• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Lelang di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan Sebelum lelang dilaksanakan nasabah diberikan kesempatan waktu

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Perum Pegadaian

STRUKTUR ORGANISASI CABANG SETIA BUDI MEDAN

B. Analisis Hasil dan Pembahasan 4. 3 Statistik Deskriptif

4.5. Hasil Metode Analisis Data 1 Deskripsi Penelitian 1 Deskripsi Penelitian

4.5.2 Prosedur Lelang di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan Sebelum lelang dilaksanakan nasabah diberikan kesempatan waktu

kurang lebih 10 hari setelah tanggal jatuh tempo untuk melunasi atau memperpanjang kredit atau mebayar sewa modal. Hal ini dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan agar nasabah masih mempunyai kesempatan untuk memiliki kembali barang jaminannya, apabila setelah melewati waktu 10 hari maka Pegadaian Setia Budi, Medan akan melelang barang jaminan tersebut, sedangkan pelaksanaan prosedur lelang yang digunakan di Perum Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7

Prosedur Lelang Marhun Secara Syariah

No. Pelaksana Langkah Aktivitas

1. Panitia Lelang 1. Menyiapkan berita acara Penyerahan Marhun Yang Akan Dilelang (BAPMAL GS-26) dengan dilampiri Daftar Marhun Yang Akan Dilelang (DMAL GS-27), marhun yang akan dilelang, SBR dwilipat Marhun yang akan dilelang keperluan menaksir (batu uji, air uji, timbangan, alat uji berlian dan loupe), kalkulator, Daftar Rincian Lelang Marhun (DRLM GS-30).

2. Cocokkan keadaan fisik marhun yang akan dilelang dengan pembukuannya.

3. Menetapkan harga dan nilai lelang.

4. Setelah pelaksanaan lelang dibuat Berita Acara Lelang Marhun (BALM GS- 28) dan menyerahkan kepada kasir bersama uang

pendapatan Lelang.

2. Kasir Cabang 5. Menerima BALM dan uang hasil Lelang dari panitia lelang.

6. Atas dasar BALM dan uang tunai yang diterima dicatat pada Laporan Harian Kas (LHK) dan uang disimpan di brankas. BALM diserahkan kepada petugas bagian administrasi cabang.

7. Menerima uang tunai dari hasil penjualan Marhun Lelang Perusahaan (MLP). 3. Bagian

Administrasi Cabang

8. Menerima BALM dan Kasir Cabang dan SBR lelang dari panitia lelang serta Marhun Lelang Perusahaan.

9. Mencatat nomor-nomor Marhun yang akan dilelang dari buku Pinjaman (BP GS-03). Berdasarkan BALM tersebut dibuat Kas Debet dan dicatat dalam buku kas.

10. Berdasarkan BALM tersebut dibuat Kas Debet dan dicatat dalam buku kas.

11. Sedang berdasarkan SBR dwilipat lelang yang diterima dari panitia lelang dibuat Buku Lelang Marhun (BLM GS-35)

12. Mencatat nomor-nomor yang tidak laku dilelang, dan membuat Buku Register Marhun Lelang Perusahaan (BRMLP GS-3 7) ..

13. Melakukan administrasi pembelian MLP 14. Melakukan administrasi penjualan MLP Sumber: Pedoman Operasional Gadai Syariah Cabang Setia Budi, Medan hal: VI.B.3.

Tabel 5.8

Daftar Penjualan Lelang Tanggal Lelang : 28-08-2012 Harga Dasar Lelang Emas : Rp. 0 No. Hutang Nasabah Pend Lelang Bea Lelang Pembeli Dana Sosial Nilai Jual Lelang Bea Lelang Jual Uang kelebihan Total UP+SM 1. 548.800 559.900 5.544 - 548.812 5.544 12 Total Gol B 548.800 559.900 5.544 - 548.812 5.544 12 2. 12.413.600 12.664.400 125.390 - 12.413.620 125.390 20 3. 1.517.400 2.000.000 19.802 - 1.960.396 19.802 442.996

4. 831.600 868.000 8.594 - 850.812 8.594 19.212 5. 829.700 846.500 8.381 - 829.738 8.381 38 6. 7.397.800 7.547.300 74.726 - 7.397.848 74.726 48 7. 1.111.500 1.163.500 11.520 - 1.140.460 11.520 28.960 8. 2.538.900 2.590.200 25.646 - 2.538.908 25.646 8 9. 775.600 791.300 7.385 - 775.630 7.835 30 10. 1.325.700 1.362.500 13.391 - 1.325.718 13.391 18 11. 661.700 675.100 6.684 - 661.732 6.684 32 Total Gol C 29.403.500 30.498.800 301.969 - 29.894.862 301.969 491.362 Sumber: Brosur Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan

Dilihat dari hasil daftar penjualan lelang, dapat dianalisis bahwa dalam penjualan Golongan B sebanyak 1 potong barang memperoleh pendapatan lelang sebesar Rp.559.900 kemudian dari hasil penjualan lelang akan dikenakan Bea Lelang Pembeli dan Bea Lelang Penjual yang sama sebesar 2,3%. Setelah dikenakan Bea Lelang Pembeli dan Bea Lelang Penjual. Maka nilai jual lelang masih terdapat uang kelebihan nasabah yang jumlah uang pinjaman sebesar Rp. 548.800 sisanya akan dikembalikan kepada nasabah sebesar Rp. 12 yang menjadi hak milik nasabah.

