• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengumpulan Data

Dalam dokumen Skripsi Pendidikan 133 (Halaman 56-62)

BAB III METODE PENELITIAN

D. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam upaya pengumpulan data, peneliti yang ditempuh ada lima langkah melalui tahap orentasi, tahap eksplorasi, tahap memberi cek, tahap triangulasi sampai audit trail.

1. Tahap Orientasi

Tahap orientasi ini merupkan tahap awal mendekati subjek. Melalui tahap ini diharapkan dapat diperkirakan faktor pendukung dan faktor penghambat, sehingga dapat diperhitungkan pelaksanaan penelitian secara cermat. Pada tahap ini pula dilakukan pendekatan dengan para sumber data

baik yang bersifat primer maupun yang bersifat sekunder, sehingga terbina persahabatan dan saling percaya. Pertama-tama peneliti datang ke Kelurahan setempat dan karyawan berdialog dengan peneliti sehingga dapat disusun strategi untuk kegiatan selanjutnya.

2. Tahap Eksplorasi

Setelah mendapatkan gambaran secara umum lokasi/ tempat atau kelurahan yang akan diteliti serta telah terbina hubungan baik dengan nara sumber data, selanjutnya kegiatan meningkat pada tahap eksplorasi, peneliti dapat terjun ke lapangan. kegiatan yang akan dilakukan adalah : a. Menggali data dan informasi data yang diperlukan

b. Menentukan sumber data yang dapat dipercaya

c. Mendapatkan dan mengumpulkan data sesuai dengan fokus penelitian d.Mendokumentasikan data dan informasi dalam bentuk catatan lapangan, laporan lapangan dan buku harian lapangan. Catatan lapangan merupakan catatan yang dibuat ketika peneliti pada saat membuat laporan kelak. Untuk keperluan catatan lapangan ini dapat digunakan tape recorder sebagai alat bantu. Sedangkan laporan lapangan atau field note merupakan menuskrip sebagai hasil observasi, wawancara studi dokumentasi. Laporan ini yang merupakan inti dari data penelitian. Oleh karena itu pembuatannya segera dilakukan setelah pulang dari lapangan dituangkan dalam buku harian lapangan. Oleh karena itu buku harian lapangan ini berisikan catatan-catatan mengenai pengalaman, perasaan, kesulitan, buah pikiran, pertimbangan-pertimbangan ketika menghadapi suatu masalah.

3. Tahap Mamber Check

Data diperoleh melalui tahap eksplorasi selanjutnya dilakukan pengujian secara kritis, kegiatan ini dilakukan dalam tahap mamber check. Ada dua cara yang dapat ditempuh, yaitu meminta tanggapan kepada subjek untuk mencek kebenaran data dan melakukan koreksi serta melengkapi terhadap hal-hal yang dirasa masih kurang sesuai atau kurang lengkap. Untuk dapat melakukan pengujian kritis terhadap data, terutama kepada para subjek, perlu ditanamkan hubungan baik dan saling percaya dengan mereka selain itu nama baik mereka, serta menjaga kerahasiaan datas oleh karena itu identitas mereka tidak mencantumkan secara jelas, melainkan hanya tanda inisialnya saja.

4. Tahap Pengabsahan data

Setelah data dilakukan dari lapangan, langkah berikutnya yang amat penting adalah pengecekan keabsahan data, kegiatan ini erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmiah terhadap hasil temuan penelitian, pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan 4 kriteria, sebagaimana dianjurkan Lincoln dan Guba (dalam bukunya Moleong, 2002: 175-185), yaitu

1. Terdapat derajat kepercayaan yang tinggi terdapat data ( Relidibility)

Ada beberapa teknik untuk melacak atau menggali derajat kepercayaan data yaitu sebagai berikut :

Peneliti menambah waktu pengumpulan data dari alokasi waktu yang telah dirancang agar dapat mendalami atau mempelajari pula materi atau bahan penyuluhan dan dapat mengurangi adanya distribusi data baik dari informan, selain tujuan tersebut perpanjangan waktu merupakan nara sumber. Lebih lanjut diharapkan informan memberikan data yang benar atau apa adanya.

b. Ketekunan pengamatan ( Persistence Observation )

