• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH

KEBIJAKSANAAN DAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

5.2 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial PT Jamsostek (Persero) 1 Konsep Tanggung Jawab Sosial PT Jamsostek (Persero)

5.2.2 Jenis Program Tanggung Jawab Sosial PT Jamsostek (Persero)

5.2.2.1 Program Kemitraan

Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Misi Program Kemitraan adalah memberikan kontribusi kepada usaha kecil dalam bentuk peningkatan usaha dan bina lingkungan, sehingga dapat bersinergi dengan program jaminan sosial tenaga kerja, dengan memenuhi prinsip fairness, transparency dan accountability.

Sasaran program adalah mitra strategis Jamsostek dan usaha kecil agar yang sesuai persyaratan dan tepat sasaran. Usaha kecil yang telah mengajukan proposal pinjaman modal kerja dan telah mendapatkan pinjaman modal kerja dari dana Program Kemitraan kemudian disebut Mitra Binaan. Usaha kecil adalah kegiatan usaha masyarakat dengan kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp.200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan;

b. Memiliki omzet maksimal Rp.1 milyar per tahun;

c. Mempunyai ijin usaha dan telah beroperasi minimal satu tahun kecuali suatu usaha yang dirintis oleh BUMN Pembina dengan menggunakan dana

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ketentuan beroperasi minimal satu tahun tidak diperlukan;

d. Bukan menjadi mitra binaan BUMN lain; e. Mempunyai prospek untuk dikembangkan;

f. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak cabang atau aliansi; g. Belum mempunyai akses perbankan;

h. Dapat berbadan hukum seperti PT, Koperasi, CV, Fa atau tidak berbadan hukum atau Perorangan.

Lembaga Penyalur atau pendamping adalah badan usaha atau instansi atau lembaga yang memiliki kemampuan untuk melakukan kerjasama dengan BUMN Pembina dalam menyalurkan pinjaman dana Program Kemitraan berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penyaluran dalam bentuk pendampingan, executing maupun chanelling. BUMN Penyalur dan Lembaga Penyalur pembiayaan diberikan prinsip bagi hasil dengan rasio bagi hasil mulai dari 10 persen (10:90) sampai dengan maksimal 50 persen (50:50). Biaya administrasi (bunga pinjaman) per tahun sebesar enam persen flat dan khusus untuk pangan sebesar tiga persen flat per tahun.

Dana tersedia untuk Program Kemitraan terdiri dari saldo awal tahun, penyisihan laba setelah dikurangi pajak maksimal sebesar dua persen, penerimaan angsuran pokok pinjaman, hasil pengembangan seperti jasa administrasi pinjaman atau bagi hasil, bunga deposito dan jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional, dan pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN atau instansi lain. Pengggunaan dana Program Kemitraan terdiri dari:

a. Pinjaman Biasa, yaitu pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan;

b. Pinjaman Khusus, yaitu pinjaman diberikan kepada mitra binaan untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat jangka pendek (paling lama satu tahun) dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha mitra binaan;

c. Beban pembinaan (hibah) maksimal sebesar 20 persen, hanya digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan mitra binaan seperti untuk membiayai promosi dan pameran, pendidikan dan pelatihan, pemagangan, penelitian dan pengembangan dan hal-hal yang meyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan.

Pendapatan dari hasil pengembangan Program Kemitraan berasal dari penerimaan bunga pinjaman (bunga administrasi) dari debitur dan penerimaan bunga deposito dan jasa giro. Beban operasional secara nasional diperoleh dari maksimal sebesar 100 persen dari hasil pengembangan dan besarnya sesuai dengan persetujuan pemegang saham.

Mekanisme Penyaluran Pinjaman

Penyaluran pinjaman modal kerja kepada usaha kecil dilakukan oleh Kantor Cabang selaku pelaksana teknis. Kantor Cabang menerima proposal dari usaha kecil, kemudian melakukan seleksi administrasi dan survei kepada Calon Mitra Binaan (CMB). Setelah itu menetapkan apakah CMB layak dibina atau tidak. Jika

layak, maka akan ditentukan apakah CMB menerima pinjaman maksimal atau lebih dari Rp.100.000.000,00 kemudian mengusulkan ke Kantor Wilayah untuk ditetapkan menjadi Mitra Binaan. Alokasi penggunaan dana Program Kemitraan tiap tahunnya ditetapkan minimal 85 persen dialokasikan untuk dana Program Kemitraan yang sifatnya bergulir dan 15 persen dialokasikan untuk dana Program Kemitraan yang sifatnya tidak bergulir.

Mekanisme Penyaluran Dana Hibah

a. Program Dana Hibah untuk Pendidikan dan Pelatihan

Bantuan yang ditetapkan dan diperuntukkan membiayai pendidikan dan pelatihan mitra binaan yang pelaksanannya dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan;

b. Program Dana Hibah untuk Promosi atau Pameran Produk

c. Bantuan yang ditetapkan dan diperuntukkan membiayai kegiatan promosi dan pameran produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh mitra binaan; d. Program Dana Hibah untuk Magang Mitra Binaan

Bantuan yang ditetapkan dan diperuntukkan membiayai kegiatan pemagangan mitra binaan pada perusahaan yang lebih besar dan usahanya sejenis dalam rangka meningkatkan mutu kerja atau hasil produksi;

e. Program Dana Hibah untuk Penelitian dan Pengembangan

Bantuan yang ditetapkan dan diperuntukkan membiayai kegiatan penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha mitra binaan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha secara efektif dan efisien.

Akumulasi penyaluran dana Program Kemitraan PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran 9. Daftar Realisasi Program Kemitraan Kantor Cabang Semarang tahun 2007, dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Realisasi Program Kemitraan Kantor Cabang Semarang Tahun 2007

No PROGRAM JUMLAH ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

JUMLAH TOTAL (Rp)

1. Kemitraan 28 Mitra 280 000 000 11 Mitra 312 000 000

2. Pendidikan dan Pelatihan/Pengem- bangan 70 Mitra 120 000 000 70 Mitra 118 195 000 3. Pameran/Promo 104 000 000 74 535 700 4. Beban Operasional 5 500 000 JUMLAH 509 500 000 504 730 700

Sumber : Daftar Realisasi DPKP Kantor Cabang Semarang Tahun 2007

Berdasarkan hasil realisasi tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara jumah anggaran dan realisasi program. Program Kemitraan justru membengkak walaupun jumlah yang direalisasikan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan. Hal ini dikarenakan jumlah pinjaman untuk tiap mitra binaan membutuhkan dana yang lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya. Perbedaan jumlah realisasi program pendidikan dan pelatihan/pengembangan menunjukkan sedikit selisih, walaupun sudah tersalurkan sepenuhnya. Hal ini dikarenakan jumlah untuk tiap sasaran yang berbeda-beda dan jumlahnya tidak tetap. Sisa hasil anggaran akan dialihkan untuk program pada tahun berikutnya (2008) atau juga dapat digunakan untuk menutupi jumlah non performance loan yang tinggi. Non performance Loan (NPL) sendiri adalah jumlah pinjaman yang tidak dikembalikan melalui cicilan, atau adanya Mitra Binaan yang tidak lancar

membayar cicilan atau membayar tidak sesuai dengan jumlah yang ditentukan saat membayar cicilan pinjaman.