• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Tabel 4.13 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem

Dalam dokumen 201143 ATR AP150 DUPLEX 50 SET ok B REVISI (Halaman 87-91)

PROFIL DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS JASA EKOSISTEM

3. Indeks Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Penyediaan Menurut Ekoregion dan Provins

4.2 Profil Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Tabel 4.13 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem

Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup

Ekoregion Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % Dataran Aluvial 43,37 0,00 1.703,49 0,04 3.970.663,58 99,96 Dataran Fluvio Gunungapi 58,18 0,00 13.763,40 0,53 2.588.822,76 99,47 Dataran Fluviomarin 94.990,83 5,56 530.366,84 31,03 1.084.041,19 63,42 Dataran Kaki Gunungapi 35,55 0,00 1.914,33 0,06 3.435.517,03 99,94 Kaki Gunungapi 151.755,91 7,62 1.777.106,01 89,28 61.660,53 3,10 Kerucut dan Lereng Gunungapi 1.749.123,04 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Lahan Gambut (Peat Land) 7.332.486,97 98,30 0,00 0,00 127.121,70 1,70 Lembah antar perbukitan/

Pegunungan Lipatan (Intermountain Basin)

3.873,95 0,05 3.260.843,30 45,22 3.946.418,98 54,73 Lembah antar Perbukitan/ 92,89 0,01 424.938,02 33,32 850.432,14 66,68

IV-24 Ekoregion Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha %

Pegunungan patahan (Terban)

Pegunungan Denudasional 1.710.326,09 97,19 49.365,29 2,81 0,00 0,00 Pegunungan Lipatan 6.024.319,28 99,72 17.183,61 0,28 0,00 0,00 Pegunungan Patahan 2.636.179,55 99,62 10.168,21 0,38 0,00 0,00 Perbukitan Denudasional 78.809,42 96,32 3.010,33 3,68 0,00 0,00 Perbukitan Lipatan 2.273.979,17 70,64 897.165,62 27,87 47.859,74 1,49 Perbukitan Patahan 1.393.469,25 98,51 21.135,21 1,49 0,00 0,00 Pesisir (Coast) 528.248,96 75,71 151.162,01 21,67 18.289,52 2,62 Tubuh Air 3.296,43 2,08 154.000,74 97,02 1.433,26 0,90 Total 23.981.088,85 50,56 7.313.826,41 15,42 16.132.260,44 34,01 Ekosistem memberikan manfaat positif bagi manusia khususnya ruang untuk tinggal dan hidup sejahtera. Ruang hidup ini didukung oleh kemampuan dan kesesuaian lahan yang tinggi sehingga memberikan dukungan kehidupan baik secara sosial, ekonomi maupun budaya. Jasa ekosistem sebagai tempat tinggal dan ruang hidup secara sosial sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik dan geografis serta peluang pengembangan wilayah yang lebih besar.

Ekoregion yang terdapat di Pulau Sumatera ada yang dapat memberikan manfaat berupa tempat tinggal dan ruang hidup. Secara umum di Pulau Sumatera lahan yang dapat digunakan tempat tinggal dan ruang hidup dapat dibagi menjadi lahan berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Lahan yang berpotensi tinggi sebagai tempat tinggal dan ruang hidup di Pulau Sumatera memiliki luasan sebesar 16.132.260,44 hektar atau sekitar 34,01% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Lahan yang memiliki potensi sedang sebagaitempat tinggal dan ruang hidup memiliki luasan sebesar 7.313.826,41 hektar atau sekitar 15,42% Sedangkan lahan yang memiliki potensi rendah memiliki luasan sebesar 23.981.088,85 hektar atau sebesar 50,56% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera.

