• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pelepasan Kelelawar

 

90   

BAB XVII. PROSEDUR PELEPASAN KELELAWAR

 

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta memahami cara pelepasan kelelawar. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Peserta dapat melakukan pelepasan kelelawar dengan benar

Pelepasan atau release kelelawar dilakukan pada saat ditemukan kelelawar bunting, kelelawar menyusui yang mengendong anaknya dan jika spesies kelelawar tertentu sudah memenuhi kuota per spesies untuk pembuatan awetan basah. Kelelawar dilepas harus sudah melalui prosedur sebagai berikut :

1. Penimbangan berat badan. 2. Pembiusan dengan Isoflurane. 3. Pengambilan ektoparasit

4. Identifikasi atau pengukuran, minimal harus ada FA, HF, Tb dan E. 5. Dokumentasi.

6. Pengambilan punch sayap.

Proses pelepasan :

1. Kelelawar sudah melalui prosedur diatas dimasukkan kembali ke dalam kantung. 2. Pelepasan kelelawar dilakukan pada jam 05.00 pagi dan sesudah jam 18.30

3. Kelelawar dipanen pagi hari harus dilepaskan pada malam hari. Kelelawar harus diberi cairan gula 10% dengan menggunakan pipet plastik, dimasukkan lagi ke dalam kantung blacu dan digantung ditempat lembab, sejuk dan terhindar dari sinar matahari.

4. Buka ikatan kantung, kemudian kantung dibuka dengan cara menggulung tepi kantung kearah luar secara perlahan-lahan (gambar 43A)

5. Dekatkan kantung yang sudah terbuka di dahan pohon dengan ketinggian minimal 80 cm dari permukaan tanah. (gambar 43B)

6. Kelelawar akan keluar dari kantung dan menggelanyut didahan pohon. (gambar 43C) 7. Setelah selesai, isi formulir koleksi kelelawar (K.04) di bagian D ( Koleksi Spesimen 2)

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

91   

Gambar 43. Pelepasan kelelawar

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

92   

BAB XVIII. PROSEDUR KOLEKSI DARAH DAN SERUM KELELAWAR

 

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta memahami cara pengambilan darah dan koleksi serum tikus Tujuan Pembelajaran Khusus:

1. Peserta dapat melakukan pengambilan darah tikus dengan benar 2. Peserta dapat melakukan koleksi serum dengan benar

 

1. Alat dan Bahan a. Jas laboratorium b. Sarung tangan nitril c. Masker

d. Alkohol 70% e. Jarum 26G steril f. Kapas bola-bola g. Spuit 3 cc dan 1 cc h. Micropipette dan tips i. Venoject 10 cc j. Centrifuge k. Cryotube 2 ml l. Vial tube 1,5 ml + PBS 1x m. Label n. Parafilm o. Gel pack p. Styrofoam + kardus

q. Form K.04 (Koleksi Kelelawar) r. Form TK. 11 (Koleksi Kelelawar)

2. Pengambilan Darah pada Kelelawar dengan Berat Badan ≤ 100 gram11

a. Siapkan formulir koleksi kelelawar (form K.04) dan form TK. 11 b. Siapkan jarum 26G steril.

c. Desinfeksi salah satu siku kelelawar dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%. d. Tusuk vena bracial yang ada di siku dengan jarum 26G. (gambar43)

e. Biarkan darah terkumpul di titik tusukan, ambil dengan micropipet dan tempatkan ke dalam vial tube 1,5 ml yang sudah diisi PBS 1x (volume PBS 9x volume darah). f. Tekan tempat tusukan dengan kapas sampai darah berhenti mengalir.

g. Sentrifuse dengan kecepatan 8000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan serum. h. Ambil serum secara perlahan dengan mikropipet (diusahakan gumpalan darah tidak

ikut terambil), masukkan kedalam cryotube 2 ml.

i. Setelah semua serum terambil lalu seal cryotube dengan parafilm. (gambar 43) j. Tempelkan stiker Kode Wilayah dan Nomor Urut Kelelawar pada dinding vial. seal

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

93   

k. Setelah selesai, isi formulir koleksi kelelawar (K.04) bagian A (Koleksi Spesimen 1) dan Form TK. 11.

l. Simpan dalam kardus styrofoam yang berisi gel pack beku.

m. Setelah proses laboratorium lapangan selesai, serum dipindahkan pada kulkas 4°C menunggu penjemputan dari tim kabupaten (lihat Prosedur Pengepakan dan Pengiriman).

