• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penelitian

Dalam dokumen PELATIHAN VISUAL CUE TRAINING (Halaman 66-73)

BAB IV METODE PENELITIAN

4.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan penelitian sebagai

berikut:

4.7.1 Tahap Persiapan dan Administrasi

1. Melakukan studi kepustakaan dari buku, jurnal, internet file, dan

berbagai topik lain yang relevan

2. Mengurus surat-surat terkait persetujuan penelitian di berbagai

tempat dan lokasi yang ditargetkan

3. Membuat jadwal pelaksanaan penelitian

4. Mengadakan penjelasan dan pelatihan terhadap rekan sejawat

fisioterapi yang membantu proses pelaksanaan penelitian

5. Mempersiapkan bahan, alat ukur dan instrumen yang diperlukan

selama penelitian

6. Mempersiapkan surat persetujuan penelitian kepada subjek sampel

penelitian

4.7.2 Tahap Penentuan Populasi dan Pemilihan Sampel

Pada tahap penentuan populasi dan pemilihan sampel prosedur yang

dilakukan adalah :

1. Melakukan seleksi terhadap sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi

yang telah ditentukan dan memberikan nomor urut untuk setiap sampel

yang terpilih

2. Melakukan tes MMSE untuk mendapatkan skor fungsi kognisi pasien

3. Pengukuran dan penilaian dapat dilanjutkan terhadap subjek jika skor

hasil tes MMSE adalah normal (>24)

4. Melakukan tes NIHSS untuk mendapatkan skor tingkat keparahan

5. Pengukuran dan penilaian dapat dilanjutkan terhadap subjek jika skor

hasil tes NIHSS adalah normal (<20)

6. Melakukan tes BBS untuk mendapatkan skor keseimbangan pasien

7. Pengukuran dan penilaian dapat dilanjutkan terhadap subjek jika skor

hasil tes BBS adalah normal (>36)

8. Melakukan pengukuran kekuatan motorik pada ekstremitas yang paresis

9. Pengukuran dan penilaian dapat dilanjutkan terhadap subjek jika skor

pengukuran kekuatan motorik pada ekstremitas yang paresis 3 atau 4

10. Melakukan pembagian sampel menjadi dua kelompok perlakuan secara

acak sederhana untuk dialokasikan ke masing-masing kelompok

perlakuan

11. Memberikan kembali nomor urut sampel yang telah dialokasikan pada

masing-masing kelompok perlakuan

4.7.3 Tahap Pengukuran Pertama atau Tes Awal

Pada tahap pengukuran pertama atau tes awal prosedur yang dilakukan

adalah:

1. Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada subjek atau

pasien perihal tentang rencana tes atau pengukuran yang dilakukan

2. Melakukan assesmen data diri dan riwayat penyakit pasien sesuai

format yang telah disiapkan

3. Pengukuran keseimbangan berdiri dengan Single Limb Stance Test dan

format yang telah disiapkan. Pengukuran pre test saat awal sebelum

penelitian kemudian setiap minggu dievaluasi dari minggu pertama

hingga minggu keenam. Diukur kembali saat post-test setelah 24 jam

dari hari pelatihan terakhir.

4. Melakukan rekapitulasi dan dokumentasi hasil tes pada form dan tabel

data yang telah disiapkan

4.7.4 Tahap Pelatihan

Pada tahap pelatihan prosedur yang dilakukan adalah :

1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital bagi pasien untuk

mengetahui kondisi umum subjek yang diteliti

2. Memberikan penjelasan pada subjek atau pasien perihal tentang tata

cara atau prosedur latihan yang dilakukan

3. Mempersiapkan semua alat, bahan dan istrumen yang digunakan saat

latihan

4. Pada pelatihan VCT

a. Pasien memperoleh latihan berjalan konvensional yang

ditambahkan VCT.

b. Pada 15 menit pertama pasien melakukan latihan berjalan

pendahuluan yang terbagi menjadi 3 sesi masing-masing selama 5

menit. Pada sesi pertama pasien berjalan uji keseimbangan dengan

pengawasan terapis dilanjutkan dengan latihan memindahkan berat

berjalan di tempat dan bergantian memindahkan berat badan pada

kedua tungkai. Pada sesi terakhir pasien berjalan maju dengan pola

berjalan yang benar. Selanjutnya, pasien berjalan dengan mendapat

intervensi VCT untuk melangkahkan kaki di atas isyarat cue/ strip

di lantai.

