• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Pelaksanan Pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL pada bagian diskusi dan presentasi relatif lama, oleh karena itu peneliti menyarankan agar menggunakan waktu semaksimal mungkin agar pembelajaran dengan model PjBL dapat berjalan dengan baik dan efektif.

2. Pada saat mendesain rencana projek, usahakan untuk menggunakan alat dan bahan yang mudah dijangkau oleh siswa, jika bisa gunakanlah alat dan bahan yang ada disekitar siswa.

3. Alokasikan waktu dengan baik agar setiap tahapan dalam model pembelajaran PjBL dapat diterapkan dengan optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengingatkan kepada seluruh siswa untuk duduk di kelompoknya masing-masing sebelum guru masuk ke kelas agar dapat meminimalisir waktu yang digunakan.

4. Pada saat diskusi kelompok berlangsung, pastikan seluruh siswa untuk aktif dalam kelompoknya dan tidak terpaku pada temannya yang dianggap pintar.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melaksanakan penelitian serupa agar dapat memberikan LKP lebih dari satu agar setiap siswa dapat memahami persoalan yang ada pada LKP dengan baik.

124

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, dan Syaiful Karim. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media, 2017.

Dewi, Bella Mirdza Mutia, Nur Khoiri, dan Ummi Kaltsum. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Penerapan Model Project Based Learning.” Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 8, no. 1 (28 April 2017). https://doi.org/10.26877/jp2f.v8i1.1331.

Fadilah, Novia, dan Edy Surya. “Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Menggunakan Model Eliciting Activities dan Problem Based Learning di Kelas VIII SMP Negeri 38 Medan.” INSPIRATIF : Jurnal Pendidikan Matematika 3, no. 1 (25 Januari 2018).

https://doi.org/10.24114/jpmi.v3i1.8792.

Faiqatul ’Athiyah, Ulumul Umah, dan Tomy Syafrudin. “Pengaruh Mathematical Resilience Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.”

JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) 5, no. 2 (16 Juni 2020):

223–32. https://doi.org/10.30998/jkpm.v5i2.5286.

Fathurrohman, Muhammad. Model-Model Pembelajaran Inovatif ; Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2020.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hartono. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2019.

Hendriani, Wiwin. Resiliensi Psikologis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group, 2018.

Heris Hendriana, Euis Eti Rohaeti, dan Utari Sumarmo. Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa. Bandung: Refika Aditama, 2017.

Hutauruk, Agusmanto J. B. “Indikator Pembentuk Resiliensi Matematis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP.” Sepren 1, no. 02 (11 Mei 2020): 78–91. https://doi.org/10.36655/sepren.v1i02.227.

Isrok’atun, dan Amelia Rosmala. Model-Model Pembelajaran Matematika.

Jakarta: Bumi Aksara, 2018.

Jacob. Matematika Sebagai Pemecahan Matematika. Bandung: Setia Budi, 2010.

Kamaruddin. Metode Penelitian Kuantitatif. Pekanbaru: Suska Press, 2012.

Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2017.

Komarudin. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Peluang Berdasarkan High Order Thinking dan Pemberian Scaffolding.” Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Volume VIII, No.1, (2016): 202–17.

https://doi.org/10.30739/darussalam.v12i2.

Lestari, Karunia Eka, dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama, 2018.

Marasabessy, Rosida. “Kajian Kemampuan Self Efficacy Matematis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika.” JARTIKA Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan 3 no 2 (1 Juli 2020): 168–83.

https://doi.org/10.36765/jartika.v3i2.17.

Mariam, Shinta, Euis Eti Rohaeti, dan Ratna Sariningsih. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Madrasah Aliyah pada Materi Pola Bilangan.” Journal on Education 1, no. 2 (28 Februari 2019): 156–62.

https://doi.org/10.31004/joe.v1i2.40.

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif : Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Mashuri, Sufri. Media Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Deepublish, 2019.

Melinda, Vina, dan Melva Zainil. “Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar (Studi Literatur).” Jurnal Pendidikan Tambusai 4, no. 2 (21 Agustus 2020): 1526–39. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i2.618.

Muslim, Siska Ryane. “Pengaruh Penggunaan Model Project Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik SMA.” SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) 1, no. 2 (7 Juli 2017): 88–95. https://doi.org/10.35706/sjme.v1i2.756.

Noviyana, Hesti. “Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa.” JURNAL E-DuMath 3, no. 2 (20 September 2017). https://doi.org/10.52657/je.v3i2.455.

