BAB II KAJIAN PUSTAKA
3. Program Parenting
a. Pengertian dan TujuanParenting
Banyak hal yang terjadi dalam keluarga yang berpengaruh kepada perkembangan kepribadian anak, diantaranya cara orang tua dalam memperlakukan atau yang lebih dikenal dengan pengasuhan orang tua kepada anaknya (Hurlock dalam Casmini, 2007: 1) atau dalam bahasa Inggris lebih dikenal denganparenting.
Parenting atau yang sering disebut dengan pengasuhan anak, merupakan sebuah pelayanan yang komprehensif bagi anak dan keluarga anak yang melengkapi pengasuhan dan pendidikan yang diterima anak dari keluarga (George S. Morison, 2012 : 95). Selanjutnya menurut Euis Sunarti (2004: 3) yang juga berpendapat bahwa secara sederhana pengasuhan dapat diartikan sebagai implementasi dari serangkaian keputusan yang dilakukan orang tua atau orang dewasa kepada anak sehingga anak menjadi bertanggung jawab, menjadi anggota masyarakat yang baik, dan memiliki karakter baik. Dari penjelasan pengertian parenting atau pengasuhan merupakan suatu proses interaksi orang tua terhadap anak terkait dengan kegiatan mengasuh dan mendidik anak agar anak menjadi insan yang lebih baik.
Menurut Hurlock dalam Casmini (2007: 47) tujuan parenting atau pengasuhan, yaitu untuk mendidik anak agar anak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosialnya atau dapat diterima oleh masyarakat. Tujuan pengasuhan yang lain yaitu berkaitan dengan pengembangan konsep diri anak, mengajarkan disiplin diri anak, serta mengajarkan keterampilan perkembangan (Euis Sunarti, 2004: 5). Selanjutnya, George S. Morrison (2012: 95) juga mengungkapkan bahwa tujuan utama pengasuhan adalah untuk memungkinkan perkembangan optimal seutuhnya dan mendukung usaha-usaha untuk mencapai tujuan ini.
Mukhtar Latief dkk (2014: 317) juga menyatakan bahwa parenting ditujukan untuk membangun pikiran orang tua sehingga mampu membangun anaknya. Melalui parenting, orang tua dapat membantu anaknya dalam proses tumbuh kembang anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dari beberapa pernyataan diatas, maka dapat diketahui bahwa parenting berkaitan dengan bagaimana cara mengasuh dan mendidik oleh orang tua terhadap anak. Tujuanparentingatau pengasuhan adalah untuk mendidik anak agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Berdasarkan penjelasan tentang pengertian parenting di atas dapat disimpulkan bahwa parenting merupakan pengasuhan anak. Pengasuhan yang dilakukan orang tua di rumah dengan berinteraksi berkaitan dengan pendidikan anak agar menjadi insan yang lebih baik. Tujuan dari parenting sebagai cara mendidik anak agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar,
mengembangkan konsep diri anak, mengajarkan disiplin, mengembangkan keterampilan anak agar mampu tumbuh dan berkembang secara optimal.
b. Bentuk Kegiatan dalamParenting
Bentuk kegiatan dalam rangka pelaksanaan program parenting tentu berkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Menurut Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (parenting) dapat dikatakan cukup beragam, meliputi kegiatan Pertemuan Orang Tua (Kelas Orang Tua), Keterlibatan Orang Tua di Kelompok/Kelas Anak, Keterlibatan Orang Tua dalam Acara Bersama, Hari Konsultasi Orang Tua, Kunjungan Rumah, maupun bentuk lain dalam bentuk lain sesuai kebutuhan.
