• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur dan Mekanisme Sertifiikasi Guru

Dalam dokumen PROFESI KEPENDIDIKAN (Halaman 108-114)

BAB VII SERTIFIKASI GURU

C. Prosedur dan Mekanisme Sertifiikasi Guru

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui: 1) uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik berupa fortofolio

2) pemberian sertifikat pendidik secara langsung bagi guru yang telah lulus S2 atau S3 Uji kompetensi dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang:

1) memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV);

2) belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV, apabila sudah: mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

Portofolio merupakan bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Jadi portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan rekam jejak profesionalitas guru selama mengajar

Portofolio adalah kumpulan dokumen sebagai bukti fisik yang menunjukkan prestasi/karya serta pengalaman profesionalnya selama menjadi guru. Sebagai syarat utama untuk mengikuti sertifikasi guru melalui penilaian portofolio, maka guru harus menyusun dokumen-dokumen portofolio dengan benar sesuai panduan yang sudah ditetapkan.

Semua bentuk prestasi dan hasil karya, baik hasil lomba, seminar, maupun penelitian hendaknya dibuktikan dengan dokumen tertulis bahwa guru yang bersangkutan memiliki kompetensi seperti itu. Hal ini akan mempertegas perannya sebagai agen pembelajaran yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Adapun fungsi portofolio adalah sebagai berikut: a) Cerminan prestasi dan kualitas dalam karya-karya guru. b) Deskripsi tingkat kompetensi guru.

c) Basis penentuan layak tidaknya guru menerima sertifikat pendidik.

d) Dasar penentuan pembinaan tingkat lanjut apa yang perlu diambil bagi peserta yang tidak lolos sertifikasi.

Agar guru bisa terdaftar sebagai peserta sertifikasi, maka ia harus menyiapkan dokumen-dokumen yang lengkap sesuai dengan yang dipersyaratkan. Komponen yang harus ada dalam portofolio adalah sebagai berikut:

a. Kualifikasi akademik

Kulaifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan bergelar (S1, S2, dan S3) maupun pendidikan nongelar (D4 atau Post Graduate diploma ) baik dalam maupun luar negeri. Bukti fisik yang terkait dalam komponen ini dapat berupa ijasah atau sertifikat diploma.

b. Pendidikan dan pelatihan

Pada point ini yang dimaksud dengan portofolio dalam pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan atau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik kompetensi ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.

c. Pengalaman mengajar

Pengalaman mengakar guru yaitu masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang.

d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yaitu persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran paling tidak memuat perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Bukti fisik dari komponen ini berupa dokumen perencanaan pembelajaran ( RP/ RPP/ SP ) yang diketahui / disahkan oleh atasan.

e. Penilaian dari atasan dan pengawas

Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial yang meliputi aspek- aspek ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreatifitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama.

f. Prestasi akademik

Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru terutma yang terkait dengan bidang keahlian yang mendapat pengakuan dari lembaga/ paniti penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik ( juara lomba atau penemuan karya

monumental di bidang pendidikan atau non pendidikan ). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan, atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara.

g. Karya pengembangan profesi

Karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, artikel yang dimuat dalam media jurnal/ majalah/ surat kabar, menjadi reviwer buku, penulis soal ebtanas/ UN, modul/buku cetak lokal ( kabupaten atau kota) yang minimal mencakup materi pembelajaran satu semester, media/ alat pembelajaran, laporan penelitian dan karya seni. Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang.

h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

Keikutsertaan dalam forum iliah yaitu partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, internasional baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta, bukti fisik yang dilampirkan dalam komponen ini berupa makalah dan sertifikat/ piagam bagi nara sumber dan sertifikat/ piagam bagi peserta.

i. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial

Yang dimaksud yaitu pengalaman guru menjadi pengurus dan bukan hanya sebagai anggota di suatu organisasi pendidikan dan sosial. Pengurus organisasi dibidang pendidikan antara lain pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala LAB, kepala bengkel ketua studio, ketua asosiasi guru bidang studi asosiasi profesi dan Pembina kegiatan ekstra kurikuler ( pramuka, KIR, PMR, Mading, dll ). Sedangkan pengurus dibidang social antara lain ketua RW/RT, ketua LMD, dan Pembina kegiatan keagamaan. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.

j. Penghargaan Yang Relevan Dengan Bidang Pendidikan

Penghargaan yang dimaksud yaitu penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas danmemenuhi criteria kuantitatif ( lama waktu, hasil, lokasi/geografi ), kualitatif (komitmen, etos kerja ) dan relevansi ( dalam bidang/ rumpun bidang )baik pada tingkat kepribadian/ kota, provinsi, nasional maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa foto kopi sertifikat, piagam atau surat keterangan.

Guru yang memiliki nilai portofolio di atas batas minimal dinyatakan lulus penilaian portofolio dan berhak menerima sertifikat pendidik. Namun, guru yang hasil penilaian portofolionya memperoleh nilai kurang sedikit dari batas minimal diberi kesempatan untuk melengkapi portofolio. Setelah lengkap guru dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat pendidik. Bagi guru yang memperoleh nilai jauh di bawah batas minimal lulus wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) profesi guru

yang akan dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Pada akhir diklat profesi guru, dilakukan ujian dengan materi uji mencakup 4 kompetensi guru. Bagi guru yang lulus ujian berhak menerima sertifikat pendidik, dan guru yang belum lulus diberi kesempatan untuk mengulang materi diklat yang belum lulus sebanyak 2 kali kesempatan.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk mendapatkan sertifikat pendidik, seorang pendidik tersebut harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Dari berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menjadi pendidik yang professional seseorang pendidik harus memiliki berbagai kompetensi yang menunjang tugas seorang guru. Meski begitu dengan diperolehnya sertifikat pendidik maka seorang guru yang berstatus PNS berhak atas tunjangan profesi sebesar gaji pokoknya. Gaji pokok akan berbeda setiap guru, tergantung pangkat dan golongannya. Sedangkan untuk yang bukan PNS/ guru tetap yayasan maka akan diberi tunjangan Rp. 1.500.000/ bulan. Penyaluran dilakukan setiap tiga bulan. Tiga bulan pertama paling cepat bulan Maret. Tiga bulan kedua paling cepat bulan Juni. Tiga bulan ketiga paling cepat bulan September. Sedangkan Tiga bulan terakhir paling cepat cair pada bulan November.

Rangkuman

✓ Sertifikasi guru adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme teknis yang telah diatur oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, yang bekerjasama dengan instansi pendidikan tinggi yang kompeten, yang diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan memenuhi standar profesional.

✓ Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

✓ Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat pendidik.

✓ Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui: uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik berupa fortofolio dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung bagi guru yang telah lulus S2 atau S3

✓ Uji kompetensi dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang: memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV); belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV, apabila sudah: mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru; atau mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

Eksplorasi

Bacalah kisah isnpiratif di bawah ini, di https://seruni.id/demi-menjadi-guru-kugadaikan-ijazahku-kepada-allah/

Bagaimana pendapat anda tentang isi dari kisah tersebut? Kaitkan jawaban anda dengan sertifikasi guru!

Evaluasi

Setelah mempelajari BAB tentang sertifikasi guru, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Jelaskan hakikat sertifikasi guru!

2. Uraikan secara singkat latar belakang sertifikasi guru! 3. Bagaimanakah pedoman penetapan peserta sertifikasi guru? 4. Jelaskan prosedur dan Mekanisme Sertifiikasi Guru!

BAB VIII

Dalam dokumen PROFESI KEPENDIDIKAN (Halaman 108-114)