HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
5. Prioritas Wilayah untuk Pengembangan Pembangunan
Pendapatan Perkapita (%) Tipologi Daerah
1 Kab. Kulon Progo 4.07 Rp 4.230.784 4
2 Kab. Bantul 4.13 Rp 4.041.477 4
3 Kab. Gunung Kidul 4.12 Rp 4.459.596 4
4 Kab. Sleman 4.70 Rp 5.389.195 2
5 Kota Yogyakarta 4.63 Rp 12.699.691 1
DIY 4.49 Rp 5.557.744
Sumber: BPS Kabupaten Dalam Angka 2010
BPS Provinsi DIY Dalam Angka 2010 (diolah)
5. Prioritas Wilayah untuk Pengembangan Pembangunan
Penentuan Prioritas wilayah untuk pembangunan selain dilihat dari sektor basis yang tercermin pada analisis LQ, keunggulan kompetitif dan tipologi daerah juga diperlukan pertumbuhan persektor. Analisis tersebut selanjutnya dibuat Ranking nilai dengan range untuk masing-masing kategori sehingga dapat ditentukan kabupaten/kota yang potensial untuk dikembangkan dengan sektor basisnya sebagai berikut:
a. Prioritas Sektor Pertanian
Tabel 4.23 merupakan hasil penentuan prioritas sektor basis untuk sektor pertanian. Hasil analisis menunjukkan dari tiga Kabupaten yang mempunyai LQ > 1 untuk sektor pertanian, prioritas pertama kabupaten yang dapat dikembangkan adalah Kabupaten Gunung Kidul. Sedangkan prioritas keempat meliputi Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten bantul.
87 Tabel.4.23.
Prioritas Untuk Sektor Pertanian dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi Daerah dan Pertumbuhan Sektoral Tahun
2005-2010 Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Kulon Progo 1,481 4 3.18 4 139602.1 4 0.003 1 4 17 4 4 Bantul 1.329 4 3.40 3 206906.7 4 0.007 1 4 16 4 4 Gunung Kidul 2.142 1 3.62 1 616594.3 1 -0.018 4 4 11 1 1 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
K = Kompetitif PRIO = Prioritas Sektor Basis PS = Pertumbuhan Sektoral
b. Prioritas Sektor Pertambangan dan Penggalian
Tabel 4.18 merupakan hasil penentuan prioritas sektor basis untuk sektor pertambangan dan penggalian. Dari tiga kabupaten yang memiliki LQ > 1 untuk sektor ini diketahui bahwa Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul masuk prioritas pertama sedangkan Kabupaten Kulon Progo masuk prioritas keempat.
Tabel.4.24.
Prioritas Untuk Sektor Pertambangan dan Penggalian dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi Daerah dan Pertumbuhan
Sektoral Tahun 2005-2010 Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Kulon Progo 1,398 4 2.04 1 5358.0 4 -0.008 2 4 15 4 4 Bantul 1.384 4 1.96 1 9602.5 4 -0.006 1 4 14 1 1 Gunung Kidul 2.635 1 0.52 4 34660.7 1 -0.018 4 4 14 1 1
Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
88 c. Prioritas Sektor Industri Pengolahan
Terdapat tiga Kabupaten/Kota yang mempunyai sektor basis atau mempunyai LQ > 1 disektor Industri Pengolahan seperti terlihat dalam Tabel 4.19 berikut:
Tabel.4.25.
Prioritas Untuk Sektor Industri Pengolahan dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi dan Pertumbuhan Sektoral Tahun 2005-2010
Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Kulon Progo 1,141 4 3.27 1 30505.4 4 0.003 1 4 14 4 4 Bantul 1.252 1 0.78 4 122573.0 1 -0.023 4 4 14 4 4 Sleman 1.153 4 2.53 3 121917.5 1 -0.003 2 1 11 1 1 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
K = Kompetitif PRIO = Prioritas Sektor Basis PS = Pertumbuhan Sektoral Tabel 4.19 diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang termasuk dalam prioritas pertama adalah Kabupaten Sleman. Sedangkan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul termasuk prioritas keempat.