Pendapatan lelang barang jaminan yang diperoleh Golongan C sebanyak 10 potong barang yang menandakan bahwa nasabah Golongan C tidak dapat melunasi pinjamannya. Dari total pendapatan Golongan C sebesar Rp. 30.498.800. dan Golongan B sebesar Rp. 559.900 dapat kita lihat bahwa adanya perbedaan yang cukup tinggi antara Golongan B dan Golongan C., hal ini dikarenakan tingginya jumlah uang pinjaman golongan C sebesar Rp. 29.403.500. padahal pengenaan Bea Lelang Pembeli sebesar 2,3% dan Bea Lelang Penjual sebesar 2,3% sama dengan pengenaan biaya untuk Golongan B. Nilai jual lelang Golongan C sebesar Rp. 29.894.862

sehingga dari jumlah pinjaman dikurangi dengan total pendapatan lelang dapat kita ketahui uang kelebihan yang harus dikembalikan kepada nasabah sebesar Rp. 491.362 yang menjadi hak milik nasabah.

Pelaksanaan penjualan lelang barang jaminan di Perum Pegadaian Cabang Setia Budi Medan yang tingkat penjualan barang tertinggi adalah Golongan C sebsar Rp. 30.498.800 yang transaksinya lebih banyak dari Golongan B, sedangkan Bea Lelang Penjual dan Bea Lelang Pembeli Golongan C sama dengan pengenaan Bea Lelang Penjual dan Bea Lelang Pembeli Golongan B sebesar 2,3%.

Pengenaan Bea Lelang yang sama antara Golongan B dan Golongan C, dengan adanya perbedaan jumlah pendapatan lelang ternyata dibedakan dari penggolongan hutang nasabah yang digolongkan dari uang peminjaman, mulai dari Golongan B sebesar Rp. 510.000 s/d sebesar Rp. 5.000.000 dan Golongan C sebesar Rp. 5.100.000 s/d Rp. 20.000.000 adanya penggolongan tersebut dan pengenaan sewa modal untuk Golongan B dan Golongan C yang sama sebesar 2,3%. Hal ini menjadikan perbedaan jumlah pendapatan lelang pada Golongan B dan Golongan C.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Proses Lelang Barang Jaminan di PT. Pegadaian Syariah Cabang Setai Budi, Medan” dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lelang Syariah adalah proses penjualan marhun sebagaimana dijelaskan dalam surat edaran tersebut dimana pelaksanaannya disamping melalui proses lelang seperti yang dilakukan pada operasional Cabang Perum Pegadaian Biasa (CPP), juga harus dapat dipertanggungjawabkan secara syariat Islam yaitu bebas dari unsur gharar, maisir, riba dan bathil.

2. Masyarakat yang menjadi nasabah di pegadaian syariah setuju dengan adanya pelelangan barang jaminan dan nasabah setuju dengan pelayanan yang baik dari pegawai pegadaian syariah

3. Proses pelelangan barang jaminan di PT.Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan pada praktiknya menerapkan sistem penjualan. Dalam pelaksanaannya Marhun yang telah jatuh tempo tidak dapat ditebus oleh Rahin apabila Rahin tidak membayar atau menebus Marhun setelah melewati 10 hari batas pembayaran yang telah

ditentukan oleh pihak Murtahin (pegadaian syariah setia budi, medan) dan Marhun akan dijual oleh pihak Murtahin melalui Proses Lelang. Dalam hal ini yang menjadi pelaksana lelang adalah pihak pegadaian dan yang menjadi pembeli adalah peserta lelang. Dalam pelaksanaan proses lelang barang jaminan mempunyai hasil dari pendapatan lelang penjualan Golongan B sebanyak 1 potong barang memperoleh pendapatan lelang sebesar Rp.559.900, dan pendapatan lelang penjualan Golongan C sebanyak 10 potong barang memperoleh pendapatan lelang sebesar Rp.30.498.800, Total dari Golongan B dan Golongan C sebesar Rp. 31.058.700. biaya lelang ini terdiri dari Bea Lelang Pembeli sebesar 2,3 %, Bea Lelang Penjual sebesar 2,3 %. Apabila ada uang kelebihan dari hasil penjualan marhun, maka pihak murtahin akan mengembalikan uang kelebihan tersebut kepada rahin dan akan menjadi hak milik rahin. 5.2 Saran

1. Diharapkan kepada pihak Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan agar tetap mempertahankan sistem kinerja operasional yang telah berjalan lancar dan telah sesuai dengan ketentuan.

2. Diharapkan kepada pihak Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi, Medan agar mengdakan sosialisasi tentang proses lelang kepada masyarakat, dengan memberikan pengertian kepada masyarakat awam tentang lelang barang jaminan di pegadaian syariah.