Pertama, kegiatan yang diberi nama Pertemuan Orang Tua (Kelas Orang Tua) yang mana nantinya, lembaga PAUD mengundang psikolog/ahli untuk memberi pencerahan dan sebagai sarana konsultasi bagi orang tua seputar pertumbuhan dan perkembangan AUD. Kedua, Keterlibatan Orang Tua di Kelas Anak. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk bermain bersama anak di kelas, membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelas, ini bertujuan untuk menselaraskan program pembelajaran di lembaga PAUD dengan di rumah. Ketiga, Keterlibatan Orang Tua di dalam Acara Bersama, yaitu dengan melakukan kegiatan rekreasi, bermain di alam, perayaan hari besar, kunjungan edukasi, berkebun, memasak bersama, bazzar, outbond dan kegiatan di lingkungan kelas/sekolah. Tujuannya untuk mendekatkan hubungan antar orang tua, anak dan lembaga PAUD serta meningkatkan peran orang tua dalam proses pembelajaran.
Keempat, ada Hari Konsultasi Orang Tua, yang mana dihadirkan psikolog/ahli untuk membahas tumbuh kembang anak serta masalah-masalah yang dihadapi anak. Konsultasi ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, namun lebih baik jika dilakukan secara individu. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam melakukan pendidikann anak usia dini dalam keluarga. Kelima, yaitu Kunjungan Rumah. Kunjungan Rumah adalah kegiatan berkunjungan kerumah orang tua, tidak hanya dilakukan terhadap anak yang bermasalah di lembaga PAUD, tetapi kepada seluruh anak secara bergilir. Dapat dikatakan kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi lembaga PAUD terhadap keluarga anak, sehingga bisa lebih memantau dan mengetahui kondisi riil pendidikan anak di rumah (Pedoman Penyelengaaraan PAUD Berbasis Keluarga, 2012: 13-19).
Berdasarkan penjelasan tentang bentuk kegiatan dalamparenting, terdapat beberapa macam kegiatan seperti pertemuan orang tua, keterlibatan orang tua di kelompok/kelas, keterlibatan orang tua dalam acara bersama, hari konsultasi orang tua, kunjungan rumah dan bentuk lain sesuai kebutuhan lembaga. Bentuk kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak orang tua berpartisipasi dalam pendidikan anak agar orang tua mengetahui seputar pendidikan anak usia dini.
c. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan ProgramParenting
Program parenting dilaksanakan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni tahap persiapan atau perencanaan, tahap pelaksanaan (pembelajaran), dan tahap penilaian. Hal tersebut seperti yang tertera dalam Pedoman Penyelenggaraan
PAUD Berbasis Keluarga (2012: 20-22) yaitu evaluasi program parenting meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program.
Indikator perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, meliputi : 1. Program direncanakan bersama orangtua
2. Program direncankan dan terjadwal
3. Ada program yang memberikan dampak luas minimal 1x dalam setahun, seperti seminar tingkat desa
4. Memiliki Adminstrasi Pelaksanaan Program
5. Peserta aktif menghadiri setiap kegiatan minimal 50 % dari total jumlah peserta
6. Orangtua berkomunikasi dirumah selaras dengan disekolah 7. Orangtua membuat APE dari bahan yang ada dirumah
8. Orangtua bisa mengimbaskan hasil pengetahuan kepada orangtua yang lain
9. Keikutsertaan anggota diluar lembaga, seperti masyarakat sekitar minimal 10% dari jumlah anggota dalam
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 22).
Berdasarkan penjelasan tentang tahapan pelaksanaan program parenting, yaitu terdiri dari tahap persiapan atau perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Pada tahap persiapan atau perencanaan, pengelola maupun orang tua merencanakan program bersama seperti jadwal. Pelaksanaan program dengan melihat beberapa indikator seperti kelengkapan administrasi, peserta aktif dan memanfaatkan bahan yang ada di rumah untuk membuat alat permainan edukatif (APE).
d. Pendekatan yang Digunakan
Kegiatan Penyelenggaraan program parenting dilaksanakan dengan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa). Ciri-ciri utama penerapan pendekatan andragogi antara lain:
2. Menuntut dan mendorong peserta untuk aktif.
3. Mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehari- harinya.
4. Menumbuhkan kerja sama antara sesama peserta, dan antara peserta dengan narasumber.
5. Lebih bersifat berbagi pengalaman, bukan hanya merupakan transformasi atau penyampaian materi.
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 5).
