• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill

Impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi akuntansi secara ekstensif dalam

mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah

sebesar Rp2.337.723 (2012: Rp2.245.977).

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

Catatan 10.

Application of acquisition method requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2013 was Rp2,337,723 (2012: Rp2,245,977). Further details are disclosed in Note 10.

Pembuatan estimasi arus kas masa depan dalam menentukan nilai wajar tanaman perkebunan dan HTI pada tanggal akuisisi melibatkan estimasi

yang signifikan. Walaupun manajemen

berkeyakinan bahwa asumsi yang digunakan adalah tepat dan memiliki dasar yang kuat, perubahan signifikan pada asumsi tersebut dapat mempengaruhi secara material evaluasi atas nilai terpulihkan dan dapat menimbulkan penurunan nilai sesuai PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset.”

The preparation of estimated future cash flows in determining the fair values of plantations and HTI at the date of acquisition involves significant estimations. While the management believes that its assumptions are appropriate and reasonable, significant changes in its assumptions may materially affect its assessment of recoverable values and may lead to future impairment charges under PSAK No. 48, “Impairment of Assets.” Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Estimasi atas nilai terpulihkan diuraikan pada bagian “Estimasi dan Asumsi” pada Catatan ini.

Goodwill is subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management uses its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment. Estimates on the recoverable amount are further described in “Estimates and Assumptions” section of this Note.

Tagihan dan Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Pajak

Claims for Tax Refund and Tax Assessments Under Appeal

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp236.529 (2012: Rp322.908). Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 30.

Based on the tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the Tax Office. The carrying amount of the Group’s claims for tax refund and tax assessments under appeal as of December 31, 2013 was Rp236,529 (2012: Rp322,908). Further explanations regarding this account are provided in Note 30.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

57 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal

pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha

mendasarkan asumsi dan estimasi pada

parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau

situasi di luar kendali Kelompok Usaha.

Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Plasma Allowance for Impairment of Plasma Receivables

Evaluasi Individual Individual Assessment Seperti diungkapkan dalam Catatan 2, piutang

plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma. Bila terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Kelompok Usaha melakukan estimasi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang plasma, sesuai fakta dan situasi yang tersedia, berdasarkan: (i) nilai kini estimasi arus kas masa datang; dan (ii) kelebihan atas akumulasi biaya pengembangan atas pendanaan dari bank dan jumlah yang disepakati oleh petani plasma.

As discussed in Note 2, plasma receivables represents advances made for the costs to develop plasma plantations. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the Group estimates, based on available facts and circumstances, the amount of allowance for impairment of plasma receivables, based on: (i) the present value of estimated future cash flows; and (ii) the excess of accumulated development costs over the bank’s funding and amount agreed by the plasma farmers.

Evaluasi Kolektif Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang plasma, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya, dengan piutang plasma yang tidak terkena penyisihan penurunan nilai dalam evaluasi individual di atas, dalam kelompok piutang plasma dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya, yaitu sesuai dengan lokasi geografis para petani plasma dan umur tanaman, dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang plasma tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan petani plasma untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed plasma receivables, whether significant or not, it includes the asset, together with the plasma receivables for which no allowance for impairment are recognized under the above individual assessment, in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, which is the geographical location of the plasma farmers and the aged of trees, and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such plasma receivables by being indicative of the plasma farmers’ ability to pay all amounts due.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

58 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Plasma (lanjutan)

Allowance for Impairment of Plasma Receivables (continued)

Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima pada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat atas

piutang plasma Kelompok Usaha sebelum

penyisihan penurunan nilai (individual) pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp814.901 (2012: Rp747.527), termasuk piutang plasma dari LPI yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” pada

laporan posisi keuangan konsolidasian.

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

Catatan 36.

These provisions are re-evaluated and adjusted as additional information is received at each reporting date. The carrying amount of the Group’s plasma receivables before allowance for impairment (individual) as of December 31, 2013 was Rp814,901 (2012: Rp747,527), inclusive of the plasma receivables from LPI which presented as part of “Other Receivables - Third Parties” account in the consolidated statement of financial position. Further details are disclosed in Note 36.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment of Trade Receivables

Evaluasi Individual Individual Assessment Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika

terdapat informasi bahwa pelanggan yang

bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.

Evaluasi Kolektif Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya, yaitu berdasarkan wilayah geografis pelanggan, dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai, berdasarkan umur piutang. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, based on geographical location of the customers, and collectively assesses them for impairment in accordance with their respective age. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

59 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha (lanjutan)

Allowance for Impairment of Trade Receivables (continued)

Evaluasi Kolektif (lanjutan) Collective Assessment (continued) Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha

sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp877.149 (2012: Rp784.482). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2013 was Rp877,149 (2012: Rp784,482). Further details are disclosed in Note 5.