3. Prosedur Pengambilan darah pada kelelawar dengan berat badan > 100 gram a. Siapkan formulir koleksi kelelawar (K.04) dan Form TK. 11.

b. Siapkan spuit 1 cc.

c. Desinfeksi area sekitar vena bracial atau vena cephalic atau vena saphenous dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%.

d. Ambil darah dengan spuit 1 cc sebanyak 1% dari berat badan kelelawar. e. Lepas jarum dari syringe lalu tempelkan syringe pada mulut vacutainer. f. Darah dialirkan ke dinding vacutainer secara perlahan agar tidak hemolisis.

g. Tutup vacutainer, ditempeli stiker label dan dibiarkan minimal 1 jam agar menggumpal.

h. Tekan tempat tusukan dengan kapas sampai darah berhenti mengalir.

i. Sentrifuse dengan kecepatan 8000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan serum. j. Ambil serum secara perlahan dengan mikropipet (diusahakan gumpalan darah tidak

ikut terambil), kemudian masukkan kedalam cryotube 2 ml.

k. Setelah semua serum terambil lalu seal cryotube dengan parafilm.

n. Setelah semua serum terambil, lalu seal cryotube dengan parafilm. seal dengan parafilm.

l. Setelah selesai, isi formulir koleksi kelelawar (K.4) bagian A (Koleksi Spesimen 1) dan Form TK. 11.0

m. Simpan sementara serum pada styrofoam yang berisi gel pack beku.

n. Setelah proses laboratorium lapangan selesai, serum dipindahkan pada kulkas 4°C menunggu penjemputan dari tim kabupaten (lihat Prosedur Pengepakan dan Pengiriman)

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

94   

Gambar 44. Pengambilan darah pada kelelawar dengan berat badan > 100 gram

4. Prosedur pengambilan darah pada kelelawar terpilih sebagai awetan basah (intracardial). a. Siapkan form koleksi kelelawar

b. Siapkan spuit 1 cc atau 3 cc.

c. Desinfeksi area sekitar sternum/dada dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%. d. Jarum suntik ditusukkan dibawah tulang rusuk sampai masuk lebih kurang 50 - 75%

panjang jarum. Posisi jarum membentuk sudut 45 terhadap badan kelelawar yang dipegang tegak lurus, setelah posisi jarum tepat mengenai jantung, secara hati-hati darah dihisap sampai diperoleh darah sebanyak 2-3 cc.(Gambar 39)

e. Lepas jarum dari syringe lalu tempelkan syringe pada mulut vacutainer.

f. Siapkan vacutainer, tusukan ujung syringe ke tutup vacutainer, posisikan ujung jarum menempel pada dinding vacutainer dan biarkan darah mengalir masuk vacutainer sampai habis.

g. Pada kondisi darah sudah mengental lepas jarum dari syringe dengan penutup jarum dipasang dan diputar berlawanan arah jarum jam. Setelah jarum terlepas tempelkan syringe pada mulut vacutainer.

h. Sentrifuse dengan kecepatan 8000 rpm selama 5 menit untuk memisahkan serum. i. Ambil serum secara perlahan dengan mikropipet (diusahakan gumpalan darah tidak

ikut terambil), kemudian masukkan kedalam cryotube 2 ml.

j. Setelah semua serum terambil, lalu seal cryotube dengan parafilm. k. Setelah semua serum terambil, lalu seal cryotube dengan parafilm

o. Tempelkan Kode Wilayah dan Nomor Urut Kelelawar pada dinding vial.  seal dengan parafilm.

A

B

@. Yuli

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

95   

l. Setelah selesai, isi formulir koleksi kelelawar (K.04) bagian A (Koleksi Spesimen 1) dan formulir TK. 11

m. Simpan sementara serum pada stryrofoam yang berisi gel pack beku.

n. Setelah proses laboratorium lapangan selesai, serum dipindahkan pada kulkas 4°C menunggu penjemputan dari tim kabupaten (lihat Prosedur Pengepakan dan Pengiriman). D i l a n j u t

kan dengan Prosedur Pembuatan Awetan Basah

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

96   

Dokumen terkait