Penguatan Bahasa melalui Pemerkasaan Bangsa Berilmu
Apendiks 2: Retteng, argumentasi puitik di Toraja
2.1 Problem Penggunaan B
2.1.1 Problem Penggunaan BI dalam Teks Keilmuan Siswa SMP Data (1): Problem Penggunaan Ejaan
(a) Karena limpahannyalah kita dapat berkumpul di tempat ini.
(b) Tuhan telah memberikan hidayahnya kepada kita.
(c) Kamipergi ke tanjung karang.
Berdasar data (1) terdapat problem pemakaian ejaan pada kata limpahannyalah dan hidayahnya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Mendiknas, 2009), huruf kapital digunakan untuk menyebut Tuhan. Dalam hal yang sama, huruf kapital juga digunakan untuk menulis nama-nama geografi. Akhirnya, ketiga kata itu dibetulkan menjadi limpahan-Nyalah, hidayah-Nya, dan Tanjung Karang.
Data (2): Problem Penggunaan Kata Ganti
(a) Marilahkita semua hindari penggunaan narkoba di sekolah ini!
(b) Narkoba dapat merusak kita semua.
(c) Kami semua langsung pulang.
Pada data (2), kita semua menunjuk orang pertama jamak. Menurut Putrayasa (2008:52), kita menggantikan persona pertama pluralis. Untuk itu, kita tidak diikuti oleh semua karena tidak melibatkan orang kedua jamak. Dalam kalimat itu, kita semua ditulis (a) Marilah kita hindari penggunaan narkoba
5
di sekolah ini!; dan (b) Narkoba dapat merusak kita. Selain itu, kami pada data (2)c seharusnya tanpa kata semua.
Data (3): Problem Penulisan Kata (a) Pada hari Minggu aku ke ruma neneku.
(b) Karna hasil jerih paya, saya diterima di sekola negri. (c) Kamibersi-bersi di ruma kakeku.
Ketika membaca data (3), penghilangan konsonan /h/ tampak pada ruma, bersi, dan sekola. Menurut Kridalaksana (2009:18), penghilangan suatu bunyi di ujung kata disebut apokope. Selain itu, penghilangan konsonan juga ditemukan di tengah kata, yakni /k/ pada kata neneku dan kakeku, /h/ pada kata jeri payanya, dan /e/ pada kata karna dan negri. Menurut Kridalaksana (2009:222), penghilangan bunyi konsonan di tengah kata disebut sinkope. Dalam BI, kata-kata itu seharusnya ditulis rumah, nenekku, jerih payahnya, bersih, sekolah, dan kakekku.
Data (4): Problem Pemilihan Kata (a) Orang bilang SMP-ku maju. (b) Kenangan itu dilupain. (c) Ia ngebahagiain aku.
Pada data (4) terdapat kata bilang, dilupain, dan ngebahagiain. Kata-kata itu disinyalir merupakan tiruan dari kata yang didengar siswa melalui media masa, bukan kata yang lazim berasal dari lingkungan sendiri. Jika situasi sosialnya tepat, kata itu boleh digunakan. Akan tetapi, dalam situasi formal, kata itu perlu dihindari. Menurut Suwignyo dan Santoso (2008:21) kosakata itu disebut nonstandar yang tidak digunakan dalam keilmuan. Oleh karena itu, jika formal, kata itu diganti mengatakan, dilupakan, dan membahagiakan. Data (5): Problem Penyusunan Kalimat Efektif
(a) Agar Indonesia tidak tertutupi oleh negara lain.
(b) Sehingga kita dapat berkumpul di sini.
6 Pada data (5), rangkaian kata seolah menampakkan konstruksi kalimat, namun berupa kalimat buntung (Arifin dan Hadi, 2009:123). Agar berterima, kata agar, sehingga, dan karena di awal kalimat dihilangkan. Kalimat itu dibetulkan menjadi (a) Indonesia tidak tertutupi oleh negara lain.; (b) Kita dapat berkumpul di sini.; (c) Kebersihan itu merupakan sebagian dari iman. Jadi, problem BI siswa SMP PST, yakni penggunaan ejaan, pemakaian kata ganti, penulisan kata, pemilihan kata, dan penyusunan kalimat efektif.