Menurut penjelasan dari Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan orang pembelajaran orang dewasa (andragogi). Pendekatan andragogi memiliki ciri seperti berpusat pada kebutuhan, mengajak peserta untuk aktif, mengajak peserta untuk saling memberikan pengalamannya, menumbuhkan kerja sama antar peserta dengan peserta maupun dengan narasumber. Berdasarkan ciri yang disampaikan sesuai dengan ciri orang dewasa, yang mana orang dewasa belajar sesuai kebutuhan dan cenderung belajar dari pengalaman.
e. Narasumber
1. Narasumber dari dalam lembaga yaitu pengelola/ pendidik lembaga PAUD atau orang tua peserta didik.
2. Narasumber dari luar dengan mendatangkan narasumber yang telah terlatih, profesi bidang tertentu (dokter, psikolog, bidan, guru, dan lainnya), dan/atau tokoh masyarakat yang berhasil dalam mendidik anak sehingga dapat berbagi pengalaman.
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 5).
Tugas narasumber adalah menyampaikan informasi yang sesuai dengan tema/materi yang disepakati dan mendorong peserta untuk menyampaikan pendapatnya.
Narasumber merupakan sumber informasi dalam setiap program yang mana sudah menguasai materi, seperti dalam program parenting. Narasumber dalam program parenting juga terdiri dari pengalaman dan latar belakang yang sesuai dalam bidangnya. Menurut penjelasan diatas, idealnya narasumber program parenting berasal dari sumber terlatih seperti, dokter, psikolog, bidan, guru, tokoh masyarakat yang berhasil mendidik anak sehingga dapat berbagi pengalaman atau dari pengelola itu sendiri. Tugas dari narasumber sudah jelas, yaitu menyampaikan informasi yang sesuai dengan tema atau materi yang disepakati dan mampu mendorong peserta untuk bertukar pendapat.
f. Pendamping
Pendamping adalah tenaga terlatih di bidang yang terkait dengan pendidikan anak usia dini. Tenaga terlatih ini bisa berasal dari dalam ataupun luar lembaga, seperti: pengelola, pendidik, penilik, HIMPAUDI (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini), dan IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia).
Adapun tugas dari pendamping adalah :
1. Membantu lembaga untuk membentuk program PAUD Berbasis Keluarga.
2. Membantu mengidentifikasi kebutuhan informasi peserta.
3. Mendorong keterlibatan aktif peserta dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian keberhasilan kegiatan.
4. Membantu lembaga memecahkan masalah dalam kegiatan PAUD Berbasis Keluarga.
5. Membangun kemitraan dengan orang tua, pengelola, masyarakat, dan lembaga terkait lainnya dengan cara:
6. Memfasilitasi kegiatan pertemuan dengan orangtua dengan cara: a) menghargai setiap pendapat yang disampaikan;
b) memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pendapat atau menanggapi;
c) semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat; d) memberi kesempatan kepada peserta yang memiliki
kemampuan tertentu untuk menjadi narasumber.
e) Bersifat adil dan tidak diskriminatif. Pendamping dapat juga berperan sebagai narasumber.
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 5).
Penyelenggaraan program parenting, tidak hanya terdiri dari pengelola dan juga narasumber, namun bisa dengan adanya pendamping. Pendaming memiliki tugas sebagai orang ketiga antara narasumber dengan peserta. Pendamping dapat merangkum semua pendapat dari peserta kemudian disampaikan kembali kepada lembaga dan narasumber.
g. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam program parenting beragam, yaitu metode ceramah, diskusi kelompok, bermain peran/stimulasi, kunjungan lapangan dan praktek.