c. Posisi pasien berdiri di tengah walkway, fisioterapis berada

dibelakang pasien dan memfasilitasi agar posisi telapak kaki tepat

menyentuh strip yang telah disediakan.

d. Fisioterapis memberi instruksi untuk melangkah mengikuti jarak

langkah sesuai strip.

e. Apabila kaki tidak tepat sesuai tanda pada walkway, maka pasien

dikoreksi untuk persiapan selanjutnya.

f. Untuk menentukan dosis, pada kelompok perlakuan dilakukan

evaluasi kembali parameter jalan di setiap sebelum memulai

pelatihan.

g. Dosis pelatihan dilberikan dengan frekuensi latihan 3 kali

kunjungan dalam seminggu, intensitas latihan 5-10 kali

pengulangan gerakan, selama durasi latihan 20 menit selama 6

minggu.

h. Setiap minggu fisioterapis melakukan evaluasi untuk mencatat hasil

pengukuran keseimbangan berdiri dan fungsional berjalannya

i. Pasien diminta untuk datang kembali untuk latihan dengan

Gambar 4.2 Contoh Visual Cue Training

Sumber: Hollands et al. (2013). Visual Cue Training To Improve Walking And Turning After Stroke.Trial; 14:276

Pada Gambar diatas memperlihatkan pasien berjalan dengan menapakkan

kaki diatas strip diatas lantai yang sudah diukur sesuai dengan kemampuan

masing-masing pasien sepanjang 10 meter

5. Pada pelatihan RAS

a. Pasien memperoleh latihan berjalan konvensional yang ditambahkan

RAS

b. Pada 15 menit pertama pasien melakukan latihan berjalan

pendahuluan yang terbagi menjadi 3 sesi masing-masing selama 5

menit. Pada sesi pertama pasien berjalan uji keseimbangan dengan

pengawasan terapis dilanjutkan dengan latihan memindahkan berat

berjalan di tempat dan bergantian memindahkan berat badan pada

kedua tungkai. Pada sesi terakhir pasien berjalan maju dengan pola

berjalan yang benar. Selanjutnya, pasien berjalan dengan mendapat

intervensi RAS untuk menyesuaikan langkah kaki sesuai ketukan

pada musik.

c. Posisi pasien berdiri di tengah walkway, fisioterapis berada

dibelakang pasien dan memfasilitasi agar waktu melangkah kaki

tepat dengan ketukan sesuai tempo musik yang telah disediakan.

d. Fisioterapis memberi instruksi untuk melangkah mengikuti ketukan

sesuai tempo musik.

e. Apabila kaki tidak tepat sesuai ketukan pada tempo musik, maka

pasien dikoreksi untuk persiapan selanjutnya.

f. Untuk menentukan dosis, pada kelompok perlakuan dilakukan

evaluasi kembali parameter jalan di setiap sebelum memulai

pelatihan.

g. Dosis pelatihan diberikan dengan frekuensi latihan 3 kali kunjungan

dalam seminggu, intensitas latihan 5-10 kali pengulangan gerakan,

selama durasi latihan 20 menit selama 6 minggu

h. Setiap minggu fisioterapis melakukan evaluasi untuk mencatat hasil

pengukuran keseimbangan berdiri dan fungsional berjalannya

i. Pasien diminta untuk datang kembali untuk latihan dengan

4.7.5 Tahap Pengukuran Ke dua atau Tes Akhir

Pada tahap pengukuran kedua atau tes akhir prosedur yang dilakukan

adalah:

1. Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan kepada subjek atau

pasien perihal tentang rencana tes atau pengukuran yang dilakukan.

2. Pengukuran kembali keseimbangan berdiri dengan SLST dan

fungsional berjalan dengan GCM sesuai dengan format yang telah

disiapkan, setelah sehari menyelesaikan pelatihan selama 6 minggu.

3. Melakukan rekapitulasi dan dokumentasi hasil tes pada form dan tabel

data yang telah disiapkan.

Dalam dokumen PELATIHAN VISUAL CUE TRAINING (Halaman 66-73)

Dokumen terkait