• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

H. Prosedur Penelitian

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

a. melakukan survei awal tentang pembelajaran menulis di kelas VII-H MTs

Negeri 1 Surakarta dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap pembelajaran menulis yang dilakukan guru;

b. mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi

yang terdapat di kelas. Langkah yang ditempuh guna mengetahui permasalahan tersebut adalah dengan melakukan wawancara dengan siswa dan guru yang bersangkutan kemudian mengaitkannya dengan hasil survei awal;

c. merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah terindikasi;

d. bersama guru menyusun tindakan yang sesuai guna mengatasi permasalahan

yang ditemukan pada pembelajaran menulis yang telah diikuti sebelumnya.

Tindakan yang diambil peneliti adalah dengan penerapan pendekatan SAVI

commit to user

e. melakukan pengkajian teoretis tentang penerapan pendekatan SAVI dalam

pembelajaran menulis puisi;

f. menyusun atau merumuskan metodologi penelitian tindakan kelas;

g. berkoordinasi dengan guru menyusun jadwal penelitian dan rancangan

pelaksanaan tindakan;

h. menyusun lembar observasi keaktifan siswa selama pembelajaran dan lembar

evaluasi kerja siswa yang berupa rubrik penilaian hasil kerja siswa berupa menulis puisi;

i. penerapan tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun; dan

j. mengamati hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi

yang juga secara menyeluruh.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yakni : (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; dan (4) analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini tindakan dilakukan sampai pada siklus yang kedua karena indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah tercapai pada siklus kedua. Secara jelas empat langkah dalam setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 2.

Siklus I Siklus II

Rencana Rencana

1 1

Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan

4 2 4 2

3 3

Observasi Observasi

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

commit to user

Secara garis besar penjelasan mengenai masing-masing langkah tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Siklus I

1) Tahap perencanaan tindakan meliputi kegiatan sebagai berikut:

a) guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus tentang menulis puisi untuk dua kali tatap muka (2 x 40 menit dan 1 x 40 menit).

b) guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Dalam siklus pertama ini aplikasi dari

pendekatan SAVI diperlihatkan dalam kegiatan: (1) somatis, siswa

berlatih dalam kelompok untuk menyelesaikan puisi yang sudah dibagikan untuk setiap kelompok. Latihan yang dilakukan adalah dengan secara bergantian meneruskan puisi yang sudah ditulis oleh

ketua kelompok di papan tulis; (2) auditori, kegiatan yang dilakukan

adalah mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yag

berkaitan dengan menulis puisi; (3) visual, dilakukan dengan

menggunakan gambar untuk mempermudah siswa dalam melanjutkan puisi yang siswa tulis baik saat kegiatan kelompok maupun individu;

dan (4) intelektual, berdasarkan ketiga kegiatan yang dilakukan

sebelumnya yaitu somatis, auditori, dan visual, pada akhir

pembelajaran siswa diminta untuk menulis puisi (menghasilkan karya dari hasil imajinasi dan pikaran).

c) guru dan peneliti mempersiapkan contoh puisi dan materi yang akan

ditampilkan dengan power point.

d) guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis puisi. Intrumen yang digunakan adalah potongan puisi yang kemudian dilanjutkan oleh siswa sebagai sebuah puisi yang utuh. Untuk

commit to user

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan

pembelajaran menulis puisi sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Pembelajaran ini dilaksanakan oleh guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu ibu Kristanti Handayani, S.S. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi yang dilakukan oleh peneliti.

3) Tahap observasi tindakan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil tulisan siswa. Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati proses pembelajaran (keaktifan siswa). Peneliti menginterpretasi aktivitas guru

dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan pendekatan SAVI. Selain

itu, observasi juga dilakukan pada hasil pembelajaran menulis puisi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kekurangan ataupun kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan saat pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan atau

dipersiapkan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati

berlangsungnya pembelajaran. Untuk memperoleh data yang akurat maka dilakukan wawancara dengan para siswa. Pada saat observasi pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat yang melakukan observasi dari tempat duduk paling belakang dan mengamati melalui pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan, di belakang atau di samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan guru mengenai hasil akhir tindakan (kelebihan dan kekurangan) untuk menyusun rancangan tindakan berikutnya.

commit to user

4) Tahap analisis dan refleksi dilakukan peneliti dengan cara menganalisis

hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: (1) menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis puisi serta persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar (minimal

memperoleh nilai ≥65); (2) mengidentifikasi penyebab adanya siswa yang

kurang aktif selama pembelajaran, siswa yang belum mampu menulis puisi dengan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis puisi, dan (3) mengidentifikasi solusi atau tindak lanjut yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya (siklus II) untuk meningkatkan keaktifan siswa dan kemampuan menulis puisi siswa. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui beberapa kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, guru dan peneliti berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang muncul pada siklus sebelumnya sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Hasil refleksi digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus II.

b. Rancangan Siklus II

Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama, yakni tahap pelaksanaan, observasi (pengamatan) serta analisis dan refleksi. Akan tetapi, didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama (refleksi), sehingga kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua.

