• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penangkapan Kelelawar

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta memahami cara penangkapan kelelawar Tujuan Pembelajaran Khusus:

1. Peserta dapat menentukan lokasi penangkapan kelelawar dengan benar 2. Peserta dapat melakukan penangkapan kelelawar dengan benar

Penangkapan kelelawar pada survey ini menggunakan jaring kabut (mist net), perangkap harpa (harp trap), dan jaring tangan (hand net). Ketiganya dapat digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi. Jaring kabut efektif untuk menangkap kelelawar pemakan buah (megachiropteran), sedangkan perangkap harpa dan jaring tangan terutama digunakan untuk menangkap kelelawar pemakan serangga di jalur terbang, sarang atau tempat roosting (microchiropteran).

a. Alat dan Bahan

1. Jaring kabut (mist net) 6 dan 9 m 2. Perangkap harpa (harp trap) 3. Jaring tangan (hand net) 4. Parang

5. Bambu 6. Tali rafia 7. Pita jepang

8. Tali tambang kecil diameter 5 mm 9. GPS (Global Positioning System) 10. Sarung tangan kulit

11. Sarung tangan nitril 12. Kantong Blacu 40x30 Cm 13. Label lapangan

14. Benang kasur 15. Pensil

16. Head lamp dan senter tangan 17. Kamera DSLR

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan   58    19. Formulir TK.02 20. Formulir K.03

b. Proses Penangkapan Kelelawar5,6,7

Beberapa tahapan di dalam proses koleksi kelelawar antara lain: 1. Observasi Lapangan

Observasi dilakukan selama 2 hari pada saat memasang dan setelah memasang perangkap tikus. Tujuan observasi untuk mengetahui jalur terbang, feeding ground kelelawar dan sarang guna menentukan lokasi pemasangan jaring kabut, perangkap harpa, dan jaring tangan. Penentuan lokasi dilakukan dengan cara menjelajah lapangan di berbagai habitat target dengan melihat secara visual ada tidaknya kelelawar terbang dan sisa makanan disekitar pohon buah. Lokasi daerah jelajah kelelawar seperti sungai berarus tenang dengan banyak kobakan sebagai habitat serangga dan sisi kiri dan kanan membentuk lorong, lorong dalam hutan (panjang lorong lebih dari 30 m untuk megachiroptera), sekitar pohon berbunga/berbuah, rumpun bambu, genangan air, di bawah lorong jembatan, gua, punggung bukit dan di bawah atap rumah. Koordinat lokasi pemasangan jaring dideteksi menggunakan GPS terkalibrasi.

Setelah lokasi pemasangan ditentukan, pemasangan perangkap siap dilakukan. Pengisian Form TK.1, TK.2, dan K.3 dilakukan pada saat ini. Pemasangan perangkap harus sudah selesai dilakukan pada sore hari sebelum matahari tenggelam.

2. Pemasangan Jaring

a. Pemasangan jaring kabut (mist net)

Jaring kabut dipasang di lintasan/jalur terbang kelelawar seperti: melintang sungai, tepi hutan atau pintu hutan, lorong di dalam hutan, sekitar pohon berbuah, perbukitan, pemukiman, kebun dan rumpun bambu. Pemasangan jaring kabut di titik dekat pemukiman sejumlah empat buah, sedangkan titik jauh pemukiman, jaring kabut dipasang sejumlah enam buah. Jaring kabut dapat dipasang dengan menggunakan dua tiang, dikerek pada dua pohon atau bisa juga dikerek dengan dua batang bambu. Jaring dipasang pada berbagai ketinggian dari permukaan tanah (0,5 s/d 15 meter) tergantung hasil observasi. Keberadaan kelelawar berukuran besar (Pteropus spp, Dobsonia spp) apabila tidak terlihat secara visual, pemasangan jaring kabut tinggi 10 s/d 15 meter diganti tinggi 1 s/d 6 meter, dan atau di sekitar tanaman yang sedang berbuah dengan ketinggian 10 s/d 15 meter. Jaring kabut

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

59   

untuk kelelawar kecil dipasang ditempat lebih rendah (1 s/d 6 meter). Tenaga lokal dan anggota tim memasang bambu untuk pemasangan jaring kabut. Jaring kabut dipasang sore hari sebelum matahari terbenam. Jaring kabut dilepas pada pagi setelah pemanenan. Pemanenan kelelawar dilakukan pada pukul 19.00 s/d 22.00 dengan interval satu jam dan pukul 06.00 pagi.

