• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Generik

Dalam dokumen LAKIP TIEM BPPT 2015 lakip_tiem_2015 (Halaman 73-78)

AKUNTABILITAS KINERJA

B. Capaian Kinerja Organisasi Indikator Kinerja Utama (IKU):

1. Program Generik

2.1. Pelaksanaan Kegiatan

2.1.1. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Layanan Jasa Teknologi Polimer (PNBP)

2.1.2. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Layanan Perkantoran (Bulan Layanan)

2.1.3. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

a) Uraian Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan progream generik dilakukan selama 12 bulan

b) Uraian Outcome

Hasil dari kegiatan ini adalah terlayaninya seluruh kegiatan operasional satuan kerja sehingga capaian layanan dapat optimal.

c) Target Akhir Kegiatan

Tercapainya target layanan teknologi

2.2. Tabel Ringkasan

Sasaran Strategis :

Terlaksananya Pengkajian dan Penerapan Teknologi Polimer, Layanan Teknologi Polimer, Penyelenggaraan Perkantoran

Indikator Kinerja Utama (IKU) : 1. Jumlah Layanan Jasa Teknologi Polimer (PNBP) 2. Jumlah Layanan Perkantoran (Bulan Layanan)

3. Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (unit) 4.

Penjelasan IKU :

Yang mendapatkan pelayanan jasa teknologi Program/Kegiatan Capaian Kinerja

Outcome

Pengkajian Penerapan Teknologi Polimer Rekomendasi Teknologi 250 Order

Bulan Layanan 12 Layanan Unit Pengolah Data

dan Komunikasi

3 buah Notebook

3.2 Capaian Kinerja Organisasi

Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2015 1.Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)

Realisasi

Prosentase Capaian Kinerja = --- x 100% Target

1 Layanan

Prosentase Capaian Kinerja = --- x 100% 1 Layanan

Prosentase Capaian Kinerja = 100%

Menurut Permenkeu Nomor 249/PMK.02/2011 dikatakan bahwa bila nilai kinerja mempunyai range 90% > NK ≤ 100%, dikategorikan Sangat Baik.

3.2.1. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

3.2.2. Program Kedeputian Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Uraian kegiatan

Saat ini pembanguan Nasional mengacu pada RPJMN 2015-2019 yang merupakan Perpres 2 tahun 2015. Dari Perpres tersebut terdapat dua undang-undang yang sangat penting dan diprioritaskan untuk diimplementasikan yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Presiden nomer 2 tahun 2015 tersebut, yaitu UU nomer 6 2014 tentang Desa dan UU 24 2013 tentang Administrasi Kependudukan (yang merupakan perubahan dari UU 23 tahun 2006). Pembangunan di seluruh wilayah Indonesia bermula atau diawali dari Desa dimana para pakar diminta melakukan pendampingan untuk mewujudkan konsep pembangunan dari desa. Dan dari sisi Reformasi Birokrasi sudah dijelaskan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan alat yang dapat mendukung proses perubahan dalam tatanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. Untuk itu dinyatakan dalam

buku 2 Perpres 2 2015 bahwa e-Services belum merata sehingga diarahkan

untuk segera melakukan inovasi pelayanan publik dan menumbuhkan budaya pelayanan yang bermutu. Program ini mempunyai peluang yang pasti dengan dukungan UU 25 tahun 2010 tentang Pelayanan publik dimana setiap badan publik wajib mempunyai sistem informasi pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik baik secara manual dan elektronik. Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk melakukan inovasi dan perubahan dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pemanfaatan Teknologi Informasi juga sudah menjadi standar dukungan pelayanan prima pada sistem administrasi kependudukan yang wajib dimanfaatkan bagi setiap pelayanan publik. Oleh karena itu identitats penduduk yang sudah berbasis elektronik atau e-ID menjadi sumber atau dasar pelayanan publik. Saat ini e-ID berbentuk data elektronik atau basisdata ataupun berbentuk blanko e-ID yang disebut KTP-el. Data elektronik penduduk sangat lengkap mulai dari identitas serta biometrik, oleh karenanya elektronik ID seorang penduduk Indonesia adalah unik dan disebut NIK atau Nomer Induk Kependudukan. Dengan demikian wujud fisik KTP-el benar-benar merupakan perwujudan otentikasi

terhadap seorang penduduk. Oleh karena itu segala bentuk pelayanan publik yang jujur, akurat dan adil tentunya berbasis kepada KTP-el.