Nur, A. M. Irfan Taufan Asfar & Syarif. Model Pembelajaran Problem Posing &

Solving : Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher), 2018.

Nurfitriyanti, Maya. “Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika.” Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA 6, no. 2 (18 November 2016). https://doi.org/10.30998/

formatif.v6i2.950.

Rachmawati, Diana Widhi, Khulaifiyah, Musni, dan Karnilan Lestari Ningsi.

Metodologi Penelitian. Makassar: Cendekia Publisher, 2022.

Rahmatiya, Rizqa, dan Asih Miatun. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Resiliensi Matematis Siswa SMP.” Teorema:

Teori dan Riset Matematika 5, no. 2 (29 September 2020): 187–202.

https://doi.org/10.25157/teorema.v5i2.3619.

Reski, Reny, Nahor Hutapea, dan Sehatta Saragih. “Peranan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa.” JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) 2, no. 1 (29 Maret 2019): 049–057.

https://doi.org/10.24014/juring.v2i1.5360.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian : untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2012.

Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana. Metodologi Penelitian Pendidikan.

Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015.

Ruseffendi. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksata Lainnya.

Bandung: Tarsito, 2005.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.

Sasmita, Lenny, Thamrin Tayeb, Lisnasari Andi Mattoliang, Andi Ika Prasasti Abrar, dan Mardhiah Mardhiah. “Efektivitas Model Project Based Learning (PBL) dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.” Al asma : Journal of Islamic Education 3, no. 2 (30 November 2021): 242–49. https://doi.org/10.24252/asma.v3i2.24406.

Setiani, Ani, dan Doni Juni Priansa. manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran : Cerdas, Kreatif dan Inovatif. Bandung: Alfabeta, 2018.

Sinambela, Lijan P., dan Sarton Sinambela. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Teoritik dan Praktik. Depok: Rajawali Pers, 2021.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif : Dilengkapi dengan Perbandingan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.

Sohilait, Emy. Buku Ajar: Evaluasi Pembelajaran Matematika. PT RajaGrafindo Persada, Depok, 2021.

Sudaryono. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.

Sugiyono Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, 2016.

Suhandri, dan Arnida Sari. “Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual Terintegrasi Nilai Keislaman untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.” Suska Journal of Mathematics Education 5, no. 2 (26 November 2019): 131–40.

https://doi.org/10.24014/sjme.v5i2.8255.

Suraji, Maimunah, dan Sehatta Saragih. “Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).” Suska Journal of Mathematics Education 4, no. 1 (1 Mei 2018): 9–16. https://doi.org/10.24014/sjme.v4i1.5057.

Surya, Andita Putri, Stefanus C. Relmasira, dan Agustina Tyas Asri Hardini.

“Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreatifitas Siswa Kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga.” Jurnal Pesona Dasar 6, no. 1 (3 Mei 2018).

https://doi.org/10.24815/pear.v6i1.10703.

Sutirman. Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2019.

Yuhani, Asfi, Luvy Sylviana Zanthy, dan Heris Hendriana. “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.” JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) 1, no. 3 (23 Mei 2018): 445–52. https://doi.org/10.22460/

jpmi.v1i3.p445-452.

Zanthy, Luvy Sylviana. “Kontribusi Resiliensi Matematis Terhadap Kemampuan Akademik Mahasiswa pada Mata Kuliah Statistika Matematika.”

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 7, no. 1 (25 Agustus 2018):

85–94. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v7i1.344.

Zarkasyi, Wahyudin, Karunia Eka Lestari, dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan Matematik. Bandung: Refika Aditama, 2017.

SOAL PRARISET

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Petunjuk!

1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal !

2. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban ! 3. Baca dan pahami soal dengan teliti !

4. Tidak diperkenankan membuka catatan dalam bentuk apapun dan bekerja sama dengan orang lain !

5. Selesaikan soal dibawah ini dengan menerapkan langkah berikut:

a. Membuat apa yang diketahui dan ditanya pada soal.

b. Membuat rencana penyelesaian dengan memilih metode/konsep/rumus yang tepat dan sesuai.

c. Melakukan perhitungan dengan menggunakan metode/konsep/rumus yang telah dipilih.

d. Melakukan pemeriksaan kembali untuk membuktikan kebenaran jawaban dengan menuliskan cara lain atau dengan cara membuat jawaban yang telah didapatkan menjadi pertanyaan untuk membuktikan salah satu data yang digunakan untuk menyelesaikan soal bernilai benar.

6. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu ! 7. Periksalah lembar jawaban sebelum dikumpulkan ! Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Pada suatu acara syukuran, setiap orang yang hadir akan saling berjabat tangan satu sama lain. Jika ada 2 orang maka 1 kali jabat tangan, jika 3 orang maka 3 kali jabat tangan, jika ada 4 orang maka 6 kali jabat tangan, jika 5 orang maka 10 kali jabat tangan, dan begitu seterusnya, jika pada saat itu ada 40 orang, maka berapa banyak jabat tangan yang terjadi? Cukupkah data tersebut untuk menyelesaikan persoalan diatas? Jika cukup selesaikanlah. Jika tidak cukup, lengkapi kemudian selesaikan !

2. Seorang pedagang ayam dapat menjual 88 porsi ayam pada minggu pertama, 96 porsi minggu kedua, 104 porsi minggu ketiga, 112 porsi minggu keempat, dan seterusnya. Jika banyaknya porsi mi ayam yang terjual selalu bertambah setiap minggunya, maka buatlah model matematika dari keterangan tersebut, kemudian tentukanlah berapa banyak mi ayam yang terjual hingga minggu ke-10!

3. Lisa ingin menyusun lidi. Setiap lidi yang akan disusun mengikuti pola persegi seperti gambar berikut:

1 2 3

Pola pertama terdiri dari 4 lidi, pola ke 2 terdiri dari 3 lidi, dan seterusnya.

Apabila Lisa ingin mengetahui banyaknnya batang lidi yang disusun pada pola ke-4, maka :

a. Tentukanlah langkah-langkah pemilihan cara yang digunakan untuk menentukan berapa batang lidi yang disusun pada pola ke-4!

b. Berapakah batang lidi yang disusun pada pola ke-4 yang diperoleh berdasarkan strategi langkah yang kamu lakukan? Tuliskan jawabanmu secara rinci dan lengkap !

4. Pak Rudi seorang peternak ayam. Pada hari pertama ayamnya menghasilkan 4 butir telur, hari kedua menghasilkan 9 butir telur, hari ketiga menghasilkan 14 butir telur dan hari keempat menghasilkan 19 butir telur. Begitu juga untuk hari selanjutnya, telur ayam yang diperoleh pak Rudi semakin banyak dengan selisih yang sama pada hari sebelumnya. Pak Rudi menghitung jumlah telur ayam yang diperoleh di hari ketujuh dengan hari kesepuluh adalah sebanyak 83 butir. Apakah benar hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh pak Rudi?

Jelaskan alasannya!

ALTERNATIF JAWABAN SOAL PRARISET KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS 1. Memahami Masalah:

Diketahui : 2 orang = 1 kali jabat tangan 3 orang = 3 kali jabat tangan 4 orang = 6 kali jabat tangan 5 orang = 10 kali jabat tangan

Ditanya : Berapa banyakanya jabat tangan jika terdapat 40 orang?

Merencanakan Penyelesaian : Buatlah tabel atau pola barisan!

Banyak Orang Banyak Jabat Tangan

2 1

3 3

4 6

5 10

Pola bilangan yang terbentuk adalah 1,3,6,10...

Menjalankan Rencana :

 Tentukan beda antar suku :

1 3 6 10

+2 +3 +4

 Tentukan suku ke-40 dengan rumus atau penambahan Cara penambahan: 1 + 2 + 3. . . +39 = 780 Rumus: 𝑈𝑛 = 1

2𝑛(𝑛 − 1) 𝑈40 =1

240(40 − 1) 𝑈40 = 20(39) 𝑈40 = 780

+1 1

+1 1

Pemeriksaan :

Jadi, jika ada 40 orang yang datang pada acara syukuran maka ada 780 kali jabat tangan yang terjadi.

2. Memahami Masalah:

Diketahui : Banyak mi ayam yang terjual:

Minggu pertama = 88 porsi Minggu kedua = 96 porsi Minggu ketiga = 104 porsi Minggu keempat = 112 porsi

Ditanya : Berapa banyak mi ayam yang terjual hingga minggu ke-10?

Merencanakan Penyelesaian :

buatlah pola dan tentukan barisan yang terbentuk!

Jika dimisakan minggu pertama = 𝑈1 dan seterusnya maka pola yang terbentuk adalah:

88 96 104 112 +8 +8 +8

Barisan yang terbentuk adalah aritmatika dengan beda antar suku adalah +8 Menjalankan Rencana :

 Gunakanlah rumus untuk menentukan jumlah barisan aritmatika : Rumus: 𝑆𝑛 =1

2𝑛(2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) 𝑆10 =1

210(2 × 8(10 − 1)8) 𝑆10 = 5(176 + 72)

𝑠10 = 1240 Pemeriksaan :

Jadi, banyak mi ayam seluruhnya sampai pada minggu ke-10 adalah 1240.

