• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengelolaan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

39

Robert K. Yin. Studi Kasus Desain & Metode, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.1

40

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 201

31

Secara bahasa observasi berarti memerhatikan dengan penuh perhatian seseorang atau sesuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian berarti mengamati tentang apa saja yang terjadi. Cartwright mendefinisikan observasi sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi juga dapat dilakukan dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diobservasi ataupun tidak, yang jelas observasi merupakan teknik pengumpulan data yang penting dalam penelitian kualitatif.41Menurut Patton tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena:

a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang akan diteliti.

Observasi memungkinkan peneliti untuk berperilaku terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.

b. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.

c. Obsevasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan berperilaku introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasaan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.42

Observasi memudahkan peneliti untuk mengamati secara dekat dan jelas tentang apa saja perubahan yang terjadi pada kegiatan yang telah dilakukan atau peristiwa yang terjadi, ruang dan tempat yang

41

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung :PT Refika Aditama, 2014), h. 209

42

32

digunakan, benda-benda, waktu, dan pelaku. Hal ini diamati sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti. Mengamati tidak perlu menggunakan usaha yang keras akan tetapi butuh manipulasi agar tidak ada yang terganggu dan mengamati secara wajar sehingga berhasilnya proses pengamatan yang dilakukan.

Berkaitannya dengan pelaksanaan ini peneliti melakukan observasi kepada anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara yaitu guru, Rizwan dan Zaky selaku anak ADHD untuk mengetahui secara langsung bagaimana peran guru dalam memberikan penanganan kepada anak ADHD di sekolah.43

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aspek yang

diamati

Kegiatan yang diamati Deskripsi

1. Mengamati lingkungan Lokasi Sekolah Kebersihan Sekolah Tingkat Kenyamanan Sekolah

Tata Tertib Sekolah Keamanan Sekolah

2. Kondisi Anak ADHD

Perilaku anak ADHD di sekolah

Komunikasi anak ADHD 3. Penangan

guru dalam membimbing anak ADHD

Mengamati guru saat mendampingi anak ADHD di dalam dan di luar kelas

43

33

Mengamati faktor-faktor yang menyebabkan anak ADHD dan kesulitan yang dialami guru dalam penanganan anak ADHD Mengamati penanganan guru dalam membimbing anak ADHD

4. Wawancara

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah peneliti susun. Percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yeng mengajukan pertanyaan dan yang terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

Adapun maksud diadakannya wawancara seperti ditegaskan Lincoln dan Guba diantaranya: mengkonstruksi mengenai oramg, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain.44 Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi struktur dimana jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in depth interview. Tujuannya adalah agar dalam pelaksanaannya lebih bebas dan menentukan permasalahan secara lebih terbuka.

Wawancara dilakukan peneliti dalam bentuk tanya jawab dengan menggunakan pedoman wawancara dan informan yaitu kepala sekolah, guru kelas, dan orang tua untuk mendapatkan gambaran mengenai peran guru dalam penanganan anak ADHD di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara.

44

Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), Cet.3. h. 186

34

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Penelitian Jawaban

1. Untuk kepala sekolah

 Mengenai lokasi dan keadaan di RA Al-Hilal Cikarang Utara

 Mengenai sejarah dan visi misi berdirinya RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

 Mengenai berapa jumlah pendidik yang ada di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara dan sarana prasarana apa saja yang ada di RA Al-Hilal 02 Cikarang Utara

 Kebijakan seperti apa yang

diberikan sekolah kepada anak ADHD

 Bagaimana mengelompokkan kelas pada anak ADHD

2. Untuk Guru RA AL-HIlal

 Mengenai identifikasi dan

mendiagnosis anak ADHD

 Mengenai cara untuk

penanganan anak ADHD di dalam kelas dan di luar kelas  Cara guru dalam memberikan

pelayanan bagi anak ADHD, hal yang dapat memotivasi anak ADHD di sekolah, faktor yang menyebabkan anak ADHD dan

35

cara mengevaluasi anak ADHD di RA Al-Hilal

3. Untuk Orangtua

 Mengenai alasan menyekolahkan anaknya di sekolah RA Al-Hilal  Mengenai kebiasaan apa saja

yang dilakukan anak di rumah  Mengenai interaksi sosial anak

ketika berada di lingkungan rumah

 Mengenai penanganan yang diberikan orangtua kepada anaknya

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, di antaranya buku-buku relevan, peraturan-peraturan, foto-foto, laporan kegiatan, film dokumenter, data yang relevan penelitian.45Dokumen juga bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dokumen yang berbentuk tulisan contohnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lainnya. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, berupa gambar, patung dan film.46 Dalam penelitian ini peneliti mengambil dokumen berupa gambar atau foto yang berkaitan dengan kegiatan guru dalam penanganan anak ADHD di kelas, hal ini berupaya mendukung data penelitian.

45

Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung :PT Refika Aditama, 2014), h. 77

46

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 240

36

Dokumen terkait