d. Prioritas Listrik dan Air Bersih
Lima kabupaten/kota di Provinsi DIY yang memiliki sektor basis di sektor Listrik, Gas dan Air Bersih hanya Kota Yogyakarta. Dengan demikian prioritas pengembangannya pun hanya berada di Kota Yogyakarta.
e. Prioritas Sektor Bangunan
Dari lima kabupaten/kota di Provinsi DIY yang mempunyai sektor basis di sektor bangunan hanya Kabupaten Bantul dan Kabupaten
89 Sleman. Sehingga prioritas pengembangan wilayahnya hanya pada dua daerah tersebut dengan prioritas pertama untuk Kabupaten Bantul dan prioritas keempat untuk Kabupaten Sleman seperti dalam Tabel 4.21 sebagai berikut:
Tabel.4.26.
Prioritas Untuk Sektor Bangunan dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi dan Pertumbuhan Sektoral Tahun 2005-2010
Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Bantul 1.205 1 10.68 1 68741.8 4 0.033 1 4 11 1 1 Sleman 1.166 4 8.14 4 82998.3 1 -0.001 4 1 14 4 4 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
K = Kompetitif PRIO = Prioritas Sektor Basis PS = Pertumbuhan Sektoral f.Prioritas Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Dari lima kabupaten/kota di Provinsi DIY yang mempunyai sektor basis di sektor perdagangan, hotel dan restoran hanya Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sehingga prioritas pengembangan wilayahnya hanya pada dua daerah tersebut dengan prioritas pertama untuk Kota Yogyakarta dan prioritas keempat untuk Kabupaten Sleman seperti dalam Tabel 4.22 sebagai berikut:
90 Tabel.4.27.
Prioritas Untuk Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi dan Pertumbuhan Sektoral
Tahun 2005-2010 Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Sleman 1.061 4 5.72 1 82998.3 4 0.009 1 4 14 4 4 Yogyakarta 1.222 1 4.72 4 220350.4 1 -0.003 4 1 11 1 1 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
K = Kompetitif PRIO = Prioritas Sektor Basis PS = Pertumbuhan Sektoral Tabel 4.22 terdapat dua Kabupaten termasuk dalam prioritas pertama yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul sedangkan prioritas kedua adalah Kabupaten Sleman dan prioritas keempat yaitu Kota Yogakarta.
g. Prioritas Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Dari lima kabupaten/kota di Provinsi DIY yang memiliki LQ > 1 atau yang mempunyai sektor basis di sektor pengangkutan dan komunikasi hanya Kota Yogyakarta. Dengan demikian prioritas pengembangannya pun hanya berada di Kota Yogyakarta.
h. Prioritas Sektor Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
Dari lima kabupaten/kota di Provinsi DIY yang mempunyai sektor basis di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan hanya Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sehingga prioritas pengembangan wilayahnya hanya pada dua daerah tersebut dengan prioritas pertama untuk Kota Yogyakarta dan prioritas keempat untuk Kabupaten Sleman seperti dalam Tabel 4.24 sebagai berikut:.
91 Tabel.4.28.
Prioritas Untuk Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi dan Pertumbuhan
Sektoral Tahun 2005-2010 Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Sleman 1.096 4 5.22 1 50245.1 4 0.005 1 4 14 4 4 Yogyakarta 1.473 1 4.76 4 214286.9 1 -0.004 4 1 11 1 1 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
K = Kompetitif PRIO = Prioritas Sektor Basis PS = Pertumbuhan Sektoral i.Prioritas Sektor Jasa-Jasa
Tabel 4.25 merupakan hasil penentuan prioritas sektor basis untuk sektor jasa-jasa. Dari tiga kabupaten/kota yang memiliki LQ > 1 untuk sektor ini yang masuk prioritas satu untuk pengembangan wilayah adalah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sedangkan Kabupaten Kulon Progo menjadi prioritas keempat.
Tabel.4.29.
