• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSEDUR BERDIRINYA PERUSAHAAN PENANAMAN

C. Prosedur Pendirian Perusahaan Penanaman Modal Setelah

Pendirian perusahaan Penanaman Modal pada dasarnya sama dengan pendirian perseroan terbatas pada umumnya sebagaimana diatur Undang-Undang Perseroan Terbatas. Bentuk usaha penanaman modal asing di Indonesia harus dilakukan dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum dan berkedudukan di Indonesia.85 Dengan demikian investor asing termasuk perusahaan perusahaan multi nasional, yang ingin berinvestasi di Indonesia harus membentuk perseroan terbatas sebagaimana diatur dalam Undang Undang Perseroan Terbatas dengan status sebagai perusahaan perusahaan penanaman modal. Namun demikian penanaman modal asing yang tidak berbentuk perseroan terbatas dalam yurisdikasi Indonesia dimungkinkan apabila ditentukan lain dalam undang undang. Ditinjau dari Pasal 5 ayat (2) Undang- Undang Penanaman Modal ketentuan pengesampingan tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan peraturan peraturan dalam bentuk undang-undang

Perusahaan PMA merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan undang-undang perseroan terbatas di Indonesia, dimana di dalamnya terdapat unsur modal asing, tanpa memerhatikan besarnya modal asing tersebut dalam struktur permodalan suatu perseroan terbatas.86

Masuknya modal asing dalam perseroan terbatas atau perusahaan PMA berdasarkan Pasal 5 ayat (3) UU Penanaman Modal dapat terjadi melalui mekanisme berikut ini:

85

Pasal 5 Undang-Undang Penanaman Modal

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas. 2. Membeli saham.

3. Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apabila dalam kegiataan investasi pada perusahaan PMA tersebut akan dilakukan dengan cara joint venture atau patungan, perlu diklarifikasi beberapa hal yang terkait dengan pola joint venture yang akan dilakukan. Hal-hal yang perlu diidentifikasi dalam joint venture antara lain, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham, komposisi keanggotaan direksi dan dewan komisaris, manajemen atau tata kelola perusahaan.

Ciri-ciri suatu perseroan terbatas disebut sebagai badan hukum yaitu:87 1. Didirikan berdasarkan perjanjian;

2. Melakukan kegiataan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham-saham;

3. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

Penanaman modal yang melakukan penanaman modal di Indonesia harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 5, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk PMDN, dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbadan hukun atau usaha perseorangan.

2. Untuk PMA, dilakukan dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

3. Untuk PMDN dan PMA yang berbentuk perseroan terbatas, dilakukan dengan pengambilan saham pada saat pendirian, membeli saham, dan melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

87

Pasal 14 Undang Undang Perseroan terbatas mengatur mengenai tindakan- tindakan yang dilakukan atas nama sebuah perseroan terbatas sebelum diperolehnya status badan hukum atas perseroan terbatas tersebut. Berdasarkan ketentuan tersebut perbuatan hukum atas nama perusahaan Penanaman Modal Asing sebelum diperolehnya status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota direksi bersama sama semua pendiri serta semua anggota dewan komisaris, dimana mereka semua bertanggung jawab tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut88

Dalam mendirikan suatu PT disyaratkan bahwa seluruh pemegang sahamnya adalah Warga Negara Indonesia. Dalam hal terdapat unsur asing baik sebagian ataupun seluruhnya, maka PT tersebut harus berbentuk PT. PMA (Penanaman Modal Asing). Suatu PT biasa yang dalam perkembangannya memasukkan pemodal baru yang berstatus asing (baik itu perorangan maupun badan hukum) maka PT tersebut harus merubah statusnya menjadi PT. PMA.

Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu:89 a. Pendirian perusahaan baru.

b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada.

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12 Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM ini, perubahan- perubahan dapat mencakup:

88

David Kairupan,Op, cit, hal. 110

1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi. 2. Perubahan Investasi.

