• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian Research and Development (R & D) ini adalah menggunakan langkah-langkah pengembangan Borg and Gall . Menurut Borg and Gall dalam Sugiono (2013: 407), penelitian R & D terdiri dari 10 langkah utama, yaitu:

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Produk dari Borg and Gall Berdasarkan gambar 3.1 di atas, penelitian pengembangan dimulai dari adanya potensi masalah yang terjadi di lapangan berupa data-data yang telah peneliti temukan secara langsung atau dokumentasi. Data-data yang telah diperoleh dikumpulkan sebagai bahan perencanaan pembuatan produk pengembangan. Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, produk lalu didesain dalam bentuk perangkat pembelajaran inovatif. Produk yang sudah didesain kemudian divalidasi oleh pakar ahli yang sudah berpengalaman dalam menilai suatu produk untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari produk yang sudah dibuat (Sugiyono, 2012: 302). Setelah melakukan validasi produk, maka akan diketahui kelemahan produk yang telah dibuat. Kelemahan produk dijadikan dasar untuk memperbaiki desain produk dan selanjutnya produk dapat diuji cobakan secara masal.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini dibatasi tujuh langkah prosedur pengembangan, dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini atau keterbatasan penelitian. Langkah-langkah prosedur pengembangan yang Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Produk Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Akhir Produksi Masal

dilakukan penelitiantara lain, (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi produk; (5) revisi desain; (6) uji coba terbatas pada siswa SD Kelas II Semester I; dan (7) revisi produk hasil uji coba terbatas. Berikut ini penjelasan langkah-langkah pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan produk ini:

Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Produk

Berdasarkan gambar 3.2 diatas, langkah-langkah pengembangan produk tersebut dijabarkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Potensi Masalah

Penelitian ini diawali dengan adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan, masalah ialah suatu hal yang terjadi dan dianggap

Langkah 3 : Desain Produk

1. Mengembangkan instrmen penilaian produk

2. Analisis kurikulum (KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran mengacu Taksonomi Bloom).

3. Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran

4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Membuat Program Tahunan (Prota), Program Semester

(Prosem), Silabus.

Langkah 5: Revisi Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Inovatif

Langkah 6: Uji Coba Produk Secara Terbatas Langkah 1: Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan (Wawancara)

Langkah 2 : Pengumpulan Data Hasil Wawancara

Langkah 4: Validasi Desain

Langkah 7: Revisi Produk Hasil Uji Coba Terbatas

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran Inovatif

dapat menjadi suatu hambatan. Potensi dan masalah didapatkan dari pengamatan secara langsung. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui adanya potensi dan masalah yang ada. Analisis kebutuhan yang telah dilakukan dengan melalui wawancara secara langsung dengan guru kelas II di SD Negeri Puren dan SD Negeri Kentungan. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui adanya fakta dan masalah yang terjadi dilapangan mengenai ketersediaan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inovatif khususnya model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi dan masalah didapatkan, maka langkah selanjutnya ialah mengumpulkan data atau informasi yang dapat diperlukan dalam penelitian ini. Hasil dari wawancara akan digunakan sebagai bahan untuk perencanaan suatu produk yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran inovatif dan diharapkan dapat mengatasi yang telah ditemukan.

3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran inovatif. Perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan menentukan tema, dan subtema kemudian memilih Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan tema yang dipilih. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian peneliti melakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus yang dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai dengan subtema yang telah dipilih kemudian untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat diturunkan dari silabus. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran di dalam RPP mengacu pembelajaran inovatif pada kurikulum 2013 khususnya yang peneliti gunakan adalah model Probem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), selanjutnya membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPP.

Peneliti juga membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diturunkan dari kegiatan dalam RPP. Di dalam LKPD terdapat soal-soal yang merupakan rangkuman materi yang telah dipelajari. Soal-soal yang dibuat bertujuan untuk memudahkan guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian , peneliti melanjutkannya dengan penilaian. Penilaian yang digunakan dalam perangkat pembelajaran inovatif ini yaitu penilaian otentik yang mencakup semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan) bisa dinilai oleh guru serta dapat mengetahui ketercapaian perangkat pembelajaran inovatif yang dirancang oleh peneliti.

4. Validasi Ahli

Validasi Ahli merupakan proses kegiatan untuk menilai suatu rancangan produk yang telah dibuat. Validasi ahli ini dilakukan dengan menghadirkan dua pakar atau ahli yang terdiri dari satu mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dan guru kelas II yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah dirancang. Melalui validasi produk ini bertujuan untuk mmperoleh kritik dan saran serta penilaian terhadap produk yang telah dirancang oleh peneliti dan dengan adanya kritik dan saran tersebut, dapat diketahui kelebihan dan kekurangan produk yang sudah dikembangkan serta adanya perbaikan yang harus dilakukan peneliti.

5. Revisi Produk

Setelah desain produk telah divalidasi oleh pakar atau ahli, langkah selanjutnya adalah revisi desain. Berdasarkan kritik dan saran dari validasi ahli, peneliti mengetahui kesalahan dan kekurangan dari produk tersebut. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar atau ahli.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk yang peneliti lakukan adalag uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan dan keefisiensinan produk dalam mengatasi masalah dan di uji cobakan dengan jumlah siswa yang terbatas yaitu dua puluh tujuh siswa kelas II SD Negeri Kentungan. Uji coba

dilakukan selama empat hari untuk mengetahui kelayakan kualitas produk yang telah dikembangkan oleh peneliti.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan uji coba produk secara terbatas pada dua puluh tujuh siswa SD Negeri Kentungan, maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang telah didapatkan.

Dokumen terkait