PROFIL DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS JASA EKOSISTEM
1. Profil Distribusi Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Menurut Provins
Tabel 4.16 Distrbusi dan Luas Jasa Ekosistem Tempat Tinggal dan Ruang Hidup Provinsi Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % ACEH 4.090.660,05 71,95 402.740,36 7,08 1.192.190,73 20,97 BENGKULU 1.144.887,14 57,66 182.627,56 9,20 658.161,09 33,15 JAMBI 1.932.002,02 39,30 729.808,27 14,84 2.254.811,83 45,86 KEP. BANGKA BELITUNG 1.570.936,23 94,74 79.051,92 4,77 8.097,89 0,49 KEP. RIAU 328.216,16 42,61 231.735,19 30,09 210.247,92 27,30 LAMPUNG 890.943,87 26,42 282.085,56 8,37 2.198.584,72 65,21 RIAU 4.495.593,97 50,32 1.750.777,22 19,60 2.686.932,54 30,08 SUMATERA BARAT 2.806.307,70 66,60 683.023,15 16,21 724.612,41 17,20 SUMATERA SELATAN 3.337.180,78 38,53 1.145.278,67 13,22 4.179.206,12 48,25 SUMATERA UTARA 3.384.360,92 46,81 1.826.698,52 25,26 2.019.415,19 27,93
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui potensi tempat tinggal dan ruang hidup pada masing-masing Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi yang memiliki presentase paling besar lahan potensial atau paling tinggi adalah Provinsi Lampung dengan presentase 65,21% atau luasan 2.198.584,72 hektar dari keseluruhan wilayahnya. Berikutnya Provinsi yang juga memiliki presentase lahan potensi tinggi yang besar adalah Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki presentase 48,25% atau luasan 4.179.206,12 hektar. Bila dilihat secara spasial Provinsi yang memiliki luasan besar lahan untuk tempat tinggal dan ruang hidup berada di bagian tengah Pulau
IV-28
Sumatera. Hal ini dikarenakan wilayah tengah memiliki topografi yang relatif datar, jika dibandingkan dengan bagian barat dan timur Pulau Sumatera yang kenampakan fisiknya lebih kompleks. Secara khusus di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas serta ketersediaan air yang baik. Dimana kedua faktor tersebut merupakan faktor dominan yang menentukan manusia dalam memilih tempat tinggal dan ruang hidup.
IV-29
IV-30
Sedangkan wilayah yang memiliki lahan potensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup terletak di Kep. Bangka Belitung, dimana sebagian besar wilayah Provinsi ini merupakan lahan berpotensi rendah (94,74%). Wilayah Provinsi lain yang juga banyak memiliki lahan berpotensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup adalah Provinsi Aceh. Provinsi Aceh memilki luasan lahan potensi rendah sebesar 4.090.660,05 hektar, yakni 71,95% dari keseluruhan wilayah Aceh. Hal yang paling mendasar yang menjadi penyebabnya adalah luasan wilayahnya yang didominasi Hutan yang dilindungi dan dibatasi aktivitasnya. Selain itu, di sepanjang wilayah pesisir Sumatera bagian barat juga banyak terdapat lahan berpotensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup. Hal ini dikarenakan wilayah sepanjang Pantai Sumatera bagian barat termasuk dalam zona penunjaman lempeng tektonik yang rawan akan bencana alam.
Tabel 4.17 Distrbusi dan Luas Jasa Ekosistem Rekreasi dan Ekotourism
Provinsi Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % ACEH 2.154.117,92 37,89 3.269.881,53 57,51 261.591,69 4,60 BENGKULU 954.631,15 48,08 322.810,66 16,26 708.233,98 35,67 JAMBI 3.431.027,21 69,78 1.014.128,93 20,63 471.465,98 9,59 KEP. BANGKA BELITUNG 1.605.681,95 96,84 24.514,69 1,48 27.889,40 1,68 KEP. RIAU 615.233,23 79,88 154.966,04 20,12 0,00 0,00 LAMPUNG 2.240.252,87 66,44 718.903,92 21,32 412.457,35 12,23 RIAU 7.659.240,17 85,74 998.116,79 11,17 275.946,78 3,09 SUMATERA BARAT 1.482.406,79 35,18 1.250.058,13 29,66 1.481.478,34 35,16 SUMATERA SELATAN 6.878.500,07 79,41 884.854,12 10,22 898.311,38 10,37 SUMATERA UTARA 3.588.951,84 49,64 2.463.438,06 34,07 1.178.084,74 16,29
IV-31
IV-32
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui potensi rekreasi dan ekotourism pada masing-masing Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi yang memiliki presentase paling besar lahan potensial atau paling tinggi adalah Provinsi Bengkulu, dimana 35,67% wilayahnya memiliki potensi rekreasi dan ekotourism. Sedangkan Provinsi lain yang juga memiliki luasan lahan besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai rekreasi dan ekotourism adalah Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Masing- masing Provinsi ini memiliki luasan lahan mencapai 1.481.478,34 hektar dan 1.178.084,74 hektar. Provinsi Bengkulu memiliki kawasan hutan yang cukup luas, meskipun hutan bukan merupakan penggunaan lahan yang dominan. Lahan hutan yang masih alami merupakan salah satu destinasi pariwisata yang menarik. Hal yang sama juga nampak di Provinsi Sumatera Barat. Luas kawasan hutan lahan rendah dan lahan tinggi di Provinsi ini mencapai 45,19% dari keseluruhan penggunaan lahan yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara bila dilihat dari ekoregion dominannya, yakni Pegunungan Lipatan juga merupakan wilayah yang menarik. Aktivitas tektonik yang dinamis membuat wilayah ini memiliki kenampakan alam yang indah. Selain itu, diwilayah ini juga merupakan habitat berbagai flora dan fauna langka yang terdapat di Sumatera.
