• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA TEORI

PROFIL HIZBUT TAHRIR DAN GAMBARAN UMUM HIZBUT TAHRIR

A. Profil Singkat

1. Perkembangan dan Sejarah Munculnya Hizbut Tahrir di Indonesia

Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan yang menitik beratkan perjuangan membangkitkan umat di seluruh dunia untuk mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ini dipelopori oleh Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir, dan pernah menjadi hakim di Mahkamah Syariah di Palestina. Hizbut Tahrir kini telah berkembang ke seluruh negara Arab di Timur Tengah, termasuk di Afrika seperti Mesir, Libya, Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda, dan negara-negara Eropah lainnya hingga ke Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Australia.1

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan organisasi Islam yang menjadi bagian dari Hizbut Tahrir yang berkembang di sejumlah Negara Arab dan merupakan gerakan Islam yang bercorak transnasional yang berpusat di Yerussalem dan Yordania.TransmisiHizbut Tahrir sebagai gerakan ke

1Haedar Nashir, Gerakan Islam Syariat (Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia),

36

Indonesia terjadi pertama kali pada tahun 1982-1983 melalui M.Mustofa dan Abdurrahman al Baghdadi.

Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an dengan merintis dakwah di kampus-kampus besar di seluruh Indonesia. Pada era 1990-an ide-ide dakwah Hizbut Tahrir merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di masjid, perkantoran, perusahaan, dan perumahan. Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam. Politik merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya. Hizbut Tahrir bergerak di tengah-tengah umat, dan bersama-sama mereka berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya, serta membimbing mereka untuk mendirikan kembali sistem Khilafah dan menegakkan hukum yang diturunkan Allah dalam realitas kehidupan.2 Namun karena kurikulum yang diberlakukan di sekolah-sekolah dimana ia mengajar dipengaruhi oleh pendidikan Barat, maka selanjutnya ia memutuskan untuk menjadi seorang hakim. Menurut pandangannya, bahwa sistem pengadilan Palestina masih berakar dari tradisi hukum Islam. Oleh sebab itulah, ia segera memutuskan untuk beralih profesi dari seorang guru menjadi seorang hakim. Ia diangkat menjadi seorang hakim pertama di Bissan, Taberrias dan Haifa, tempat kelahirannya. Jabatan sebagai hakim terus ia pegang sampai terjadinya pendudukan Israel atas Palestina pada 1948. Dan saat itulah ia akhirnya berpindah ke Yordania. Kemudian tahun 1951, ia mengundurkandiri dari semua jabatan

37

formal yang dipegang. Dengan perjuangannya, akhirnya tahun 1952 Hizbut Tahrir didirikan secara resmi di al Quds Palestina3

Gerakan Hizbut Tahrir di Indonesia pada tahun 2000-an secara terbuka mengumumkan keberadaannya di tengah publikSecara terbuka, munculnya organisasi ini dalam konteks Indonesia kemudian dikenal dengan nama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).4 Namun keberadaannya hanya bisa diketahui melalui juru bicaranya, terbitan-terbitan resminya5 dan lain sebagainya. Pada tanggal 5 Maret 2004, HTI meluncurkan buku Partai Politik Islam yang disusun oleh HTI serta situs(www.hizbut-tahrir.or.id) bersamaan dengan Seminar Khilafah yang diselenggarakan HTI dan Majelis Taklim Dharmala.6Dan pada tahun 2007 HT mengadakan konferensi besar tentang penegakan Khilafah di Indonesia, sekitar 100.000 orang hadir.7Para tokoh HTI mayoritas berlatarbelakang aktifis gerakan keagamaan di kampus-kampus. Terbukti, salah satu pimpinan pusat HTI. Muhammad al Khattat adalah alumni sivitas akademika IPB Bandung. Saat ini, HTI dipimpin oleh Rokhmat Es. Labib.8

Dalam lingkup nasional, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesiatetap dipegang oleh Ismail Yusanto sedangkan untuk wilayah Jateng dipimpin oleh Abdullah HT. Hizbut Tahrir Indonesia sejak awal memang didesain sebagai organisasi politik.

3Jamhari, Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Gerakan di Indonesia, (Jakarta:Grafindo Persada,2004,CetI,h.165.

4Umi Sumbulah,Konfigurasi Fundamentalisme Islam,(Malang:UIN Malang Press) h. 96 5Salah satu media resminya adalah jurnal Khilafah, majalah al-Wa’ie baik yangditulis oleh ideologimaupun para aktifis Hizbut Tahrir Indonesia maupun aktifis HTInternasional 6Dalam majalah Al Waie,Kaleidoskop Aktivitas Politik dan Dakwah Hizbut TahrirIndonesia (HTI),oleh redaksi AlWaie

7HizbutTahrirIndonesia,Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia (Indonesia, Khilafah, dan Penyatuan Kembali Dunia Islam),(Jakarta:HTI Press,2009), h. 72

38

Tetapi,berbeda dengan organisasi politik yang dikenal selama ini, HTI tidak mendaftarkan diri secara formal sebagai parpol yang ikut dalam pemilihan umum (pemilu). Dengan kata lain, HTI merupakanpartai politik yang bergerak di luar parlemen.9HTI merupakan partai politik meskipun tidak secara resmi mendaftarkan ke Departemen Kehakiman. HTI sebagai partai politik, memiliki tiga karakteristik10yaitu pertama; secara ideologis partai ini berdasarkan Islam yang digunakan sebagai cara pandang dalam melakukan penilaian terhadap berbagai hal. Kedua; ruang geraknya bersifat transnasional karena HTI adalah bagian dari Hizbut Tahrir Internasional yang mempunyai perwakilan di berbagai Negara, dan ketiga; aktifitas HTIbersifat ekstra parlementer.Prinsip dakwah HTI didasarkan padapandangan-pandangan idelogis sebagai berikut11:Pertama, HTI mengemban dakwah dalam rangka memenuhi seruan Allah. Salah satu hal penting yang merupakan seruan Allah adalah terwujudnya sistem khilafah dan diterapkannya hukum-hukum Allah di muka bumi.

Kedua, HTI dalam dakwahnya selalu berpedoman pada basis hukum- hukum syara‟ sebagai asas bagi keseluruhan tindakan dan aktifitasnya. Karenanya, HTI bertekad kuat untuk bersikap terus terang, berani, tegas, serta menentang setiap hal yang bertentangan dengan Islam. Lebih lanjut HTI tidak mau berkompromi dengan para penguasa yang tidak menerapkan hukum Islam.

9

Jamhari, Jajang Jahroni, Gerakan Salafi Gerakan di Indonesia, (Jakarta:Grafindo Persada,2004),CetI,h. 180

10

EndangTurmudidanRizaSihbudi, Islam danRadikalisme di Indonesia, (Jakarta:LIPI Press, 2005), h. 265-267

11

39

Ketiga, HTI berjuang untuk menerapkan Islam secara sempurna yang meliputi seluruh hukum syara‟.Bagi Hizbut Tahrir, pelembagaan syariat Islam dalam kehidupan Negara bahkan melekat dengan tujuannya yaitu “untuk membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga urusan pemerintahan dapat dijalankan sesuai dengan apa yang diturunkan Allah.”

Hizbut Tahrir merupakan organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi kerohanian (seperti tarekat), bukan lembaga ilmiah (seperti lembaga studi agama atau badan penelitian), bukan lembaga pendidikan (akademis), dan bukan pula lembaga sosial (yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan). Ide-ide Islam menjadi jiwa, inti, dan sekaligus rahasia kelangsungan kelompoknya.12

Hizbut Tahrir didirikan dalam rangka memenuhi seruan Allah Swt :“(Dan) hendaklah ada di antara kalian segolongan umat (jamaah) yang menyeru kepada kebaikan (mengajak memilih kebaikan, yaitu memeluk Islam), memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)13

Ayat al Quran tersebut bukan sekedar seruan dari Allah tetapi merupakan qarinah (indikasi)14 yang bersifat kewajiban untuk amar ma‟ruf nahi munkar melalui suatu jama‟ah/kelompok yang dibentuk.Dan jamaah yang dimaksud menurut paham Hizbut Tahrir harus berbentuk partai politik dankegiatan amar

12

Haedar Nashir, Gerakan Islam Syariat (Reproduksi Salafiyah Ideologisdi Indonesia),(Jakarta:PSAP {Pusat Studi Agama dan Peradaban} Muhammadiyah,2007),Cet I, h 389

13

DepartemenAgamaRI,Alqur’andanTerjemahannya,(Bandung:Syaamil CiptaMedia,2005),h.63

14

Haedar Nashir, Gerakan IslamSyariat (Reproduksi Salafiyah Ideologis

diIndonesia),(Jakarta:PSAP {Pusat Studi Agama dan Peradaban} Muhammadiyah), 2007,Cet I, h. 406– 407

40

ma‟ruf nahi munkar itu dalam bentuk aktifitas politik daripartai yang telah dibentuk.

Hizbut Tahrir selanjutnya disebut HT, secara etimologisHizbut Tahrir berarti Partai Pembebasan. Hizbut Tahrir15 didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin al Nabhani (1909- 1979)pada tahun 1952 di Quds, Palestina.

Setelah an-Nabhani meninggal pada 20 Desember 1977 di Beirut, kepemimpinan Hizbut Tahrir digantikan oleh Syaikh Abdul Qadir Zallum. Pada saat kepemimpinannya, Hizbut Tahrir berkembang semakin pesat. Ia menyerukan kepada para anggotanya untuk menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Sepeninggal pemimpin keduanya pada tahun 2003 M/1424 H, kepemimpinanHizbut Tahrir digantikan oleh Syaikh Atha Abu Rusythah secara internasional.16 Abu Rusythah merupakan seorang insinyur, ahli elektro. Ia merupakan salah satu aktivis Hizbut Tahrir sejak masih muda. Ia pernah menjadi juru bicara Hizbut Tahrir di Yordania. Sekarang ialah sebagai top leader dalam struktur kepemimpinan organisasi transnasional tersebut.

Organisasi ini diakui oleh pendirinya dan sekaligus para aktivisnya bukan sebagai organisasi sosial keagamaan tetapi sebagai partai politik. Hizbut Tahrir dinyatakan sebagai partai politik yang berideologi Islam. Ia mengusung ide yang bertujuan mengembalikan supremasi Islam pada abadpertengahan dalam bentuk

15Umi Sumbulah. Konfigurasi Fundamentalisme Islam.(Malang:UIN Malang Press), 2009, Cet I, h. 96.

16Hizbut Tahrir Indonesia, Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia(Indonesia, Khilafah, dan Penyatuan Kembali Dunia Islam),(Jakarta:HTI Press,2009), h.72.

41

mendirikan pemerintahan Islam (KhilafahIslamiyah) dan penegakan syariat Islam secara internasional di seluruh dunia.

Hizbut Tahrir didirikan dengan membawa tujuan untuk membebaskan umat manusia dari dominasi paham, pemikiran, sistem hukum, dan Negara kufur menjadi paham Negara Islamdengan menerapkan syariah Islam secara kaffah dan mengembandakwah ke seluruh penjuru dunia. Tujuan ini tidak lain berarti membawa umat Islam kembali pada kehidupan Islam di dalam Darul Islam, yakni Negara Islam dan masyarakat Islam, sehingga seluruh persoalan kehidupan umat diaturdengan syariah Islam dalam sebuah Daulah Khilafah.17Dalam kitab MafahimTaqiyuddin an Nabhani menjelaskan:

“Hizbut Tahrirmenyerukan Islam kepada seluruh lapisan masyarakat, agar mereka terikat dan mengambil mafahim (ide-ide) dan systemIslam. HizbutTahrir memandang mereka dengan pandangan Islam, walaupun mereka terdiri dari berbagai suku dan madzhab. HizbutTahrir melakukan interaksi perjuangan bersama- sama umat untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Hizbut Tahrir menentang penjajahan dalam segala bentuk dan istilahnya, untuk membebaskan umat dari qiyadah fikriyahpenjajah, dan mencabut akar-akarnya; baik aspek budaya, politik, militer, ekonomi, dan sebagainya dari tanah negeri kaum Muslim. Hizbut Tahrir berjuang mengubah mafahim (ide-ide) yang telah tercemari oleh penjajah, yang membatasi Islam hanya pada aspek ibadah dan akhlak semata.”18

Adapun landasan pemikiran HT adalah Kitabullah (al Qur‟an alKarim) dan Sunnah Rasulullah, serta Ijma‟ dan Qiyas dengan prinsip bahwa semua

17

HizbutTahrirIndonesia,Manifesto HizbutTahriruntuk Indonesia (Indonesia, Khilafah, danPenyatuanKembaliDunia Islam),(Jakarta:HTI Press,2009), h 67-68.

18

Taqiyuddin an-Nabhani, Mafahim Hizbut Tahrir,(Jakarta:HizbutTahrirIndonesia,2001),h.128.

42

ide, pendapat, dan hukum hanya bersumber dari Islam dan tidak satupun berasal atau dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak bersumber dari Islam.19

Hizbut Tahrir bermaksud membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang amat parah, membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir. Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah Swt dapat diberlakukan kembali.

2. Tujuan Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Tujuan ini berarti mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan masyarakat Islam. Di mana seluruh kegiatan kehidupannya diatur sesuai dengan hukum-hukum syara‟. Pandangan hidup yang akan menjadi pedoman adalah halal dan haram, di bawah naungan Daulah Islamiyah, yaitu Daulah Khilafah, yang dipimpin oleh seorang Khalifah yang diangkat dan dibai‟at oleh kaum muslimin untuk didengar dan ditaati agar menjalankan pemerintahan berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, serta mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Di samping itu Hizbut Tahrir bertujuan membangkitkan kembali umat Islam dengan kebangkitan yang benar, melalui pola pikir yang

19

Taqiyuddin an-Nabhani, Peraturan Hidup dalam Islam Terjemahan Nizham al-Islam,(Jakarta:HTI Press, 2007), h. 142.

43

cemerlang. Hizbut Tahrir berusaha untuk mengembalikan posisi umat ke masa kejayaan dan keemasannya seperti dulu, di mana umat akan mengambil alih kendali negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia ini. Dan negara Khilafah akan kembali menjadi negara nomor satu di dunia—sebagaimana yang terjadi pada masa silam—yakni memimpin dunia sesuai dengan hukum-hukum Islam.Hizbut Tahrir bertujuan pula untuk menyampaikan hidayah (petunjuk syari‟at) bagi umat manusia, memimpin umat Islam untuk menentang kekufuran beserta segala ide dan peraturan kufur, sehingga Islam dapat menyelimuti bumi.

3. Kegiatan Hizbut Tahrir

Kegiatan Hizbut Tahrir adalah mengemban dakwah Islam untuk mengubah kondisi masyarakat yang rusak menjadi masyarakat Islam. Hal ini dilakukan dengan mengubah ide-ide rusak yang ada menjadi ide-ide Islam, sehingga ide-ide ini menjadi opini umum di tengah masyarakat serta menjadi persepsi bagi mereka. Selanjutnya persepsi ini akan mendorong mereka untuk merealisasikan dan menerapkannya sesuai dengan tuntutan Islam. Juga dengan mengubah perasaan yang dimiliki anggota masyarakat menjadi perasaan Islam—yakni ridla terhadap apa yang diridlai Allah, marah dan benci terhadap apa yang dimurkai dan dibenci oleh Allah—serta mengubah hubungan/interaksi yang ada dalam masyarakat menjadi hubungan/interaksi yang Islami, yang berjalan sesuai dengan hukum-hukum dan pemecahan- pemecahan Islam.20

20

44

Hizbut Tahrir telah muncul dan berkembang, kemudian menyebarluaskan aktivfitas dakwahnya di negeri-negeri Arab, maupun sebagian besar negeri-negeri Islam lainnya.

4. Strategi Dakwahis Polistis Hizbut Tahrir

Seluruh kegiatan yang dilakukan Hizbut Tahrir bersifat politik. Maksudnya adalah bahwa Hizbut Tahrir memperhatikan urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum serta pemecahannya secara syar’i. Karena yang dimaksud politik adalah mengurus dan memelihara urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum Islam dan pemecahan-pemecahannya.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat politik ini tampak jelas dalam aktifitasnya dalam mendidik dan membina umat dengan tsaqafah Islam, meleburnya dengan Islam, membebaskannya dari akidah-akidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, serta persepsi-persepsi yang keliru, sekaligus membebaskannya dari pengaruh ide-ide dan pandangan-pandangan kufur.

Kegiatan politik ini tampak juga dalam aspek pertarungan pemikiran (ash shiro’ul fikri) dan dalam perjuangan politiknya (al kifahus siyasi). Pertarungan pemikiran terlihat dalam penentangannya terhadap ide-ide dan aturan-aturan kufur. Hal itu tampak pula dalam penentangannya terhadap ide-ide yang salah, akidah-akidah yang rusak, atau persepsi-persepsi yang keliru, dengan cara

45

menjelaskan kerusakannya, menampakkan kekeliruannya, dan menjelaskan ketentuan hukum Islam dalam masalah tersebut.21

Adapun perjuangan politiknya, terlihat dari penentangannya terhadap kaum kafir imperialis untuk memerdekakan umat dari belenggu dominasinya, membebaskan umat dari cengkeraman pengaruhnya, serta mencabut akar-akarnya yang berupa pemikiran, kebudayaan, politik, ekonomi, maupun militer dari seluruh negeri-negeri Islam.

Perjuangan politik ini juga tampak jelas dalam kegiatannya menentang para penguasa, mengungkap pengkhianatan dan persekongkolan mereka terhadap umat, melancarkan kritik, kontrol, dan koreksi terhadap mereka serta berusaha menggantinya tatkala mereka mengabaikan hak-hak umat, tidak menjalankan kewajibannya terhadap umat, melalaikan salah satu urusan umat, atau menyalahi hukum-hukum Islam.

Seluruh kegiatan politik itu dilakukan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan (fisik/senjata) (laa madiyah) sesuai dengan jejak dakwah yang dicontohkan Rasulullah saw.Jadi kegiatan Hizbut Tahrir secara keseluruhan adalah kegiatan yang bersifat politik, baik sebelum maupun sesudah proses penerimaan pemerintahan (melalui umat).

Kegiatan Hizbut Tahrir bukan di bidang pendidikan, karena ia bukanlah madrasah (sekolah). Begitu pula seruannya tidak hanya bersifat nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk. Kegiatan Hizbut Tahrir bersifat politik, (yaitu) dengan

21

46

cara mengemukakan ide-ide (konsep-konsep) Islam beserta hukum-hukumnya untuk dilaksanakan, diemban, dan diwujudkan dalam kenyataan hidup dan pemerintahan.

Hizbut Tahrir mengemban dakwah Islam agar Islam dapat diterapkan dalam kehidupan dan agar Aqidah Islamiyah menjadi dasar negara, dasar konstitusi dan undang-undang. Karena Aqidah Islamiyah adalah aqidah aqliyah (aqidah yang menjadi dasar pemikiran) dan aqidah siyasiyah (aqidah yang menjadi dasar politik) yang melahirkan aturan untuk memecahkan problematika manusia secara keseluruhan, baik di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain.

5. Metode Dakwah Hizbut Tahrir

Metode yang ditempuh Hizbut Tahrir dalam mengemban dakwah adalah hukum-hukum syara‟, yang diambil dari thariqah (metode) dakwah Rasulullah saw, sebab thariqah itu wajib diikuti. Sebagaimana firman Allah Swt:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah (dengan membaca dzikir dan mengingat Allah).” (QS. Al Ahzab : 21)

“Katakanlah: „Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran : 31)

“Apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7)

Dan banyak lagi ayat lain yang menunjukkan wajibnya mengikuti perjalanan dakwah Rasulullah saw, menjadikan beliau suri teladan, dan mengambil ketentuan hukum dari beliau.

47

Berhubung kaum muslimin saat ini hidup di Darul Kufur—karena diterapkan atas mereka hukum-hukum kufur yang tidak diturunkan Allah Swt— maka keadaan negeri mereka serupa dengan Makkah ketika Rasulullah saw diutus (menyampaikan risalah Islam). Untuk itu fase Makkah wajib dijadikan sebagai tempat berpijak dalam mengemban dakwah dan meneladani Rasulullah saw.22

Dengan mendalami sirah Rasulullah saw di Makkah hingga beliau berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah, akan tampak jelas beliau menjalani dakwahnya dengan beberapa tahapan yang sangat jelas ciri-cirinya. Beliau melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang tampak dengan nyata tujuan-tujuannya. Dari sirah Rasulullah saw inilah Hizbut Tahrir mengambil metode dakwah dan tahapan-tahapannya, beserta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukannya pada seluruh tahapan ini, karena Hizbut Tahrir mensuriteladani kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rasululah saw dalam seluruh tahapan perjalanan dakwahnya.

Dokumen terkait