1. Metode ceramah. Metode ceramah adalah penyajian secara lisan oleh pembicara dengan menggunakan pemikiran dan ide yang terorganisasi (Suprijanto, 2007: 88).
2. Diskusi kelompok. Pengertian diskusi kelompok menurut Kang dan Song (1984) dalam Suprijanto (2007: 97) mendefinisikan diskusi kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topik tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama.
3. Bermain peran/stimulasi. Bermain peran yang lebih dikenal dengan psikodrama. Menurut Suprijanto (2007: 118), bermain peran adalah akting yang spontan dari suatu situasi atau peristiwa yang dilakukan oleh anggota kelompok yang terpilih untuk menggambarkan masalah hubungan manusia yang biasa dihadapi oleh anggota kelompok. 4. Kunjungan lapangan. Adalah kunjungan yang terencana ke suatu
tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan organisasi/perkumpulan (Suprijanto, 2007: 132).
5. Praktek. Adalah suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta.
Metode dalam penyampaian materi tentu beragam, menurut penjelasan diatas yaitu metode ceramah, diskusi kelompok, bermain peran/stimulasi, kunjungan lapangan dan praktek. Pertama metode ceramah, yaitu metode yang mana narasumber menjelaskan materi secara lisan dan terorganisasi. Kedua metode diskusi kelompok, yaitu narasumber mengajak beberapa peserta untuk membentuk kelompok kemudian memberikan kesempatan untuk saling berpendapat dengan satu topik yang sama. Ketiga metode bermain peran, yaitu memberi kesempatan kepada peserta untuk berakting menirukan suatu situasi yang kemudian peserta lain untuk memberikan solusi pemecahan masalah. Keempat metode kunjungan lapangan, yaitu mengajak peserta untuk mengunjungi suatu tempat atau organisasi yang dapat memberikan wawasan. Kelima metode
praktek, yaitu mengajak peserta untuk ikut melakukan kegiatan tertentu yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang mampu mengubah sikap peserta.
h. Media yang Digunakan
Dalam pelaksanaan program parenting, ada beberapa media yang digunakan dalam menyampaikan materi. Media-media tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
1. Lembar info (leaflet, brosur, poster) 2. Flipchart(lembar balik)
3. Audio-visual (VCD, radio, televisi, proyektor, film) 4. Klipping (kumpulan berita dari berbagai media cetak) 5. Booklet
6. Komik dan buku-buku bacaan pendamping lain 7. Media lain yang mendukung
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 7). Berdasarkan penjelasan diatas, penyampaian materi dapat menggunakan beberapa media. Tujuannya sama, yaitu memberikan informasi dari narasumber kepada peserta seputar materi parenting. Menggunakan media kertas ada lembar brosur, psoter dan leaflat , flipchart, klipping, booklet dan buku pendanmping lain, serta media elektronik menggunakan audio-visual berupa tampilan gambar dan suara. i. Materi Kegiatan
Salah satu tujuan dari program parenting adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua/keluarga dalam melaksanakan pendampingan tumbuh kembang anak usia dini. Dalam pedoman penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga pengembangan
materi disesuaikan dengan kebutuhan setiap lembaga. Secara garis besar terdapat enam bahasa, antara lain :
1. Peningkatan gizi 2. Pemeliharaan kesehatan 3. Perawatan 4. Pengasuhan 5. Pendidikan 6. Perlindungan
Sumber: Pedoman Penyelenggaraan PAUD Berbasis Keluarga (2012: 7).
Materi program parenting yang telah disebutkan diatas terdiri dari peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan. Peningkatan gizi bermaksud dengan memberikan informasi kepada orang tua seputar makanan sehat yaitu yang baik untuk anak dan yang kurang bermanfaat. Inti dari semua materi untuk memberikan treatment yang tepat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Andragogi Sebagai Pendekatan Pembelajaran Orang Dewasa