Cara pemasangan jaring kabut (mist net) tinggi (10 s/d 15 meter) : 1) Siapkan form GPS, parang, tali rafia dan tali tambang.

2) Siapkan jaring kabut

3) Siapkan bambu setinggi ± 15 meter

4) Buat simpul pada ujung bambu (gambar 28)

5) Masukkan tali tambang sepanjang ± 40 meter pada tali simpul di ujung bambu (gambar 28)

6) Pemasangan bambu dilakukan oleh tenaga lokal sesudah pengambilan tikus 7) Ikat bambu pada pohon atau menggunakan pasak di lokasi terpilih (gambar 28) 8) Jaring kabut dipasang sore hari

9) Rentangkan jaring kabut dan jangan sampai ada bagian jaring mengenai tanah ataupun tanaman disekitar, karena seresah yang menempel di jaring susah dibersihkan.

10) Susun tali pengekang (trammel) di pinggir jaring dari nomor 1 hingga nomor 4, dari atas kebawah (gambar 28)

11) Pemasangan trammel dilakukan satu persatu pada tali tambang yang sebelumnya dibuat simpul dan dimulai dari trammel no 1 - 4 (dari atas kebawah) dengan kerek tali tambang keatas secara perlahan. Perhatian: pengerekan jaring harus bersamaan antara sisi kanan dan kiri.

12) Ikat tali tambang pada patok atau pohon disekitar

13) Jarak antar trammel meregang membentuk kantong agar jaring kuat saat terbentang sehingga kelelawar tertangkap tergulung akan trammel.

14) Setelah selesai pemasangan jaring, pasang pita jepang disekitar tiang pancang dan beri label (gambar 28)

15) Ambil koordinat titik pemasangan jaring menggunakan GPS (lihat Prosedur Penggunaan GPS)

16) Catat hasilnya di formulir TK.2.

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

60   

Gambar 28. Cara memasang mist net dengan tiang bambu Cara pemasangan jaring kabut (mist net) rendah (1 – 6 meter) : 1) Siapkan jaring kabut

2) Cari pohon dengan jarak ± 6 -9 meter dan tinggi dahan ± 7 meter

3) Bila menggunakan bambu langkah pemasangan seperti mist net 10-15 m

4) lemparkan tali tambang sampai tersangkut di batang pohon dengan ketinggian ± 7 meter (gambar 29)

5) Rentangkan mist net dan jangan sampai ada bagian jaring mengenai tanah atau tanaman sekitar, karena serasah yang menempel di jaring susah dibersihkan. 6) Susun tali trammel dari nomor 1 hingga nomor 4 (dari atas kebawah)

7) Pemasangan trammel dilakukan satu persatu pada simpul tali tambang dan dimulai dari atas kebawah, trammel nomor 1 hingga nomer 4, dan kerek tali tambang keatas secara perlahan. Perhatian: pengerekan jaring harus bersamaan antara sisi kanan dan kiri.

8) Jaring kabut diberi nomor dengan pita jepang. (gambar 29) 9) Ikat tali tambang pada patok atau pohon disekitar (gambar 29)

10) Jarak antar trammel meregang membentuk kantong agar jaring kuat saat kelelawar tergulung pada trammel

@. Yuli @. Yuli @. Yuli

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

61   

Gambar 29. Cara memasang mist net pada pohon disekitar lintasan kelelawar 11) Setelah selesai pemasangan jaring ambil koordinat titik pemasangan jaring

menggunakan GPS (lihat Prosedur Penggunaan GPS)

12) Catat hasilnya di formulir TK.2 dan lakukan hal yang sama pada jaring kabut berikutnya.