2.1.2 Problem Penggunaan BI dalam Teks Keilmuan Siswa SMA Data (6): Problem Penggunaan Tanda Baca
(a)Lombadiikutipemuda Se Propinsi Sulawesi Tengah. (b)Kegiatan dilaksanakan pada 7 s/d 13 oktober 2012. (c)Yulis Anisha D
Dalam data (6) terdapat problem pemakaian tanda baca pada kata Se Propinsi, s/d, dan Yuliana Ani D. Jika Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 tahun 2009 dicermati, problem pada data (6), yaitu penggunaan tanda hubung dan tanda titik tidak perlu terjadi. Data (6) seharusnya ditulis: Lombadiikutiolehpemuda se-Provinsi Sulawesi Tengah; Kegiatan dilaksanakan pada 7 s.d. 13 Oktober 2012; Yulis Anisha D.
Data (7): Problem Penulisan Ejaan
(a) Pada 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda.
(b) Hari sumpah pemuda sudah terlupakan oleh sebagian generasi indonesia.
(c) Dalam rangka merayakan kemerdekaan RI, kelurahan lasoani mengadakan lomba.
Pada data (7) terdapat problem penulisan ejaan, yaitu 28 oktober, hari sumpah pemuda, generasi indonesia, dan kelurahan lasoani. Perlu ditegaskan kembali bahwa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 tahun 2009 perlu diterapkan. Penulisan huruf kapital pada nama bulan, hari besar, dan nama institusi perlu dipraktikkan. Jadi, data (7) ditulis menjadi 28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda, generasi Indonesia, dan Kelurahan Lasoani.
7
Data (8): Problem Penggunaan Verba Transitif
(a) Kelemahan novel ini mengajari tentang remaja yang agak nakal.
(b) Buku ini membahas tentang upaya pengembangan kompetensi bahasa Arab.
(c) Novel menceritakan tentang cinta.
Dalam data (8) tercantum verba transitif mengajari, membahas, dan menceritakan. Ketiga kata itu seharusnya diikuti oleh objek tanpa kata tentang. Menurut Haryanta (2012:277) dan Kridalaksana (2009:246) bahwa verba transitif memerlukan objek tanpa dipisahkan kata tertentu. Kehadiran kata tentang menampakkan ketidaktepatan penggunaan verba transitif. Jadi, ketiga kalimat itu diperbaiki menjadi (a) Kelemahan novel ini mengajari remaja yang agak nakal.; (b) Buku ini membahas upaya pengembangan kompetensi bahasa Arab.; (c) Novel menceritakan cinta remaja.
Data (9): Problem Penggunaan Kata Di Mana
(a) Indonesia dikenal sebagai negara agraris di mana sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian.
(b) Donggala memiliki keunikan humanis di mana kerukunan hidup umat beragama teruji ratusan tahun.
(c) Data penelitian diperoleh di mana penelitian ini dilaksanakan.
Pada data (9) tercantum di mana. Padahal, di mana lazim digunakan sebagai kata untuk menanyakan tempat. Menurut Syahroni dkk. (2013:35), di mana tidak dipakai dalam kalimat pernyataan. Jadi, kalimat itu dibetulkan menjadi (a) Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya hidup dari sektor pertanian.; (b) Donggala memiliki keunikan humanis karena kerukunan hidup umat beragama teruji ratusan tahun.; (c) Data penelitian diperoleh di tempat penelitian ini dilaksanakan. Data (10): Problem Penyusunan Kalimat Efektif
(a) Bagiyang tidak memiliki dana bisa menyewa perlengkapan. (b) Selain air terjun, di Loli juga memiliki kolam.
8 Data (10) berupa rangkaian kata yang tidak bersubjek. Padahal, subjek diperlukan (Putrayasa, 2007:54). Ketika subjek tidak hadir, kalimat tidak lazim (Ramlan, 2008:17). Jadi, perbaikannya menjadi (a) Pengunjung yang tidak memiliki dana bisa menyewa perlengkapan.; (b) Selain air terjun, Desa Loli juga memiliki kolam.; (c) Selain pesona air terjunnya, kawasan ini menjadi arena panjat tebing. Akhirnya, berdasar uraian tersebut, problem BI SMA di PST tentang penggunaan tanda baca, penulisan ejaan,penggunaan kata transitif, penggunaan kata di mana, dan penyusunan kalimat efektif.