3. Memahami Masalah:

Diketahui : Pola 1 = 4

Pola 2 = 4 + 3 = 7 Pola 3 = 4 + 3 + 3 = 10

Ditanya : Banyaknya batang lidi pada susunan ke-4?

Merencanakan Penyelesaian :

buatlah pola dan tentukan barisan yang terbentuk!

Jika dimisakan minggu pertama = 𝑈1 dan seterusnya maka pola yang terbentuk adalah:

4 7 `10

+3 +3

Pola barisan: 4, 7, 10, ...

Barisan yang terbentuk adalah aritmatika dengan beda antar suku adalah +3 Menjalankan Rencana :

 Gunakanlah rumus untuk menentukan pola barisan : Rumus: 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑈4 = 4 + (4 − 1)3 𝑈4 = 4 + 9

𝑈4 = 13 Pemeriksaan :

Karena banyaknya lidi yang disusun pada pola ke-4 adalah 13 dan beda antar suku adalah +3, maka:

Pola 1 = 4

Pola 2 = 4 + 3 = 7 Pola 3 = 4 + 3 + 3 = 10 Pola 4 = 10 + 3 = 13 benar

Jadi, banyaknya lidi yang disusun pada pola ke-4 adalah sebanyak 13 buah.

4. Memahami Masalah:

Diketahui : Banyaknya telur ayam yang dihasilkan:

Hari pertama = 4 butir telur Hari kedua = 9 butir telur Hari ketiga = 14 butir telur Hari keempat = 19 butir telur

Ditanya : Benarkah jumlah telur ayam yang diperoleh di hari ketujuh dan hari kesepuluh adalah sebanyak 83 butir?

Merencanakan Penyelesaian :

buatlah pola dan tentukan barisan yang terbentuk!

Jika dimisakan hari pertama = 𝑈1 dan seterusnya maka pola yang terbentuk adalah:

4 9 14 19

+5 +5 +5 Pola barisan: 4, 9, 14, 19,...

Barisan yang terbentuk adalah aritmatika dengan beda antar suku adalah +5 Menjalankan Rencana :

 Gunakanlah rumus untuk menentukan jumlah barisan aritmatika : Rumus: 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

𝑈7 = 4 + (7 − 1)5 = 34 𝑈10 = 4(10 − 1)5 = 50 𝑈7 + 𝑈10 = 34 + 50 = 49 Pemeriksaan :

Karena banyaknya jumlah telur pada hari ketujuh dan kesepuluh adalah 83, dan beda antar suku adalah +5, maka:

Hari 1 = 4

Hari 2 = 4 + 5 = 9 Hari 3 = 4 + 5 + 5 = 14 Hari 4 = 4 + 5 + 5 + 5 = 19 Hari 5 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 = 24 Hari 6 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 29 Hari 7 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 34 Hari 8 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 39 Hari 9 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 44

Hari 10 = 4 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 49 benar

Jadi, benar bahwa jumlah telur pada hari k-7 dengan hari ke-10 adalah 83.

HASIL TES PRARISET

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

No Siswa

Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Skor

1 2 3 4

11 11 11 11

1 ST-01 6 4 4 3 17

2 ST-02 3 3 2 4 12

3 ST-03 6 6 3 3 18

4 ST-04 4 2 2 4 12

5 ST-05 6 6 4 3 19

6 ST-06 3 2 0 4 9

7 ST-07 6 6 3 3 18

8 ST-08 7 2 4 6 19

9 ST-09 6 3 3 3 15

10 ST-10 3 3 0 4 10

11 ST-11 6 7 3 3 19

12 ST-12 5 3 0 4 12

13 ST-13 6 3 3 5 17

14 ST-14 3 2 2 4 11

15 ST-15 6 7 3 3 19

16 ST-16 3 2 0 4 9

17 ST-17 6 5 3 3 17

18 ST-18 0 2 0 4 6

19 ST-19 5 3 3 3 14

20 ST-20 3 3 0 4 10

21 ST-21 6 4 5 6 21

22 ST-22 4 3 3 4 14

23 ST-23 4 3 3 3 13

24 ST-24 3 2 3 4 12

25 ST-25 6 4 3 3 16

Jumlah 116 90 59 94 359

Rata-Rata 4,64 3,60 2,36 3,76 14,36 Skor Maksimal 275 275 275 275

Persentase

Keberhasilan 𝟒𝟐% 𝟑𝟑% 𝟐𝟏% 𝟑𝟒%

Persentase

Kegagalan 𝟓𝟖% 𝟔𝟕% 𝟕𝟗% 𝟔𝟔%

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Koordinat Kartesius Kelas / Semester : VIII / Semester Ganjil Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kompetensi Inti