.Selanjutnya, beberapa Provinsi di Pulau Sumatera juga memiliki presentase dan luasan lahan berpotensi rendah yang besar. Provinsi yang sebagian besar lahan di wilayahnya berpotensi rendah sebagai rekreasi dan ekotourism adalah Kep. Bangka Belitung dengan 96,84% atau seluas 1.605.681,95 hektar. Sedangkan Provinsi yang lain yang juga memiliki presentase lahan berpotensi rendah yang besar adalah Provinsi Riau (85,74%) atau seluas 7.659.240,17 hektar. Tutupan lahan di Provinsi Riau didominasi oleh Lahan Gambut (peat land) yang mencapai 40,65% dari keseluruhan wilayahnya. Pemanfaatan lahan gambut umunya adalah untuk perkebunan, terutama di Provinsi Riau banyak dimanfaatkan untuk penanaman kelapa sawit. Hal ini membuat lahan berpotensi rendah untuk rekreasi dan ekotourism di Provinsi Riau jumlahnya besar.
IV-33
Tabel 4.18 Distrbusi dan Luas Jasa Ekosistem Estetika/Keindahan Alam
Provinsi Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % ACEH 2.126.878,28 37,41 603.638,05 10,62 2.955.074,81 51,97 BENGKULU 859.241,96 43,27 405.178,65 20,41 721.255,19 36,32 JAMBI 3.287.629,33 66,87 396.992,99 8,07 1.231.999,80 25,06 KEP. BANGKA BELITUNG 1.600.472,81 96,53 31.246,89 1,88 26.366,35 1,59 KEP. RIAU 615.233,23 79,88 36.703,53 4,77 118.262,51 15,35 LAMPUNG 2.032.388,21 60,28 908.688,95 26,95 430.536,98 12,77 RIAU 7.634.918,51 85,47 551.305,85 6,17 747.079,37 8,36 SUMATERA BARAT 1.461.575,92 34,68 672.727,85 15,96 2.079.639,48 49,35 SUMATERA SELATAN 5.663.437,02 65,39 1.926.991,72 22,25 1.071.236,83 12,37 SUMATERA UTARA 3.520.873,45 48,69 1.346.992,94 18,63 2.362.608,25 32,68
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui potensi jasa budaya estetika/keindahan alam pada masing-masing Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera.Provinsi yang memiliki presentase paling besar lahan potensial atau paling tinggi dalam jasa estetika/keindahan alam adalah Provinsi Aceh dengan presentase lahan berpotensi tinggi sebesar 52,97% atau seluas 2.955.074,81 hektardari keseluruhan wilayahnya. Provinsi berikutnya yang juga memiliki luasan lahan berpotensi tinggi yang besar adalah Provinsi Sumatera Barat (49,35%) dan Sumatera Utara (32,68%).
IV-34
IV-35
Masing-masing Provinsi tersebut memiliki luasan sebesar 2.079.639,48 hektar dan 2.362.608,25 di Sumatera Utara. Hal yang menjadi faktor pendukung dari ketiga Provinsi tersebut sebagai wilayah yang memiliki estetika/keindahan alam adalah keberadaan kawasan hutan yang cukup luas dan alami. Kawasan hutan yang luas dan alami tidak hanya memiliki beragam jenis flora namun juga beragam jenis fauna. Bahkan, Flora dan Fauna langka pun terdapat oada kawasan hutan di ketiga Provinsi tersebut. Selain itu, sebagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara juga terletak pada Pulau Sumatera bagian barat. Dimana, pada wilayah ini merupakan zona penunjaman lempeng tektonik. Hal ini membuat aktivitas tektonik maupun vulkanik di ketiga Provinsi tersebut sangat dinamis. Wilayah dengan aktifitas tektonik dan vulkanik yang dinamis seringkali juga memiliki kenampakan alam dan landskap yang indah.
Selanjutnya sebagian Provinsi juga memiliki presentase dan luasan lahan berpotensi rendah yang cukup besar. Kep. Bangka Belitung adalah salah satu Provinsi yang sebagian besar lahannya berpotensi rendah, yakni seluas 1.600.472,81 hektar atau 96,53%. Kep. Bangka Belitung yang didominasi dataran hingga perbukitan denudasional, banyak memiliki bad land. Meskipun begitu, Kep. Bangka Belitung masih memiliki 26.366,35 hektar lahan berpotensi tinggi. Selain itu, Provinsi lain yang juga memiliki lahan berpotensi rendah dengan luasan besar adalah Provinsi Riau dengan 7.634.918,51 hektar, serta Provinsi Sumatera Selatan dengan luasan lahan berpotensi rendah mencapai 5.663.437,02 hektar.
IV-36
2. Indeks Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Menurut Ekoregion