Sebagian besar lahan yang memiliki potensi tinggi sebagai tempat tinggal dan ruang hidup terletak pada ekoregion Dataran Aluvial, Dataran Kaki Gunung Api, dan Dataran Fluviomarin. Ketiga ekoregion tersebut merupakan wilayah yang memiliki kondisi geografis yang datar dan ketersediaan air bersih relatif banyak, sehingga cocok untuk pengembangan permukiman. Selain itu, Pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana pada ekoregion dataran relatif lebih mudah dan berbiaya rendah karena kondisi geografis yang datar. Sebagian besar lahan yang memiliki potensi rendah tempat

IV-25

tinggal dan ruang hidup terletak di Kerucut dan Lereng Gunung Api, Pegunungan dan Perbukitan Denudasional, serta Pegunungan Lipatan.

Tabel 4.14 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi dan Ekotourism

Ekoregion Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % Dataran Aluvial 3.384.929,95 85,21 540.200,31 13,60 47.280,18 1,19 Dataran Fluvio Gunungapi 2.296.820,82 88,25 281.919,01 10,83 23.904,52 0,92 Dataran Fluviomarin 1.115.159,35 65,24 440.711,27 25,78 153.528,24 8,98 Dataran Kaki Gunungapi 3.098.889,55 90,15 336.866,16 9,80 1.711,21 0,05 Kaki Gunungapi 147.455,13 7,41 1.446.388,60 72,66 396.678,71 19,93 Kerucut dan Lereng Gunungapi 34,75 0,00 171.011,55 9,78 1.578.076,74 90,22 Lahan Gambut (Peat Land) 7.459.608,67 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Lembah antar perbukitan/

Pegunungan Lipatan (Intermountain Basin)

6.135.712,31 85,09 1.069.683,19 14,83 5.740,73 0,08 Lembah antar Perbukitan/

Pegunungan patahan (Terban) 1.003.642,64 78,69 256.887,98 20,14 14.932,44 1,17 Pegunungan Denudasional 1.759.691,38 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Pegunungan Lipatan 1.565.186,69 25,91 4.476.316,20 74,09 0,00 0,00 Pegunungan Patahan 223.686,55 8,45 376.650,96 14,23 2.046.010,26 77,31 Perbukitan Denudasional 81.819,75 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Perbukitan Lipatan 2.124.187,55 65,99 1.094.816,97 34,01 0,00 0,00 Perbukitan Patahan 186.318,40 13,17 364.950,73 25,80 863.335,34 61,03 Pesisir (Coast) 26.899,71 3,86 235.258,36 33,72 435.542,43 62,43 Tubuh Air 0,00 0,00 10.011,60 6,31 148.718,84 93,69 Total 30.610.043,19 64,54 11.101.672,88 23,41 5.715.459,64 12,05 Ekosistem menyediakan fitur lansekap, keunikan alam, atau nilai tertentu yang menjadi daya tarik wisata. Berbagai macam bentuk bentang alam dan keunikan flora dan fauna serta keanekaragaman hayati yang terdapat dalam ekosistem memberi ciri dan keindahan bagi para wisatawan. Dari sisi ekonomi, akan diperoleh banyak keuntungan bahkan menjadi sumber devisa negara yang besar. Variasi bentangalam berpengaruh besar terhadap nilai jasa budaya rekreasi dan ecotourism.

Ekoregion yang terdapat di Pulau Sumatera ada yang dapat memberikan manfaat berupa rekreasi dan ekotourism. Secara umum di Pulau Sumatera lahan yang dapat digunakan rekreasi dan ekotourism dapat dibagi menjadi lahan berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Lahan yang berpotensi tinggi sebagai tempat rekreasi dan ekotourism di Pulau Sumatera memiliki luasan sebesar 5.715.459,64 hektar atau sekitar 12,05% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Lahan yang memiliki potensi sedang sebagaitempat rekreasi dan ekotourism memiliki luasan sebesar 11.101.672,88 hektar atau sekitar 23,41%. Sedangkan lahan yang memiliki potensi

IV-26

rendah memiliki luasan sebesar 30.610.043,19 hektaratau sebesar 64,54% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera.