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar 3.2 Menjelaskan

kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

Koordinat Kartesius

 Posisi titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

 Posisi titik

Pertemuan Pertama : 3.2.1 Menentukan

kedudukan suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik.

 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdo’a serta menanyakan kabar siswa.

 Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsung-nya pembelajaran, dan mengabsen

 Sikap:

Observasi/mengamati kegiatan peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

 Pengetahuan : Berupa penilaian tes

𝟑𝒙𝟒𝟎 Menit

 Abdul Rahman As’ari,dkk, Buku siswa dan buku guru

Matematika

dengan

kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius.

(𝑎, 𝑏).

 Memahami posisi garis terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

terhadap titik asal (0,0).

3.2.3 Menentukan

kedudukan suatu titik terhadap titik tertentu (𝑎, 𝑏).

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik.

RPP 1, 2, 3, 4 dan 5.

 Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran PjBL.

 Guru memotivasi tentang pentingnya memahami materi koordinat kartesius, kemudian mengaitkannya dengan masalah sehari-hari.

 Guru memberikan apersepsi dengan cara menanyakan masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi koordinat kartesius.

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan keheterogenan tingkat akademis siswa dan memberikan LKP.

 Guru memberikan siswa pertanyaan mendasar/penting yang dapat meng-eksplorasi pengetahuan awal siswa serta memberikan penugasan dalam

materi.

 Keterampilan : Berupa penilaian

Lembar Kerja Projek (LKP) dan presentasi hasil projek.

Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan RI 2017, edisi revisi 2017.

 Buku referensi dan artikel yang sesuai.

 Internet Pertemuan Ketiga :

3.2.4 Menentukan

kedudukan garis yang sejajar, tegak lurus dan berpotongan terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

4.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis.

𝟑𝒙𝟒𝟎 Menit

Pertemuan Keempat : 3.2.5 Menggambarkan

sebuah objek melalui titik asal (0,0) dan titik

𝟐𝒙𝟒𝟎 Menit

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik

Pertanyaan Esensial (Start with the Esential Question).

 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan projek yang ada pada LKP, kemudian guru secara kolaboratif bersama siswa membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam poses penyelesaian proyek. Hal-hal yang disepakati meliputi: waktu maksimal yang direncanakan, hal-hal yang dilaporkan, alat dan bahan yang dibutuhkan serta langkah-langkah kegiatan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian projek.

Mendesain Rencana Proyek (Design a Plan for the Project).

 Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk menyepakati batas waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan projek yang ada pada LKP.

Membuat Jadwal (Create the Schedule).

Pertemuan Kelima : 3.2.6 Menggambarkan dua

garis yang sejajar, tegak lurus dan berpotongan terhadap 𝑋 dan sumbu-𝑌.

4.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis.

𝟑𝒙𝟒𝟎 Menit

poknya mendiskusikan dan bekerja sama dalam memilih ide yang paling tepat dalam menyelesaikan projek yang ada pada LKP.

 Guru berkeliling memantau perkem-bangan setiap kelompok dan membe-rikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti selama pembelajaran berlangsung. Memonitor Peserta Didik dan Memantau Perkembang-an Proyek (Monitor the Students Perkembang-and the Progress of the Project).

 Guru melakukan penilaian selama pembelajaran berlangsung untuk mengukur ketercapaian standar dan tujuan pembelajaran serta mengeva-luasi tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. Menilai hasil dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada kelompok terpilih untuk mempresentasikan hasil dis-kusinya di depan kelas, sedangkan

han informasi, melengkapi informasi atau tanggapan lainnya. Menilai Hasil (Assess the Outcome).

 Guru membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok untuk melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Hal-hal yang direfleksi adalah kesulitan-kesulitan yang dialami dan cara mengatasinya serta mengungkapkan perasaan yang dirasakan selama menyelesaikan projek. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

 Guru meminta seluruh siswa untuk mengerjakan soal latihan secara individu yang berkaitan dengan materi untuk mengukur tingkat pemahaman masing-masing siswa.

