• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

3.6 Prosedur Pengembangan Produk

Pengembangan yang akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Penelitian ini mengikuti langkah-langkah secara siklus. Produk yang dikembangkan, yaitu buku ajar yang harus sesuai dengan hasil analisis kebutuhan sehingga produk tersebut tepat sasaran dan tepat

guna. Pengembangan yang akan dilakukan sesuai langkah-langkah pengembangan menurut Borg and Gall. Terdapat sepuluh langkah penelitian pengembangan yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2015).

1. Potensi dan masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun demikian, masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannnya. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah yang di kemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. 2. Mengumpulkan informasi

Berbagai informasi yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang dibahas dalam penelitian. Pada langkah ini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode yang akan digunakan tergantung pada permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain produk

Hasil akhir dari penelitian pengembangan yaitu berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari media yang lama atau tidak. Validasi desain dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa ahli atau pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai sebuah produk. Pakar atau ahli diminta untuk menilai sebuah produk agar dapat diketahui kelemahan dan kelebihannya.

5. Perbaikan desain

Setelah produk yang dihasilkan divalidasi oleh ahli atau pakar, kelemahan produk akan tampak. Kelemahan tersebut yang akan diperbaiki oleh peneliti agar produk yang dihasilkan semakin efektif.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah perbaikan desain. Pada langkah ini, uji coba produk ditujukan pada kelompok terbatas. Tujuan primer uji coba produk yaitu menentukan kesuksesan produk baru dalam menemukan tujuannya. Sementara tujuan sekunder uji coba produk adalah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kursus dalam revisi berikutnya.

7. Revisi Produk

Setelah produk yang dibuat oleh peneliti diujicobakan, peneliti akan melihat efektivitas produk. Selanjutnya, peneliti akan memperbaiki produk tersebut. 8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk diujicobakan pada sampel yang lebih luas. Dalam uji pemakaian, sebaiknya peneliti selalu mengevaluasi kinerja produk.

9. Revisi Produk

Pada tahap ini, revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian pada sampel yang lebih luas terdapat kelemahan.

10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi masal, peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall di atas ditunjukan pada gambar berikut.

Skema 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (Borg&Gall, 2007)

Berkaitan dengan judul penelitian dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, yaitu jangkauan waktu dan biaya, maka peneliti mengadaptasi beberapa langkah sesuai dengan kebutuhan yang ada. Hal ini sejalan dengan pernyataan Gall, yaitu jika proyek R&D digunakan untuk tesis, cara yang paling baik adalah melaksanakan dalam skala kecil dengan jumlah terbatas dari instruksi desain yang asli. Langkah penelitian dengan skala kecil adalah membatasi pengembangan hanya menggunakan beberapa langkah dari langkah siklus R&D (Gall, 2007: 593). Model penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan desain, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk, dan (7) revisi produk. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara sistematika digambarkan sebagai berikut.

Potensi dan Masalah Pengumpu-lan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba produk Revisi Produk Ujicoba pemakaian

Skema 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Langkah 5

Revisi Desain Langkah 7

Revisi Produk Langkah 1

Potensi dan Masalah Pengukuran Kebutuhan Analisis Kebutuhan Langkah 2 Pengumpulan Data Wawancara Angket/ Kuesioner Langkah 3 Desain Produk

Rancangan Produk Komponen Media Buku Pengembangan Ajar Expert Judgement Langkah 4 Validasi Desain Kekurangan Kelebihan Kelompok Terbatas Wawancara

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah upaya untuk mengembangkan produk media buku ajar, yang memudahkan mahasiswa belajar secara mandiri. Langkah pertama yaitu potensi dan masalah. Langkah pertama tersebut melaksanakan pengukuran kebutuhan dengan menggunakan teknik wawancara. Wawancara ditujukan kepada mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma yang sedang dan sudah menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan mahasiswa dalam penggunaan media pembelajaran yang menunjang proses belajar bahasa Indonesia di kelas. Data hasil wawancara sebagai data analisis kebutuhan. Data analisis kebutuhan tersebut menjadi acuan dan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pengembangan produk yang berupa media buku ajar bahasa Indonesia.

Langkah kedua adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan kuesioner/angket. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur. Keduanya ditujukan kepada mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma.

Langkah ketiga yaitu desain produk. Pada langkah ini akan dijelaskan berkaitan dengan rancangan produk yang berupa rancang bidang dari media buku ajar bahasa Indonesia dan proses pengembangan produk. Proses pengembangan produk menjelaskan tentang langkah-langkah pengembangan media buku ajar bahasa Indonesia.

Langkah keempat adalah validasi desain. Validasi desain dilakukan oleh expert judgement dari Universitas Sanata Dharma. Pada langkah ini, validator

akan menilai kekurangan dan kelebihan dari desain prouduk yang sudah dibuat oleh peneliti.

Langkah kelima adalah revisi desain. Setelah mendapat penilaian dari validator, desain direvisi sesuai dengan masukan, kritikan, dan saran. Dari kekurangan itulah, revisi dilakukan. Revisi desain dilakukan agar desain menjadi lebih baik.

Langkah keenam adalah uji coba produk. Uji coba produk dilakukan pada mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma yang sedang dan sudah menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia dalam kelompok terbatas. Tujuan primer uji coba produk yaitu menentukan kesuksesan produk baru dalam menemukan tujuannya. Sementara tujuan sekunder uji coba produk adalah mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kursus dalam revisi berikutnya.

Langkah ketujuh adalah pelaksanaan revisi produk. Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji coba produk. Revisi produk juga produk memperhatikan hasil angket umpan balik kelompok terbatas pada uji coba produk.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data

Peneliti melakukan pengambilan data pada mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menggunakan teknik angket kebutuhan mahasiswa, tes kemampuan berbahasa, dan wawancara dengan mahasiswa dalam pengambilan data. Pertama, peneliti melakukan pengambilan data nontes. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 11-12 Oktober 2017. Peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan jumlah soal 8 butir soal. Pada pengambilan data ini, peneliti menyediakan empat jawaban A-D yang mencakup pengetahuan tentang pendidikan multikultural. Pada hari pertama, peneliti mendapatkan empat responden. Kemudian pada hari kedua, peneliti mendapatkan delapan responden. Maka total responden yang membantu peneliti dalam pengumpulan data sejumlah 12 responden.

Kedua, peneliti melakukan pengambilan data berupa angket analisis kebutuhan pada 6 dan 7 Februari 2018. Angket analisis kebutuhan yang digunakan oleh peneliti hanya menggunakan pilihan YA atau TIDAK. Peneliti membuat 20 butir soal. Pengambilan data ini dilakukan secara langsung dan online. Pada hari pertama, peneliti mendapatkan tujuh responden. Selanjutnya, pada hari kedua, peneliti mendapatkan responden sejumlah lima responden. Total responden yang melakukan pengisian soal secara langsung yaitu enam responden, dan yang online sejumlah enam responden.

Ketiga, pada 16-18 Februari 2018, peneliti melakukan pengambilan data yaitu tes kemampuan berbahasa. Pengambilan data ini dilakukan secara langsung dan online. Peneliti membuat 25 butir soal yang juga disediakan jawaban optional A-D. Pada 16 Februari 2018, peneliti mendapatkan tiga responden. Pada 17 Februari 2018, peneliti mendapatkan lima responden. Kemudian, pada 18 Februari 2018, peneliti mendapatkan empat responden. Total responden yang melakukan pengisian soal secara langsung yaitu delapan responden, dan yang online sejumlah empat responden.

Dokumen terkait