Dilain sisi, dalam sistem pemerintahan Nasional dimana ada porsi Eksekutif dan Legislatif, maka proses perubahan dari sisi eksekutif adalah melaksanakan perubahan dan inovasi e-Government yang menitik beratkan pada perubahan proses administrasi dan pelayanan publik. Adapun salah satu perubahan pada sistem legislatif adalah menegakkan kehidupan demokrasi masyarakat dimana salah salah satunya adalah melalui sistem pemilu untuk menghasilkan pimpinan negara. Oleh karenanya dukungan TIK sudah merupakan keniscayaan dalam mendukung e-Services yang transparan dan akuntabel melalui implementasi e- Pemerintahan dan e-Pemilu yang masing-masing terintegrasi berbasis pada e-ID yaitu KTP-el.

Untuk itu dalam tahun pertama RPJMN 3 ini Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi melakukan pengkajian dan perekayasaan teknologi layanan e- Services yang terintegrasi dengan e-Pemerintahan berbasis e-Identification dan cloud, serta teknologi Business Intelligence (BI) dan Indekx TIK untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah; dan dibidang e-demokrasi melakukan pengkajian dan perekayasaan sistem pemilu elektronik berbasis kartu identitas penduduk (KTP-el). Untuk itu perlu dilakukan edukasi, advokasi, konsultansi dan sosialisasi serta pendampingan teknis terkait layanan e-Services berbasis e-Identifikasi dan e-Pemerintahan kepada lembaga pemerintah maupun badan publik sebagai penyelenggara layanan. Dan untuk meningkatkan kapasitas produksi industri perlu dilakukan intermediasi terhadap industri nasional dalam hal penerapan teknologi dan e-Services berbasis e-Identifikasi atau KTP-el untuk mendukung proses alih teknologi. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini dapat mendukung proses perubahan bagi pemerintah daerah dan Pusat dalam memberikan pelayanan publik yang inovatif dan terjadinya proses reformasi dalam sistem pemilu di Indonesia, dimana seluruh kegiatan tersebut didukung oleh industri nasional yang memproduksi hasil pengembangan ini.

A2. Tabel Ringkasan Sasaran Strategis

Meningkatnya dukungan iptek bagi daya saing industri

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Rekomendasi, Alih Teknologi dan Advokasi

Target :

Inovasi dan Layanan teknologi penyelenggaraan sistem elektronik untuk e- services

(e-Government & e-Business).  Teknologi e-Identifikasi

 Pengembangan e-Services Berbasis Id

 Pengembangan Sistem Pemilu Elektronik

 Difusi dan Tatakelola e-Services

Penjelasan Target IKU

Program/Kegiatan Capaian Kinerja Outcome

Bukti Pendukung

Terlaksananya Uji Petik e-

kesehatan berbasis KTP elektronik di Kota Pekalongan.

Rekomendasi dan advokasi

Nota Kesepahaman antara BPPT dan Pemkot

Pekalongan. Terlaksananya Pemilihan Kepala

Desa di Kabupaten Empat Lawang, Bantaeng, Banyuasin dan Boalemo

Rekomendasi dan Advokasi

Nota Kesepahaman antara BPPT dan Pemkab Empat Lawang, Bantaeng, Banyuasin dan Boalemo. Berita Media Cetak dan Online.

Perda Pemilihan Kepala Desa dan Peraturan Bupati.

Peningkatan Daya Saing Industri Nasional untuk Produk Perangkat e-Voting dan Pembaca KTP elektronik.

Alih teknologi ke PT INTI

Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan PT INTI.

Terimplementasinya SIMRAL untuk e-Pemerintahan di Pemkot Pekalongan, Tangerang Selatan, Bogor, Probolinggo, Kabupaten Situbondo dan Malang.

Alih teknologi ke Pemda

Nota Kesepahaman antara Pemda dan BPPT serta PKS.

Pelaksanaan Dialog Nasional e- Services 2015

Advokasi Media TV, Media Cetak,

Media Elektronik

B. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam dokumen LAKIP TIEM BPPT 2015 lakip_tiem_2015 (Halaman 73-78)