Sebagian besar lahan yang memiliki potensi tinggi sebagai tempat rekreasi dan ekotourism terletak pada ekoregion Kerucut dan Lereng Gunung Api. Ekoregion ini memiliki kondisi udara yang sejuk yang cocok untuk dimanfaatkan sebagai daerah wisata. Selain itu, kawasan ekoregion ini sebagian besar masih berhutan lebat dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Berbagai flora dan fauna langka banyak terdapat pada ekoregion ini. Sebagian besar lahan yang memiliki potensi rendah untuk tempat rekreasi dan ekotourism terletak di Pegunungan dan Perbukitan Denudasional serta lahan gambut.

Tabel 4.15 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Budaya Estetika

Ekoregion Sangat Rendah- Rendah Sedang Tinggi-Sangat Tinggi Ha % Ha % Ha % Dataran Aluvial 3.384.814,52 85,21 535.803,31 13,49 51.792,61 1,30 Dataran Fluvio Gunungapi 2.296.774,56 88,25 281.734,07 10,82 24.135,71 0,93 Dataran Fluviomarin 1.111.899,33 65,05 418.796,87 24,50 178.702,67 10,45 Dataran Kaki Gunungapi 1.773.150,37 51,58 1.620.908,68 47,15 43.407,86 1,26 Kaki Gunungapi 24,77 0,00 1.450.946,30 72,89 539.551,39 27,11 Kerucut dan Lereng Gunungapi 34,75 0,00 0,00 0,00 1.749.088,30 100,00 Lahan Gambut (Peat Land) 7.459.608,67 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Lembah antar perbukitan/

Pegunungan Lipatan (Intermountain Basin)

6.134.851,39 85,07 201.307,98 2,79 874.976,85 12,13 Lembah antar Perbukitan/

Pegunungan patahan (Terban) 660.809,08 51,81 465.733,63 36,51 148.920,35 11,68 Pegunungan Denudasional 1.759.691,38 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Pegunungan Lipatan 1.495.529,46 24,75 69.657,23 1,15 4.476.316,20 74,09 Pegunungan Patahan 0,00 0,00 753.547,01 28,47 1.892.800,75 71,53 Perbukitan Denudasional 81.819,75 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Perbukitan Lipatan 2.124.187,55 65,99 593.862,57 18,45 500.954,40 15,56 Perbukitan Patahan 519.352,60 36,71 179.752,53 12,71 715.499,34 50,58 Pesisir (Coast) 100,53 0,01 297.229,52 42,60 400.370,44 57,38 Tubuh Air 0,00 0,00 11.187,74 7,05 147.542,70 92,95 Total 28.802.648,71 60,73 6880467.43 14,51 11.744.059,56 24,76 Estetika keindahan alam terbentuk dari perpaduan berbagai bentangalam yang masing-masing memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Penyediaan estetika keindahan alam ini bergantung pada kondisi saat ini apakah masih dalam keadaan baik ataukah sudah mengalami banyak kerusakan.

Ekoregion yang terdapat di Pulau Sumatera ada yang dapat memberikan manfaat berupa rekreasi dan ekotourism. Secara umum di Pulau Sumatera lahan yang memiliki

IV-27

estetika keindahan alam dapat dibagi menjadi lahan berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Lahan yang berpotensi tinggi yang memiliki estetika keindahan alam di Pulau Sumatera memiliki luasan sebesar 11.744.059,56 hektar atau sekitar 24,76% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Lahan yang memiliki potensi sedang estetika keindahan alam memiliki luasan sebesar 6.880.467,43 hektar atau sekitar 14,51%. Sedangkan lahan yang memiliki potensi rendah memiliki luasan sebesar 28.802.648,71 hektaratau sebesar 60,73% dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Sebagian besar lahan yang memiliki potensi tinggi estetika keindahan alam terletak pada ekoregion Kerucut dan Lereng Gunung Api. Kawasan ekoregion ini sebagian besar masih berhutan lebat dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Berbagai flora dan fauna langka banyak terdapat pada ekoregion ini. Sebagian besar lahan yang memiliki potensi rendah estetika keindahan alam terletak di Pegunungan dan Perbukitan Denudasional, serta lahan gambut.

1. Profil Distribusi Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Menurut

Dalam dokumen 201143 ATR AP150 DUPLEX 50 SET ok B REVISI (Halaman 87-91)