• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONDISI PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI DI BULU CINA (1974-1996)

3.4 Produksi Perkebunan

Dalam sejarah pembangunan nasional peranan Perkebunan Besar Negara dimanfaatkan sebagai wahana pembangunan (agent of development). “Tri Dharma Perkebunan” mengarahkan agar bidang perkebunan mampu secara baik dalam memproduksi. Isi Tri Dharma Perkebunan yaitu:

2. Memenuhi fungsi sosial, diantaranya berupa memelihara dan menambah lapangan kerja

bagi warga negara Indonesia.

35

3. Memelihara kekayaan alam berupa pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dan tanamannya.

Sebagai wahana pembangunan, perkebunan-perkebunan besar digerakkan untuk membina masyarakat petani, mampu menerapkan kemajuan-kemajuan teknologi, serta merehabilitasi

pabrik-pabrik dan perluasan areal.36

Salah satu yang paling penting dalam perkebunan adalah produksi yang dihasilkan. Dengan adanya produksi yang telah dihasilkan, dapat dilihat bahwa perkebunan tersebut mengalami perkembangan atau kemerosotan. Jenis tanaman komoditi dari perkebunan Bulu Cina sejak awal dibuka oleh pihak Belanda hingga tahun 1996 adalah masih tanaman tembakau Deli. Orang Belanda menyebut tembakau Deli dengan istilah Deli tabak atau tabak van Deli. Tekstur liat-elastik daun tembakau dari Deli ini menjadikannya pembungkus cerutu nomor satu di dunia. Tembakau berasal dari kawasan yang dinamai Christopher Columbus ‘dunia baru’. Tanaman yang dinamai Tobacco oleh orang-orang Hispaniola itu telah dikonsumsi pribumi Amerika sebagai bahan utama rokok, menghirup asap yang dihasilkan dari pembakaran daun tembakau yang dikeringkan dengan cara mengulung daun keringnya atau menggunakan pipa hisap.

Demikian juga dengan perkebunan Bulu Cina turut berperan serta sebagai salah satu perkebunan yang melakukan kegiatan perekonomian agar dapat berinteraksi secara baik dan mampu bersaing dengan beberapa perkebunan lainnya. Melalui upaya tersebut perkebunan Bulu Cina tetap dapat tumbuh dan berkembang di dalam melaksanakan usahanya dengan baik.

37

36

H. Silitonga, 1989, op. cit., hal. 3.

37

Nasrul Hamdani, op.,cit., hal. 8.

Tembakau Deli digunakan sebagai pembalut cerutu (dekblad), karena tembakau Deli memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:

1. Warna yang rata dan baik

2. Supel, elastis dan tipis

3. Bentuk daun yang baik

4. Warna abu pada cerutu berwarna putih

5. Daya bakar baik

6. Rasa dan aroma yang baik38

Perkebunan tembakau Deli Bulu Cina tetap melakukan upaya untuk menghasilkan mutu daun tembakau Deli terbaik. Salah satu cara untuk mempertahankan mutu/kualitas yang baik ialah dengan cara menggunakan sistem produksi dari warisan kolonial. Adapun tahapan produksi yang digunakan untuk penanaman tembakau Deli ialah sebagai berikut:

a. Pembibitan

Tahap ini memiliki beberapa proses yaitu, media “Blotong/Kompos”. Kandungan tingkat keasamannya harus dinormalkan dengan ukuran PH 6,8. Tanah “bawah jati” kandungan humusnya yang sudah jadi diayak dan dipersiapkan setinggi 15 cm. Pasir kali juga diayak dan dipersiapkan sebelum dua bulan untuk pembibitan. Kesemuanya dicampur dengan komposisi (5 untuk tanah, 3 untuk blotong, dan 2 untuk pasir). Setelah dicampur maka komposisi tersebut dimasak. Media pembibitan tersebut dikukus hingga 5-10 ember dengan suhu kurang dari 100°- 110° celcius selama 10-15 menit.

