• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan pembelajaran kelas dan tes. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data awal tentang pembelajaran menulis karangan narasi. Dari data awal ini, kemudian ditetapkan data yang akan diberikan. Setelah tindakan ditetapkan, dilanjutkan dengan aktivitas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap tersebut dilakukan berulang-ulang, pengulangan tahap tersebut dilakukan berdasarkan pada hasil refleksi yang diberikan pada setiap akhir siklus.

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu 1) perencanaan (persiapan), 2) tindakan (aksi), 3) observasi (pengamatan), dan 4) refleksi (evaluasi). Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Prosedur Tindakan Pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada awal kegiatan adalah mewawancarai guru mata pelajaran yang bersangkutan mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan diajarkan dan bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran penelitiannya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pendahuluan ini adalah kegiatan pengamatan kelas dan tes. Pengamatan kelas dilaksanakan untuk mengetahui keadaan pembelajaran yang sebenarnya, sedangkan tes dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data awal tentang kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi.

Dari hasil tersebut diperoleh data dari siswa dan sebagian besar siswa mengalami kesulitan saat menentukan topik karangan dan menggembangkan topik tersebut dalam karangan narasi. Dari permasalahan tersebut maka peneliti melaksanakan pembelajaran menulis karangan narasi dengan media gambar supaya hasil yang dicapai siswa dapat maksimal. Melalui penggunaan media gambar ini diharapkan siswa mudah memperoleh topik karangan dan membantu dalam penulisannya.

2. Prosedur Tindakan pada Siklus I

Prosedur tindakan kelas pada siklus I melalui empat tahapan, yaitu perencaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini dilaksanakan mulai awal hingga akhir untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam tahap ini dilakukan

perencanaan pembelajaran mengenai penulisan karangan narasi. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah kemampuan siswa dalam mengembangkan topik karangan yang diberikan oleh guru. Rencana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) menyusun rencana pembelajaran, 2) menyusun pedoman observasi dan jurnal, 3) menyiapkan instrumen tes yang berupa pedoman penelitian, dan 4) menyiapkan alat dokumentasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap selanjutnya, pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan dari sisi rancangan. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media gambar.

Tindakan dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan, tahap tindak lanjut.

Tahap persiapan dilakukan dengan berdoa dan memberikan apersepsi kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran, melakukan tanya jawab dengan siswa tentang karangan narasi dan memberikan ilustrasi tentang gambar yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.

Tahap inti guru menjelaskan tentang karangan narasi dan memberikan contoh teks karangan narasi kemudian siswa disuruh memahami contoh karangan narasi tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan guru membagikan sebuah gambar yang akan digunakan untuk

pembelajaran menulis narasi kemudian menyuruh siswa untuk membuat karangan narasi. Sebelum membuat karangan, siswa diminta untuk mengamati gambar yang telah diterima kemudian menentukan topik karangan, menyusun kerangka karangan dengan menuangkan ide atau gagasan yang sesuai dengan gambar yang disajikan, setelah itu dengan berpedoman pada kerangka karangan yang telah disusun, siswa disuruh untuk mengembangkannya menjadi karangan narasi. Setelah kegiatan membuat karangan narasi selesai, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaanya.

Tahap penutup guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang dianggap sulit atau kurang dipahami dalam membuat karangan.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan instrumen tes dan nontes. Data tes berupa hasil tulisan dari siswa, sedangkan data nontes berupa lembar pengamatan atau observasi yang berupa pengamatan terhadap perhatian dan sikap siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar dan keaktifan siswa saat pembelajaran.

d. Refleksi

Seluruh informasi yang diperoleh baik melalui hasil nontes yang berupa pengamatan dan tes kemampuan menulis karangan narasi dikaji dan dievaluasi agar didapatkan simpulan tentang tingkat kemampuan dan pendapat siswa tentang mengembangkan karangan narasi. Dari hasil evaluasi tersebut dianalisis untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Berdasarkan dari hasil karangan tersebut dapat dilakukan perbaikan terhadap rencana selanjutnya pada siklus II.

3. Prosedur Tindakan pada Siklus II

Tindakan pada siklus II merupakan upaya untuk peningkatan seberapa efektifnya media gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Hasil pembelajaran pada siklus I dijadikan sebagai dasar perencanaan dalam siklus II.

Prosedur tindakan pada siklus II juga dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan hasil refleksi dan evaluasi siklus I. Untuk mengetahui pencapaian siswa dalam menulis narasi, peneliti membuat evaluasi berupa tes. Tes yang digunakan untuk menilai peningkatan kemampuan menulis

narasi adalah penilaian dengan tes tertulis, yaitu berupa tes menulis narasi.

Pada siklus II ini siswa diberi kesempatan memilih gambar yang menurut mereka mudah untuk mengembangkan topik sesuai dengan ide yang mereka punyai. Siklus II ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pada siswa saat menulis karangan narasi tanpa gambar ataupun yang menggunakan media gambar. Diharapkan dengan digunakannya media gambar maka kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi juga mengalami peningkatan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Prosedur tindakan pada siklus II merupakan usaha peningkatan seberapa efektifnya media gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis wacana narasi. Pada tahap ini, peneliti akan membahas materi pembelajaran yang masih sama, yaitu menulis karangan narasi seperti pada siklus I. Peneliti yang bertindak sebagai guru bersama siswa mengulas kembali materi pertemuan yang lalu, dengan tujuan untuk memancing ingatan siswa mengenai materi menulis karangan narasi.

Tahap inti, peneliti memberikan kriteria penilaian yang digunakan dalam tes menulis karangan narasi. Peneliti memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa agar dalam tahap ini menjadi lebih baik. Kegiatan selanjutnya, peneliti menyuruh siswa untuk membuat karangan narasi dengan mengamati objek yang ada. Objek pada penelitian siklus II berbeda dengan siklus I, siswa tidak hanya

diberi satu gambar melainkan dua gambar yang berbeda. Dari dua gambar tersebut, siswa diminta memilih salah satu untuk diamati kemudian dari gambar yang telah dipilih dibuat kerangka karangan terlebih dahulu. Selanjutnya, kerangka karangan tersebut dikembangkan menjadi sebuah karangan narasi. Setelah kegiatan menulis karangan narasi selesai, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

Tahap penutup, peneliti menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung. Peneliti juga memberikan motivasi dan semangat kepada siswa untuk terus belajar menulis karangan narasi. c. Pelaksanaan Pengamatan siklus II

Pengamatan yang dilakukan pada siklus II masih sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus I yaitu dilakukan pengamatan melalui data tes dan nontes. Pengamatan dengan data tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Data nontes berupa lembar pengamatan yang berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar dan aktivitas siswa saat mengamati gambar yang akan dinarasikan, jurnal siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa atau respon terhadap pembelajaran karangan narasi. Pada siklus II ini diharapkan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

d. Refleksi

Tahap akhir dari penelitian ini adalah refleksi. Refleksi pada siklus II pada dasarnya sama dengan refleksi sikluis I, yaitu dengan menganalisis hasil tes kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dan menganalisis hasil nontes yang berupa hasil lembar pengamatan atau observasi, jurnal siswa, dan dokumentasi foto. Jika refleksi pada siklus II selesai kemudian diadakan perbandingan dengan hasil refleksi siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat simpulan.

Dokumen terkait