b. Pemasangan perangkap harpa (harp trap)8

Perangkap harpa dipasang pada jalur terbang atau tempat sumber pakan kelelawar microchiropteran seperti, melintang sungai, kubangan air, lorong dalam hutan atau bekas jalan logging yang membentuk lorong. Usahakan pemasangan perangkap harpa lebih dekat dengan sarang atau kombinasi dengan jaring kabut (berfungsi mengarahkan kelelawar microchiropteran ke perangkap harpa) untuk mensiasati perilaku terbang kelelawar pemakan serangga yang lebih banyak di atas kanopi tanaman saat makan. Bagian kiri, kanan dan/atau atas perangkap harpa ditutup menggunakan batang daun/tumbuhan yang terdapat di sekitarnya dan atau dimodifikasi dengan pemasangan jaring kabut. Hal tersebut dilakukan agar kelelawar tidak lolos melalui bagian terbuka. Jika dalam dua kali pengamatan perangkap harpa kosong, maka dapat dipindahkan ke tempat lain sesuai observasi.

@. Yuli @. Yuli @. Yuli

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

62   

Cara pemasangan perangkap harpa:

1) Buka kain pembungkus dengan hati-hati

2) Pisahkan bagian kaki, tiang penghubung, harpa dan tiang penyangga

3) Pasang bagian bawah dengan menyambungkan antara tiang penghubung dengan tiang penyangga (gambar 30)

4) Pasang harpa pada tiang penyangga dengan kuat

5) Turunkan harpa satu per satu dimulai dari bagian dalam keluar kemudian pasang besi pada lubang bagian bawah.

6) Pasang kantung kelelawar pada bagian bawah (gambar 30) 7) Pasang dan atur kaki perangkap harpa sesuai tinggi lorong

8) Ikat tiang perangkap harpa kiri dan kanan pada pohon didekat lokasi atau ikat pada beberapa pasak

9) Tutup bagian atas, bawah, kanan dan kiri harpa dengan dedaunan atau pohon disekitar agar kelelawar tidak bisa terbang menerobos

10) Tutup bagian kiri dan kanan bagian atas kantung kelelawar dengan menggunakan daun, karena beberapa jenis kelelawar (Murina sp., Kerivoula sp.) mampu memanjat keluar kantung melalui bagian ini

11) Setelah selesai pemasangan ambil koordinat titik pemasangan perangkap harpa menggunakan GPS (lihat Prosedur Penggunaan GPS)

12) Catat hasilnya di formulir TK.2.

13) Ambil dokumentasi habitat (lihat Prosedur Dokumentasi)

Gambar 30. Cara memasang perangkap harpa (harp trap) c. Penangkapan dengan jaring tangan (handnet)

Handnet digunakan untuk menangkap kelelawar di sekitar gua, sarang kelelawar atau kelelawar yang terlihat. Penangkapan dengan handnet dilakukan saat pemasangan perangkap dan setelah pemasangan mist net serta harp trap.

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

63   

Penggunaan handnet di luar gua digunakan pada habitat bersarang/roosting koloni kelelawar, area berburu kelelawar atau area aktivitas terbang kelelawar dapat diamati dengan jelas. Misalnya: di bawah lampu penerang jalan untuk spesies dari Famili Vespertilionidae, atau lorong-lorong kebun dengan vegetasi agak rapat untuk spesies dari Famili Pteropodidae pada umumnya, kecuali dari Genus Dobsonia, Pteropus dan kelelawar besar lainya. Penggunaan handnet dilakukan sepanjang waktu selama memungkinkan (pada hari ketiga). Koordinat titik kelelawar tertangkap diambil menggunakan GPS (lihat Prosedur Penggunaan GPS). Hasilnya dicatat di formulir TK.02. Habitat kelelawar tertangkap didokumentasikan (prosedur dokumentasi).

3. Penanganan Kelelawar

a. Penanganan kelelawar dari jaring kabut

1) Menetapkan dari sisi mana kelelawar masuk/menabrak jaring. Kelelawar dilepaskan dari sisi arah masuknya. Untuk mengetahui arah kelelawar menabrak jaring dapat diketahui dengan posisi arah dada/ventral kelelawar terhadap bentangan jaring kabut.

