harga, responden menilai kepentingan

harga Teh Botol Sosro tinggi. Produsen perlu memperhatikan hal ini karena harga

menjadi pertimbangan responden dalam melakukan pembelian. Maka dari itu

dalam menetapkan kebijakan harga produk perusahaan harus dapat

memperhatikan persepsi konsumen terhadap kualitas.

Atribut dapat diminum kapan saja dinilai penting oleh responden karena

konsumen yang mempunyai aktifitas tinggi menginginkan minuman ready to drink dapat diminum disegala suasana dan segala waktu. Hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah mengkomunikasikan bahwa Teh Botol Sosro dapat

diminum disegala suasana, bukan pada saat siang atau sore maupun sehabis

makan seperti slogan dari Teh Botol Sosro saat ini “Apa pun makanannya,

minumnya Teh Botol Sosro...” yang membuat responden berfikir untuk minum

Teh Botol Sosro hanya pada saat habis makan.

Atribut-atibut tersebut harus mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak

perusahaan agar tercipta kepuasan konsumen sehingga terjadi pembelian ulang.

Apabila perusahaan tidak memperbaiki kinerja atribut tersebut, maka

dikhawatirkan di waktu yang akan datang konsumen akan beralih ke produk

pesaing yang mempu memberikan kualitas yang lebih bagus.

2 Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Atribut- atribut yang terletak pada kuadran II diagram karesius Importance Performance Analysis adalah atribut yang menurut konsumen mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang diberikan Teh Botol Sosro telah

memenuhi harapan konsumen sehingga dianggap sangat baik. Atribut yang

termasuk dalam kuadran ini adalah atribut komposisi, ketersediaan jaminan halal

dan izin Depertemen Kesehatan, serta kemudahan mendapat.

Atribut komposisi Teh Botol Sosro diberikan penilaian yang baik oleh

responden. Tanggapan positif ini karena komposisi Teh Botol Sosro dengan

menggunakan bahan- bahan alami dan tetap menjaga komposisi minumannya agar

kualitas tetap terjaga. Tingkat kepuasan ini tercapai karena ketersediaan atribut ini

pada Teh Botol Sosro jelas. Atribut jaminan halal dan izin Depertemen Kesehatan

juga diberikan penilaian positif oleh konsumen. Tingkat kepuasan ini tercapai

karena ketersediaan atribut ini pada Teh Botol Sosro jelas. Hal ini dapat dikaitkan

oleh tingkat pendidikan dari reponden yang berpendidikan tinggi yang

mempunyai kesadaran akan kesehatan. Begitu juga penilaian mereka tentang

tingkat kepentingan maupun kinerja terhadap mutu produk yang menyangkut

kesehatan dan keamanan konsumsi juga tinggi. Produsen Teh Botol Sosro

menyadari akan pentingnya atribut-atribut ini sehingga perusahaan

mencantumkan pada produk.

Sehubungan dengan kinerja atribut yang dinilai mempunyai tingkat

kepentingan yang tinggi dan kinerja yang baik, pihak perusahaan harus dapat

mempertahankan prestasinya karena atribut ini menjadikan produk atau jasa

tersebut unggul di mata pelanggan, kemudian lebih meningkatkan kinerja atribut

tersebut dimasa yang akan datang agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

3 Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut yang terletak pada kuadran III ini dianggap memiliki tingkat

kepentingan yang rendah oleh konsumen sehingga perbaikannya menjadi prioritas

Atribut yang termasuk pada kuadran ini adalah atribut desain kemasan, dan

kepraktisan. Desain kemasan yang menarik pada produk manjadi penilaian

responden untuk membeli. Responden menganggap desain kemasan produk

minuman teh siap minum hampir sama, sehingga digambarkan pada diagram

kartesius desain kemasan konsumen kurang penting. Kenyataannya menurut

responden desain Teh Botol Sosro kurang menarik dibanding produk sama yang

lain. Hal ini perlu diperbaiki oleh perusahaan setelah perusahaan memperbaiki

atribut pada kuadran I. Hal sama terjadi pada atribut kepraktisan produk

responden tidak terlalu mementingkan atribut tersebut dalam melakukan

pembelian.

Atribut yang terletak pada kuadran III ini tidak terlalu masalah apabila

tidak diperbaiki pada waktu dekat karena atribut tersebut dinilai tidak terlalu

penting oleh konsumen dan perbaikannya mempunyai pengaruh yang tidak besar

terhadap total kepuasan konsumen, namun responden menilai bahwa kinerja

atribut pada kuadran ini rendah sehingga perusahaan perlu memperbaiki kinerja

atribut dimasa yang akan datang mengingat banyaknya pesaing.

4 Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut yang berada pada kuadran IV berarti tingkat kepentingan dari

suatu atribut tersebut dianggap rendah oleh konsumen Teh Botol Sosro, tetapi

kinerja dari atribut ini dianggap tinggi oleh konsumen Teh Botol Sosro. Hal yang

dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah mengurangi peningkatan

kinerja atribut yang masuk dalam kuadran ini agar perusahaan dapat menghemat

biaya. Atribut Teh Botol Sosro yang masuk dalam kuadran IV adalah rasa manis,

Perusahaan Teh Botol Sosro tetap mempertahankan rasa manis terdahulu.

Menurut responden mereka suka terhadap rasa manis yang terkandung dalam Teh

Botol. Hal ini terkait dengan mayoritas responden dari suku Jawa yang suka

terhadap rasa manis. Namun, atribut rasa ini dianggap terlalu berlebihan oleh

responden sehingga perusahaan tidak usah untuk memperbaiki rasa. Aroma yang

terkandung dalam Teh Botol Sosro dianggap terlalu berlebihan. Menurut

responden aroma yang merupakan kombinasi antara rasa dan wangi teh Teh Botol

Sosro khas dan tidak perlu diperbaiki dalam jangka waktu dekat ini. Responden

juga menganggap atribut penghilang dahaga sudah baik dalam kinerjanya

walaupun dirasa berlebihan bagi konsumen. Teh Botol Sosro sudah memenuhi

untuk menghilangkan dahaga. Ukuran volume produk Teh Botol Sosro dianggap

sudah baik, responden merasa puas dengan ukuran volume sekarang sehingga

perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perbaikan ukuran.

Keseluruhan atribut pada kuadran IV ini yang dinilai mempunyai tingkat

kepentingan rendah dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan

responden. Responden dalam penelitian ini mempunyai tingkat pendidikan yang

tinggi sehingga mereka cenderung mempunyai prioritas terhadap tingkat

kepentingan dan kesadaran atribut-atribut yang menunjang kesehatan, jaminan

halal,dan keamanan konsumsi. Responden tidak terlalu memperhatikan atribut

rasa manis, aroma, menghilangkan dahaga dan ukuran volume produk karena

mereka menganggap kinerja atribut ini sudah sangat baik. Sebagian besar

responden mempunyai tingkat aktivitas yang tinggi hal ini dapat dilihat pada

minuman ringan, sehingga mereka juga lebih memperhatikan harga yang mereka

terima.

Perusahaan tidak perlu meningkatkan kinerja dari atribut ini karena akan

dianggap berlebihan oleh konsumen. Perusahaan dapat mengalokasikan

sumberdaya yang telah dipersiapkan untuk perbaikan kinerja ini pada perbaikan

atribut pada prioritas utama, sehingga dapat menghemat biaya perusahaan.

Dokumen terkait