3. Perubahan atau Penambahan Tenaga Kerja Asing.

4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non PMA/PMDN.

5. Perpanjangan JWPP. 6. Perubahan Status.

7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA atau PMDN oleh asing atau sebaliknya.

8. Penggabungan.

9. Perusahaan atau Merger.

Secara umum, syarat-syarat dan tahapan-tahapan untuk mendirikan PT. PMA adalah sebagai berikut:90

A. Pengajuan Ijin Sementara untuk pendirian PT. PMA melalui BKPM 1. Identitas perusahaan yang akan didirikan, yang meliputi:

a) Nama Perusahaan

b) Kota sebagai tempat domisili usaha c) Jumlah Modal

d) Nama pemegang saham dan presentase modal e) Susunan Direksi dan Komisaris

2. Pengajuan permohonan tersebut harus mengisi surat permohonan (Investment Aplication Under The Foreign Investment– terlampir) dengan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut

a. Pendiri (Pemegang Saham) asing

1. Anggaran Dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya.

2. Copy passport yang masih berlaku dari pemegang saham individual. b. Dari Perusahaan PMA

1. Anggaran Dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya.

2. NPWP Perusahaan.

c. Pendiri (Pemegang Saham) Indonesia

90

Dyahnovi, notarisdyahnovi.wordpress.com/category/pendirian-perusahaan-penanaman- modal-asing-pma/, diakses Juli 2013.

1. Anggaran Dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya atau KTP untuk Individual.

2. NPWP pribadi.

d. Asli surat kuasa (dalam hal pendiri diwakili oleh orang/pihak lain)

e. Kelengkapan data lain yang dibutuhkan oleh Departemen terkait (bila ada) dan dinyatakan dalam “Technical guidance’s book on investment implementation”.

f. Dalam sektor bisnis yang diperlukan dalam hal kerja sama

1. Perjanjian kerja sama (bisa berupaJoint Venture, Joint Operation, MOU, dll) antara pengusaha kecil dan pengusaha menengah/besar yang menyebutkan pihak-pihaknya, system kerjasamanya, hak dan kewajibannya.

B. Pembuatan akan Pendirian PT. PMA

1. Setelah Ijin dari BKPM keluar, maka dapat mulai untuk proses pendirian PT.

PMA (dengan catatan, nama PT. sudah bisa

digunakan/memperoleh persetujuan Menteri).

2. Salinan Akta akan selesai dalam jangka waktu maksimal 2 minggu kerja sejak penandatanganan akta.

3. Pengurusan Domisili dan NPWP atas nama PT. yang bersangkutan NPWP yang dibuat untuk PT. PMA harus NPWP khusus PT. PMA Waktunya + 12 hari kerja.

Catatan: Pada saat ini bisa sekalian mengurus Surat PKP (Pengusaha Kena Pajak) pada KPP khusus PMA tersebut dan nantinya akan dilakukan survey/tinjau lokasi perusahaan.

Waktunya + 12 hari kerja, karena ada survei dari Kantor Pajak setempat lokasi usaha.

4. Pembukaan rekening atas nama Perseroan dan menyetorkan modal saham dalam bentuk uang tunai ke kas Perseroan. Bukti setornya diserahkan kepada Notaris untuk kelengkapan permohonan pengesahan pada Departemen Kehakiman RI.

5. Pengajuan pengesahan ke Depkumham, Waktunya + 1,5 bulan.

6. Setelah keluar pengesahan dari Departemen Kehakiman, dapat diurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Wajib Daftar Perusahaan (WDP) nya. Waktunya + 2 minggu.

7. Setelah semua selesai, tinggal pengurusan Berita Negaranya. Waktunya + 3 bulan

Setelah semua prosedur dilewati, maka harus dilanjutkan dengan jenis usahanya. Apabila merupakan industri, maka harus ijin Lokasi, UU Gangguan (HO)nya, Surat Ijin Usaha Industri.

Dokumen terkait