2) Gunakan sarung tangan kulit untuk menahan dan mengontrol kepala kelelawar dengan tangan kiri (leher kelelawar dipegang dengan cara melingkarkan jari telunjuk dan ibu jari) dan tangan kanan memakai sarung tangan nitriluntuk melepas jaring.

3) Lepaskan daerah punggung bawah dan kaki dari jaring, usahakan kelelawar tidak kembali terjerat jaring.

4) Lepaskan bagian jari dari jaring satu per satu, kumpulkan mesh pada sayap mengarah ke pangkal lengan bawah

5) Tarik secara perlahan kelima jari sayap, setelah lepas naikkan mesh yang terkumpul pada pangkal lengan bawah sehingga sayap terlepas dari jaring kabut.

6) Sesudah seluruh bagian sayap terlepas dari jaring, lipat sayap kearah tubuh kelelawar dan genggam menggunakan tangan kiri untuk mencegah kelelawar kembali terjerat dalam jaring. Lanjutkan dengan mengeluarkan kelelawar ke depan di atas tubuh dan kepala. Pastikan kepala cukup terkendali untuk mencegah digigit.

7) Alihkan perhatian kelelawar besar dengan memberi kayu kecil untuk mencegah kelelawar mengunyah jaring atau mengigit tangan ekstraktor,.

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

64   

8) Masukan kelelawar ke dalam kantung belacu dan diberi label lapangan diisi berdasar nomor jaring kabut dan jam ekstraksi, gantung kantong berisi kelelawar secara berurutan dan kelompokkan berdasar label lapangan. Beri kode pada label untuk kelelawar dengan kondisi bunting atau sedang menyusui (B= bunting dan M=menyusui)

9) Dilanjutkan dengan Prosedur Anestesi.

Gambar 31. Pelepasan Kelelawar dari Jaring Kabut b. Penanganan Kelelawar dari Perangkap Harpa

Pengecekan perangkap harpa dilakukan pada pukul 19.00-22.00 dengan interval 1 jam dan pukul 06.00 (menyesuaikan dengan kondisi terbitnya matahari, jika kondisi sudah panas kelelawar dikhawatirkan akan mati). Kelelawar diambil dari kantung perangkap dengan cara membalik kantong blacu kemudian mengambil kelelawar dalam kantong harpa dengan kondisi tangan terlindungi kantong yang dibalik. Setelah kantong blacu diikat, beri label lapangan sesuai urutan penomoran perangkap harpa, gantung kantong berisi kelelawar. Dilanjutkan dengan Prosedur Anestesi Kelelawar

c. Penanganan Kelelawar dari Jaring Tangan

Kelelawar yang tertangkap jaring tangan harus segera dipindahkan ke kantung blacu untuk mengurangi resiko stress. Kantung blacu diberi label lapangan dan sesuaikan dengan jam penangkapan jaring kabut dan perangkap harpa, gantung kantong berisi kelelawar dan sesuaikan urutannya. Dilanjutkan dengan Prosedur Anestesi Kelelawar.

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

65   

4. Pemberian label lapangan :

Label lapangan berupa kertas manila berlubang di ujungnya untuk mengikatkan benang kasur pada kantong kain, dituliskan nomor jaring kabut, atau perangkap harpa dan atau jaring tangan dan nomor kelelawar tertangkap serta jam ekstraksinya.

5. Penurunan Jaring

a. Penurunan jaring kabut (mist net)

Cara penurunan jaring kabut (mist net) tinggi (10 – 15 meter) :

1) Turunkan jaring secara bersama antara sisi kanan dan kiri. Perhatian jangan sampai ada bagian jaring mengenai tanah ataupun tanaman/serasah, apabila menempel di jaring susah dibersihkan (gambar 26)

2) Urutkan trammel dari nomor 4 hingga nomor 1, dari bawah keatas (gambar 26) 3) Bagian jaring yang menggantung dinaikkan ke trammel

