• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN PIPA DINAS/PIPA PELAYANAN

Dalam dokumen PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT PELAYANAN (Halaman 54-60)

a) Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Pipa Dinas/Pipa Pelayanan ini digunakan untuk menghubungkan dan mengalirkan air dari pipa tersier/distribusi pembagi ke meter air sambungan rumah pelanggan.

Gambar 1. Skema Unit Pelayanan pada SPAM

SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)

55

b) Model Prosedur Pengoperasian Pipa Dinas/Pipa Pelayanan

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

PELAYANAN NO. POS

7

JUDUL POS

Pengoperasian Pipa Dinas/Pipa Pelayanan

REVISI KE: HALAMAN:

1. Tujuan

Untuk menghubungkan dan mengalirkan air dari pipa tersier/distribusi pembagi ke meter air sambungan rumah pelanggan.

2. Ruang Lingkup

Lingkup kegiatan pengoperasian pipa dinas/pipa pelayanan meliputi : a. mempersiapkan data-data/gambar dan peralatan serta perlengkapan

kerja;

b. melaksanakan pengoperasian pipa dinas melalui operasi buka/ utup ferule di clamp saddle;

c. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengoperasian pipa dinas. d. melakukan kegiatan pelaporan.

3. Definisi 3.1

Air minum

air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

3.2

Unit pelayanan

sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran kebakaran.

3.3

Pelanggan

orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang mendapatkan layanan air minum dari penyelenggara.

3.4

Pipa pelayanan/pipa dinas

pipa yang menghubungkan antara jaringan distribusi pembagi dengan sambungan rumah.

3.5

Sambungan langganan/rumah

jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke rumah - rumah biasanya berupa sambungan pipa - pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya didalam rumah.

4. Referensi/Dokumen Terkait

Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah : a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

56

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi :

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain.

c. Alat Pelindung Diri (APD)

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung

kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat

bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya.

• Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur

6.1 Persiapan

Tahapan persiapan meliputi :

a. memeriksa as built drawing dan peta pelayanan (GIS jika ada) dimana lokasi pipa dinas terpasang yang akan dioperasikan;

b. menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengoperasian pipa dinas.

57 6.2 Pengoperasian

Tahapan pengoperasian meliputi :

a. menyediakan tukang untuk menggali tanah dimana lokasi sambungan/ koneksi antara pipa dinas dengan pipa tersier berada; b. membuka/ menutup ferule di lokasi clamp saddle agar air mengalir

menuju sambungan rumah melalui meter air pelanggan atau dimatikan jika ada perbaikan/penggantian pipa dinas atau pemutusam sambungan;

c. membiarkan posisi ferule tetap terbuka selama beroperasi, agar air tetap mengalir ke pipa dinas sambungan rumah pelanggan, kecuali dilakukan pemutusan sambungan rumah.

6.3 Pengawasan

Tahapan pengawasan meliputi :

a. mengawasi pekerjaan penggalian hingga penutupan kembali untuk mengoperasikan buka/tutup ferule;

b. mengawasi aliran air ke sambungan rumah pelanggan. 6.4 Pelaporan

Tahapan pelaporan meliputi :

a. mencatat hasil kegiatan pengoperasian pipa dinas; b. membuat laporan hasil pengoperasian pipa dinas. 7. Lampiran

Lampiran yang diperlukan meliputi :

a. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan Pengoperasian Pipa Dinas

b. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Perlengkapan Kerja c. IK Pembuatan Laporan

d. IK K3L APD e. IK K3L APAR f. As Built Drawing

58

LOGO dan KOP UNIT SPAM:

PELAYANAN NO. POS

7

JUDUL POS

Pengoperasian Pipa Dinas

REVISI KE: HALAMAN:

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Pelaksana Sistem Pengaliran/ Pelaksana yang Terkait • Pelaksana Sistem Pengaliran/ Pelaksana yang Terkait • Pelaksana Sistem Pengaliran/ Pelaksana yang Terkait Tahap persiapan:

memeriksa as built drawing dan peta pelayanan (GIS jika ada) dimana lokasi pipa dinas terpasang yang akan dioperasikan;

menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengoperasian pipa dinas.

• FI Daftar Peralatan dan Perlengkapan Kerja • IK K3L APD • As Built Drawing Pengoperasian :

Menyediakan tukang untuk menggali tanah dimana lokasi sambungan/ koneksi antara pipa dinas dengan pipa tersier berada;

Membuka/ menutup ferule di lokasi clamp saddle agar air mengalir menuju sambungan rumah melalui meter air pelanggan atau dimatikan jika ada perbaikan/penggantian pipa dinas atau pemutusam sambungan;

Membiarkan posisi ferule tetap terbuka selama beroperasi, agar air tetap mengalir ke pipa dinas sambungan rumah pelanggan, kecuali dilakukan pemutusan sambungan rumah. • FI Daftar Peralatan dan Perlengkapan Kerja • IK K3L APD Mulai Pengawasan :

mengawasi pekerjaan penggalian hingga penutupan kembali untuk mengoperasikan buka/tutup ferule;

mengawasi aliran air ke sambungan rumah pelanggan.

• IK K3L APD

59

Alur Proses Dokumen

Pendukung/Laporan Pelaksana • Pelaksana Sistem Pengaliran/ Pelaksana yang Terkait Keterangan :

alur proses selanjutnya

batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil

konektor ke halaman berikutnya

tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Supervisor/Manajer Terkait Diperiksa Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Disetujui Direktur/Dirut Tanggal • FI Laporan Hasil Pencatatan Pelaksanaan Pengoperasian Pipa Dinas • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR Pelaporan :

mencatat hasil kegiatan pengoperasian pipa dinas;

membuat laporan hasil pengoperasian pipa dinas.

A

60

8. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN PIPA DINAS/PIPA

Dalam dokumen PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT PELAYANAN (Halaman 54-60)