Perbaikan tindakan pada siklus kedua tetap menggunakan pendekatan SAVI

menulis puisi sesuai dengan indikator dan tema pembelajaran yang berbeda. Tema yang ditetapkan adalah mengenai keindahan taman sekolah.

commit to user

a) guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) menulis puisi untuk dua kali tatap muka (2 x 40 menit dan 1 x 40 menit).

b) guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis puisi

dengan pendekatan SAVI. Dalam siklus kedua ini aplikasi dari

pendekatan SAVI diperlihatkan dalam kegiatan: (1) somatis, siswa

berlatih dalam kelompok untuk membenahi puisi yang sudah dibuat

secara kelompok di pertemuan sebelumnya; (2) auditori, kegiatan yang

dilakukan adalah mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang berkaitan dengan menulis puisi (pendalaman materi pada bagian

tertentu yang kurang pada siklus I seperti majas dan rima); (3) visual,

dilakukan dengan menggunakan media alam untuk mempermudah siswa dalam melanjutkan puisi yang mereka tulis saat tes menulis puisi secara individu pada tahap intelektual.

c) guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Intrumen yang digunakan adalah potongan puisi yang kemudian dilanjutkan oleh siswa sebagai sebuah puisi yang utuh. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.

2) Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan

pembelajaran menulis puisi sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan 2 x 40 menit dan 1 x 40 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Pembelajaran tetap dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi.

3) Tahap observasi tindakan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil menulis puisi siswa.

commit to user

Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati

keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Peneliti tetap

menginterpretasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan

penerapan pendekatan SAVI. Di samping itu, observasi juga dilakukan

pada hasil pembelajaran menulis puisi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kelemahan atau kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati berlangsungnya pembelajaran. Lebih jelas, observasi ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru dan aktivitas siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Guna memperoleh data yang akurat maka dilakukan wawancara dengan siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data selengkapnya. Dalam kegiatan observasi peneliti tetap bertindak sebagai pengamat yang melakukan observasi di bangku paling belakang. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan atau di samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Selanjutnya peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan.

4) Tahap analisis dan refleksi dilakukan peneliti dengan cara menganalisis

hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan tentang tindakan yang telah dilakukan selama dua kali siklus. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: (1) menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama pembelajaran menulis puisi dan persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan

belajar (minimal memperoleh nilai ≥65) dan (2) mengidentifikasi

penyebab adanya siswa yang masih menunjukkan kurang aktif saat pembelajaran serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis puisi. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

commit to user

Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Secara garis besar, indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kemampuan menulis puisi siswa kelas VII-H MTs Negeri 1 Surakarta. Untuk mengetahui peningkatan tersebut, digunakan indikator sebagai berikut.

1. Kualitas proses pembelajaran menulis puisi, ditandai dengan:

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik aktif bertanya maupun

memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas, serta menjawab pertanyaan guru.

b. Perhatian serta konsentrasi siswa terhadap pembelajaran.

c. Keaktifan siswa dalam kerja sama kelompok.

d. Minat serta motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2. Kemampuan menulis puisi siswa, dapat ditandai dengan:

a. Mampu memilih diksi yang tepat.

b. Mampu menghadirkan kata konkret yang tepat.

c. Mampu menghadirkan majas dengan baik.

d. Mampu memanfaatkan imajinasi dengan baik.

e. Mampu menghadirkan rima yang menarik.

f. Ketuntasan hasil belajar mencapai minimal 80%.

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi siswa, peneliti dan guru mengamati hasil pekerjaan siswa berupa puisi dan menghitung skor atau capaian yang diperoleh siswa berdasarkan pedoman penilaian yang telah disepakati oleh guru dan peneliti sebelumnya. Berikut Tabel 6 untuk rincian indikator keberhasilan tindakan.

commit to user

Tabel 6. Rincian Indikator Keberhasilan Penelitian

Pelaksanaan Aspek yang diamati Persentase

pencapaian Cara mengukur Prasiklus Kualitas proses: Keaktifan siswa selama pembelajaran

Kurang dari 35% Berdasarkan

pengamatan dan hasil diskusi dengan guru

Kualitas hasil: Kemampuan menulis puisi 35% Berdasarkan lembar nilai siswa Siklus I & II Kualitas proses:

Keaktifan siswa yang dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 1. Keaktifan selama apersepsi 2. Perhatian dan keaktifan selama pembelajaran 3. Kerja sama 4. Minat dan motivasi 80% Berdasarkan

pengamatan dan hasil diskusi dengan guru

Kualitas hasil:

Kemampuan menulis puisi

80% Berdasarkan lembar

commit to user BAB IV

Dokumen terkait