 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa

penutup.

Bangkinang,...,2022 Guru Mata Pelajaran

NOVERI YANTI, S.Si NIP. 19771111 201102 2 002

Peneliti

YULIANTI NIM.11810520111 Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 3 Bangkinang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Pertemuan Alokasi Waktu

: UPT SMP Negeri 3 Bangkinang : Matematika

: VIII/Ganjil

: Koordinat Kartesius : 1

: 𝟑 𝒙 𝟒𝟎 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam

bidang koordinat kartesius yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

3.2.1 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius.

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan model PjBL : 1. Melalui kegiatan pengamatan LKP, peserta didik dapat menentukan

kedudukan suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌 dengan cermat.

2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang kedudukan suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌 dengan tepat.

3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil pembelajaran tentang kedudukan suatu titik terhadap 𝑋 dan sumbu-𝑌 dengan percaya diri.

4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dengan teliti.

5. Melalui kegiatan membuat emoji perasaan, peserta didik dapat mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek sebagai bentuk evaluasi pengalaman terhadap proses pembelajaran dengan jujur.

D. Materi Pembelajaran

Posisi titik terhadap sumbu-𝑿 dan sumbu-𝒀

Koordinat kartesius terdiri dari koordinat sumbu-𝑋 dan koordinat sumbu-𝑌 untuk menentukan suatu titik pada suatu bidang. Posisi titik ditulis sebagai pasangan berurutan (𝑥, 𝑦), dimana bilangan 𝑥 mewakili jarak titik dari sumbu-𝑌 dan bilangan 𝑦 mewakili jarak titik dari sumbu-𝑋. Kedua sumbu yaitu sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌 membagi bidang koordinat kartesius menjadi empat kuadran, yaitu sebagai berikut:

1. Kuadran 1 : koordinat 𝑥 positif dan koordinat 𝑦 positif 2. Kuadran 2 : koordinat 𝑥 negatif dan koordinat 𝑦 positif 3. Kuadran 3 : koordinat 𝑥 negatif dan koordinat 𝑦 negatif 4. Kuadran 4 : koordinat 𝑥 positif dan koordinat 𝑦 negatif

Posisi suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌 pada masing-masing kuadran dapat dilihat seperti berikut:

E. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model : Project Based Learning (PjBL)

2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan Projek dan Presentasi F. Media dan Sumber Belajar

Media :

 Lembar Kerja Projek (LKP)

 Alat dan bahan pembuatan projek

Kuadran I (𝒙, 𝒚) Kuadran II

(−𝒙, 𝒚)

Kuadran III (−𝒙, −𝒚)

Kuadran IV (𝒙, −𝒚)

Sumber Belajar :

 Abdul Rahman As’ari,dkk, Buku Guru Matematika kelas VIII SMP/MTs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2017, edisi revisi 2017, serta sumber dari internet yang relevan.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu

PENDAHULUAN

 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdo’a serta menanyakan kabar siswa.

 Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran, dan mengabsen kehadiran siswa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa diharapkan mampu menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌.

 Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan model pembelajaran PjBL.

 Guru memotivasi tentang pentingnya memahami materi koordinat kartesius, khususnya “Posisi Titik Terhadap Sumbu-𝑿 dan Sumbu-𝒀”. Kemudian mengaitkannya dengan masalah sehari-hari, seperti: menentukan posisi suatu benda, posisi tempat duduk, dan sebagainya.

 Guru memberikan apersepsi dengan cara menanyakan masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi koordinat kartesius, seperti : “pernahkah kamu mengamati denah tempat duduk di kelasmu?”.

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan keheterogenan tingkat akademis siswa dan memberikan LKP 1.

20 Menit

KEGIATAN INTI Dimulai dengan

Pertanyaan Esensial (Start with the Esential

Question)

 Guru memberikan siswa pertanyaan mendasar/

penting yang dapat mengeksplorasi pengetahu-an awal siswa serta memberikpengetahu-an penugaspengetahu-an dalam melakukan suatu aktivitas yang terdapat pada LKP 1 yang berkaitan dengan materi, dengan bunyi pertanyaan :

- Apa perbedaan koordinat titik-titik yang berada disebelah kanan/atas dengan koordinat titik-titik yang berada disebelah kiri/bawah sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌?

- Bagaimanakah menentukan jarak suatu titik terhadap sumbu-𝑋 dan sumbu-𝑌?

- Apa perbedaan ke empat kuadran pada koordinat kartesius?

90 Menit

Dokumen terkait