4) Salah satu sisi (sebelah kiri) pegang ujung trammel pada tangan kiri, tangan kanan mengambil jaring sepanjang bentang tangan kemudian disatukan dengan tangan kiri. Lakukan hingga ujung sisi yang lain (kanan) (gambar 26)

5) Pegang jaring pada tangan kiri, tangan kanan mengambil tali jaring yang ada dibawah dan disatukan

6) Masukan jaring yang sudah dilipat pada sebuah plastik. Jaring tidak boleh dicampur. Satu plastik untuk 1 jaring kabut

7) Tarik tali tambang panjang hingga terlepas dari simpul diujung bambu

Gambar 32. Cara melepas mist net Cara penurunan jaring kabut (mist net) rendah (1 – 6 meter) : 1) Lepas ikatan tali tambang pada pasak atau pohon

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

66   

2) Turunkan jaring secara bersama antara sisi kanan dan kiri. Perhatian jangan sampai ada bagian jaring mengenai tanah ataupun tanaman/serasah, apabila menempel di jaring susah dibersihkan

3) Urutkan trammel dari nomor 4 hingga nomor 1 (dari bawah keatas) 4) Bagian jaring yang menggantung dinaikkan ke trammel

5) Salah satu sisi (sebelah kiri) pegang ujung trammel pada tangan kiri, tangan kanan mengambil jaring sepanjang bentang tangan kemudian disatukan dengan tangan kiri. Lakukan hingga ujung sisi yang lain (kanan) (gambar 26)

6) Pegang jaring pada tangan kiri, tangan kanan mengambil tali jaring yang ada di bawah dan disatukan

7) Masukan jaring yang sudah dilipat pada sebuah plastik. Jaring tidak boleh dicampur. Satu wadah/plastik hanya untuk 1 jaring kabut

8) Tarik tali tambang panjang hingga terlepas dari simpul diujung bambu

b. Pembongkaran perangkap harpa (harp trap) Cara pembongkaran perangkap harpa :

1) Lepas dan buang semua daun dan dahan pohon yang dipasang pada sekitar perangkap harpa

2) Lepas ikatan jaring pengaman perangkap harpa pada pohon atau patok pasak 3) Lepas kaki perangkap harpa

4) Lepas kantong perangkap harpa dan letakkan diatas tanah

5) Lepas dan gulung satu per satu harpa dimulai dari harpa paling luar, letakkan diatas kantong harpa

6) Lepas bagian bawah harpa. Hati-hati skrup jangan sampai jatuh dan hilang 7) Lepas satu per satu tiang penghubung dan tiang penyangga

8) Satukan semua bagian perangkap harpa di atas kantong harpa kemudian bungkus supaya tidak tercecer dan mudah dibawa

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

67   

Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit – Badan Litbang Kesehatan  

68   

BAB X. PROSEDUR PENGUKURAN PARAMETER LINGKUNGAN

 

Tujuan Pembelajaran Umum:

Peserta memahami cara pengukuran parameter lingkungan. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Peserta dapat melakukan pengukuran parameter lingkungan dengan benar

Parameter lingkungan dalam Riset Khusus Reservoir penangkapan kelelawar meliputi suhu udara dan kelembaban udara. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan menggunakan peralatan yang telah disediakan berupa thermo-hygrometer.

Pengukuran suhu udara dan kelembaban udara 1. Alat dan bahan

a. Thermo-hygrometer digital

b. Formulir K.3 (Lokasi Penangkapan Kelelawar) c. Alat tulis

2. Cara kerja

a. Siapkan formulir K.3 (Lokasi Penangkapan Kelelawar)

b. Pengukuran suhu dan kelembapan dilakukan selama 5x (setiap kali ekstraksi)

c. Posisikan alat thermo-hygrometer digital pada lokasi pengumpulan data (lokasi pemasangan perangkap) saat ekstraksi kelelawar.

d. Nyalakan alat dengan memasukkan baterai.

e. Tunggu sejenak sampai alat menunjukkan angka yang tetap/stabil.

f. Jika sudah stabil, catat suhu dan kelembaban udara di formulir K.3 (Lokasi Penangkapan Kelelawar)

Dokumen terkait