Kontrak Jaminan Keuangan Financial Guarantee Contract

Kontrak jaminan keuangan Kelompok Usaha diakui sebagai pengaturan asuransi. Seperti diungkapkan pada kebijakan akuntansi, dalam mengukur jaminan yang diterbitkan, Kelompok Usaha perlu melakukan estimasi atas nilai wajar jaminan, dan juga kemungkinan arus keluar sumber daya yang mewakili manfaat ekonomis untuk melunasi kewajiban terkait.

The Group’s financial guarantee contracts considered as an insurance arrangements, and accounts for them as such. As disclosed in its accounting policies, in determining measurements of the guarantee its issued, the Group needs to estimate the fair value of the guarantee, and also the probability of the resources embodying economic benefits to settle that obligation.

Dalam menentukan nilai wajar jaminan, Kelompok Usaha mencatat estimasi premi atas kewajiban tersebut. Di lain pihak, pada setiap akhir tahun

Kelompok Usaha harus mempertimbangkan

apakah ada kemungkinan besar untuk melakukan pembayaran sesuai kontrak jaminan sehingga provisi sesuai PSAK No. 57 perlu diakui. Dalam menentukan jumlah tercatat provisi tersebut, Kelompok Usaha melakukan estimasi terbaik atas kewajiban sesuai dengan PSAK No. 57.

In determining the fair value of the guarantee, the Group accounts for the estimated premium to the extent of the obligation. On the other hand, at each year end it must consider whether payment under the guarantee contract is probable (more likely than not) for a provision to be recognized under PSAK No. 57. In determining the carrying amount of such provision, the Group made its best estimates of the obligation in accordance with PSAK No. 57.

Perusahaan menerbitkan jaminan keuangan atas pinjaman-pinjaman Entitas Anak (Catatan 13 dan 17), sementara Entitas-entitas Anak menerbitkan jaminan keuangan atas pinjaman petani plasma

dalam program pengembangan perkebunan

plasma yang disyaratkan oleh Pemerintah

(Catatan 36).

The Company issued financial guarantees for the loans of the subsidiaries (Notes 13 and 17), while the subsidiaries issued financial guarantees for the loans obtained by the plasma farmers under the plasma plantations development programme required by the Government (Note 36).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha mengevaluasi bahwa terdapat kemungkinan kecil pembayaran kewajiban sesuai dengan kontrak jaminan akan diminta, sehingga tidak ada nilai yang diakui atas jaminan keuangan tersebut di atas.

As at December 31, 2013 and 2012, the Group assessed that it is not probable for payments for the obligations under these guarantee contract were required, and therefore, no value was assigned to the financial guarantees.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

60 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan

liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha

bergantung pada pemilihan asumsi yang

digunakan oleh aktuaris independen dalam

menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi

tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,

tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat

pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau

beban menggunakan “Pendekatan Koridor”.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau

perubahan signifikan dalam asumsi yang

ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja

Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.009.268 (2012: Rp840.495).

Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

Catatan 18.

The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2013 was Rp1,009,268 (2012: Rp840,495). Further details are disclosed in Note 18.

Kenaikan/penurunan sebesar satu persen pada tingkat diskonto tahunan akan menyebabkan penurunan/kenaikan pada beban imbalan kerja neto atau liabilitas imbalan kerja neto masing-masing sebesar Rp14.910 dan Rp17.717 (2012: masing-masing sebesar Rp12.701 dan Rp14.556)

untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2013.

An increase/decrease of one percent in the annual discount rate will cause decrease/increase in the net employee benefit expense or net employee benefits liability amounting to Rp14,910 and Rp17,717, respectively, (2012: Rp12,701 and Rp14,556, respectively) for the year ended December 31, 2013.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan

dalam industri di mana Kelompok Usaha

menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat

pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years, which are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Seperti diungkapkan pada Catatan 2n, Kelompok Usaha mengubah estimasi umur ekonomis aset tetap pada tahun berjalan.

As disclosed in Note 2n, the Group changed its estimation of the useful lives of fixed assets.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

61 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap (lanjutan) Depreciation of Fixed Assets (continued)

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp9.073.928 (2012: Rp7.743.088). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2013 was Rp9,073,928 (2012: Rp7,743,088). Further details are disclosed in Note 11.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu yang berasal dari kontrak komoditas berjangka (Catatan 34) berdasarkan harga kuotasi pasar dari komoditas terkait. Kelompok Usaha juga pada awalnya mengakui sebagian dari piutang plasma dan seluruh piutang

karyawan yang tidak dikenakan bunga

(Catatan 33) pada nilai wajar berdasarkan nilai kini masing-masing, yang mengharuskan penggunaan

estimasi akuntansi. Sementara komponen

signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan

menggunakan bukti obyektif yang dapat

diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba rugi Kelompok Usaha. Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat kontrak yang belum ditutup,