Media tersebut dibongkar dan diletakkan di bak “steril” dengan ukuran persegi 8x2 m. Maka untuk satu ladang (0,8 Ha) dibutuhkan 17 drum. Bibit tembakau sudah harus dipersiapkan 40 hari sebelum penanaman. Bibit tersebut direndam 3 hari dan bila sudah berkecambah ditandai

38

dengan munculnya bintik putih, ditabur pada umur 15 hari. Bibit harus jagur39

b. Persiapan Lahan

, sehat, kuat dan tidak terkena penyakit. Bibit yang ditabur harus dipelihara dengan memberikan pupuk, pengendalian hama dan penyakit. Tahap selanjutnya melakukan proses penyiraman yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan bibit. Langkah berikutnya membuka payungan tembakau yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas sinar matahari sehingga mudah beradaptasi ketika ditanam di lapangan. Tahap terakhir menyeleksi bibit yang sehat dan biasanya tinggi bibit mencapai 8-15 cm.

Proses awal persiapan lahan ialah dengan cara membabat yang tujuannya membersihkan lahan dari segala jenis gulma dan membakar sisa rumput yang telah di babat. Membongkar kembali tungul atau akar yang masih tersisa dari babatan. Memperbaiki saluran parit induk dan mendalamkan parit, membuat sumur tanah sebagai sumber air saat penyiraman tanaman dan sesudah ditanam. Selanjutnya bibit-bibit yang sudah terpilih dipindahkan pada media lahan yang dipersiapkan.

c. Panen dan Pengeringan Tembakau di Bangsal

Hasil panen tembakau Deli dihasilkan yang terbaik apabila, daun yang dipanen tidak cacat, tidak robek, tidak memar, cukup ukuran, dan tidak busuk. Biasanya pada saat panen, pemetikan pertama setelah berumur antara 40-42 hari. Pemetikan dilakukan di pagi hari dan kuantitas satu pohon hanya dua daun yang layak dipetik dari pangkal pohon (yang dikenal daun pasir). Tanaman yang telah dipetik ditutup dengan tanah dan di pupuk lagi (disebut tutup kaki 1), hingga tutup kaki 2. Daun yang dipetik dimasukkan ke dalam keranjang bambu dan diangkut

39

Jagur adalah istilah yang digunakan dalam perkebunan tembakau, yang menandakan bahwa tanaman tembakau tersebut berkualitas baik, sehat dan kuat.

mengunakan mobil truk. Di bangsal daun tersebut dicucuk dengan tali rami, lalu digantung dengan bambu anak atau bambu neon selama 18 hari. Kapasitas satu bambu anak tersebut sebanyak 40 daun. Bambu-bambu yang berisi daun tembakau, diasapi dan untuk ukuran satu kamar besar diletakkan lima tungku pengasapan. Tungku pengasapan berisi sekam, kayu, briket dan batubara. Daun yang telah melewati proses pengasapan, kemudian dipindahkan ke gudang fermentasi.

d. Pengolahan Tembakau Kering di Gudang Fermentasi

Untuk pengolahan tembakau di gudang fermentasi biasanya di masukkan ke ruangan yang biasa disebut ruang stafel. Ruang stafel adalah ruang fermentasi tembakau tanpa oksigen

(reaksi an aerob), setelah dari ruang stafel kemudian dimasukkan ke kamar pilih. Pada kamar

pilih akan dipilih tembakau menurut kualitasnya masing-masing, kemudian tembakau tersebut ditimbang/ pengebalan. Pengebalan tembakau biasanya diukur dengan berat 80 kg untuk satu balnya. Tembakau yang di bal dibawa ke bangsal pengembun untuk diembunkan dan dipilih

sesuai merek tembakau. Biasanya tembakau pasir diembunkan selama 16-18 hari, kaki I40 selama

18-20 hari, dan kaki II selama 20-22 hari. Upaya lainya ialah karyawan pada gudang fermentasi diharuskan untuk memakai pakaian yang berwarna terang. Warna terang dapat mempengaruhi pemeraman tembakau sehingga daun-daun tembakau memiliki struktur warna yang terang juga.41

Dokumen terkait