Prioritas Untuk Sektor Jasa-Jasa dilihat dari Analisis LQ, Shift-Share, Tipologi dan Pertumbuhan Sektoral Tahun 2005-2010
Kabupaten/Kota LQ PS S K T Total Skor PRIO N R N R N R N R R N R Kulon Progo 1.040 4 4.02 2 10154.7 4 -0.006 3 4 17 4 4 Sleman 1.030 4 4.18 1 29323.3 4 -0.003 1 2 12 1 1 Yogyakarta 1.246 1 3.66 4 203528.8 1 -0.008 4 1 11 1 1 Sumber: PDRB Kabupaten/Kota dan PDRB DIY (diolah)
Keterangan: N = Nilai T = Tipologi R = Ranking S = Spesialisasi
92 Secara keseluruhan hasil analisis unutk penentuan prioritas pengembangan wilayah bagi daerah yang mempunyai sektor basis di Provinsi DIY terlihat dalam Tabel 4.26 berikut:
Tabel.4.30.
Prioritas Pengembangan Pembangunan Sektor Basis di Provinsi DIY Tahun 2005-2010
No Kabupaten/Kota Sektor Ekonomi/Prioritas ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kab. Kulon Progo 4 4 4 - - - - - 4 2 Kab. Bantul 4 1 4 - 1 - - - - 3 Kab. Gunung Kidul 1 1 - - - - - - - 4 Kab. Sleman - - 1 - 4 4 - 4 1 5 Kota Yogyakarta - - - 1 - 1 1 1 1 Sumber: Hasil Analisis LQ, Shift-Share, Pertumbuhan Persektor (diolah) Keterangan : 1= Sektor Pertanian 2= Sektor Pertambangan, Penggalian
3= Industri Pengolahan 4= Listrik dan Air Bersih 5= Bangunan 6= Perdagangan, Hotel, Restoran
7= Pengangkutan, Komunikasi 8= Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9= Jasa-jasa
-= Tidak masuk prioritas
Dalam pengembangan wilayah, pengembangan tidak dapat dilakukan serentak pada semua sektor perekonomian kecuali pada sektor-sektor yang mempunyai potensi berkembangnya cukup besar, Tabel 4.26 memperlihatkan bahwa prioritas pengembangan wilayah sektor basis di Provinsi DIY tidak sama untuk tiap kabupaten/kota, meskipun terlihat terdapat dua kabupaten/kota yang termasuk pada prioritas pertama yang perlu dikembangkan, masing-masing yaitu Kota Yogyakarta untuk semua sektor basisnya (5 sektor) meliputi Sektor Industri Pengolahan; Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi; Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; Sektor Jasa-Jasa serta
93 Kabupaten Gunung Kidul (2 Sektor) meliputi Sektor Pertanian serta Sektor Pertambangan dan oenggalian.
Bagi Kota Yogyakarta hal ini dimungkinkan karena Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi DIY yang secara tidak langsung menjadi mascot untuk Provinsi DIY. Kabupaten lainnya yang mempunyai prioritas pertama lebih dari satu adalah Kabupaten Bantul (2 dari 4 sektor), Kabupaten Sleman (2 dari 5 sektor) tapi adapula kabupaten yang tidak mempunyai prioritas pertama yakni Kabupaten Kulon Progo.
Dalam RKPD 2012 sebagaimana diketahui, prioritas pembangunan yang dimiliki oleh Provinsi DIY pada tahun 2010 adalah meliputi:
1) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Kualitas Sumberdaya Manusia melalui Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Dasar, Pengentasan Kemiskinan dan Penciptaan Lapangan Kerja.
2) Peningkatan Daya saing Daerah Berbasis Keunggulan Ekonomi Lokal melalui Pemberdayaan dan Peningkatan Kreativitas Masyarakat, Dukungan Fasilitasi dan Pengembangan Pasar.
3) Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan melanjutkan Reformasi Birokrasi melalui Internalisasi Nilai-nilai Budaya Yogya dan Peningkatan Profesionalisme.
4) Peningkatan Pelayanan Publik melalui Penataan Kawasan dan Peningkatan Sarana Prasarana Ekonomi dan Fisik.
Sejalan dengan RKPD 2012 bahwa Pemerintah Provinsi DIY akan meningkatkan daya saing daerah berbasis keunggulan ekonomi lokal, maka
94 dengan teridentifikasinya sektor-sektor unggulan disetiap kabupaten/kota akan memudahkan Pemerintah Daerah dalam mencapai program tersebut. Sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dikemudian hari.
95 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN