• Tidak ada hasil yang ditemukan

PrOfIL UMUr KELaPa saWIt

23%

42%

26%

9%

years tahun

12

karet

Lahan perkebunan karet tersebar di sumatera Utara, sumatera selatan, Kalimantan timur dan sulawesi. Di akhir tahun 2013, lahan perkebunan karet inti mencapai 21.759 hektar, dimana 22% merupakan tanaman yang belum menghasilkan. Umur rata-rata tanaman karet kami adalah sekitar 14 tahun. akibat kenaikan produksi di thailand dan Indonesia serta melemahnya permintaan dari negara-negara konsumen terbesar karet terutama Cina, amerika serikat dan Eropa, harga karet (rss3 sICOM) turun lebih dari 20% sejak awal tahun 2013, mencapai rata-rata sebesar Us$2.795 per ton pada tahun 2013 dibandingkan Us$3.384 per ton pada tahun sebelumnya. Penurunan harga ini juga mempengaruhi kinerja penjualan dan pendapatan produk karet dari Lonsum, anak perusahaan kami yang memiliki sebagian besar lahan perkebunan karet.

Karet lembaran, karet remah dan cup lump tetap menjadi produk karet utama Divisi Perkebunan. Walaupun demikian, produksi karet untuk tahun 2013 hampir sama dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 18.500 ton karena tidak banyak dilakukan perluasan lahan di tahun-tahun sebelumnya serta adanya aktivitas penanaman kembali di tahun 2013.

selama tahun 2013, Grup sIMP menjual 84% produk karetnya ke pasar ekspor, diantaranya singapura, Inggris dan amerika serikat, sedangkan sisanya dijual di pasar domestik.

rubber

the Division’s rubber estates are spread across North sumatra, south sumatra, East Kalimantan and sulawesi. as at end 2013, nucleus rubber estates occupied 21,759 hectares of which 22% are immature. the average age of our rubber trees is about 14 years.

With higher production in thailand and Indonesia as well as weaker demand from major rubber consuming countries particularly China, Us and Europe, rubber prices (rss3 sICOM) fell by over 20% since beginning of 2013 and averaged Us$2,795 per tonne in 2013 compared to Us$3,384 a year ago. the declining prices have also affected rubber sales and earnings at Lonsum, the subsidiary owning most of our rubber estates.

sheet rubber, crumb rubber and cup lump remain the Division’s key rubber products. Notwithstanding, growth in rubber production for 2013 was flat at 18,500 tonnes due to holdbacks on land expansion and some replanting activities. During the year, the Group sold 84% of its rubber in export markets including singapore, the United Kingdom and the United states. the rest were sold domestically.

pandanGan 2014 kelapa sawit

Berdasarkan tren pertumbuhan konsumsi di negara-negara berkembang seperti India dan Cina, industri kelapa sawit diperkirakan akan tetap memiliki prospek yang positif. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, Indonesia telah menjadi salah satu konsumen produk kelapa sawit yang terbesar bersama dengan Cina dan India. Kami juga memperkirakan dengan adanya mandat pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kadar campuran biodiesel menjadi 10%, yang efektif sejak Januari 2014, akan mendorong kenaikan permintaan domestik atas produk kelapa sawit.

Dalam hal peningkatan produksi CPO, Grup sIMP akan ditopang oleh lahan-lahan perkebunan baru dengan tanaman muda yang luasnya mencapai sekitar 35% dari total area perkebunan kelapa sawit kami. Kami akan terus melaksanakan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit dengan melakukan sekitar 10.000 hingga 15.000 hektar penanaman baru per tahun untuk mempertahankan hasil produksi.

Guna mengantisipasi peningkatan produksi tBs dari area perkebunan yang belum menghasilkan, kami terus melakukan peningkatan kapasitas dengan membangun pabrik-pabrik kelapa sawit baru. termasuk diantaranya pembangunan fasilitas berkapasitas 80Mt/jam di sumatera selatan di akhir tahun 2013 dan fasilitas berkapasitas 45Mt/jam di Kalimantan timur, yang dijadwalkan selesai di kuartal pertama 2014, serta dua pabrik berkapasitas 45Mt/jam di Kalimantan yang dijadwalkan selesai tahun 2015.

2014 OutlOOk Oil palm

Looking at consumption growth trends in emerging economies like India and China, the outlook for the palm oil industry is expected to remain positive. With its growing population base, Indonesia has become one of the largest consumers of palm oil together with China and India. We also expect the higher biodiesel blending of 10%, mandated by Indonesia’s government effective from January 2014, to sustain domestic demand growth for palm oil products. In terms of CPO production growth, we are well supported by younger estates that have not reached peak maturity, and this represents nearly 35% of our total oil palm planted area. We will continue to expand our oil palm acreage by achieving 10,000 to 15,000 hectares of new plantings annually to sustain production outputs.

anticipating higher ffB production from immature plantings, we are progressively increasing capacities by constructing new palm oil mills. these include an 80Mt/hour facility in south sumatra in end December 2013 and a 45Mt/hour facility in East Kalimantan scheduled for the first quarter of 2014, and two 45Mt/hour mills in Kalimantan scheduled for 2015.

Di tahun 2013, kami telah meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit yang sudah ada di Kalimantan Barat dari sebesar 40Mt/jam menjadi 80Mt/ jam, sedangkan pabrik lain di sumatera selatan telah diremajakan dari 40Mt/jam menjadi 60Mt/jam di kuartal ketiga tahun 2014. Kami juga sedang membangun pabrik pengolahan minyak inti sawit di riau dengan kapasitas 150 Mt/hari yang dijadwalkan selesai di kuartal pertama tahun 2014. Peningkatan kapasitas serta lokasi yang menguntungkan secara logistik, sejalan dengan strategi pertumbuhan bagi bisnis minyak goreng dan margarin.

Ke depan, Divisi Perkebunan akan meningkatkan hasil panen per hektarnya dan mengoptimalkan biaya tenaga kerja melalui inovasi di bidang agronomi. Hal ini membutuhkan kehati-hatian dalam upaya tersebut diantaranya dengan penggunaan platform saP di seluruh lahan perkebunan di tahun 2013 yang memungkinkan Divisi mengakses data operasional dan agronomi secara real-time guna mendukung pengelolaan perkebunan yang lebih baik dan peningkatan kinerja. Kami juga akan membangun sistem manajemen yang komprehensif dan solid untuk merealisasikan potensi genetis dari benih bibit unggul kami untuk berbagai lingkungan pembudidayaan. Dalam meningkatkan pelaksanaan perkebunan yang berkelanjutan, Grup sIMP tetap mengacu kepada Prinsip-prinsip dan Kriteria roundtable of sustainable Palm Oil (rsPO), sebagaimana terbukti pada lahan perkebunan sumatera Utara dan riau yang berhasil meraih sertifikasi rsPO untuk kelapa sawit lestari.

karet

Prospek jangka panjang komoditas karet tetap menjanjikan, didukung tingginya permintaan dari para produsen ban, industri otomotif dan produsen produk karet di pasar-pasar negara berkembang. Cina diperkirakan akan tetap berkontribusi pada permintaan karet yang tinggi, mengingat besarnya jumlah populasi serta posisinya sebagai konsumen karet alam terbesar di dunia.

In 2013, we expanded an existing mill in West Kalimantan from 40 Mt/hour to 80 Mt/hour, while another mill in south sumatra is being upgraded from 40 Mt/hour to 60 Mt/ hour by the third quarter of 2014. We are also constructing a Palm Kernel Oil plant in riau with a capacity of 150 Mt/ day scheduled for the first quarter of 2014. the additional capacities, coupled with their logistically advantageous locations, are in line with the growth strategy for our cooking oil and margarine business.

Looking ahead, the Plantation Division aims to improve yields per hectare and optimise labour costs through innovative agronomy. this will entail conscientious efforts, such as the introduction of saP platform to all plantations in 2013 that have allowed the Division to tap into real-time operational and agronomy data for better plantation management and results. We will also develop comprehensive and robust management systems to realise the genetic potential of our premium seed material for different breeding environments.

the Group continues to be guided by the Principles and Criteria of the roundtable of sustainable Palm Oil (rsPO) in furthering sustainable agriculture, as demonstrated by its North sumatra and riau estates that achieved rsPO certification for sustainable palm oil.

rubber

the long-term outlook for rubber remains upbeat, supported by healthy demand from tyre-makers, automotive industries and rubber goods manufacturers in developing markets. China in particular, will continue to contribute to this demand, given its large population and status as the world’s largest natural rubber consumer.

pLAntAtions ReVieW

tINJaUaN KINErJa PErKEBUNaN

sUGAR