• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo a. Data Fisik

Dalam dokumen PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (Halaman 67-75)

IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Obyek

1. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo a. Data Fisik

Dinas Kesehatan adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengurusi semua hal tentang kesehatan. Melalui UU. No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib yang harus dilaksanakan kabupaten. Dinas kesehatan kabupaten Sukoharjo terletak di Jalan Dr. Muwardi No. 66, telepon (0271) 593015. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo berkoordinasi dengan 12 Puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan, 48 puskesmas pembantu dan 79 puskesmas keliling. Puskesmas dengan unit perawatan ada sebanyak 10 buah dengan 168 tempat tidur. 11 puskesmas mempunyai unit gawat darurat dan mampu melayani pasien dengan kasusu-kasus kegawatan.

b. Visi dan Misi 1) Visi

Di dalam rencana strategi pembangunan kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2006-2010 telah ditetapkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Sukoharjo yang secara singkat dinyatakan sebagai Sukoharjo Sehat 2010, akan tetapi dengan mulai bergesernya waktu dan paradigma, dan sesuai dengan renstra 2010-2015, maka visi

pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo menjadi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan Berkeadilan.

Visi tersebut merupakan gambaran masyarakt Sukoharjo pada masa yang akan datang dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memilikiderajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat mampu mengenali tingkat kesehatan, masalah kesehatan, merencanakan kondisi dan mengatasi, memelihara, meningkatkan, dan melindungi diri sendiri. Untuk mencapai kondisi tersebut didukung sumber daya semaksimal mungkin diutamakan dari kemampuan sumber daya yang ada di Sukoharjo, meliputi sumber daya manusia, pembiayaan, perbekalan dan obat, sarana dan prasarana dengan tidak menutup kemungkinan adanya alokasi dan mobilisasi ke luar Sukoharjo.

Lingkungan sehat yang diharapkan adalah suatu lingkungan kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan bebas polusi, tersedia akses terhadap air bersih, sanitasi memadai dan terwujud kawasan pemukiman beserta perencanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Perilaku masyarakt yang diciptakan adalah masyarakat bersifat proaktif untuk memlihara dan meningkatkan derajat kesehatannya, mencegah terjadinya penyakit dan berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

2) Misi

Misi mencerminkan peran, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Sukoharjo, yang secara teknis bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan. Untuk mewujudkan visi tersebut ada 8 misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di semua jenjang administrasi pemerintah, yaitu:

a) Merumuskan kebijakan dan memantapkan manajemen untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan

b) Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan yang bermutu dan terjangkau.

c) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyrakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

d) Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat.

e) Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta pembinaan dan pengendalian bidang farmasi, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.

f) Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa.

g) Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan berdasarkan data/ fakta (evidence based).

h) Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui regulasi kesehatan pengembangan profesionalisme.

c. Tugas dan Fungsi Tugas pokok

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah.

Fungsi

1) Melaksanakan pembinaan umum dibidang kesehatan meliputi pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) upaya kesehatan berdasarkan kebijaksanaan pemerintah.

2) Melaksanakan pembinaan tehnis dibidang upaya kesehatan dasar dan upaya kesehatan rujukan berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan Dinas Kesehatan Propinsi dan Menteri Kesehatan.

3) Dan melaksanakan fungsi manajemen Kesehatan yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, administrasi dan koordinasi sesuai dengan kebijakan Bupati Kepala Daerah, Dinas Kesehatan Propinsi, dan Menteri Kesehatan.

Dalam penyelanggaran promosi kesehatan bagian yang terkait dalam penyelenggaraan ini adalah bidang promosi kesehatan, bidang P2PL, dan bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini akan diuraikan tugas masing- masing bagian:

1) Seksi Promosi Kesehatan

a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis promosi kesehatan termasuk pemberdayaan keluarga, institusi, dan masyarakat.

b) Penyusunan rencana program/kegiatan promosi kesehatan.

c) Pendistribusian tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai bidang tugasnya.

d) Penyelenggaraan program/ kegiatan promosi kesehatan .

e) Pembinaan, bimbingan tekins dan pengawasan program/ kegiatan promosi kesehatan.

f) Evaluasi penyelenggaran program/ kegiatan promosi kesehatan. g) Koordinasi dengan unit kerja terkait baik secara lisan atau tertulis

guna memperoleh sinkronisasi dan dukungan dalam pelaksanaan tugas.

h) Pelaporan atau pelaksanaan tugas kepada atasan baik lisan maupun tertulis.

i) Evaluasi dan penilaian kinerja bawahan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

j) Tugas-tugas lain yang diberikan atasan yang berkaitan dengan bidang tugas.

2) Seksi Pencegahan Penyakit

a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu.

b) Penyusunan rencana program/ kegiatan pencegahan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu.

c) Pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan program/kegiatan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular tertentu.

d) Evaluasi penyelenggaraan program/ kegiatan pencegahan penyakit. e) Koordinasi dengan unit kerja terkait guna memperoleh sinkronisasi

dan dukungan dalam pelaksanaan tugas. 3) Seksi Pengendalian Penyakit

a) Penghimpunan dan perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pengendalian penyakit

b) Penyusunan rencana program/ kegiatan pengendalian penyakit c) Penyelenggaraan dan pengendalian operasional surveilans

epidemiologi, penanggulangan penyakit akibat bencana, KLB dan wabah.

d) Pembinaan, bimbingan teknis dan pengawasan program/kegiatan pengendalian penyakit

e) Evaluasi penyelenggaraan program/ kegiatan pengendalian penyakit.

f) Koordinasi dengan unit kerja terkait guna memperoleh sinkronisasi dan dukungan dalam pelaksanaan tugas.

4) Seksi Penyehatan Lingkungan

a) Merencanakan kegiatan kerja penyehatan lingkungan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b) Melaksanakan, mengendalikan, membina, mengevaluasi dan melaporkan program penyehatan lingkungan.

c) Surveilans penyehatan lingkungan. 5) Seksi Pelayanan Kesehatan

a) Melaksanakan dan mengkoordinir penyusunan rencana program dan kegiatan pelayanan kesehatan.

b) Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan dan pengendalian program dan kegiatan pelayanan kesehatan.

c) Pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat bersama-sama koordinator unit promizi serta koordinator unit terkait.

d) Melaksanakan dan mengkoordinir laporan dan data pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan.

e. Strategi

Startegi pelaksanaan pembangunan kesehatan dengan memperhatikan faktor-faktor kunci penentu keberhasilah sebagai berikut :

1) Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan berbasis masyarakat

2) Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan peningkatan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) dalam

pencegahan dan penanggulan penyakit dan kejadian luar biasa dan peilaku hidup bersih dan sehat.

3) Pengembangan pengelolaan air minum/ bersih, pembuangan air limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.

4) Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian suplemen makanan (makanan tambahan), deversifikasi makanan dan peningkatan keluarga sadar gizi.

5) Meningkatkan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat termasuk obat asli Indonesia dan makanan.

6) Mencukupi sarana dan prasarana serta menerapkan sertifikasi,akreditasi, dan lisensi pada pelayanan kesehatan.

7) Mengembangkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi serta pemanfaatan hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan dan regulasi.

8) Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas),jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).

Dalam dokumen PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR (Halaman 67-75)

Dokumen terkait