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti mencatat dan merekam semua informasi atau data yang sangat relevan dengan masalah penelitian. Dengan demikian peneliti mampu menelusuri unsur-unsur yang mendukung diskripsi masalah secara rinci, masalah yang diamati.

c. Triangulasi ( Triangulation )

Mengecek kebenaran atau kepercayaan data dengan melihat gejala dari berbagai sudut pandang dan melakukan pengujian temuan dengan membandingkan data dari berbagai sumber dan dengan berbagai teknik.

d. Referensi yang memadai ( Referential Adequasy )

Kepercayaan data dapat diperoleh dengan menggunakan patokan bahan-bahan yang tercatat atau yang telah terekam. Bahan referensi tersebut sebagai alat untuk menjawab kritikan-kritikan yang muncul.

Informan yang terlibat dalam pemberian data diminta untuk memberikan tanggapan terhadap interpretasi data yang telah diorganisir oleh peneliti. Teknik ini bermanfaat untuk memberi kesempatan atau tambahan ( pelengkap ), memperbaiki penafsiran data yang salah dan memberikan kesempatan untuk merangkum hasil perolehan sementara sehingga akan memudahkan dalam penganalisaan data.

2. Penerapan keterlibatan ( Transferbility )

Keabsahan data dapat diperoleh dengan memberikan deskriptif data yang memungkinkan seseorang (pembaca) dapat mengalihkan hasil penelitian ke daerah lain sesuai dengan konteknya. Usaha mempertinggi keteralihan dapat dilakukan dengan melaporkan hasil temuan secara rinci diharapkan sesuai dengan konteks penelitian dan fokus penelitian. Deskripsi secara rinci diharapkan memudahkan pembaca dalam memahami temuan dan memanfaatkannya sebagai landasan berpijak dalam mengambil keputusan.

3. Ketergantungan terhadap data ( Dependentability )

Dalam penelitian non kualitatif sering disebut relibilitas. Penelusuran data mentah, data yang telah direduksi dan hasil kajian dilakukan oleh evaluator. Pelaksanaannya menggunakan catatan tentang pengembangan instrumen dan konstruksi data dan hasil sintesis, seperti integrasi konsep penafsiran hasil temuan dan penarikan kesimpulan.

Gambaran tentang kepastian data dapat diupayakan dengan memperhatikan catatan kancah, koherensi internalnya dalam penyajian penafsiran dan simpulan-simpulan peneliti. Upaya tersebut dilakukan dengan cara minta dosen pembimbing untuk melakukan audit kesesuaian temuan penelitian yang digunakan, melaporkan proses dan hasil temuan penelitian kepada audior untuk mendapatkan kritik dan saran dalam rangka perbaikan.

Dalam penelitian keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan diluar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data ( Moleong, 1995:179 ). Macam triangulasi : 1) sumber, 2) metode, 3) peneliti, dan 4) teori. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek baik derajat kepercatatan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi metode menurut Patton (1987) terdapat dua strategi, yaitu : (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi peneliti yaitu memanfaatkan peneliti yang lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan. Triangulasi teori menurut Lincoln dan Guba (1981) bahwa berdasarkan fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori dan dinamakan penjelasan pembanding (Moleong, 2000: 178).

Triangulasi merupakan proses pengujian terhadap keabsahan data yaitu dilakukan dengan cara menggunakan suatu yang lain untuk keperluan pengujian, atau sebagai pembanding terhadap yang ada. Beberapa cara untuk melakukan pengujian keabsahan data dengan triangulasi yaitu : (a) membandingkan hasil wawancara, antara yang dilakukan ketika ada orang banyak atau ada orang lain dengan yang dilakukan dengan empat mata (b) membandingkan fenomena-fenomena berupa kasus responden dengan pendapat perangkat atau pandangan seseorang (c) membandingkan data antara yang diperoleh melalui wawancara dengan yang diperoleh melalui observasi, serta dokumentasi (d) membandingkan data yang diperoleh dalam waktu yang berbeda atas data dan teknik yang sama.

5. Tahap Audit Trail

Tahap ini merupakan tahap pemantapan yang dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran data yang disajikan dalam laporan penelitian untuk memudahkan penelusuran terhadap data yang sah, setiap data-data yang ditampilkan disertai dengan keterangan sesuai dengan etika penelitian, penyebutan terhadap sumber data yang sebatas penyebutan saja, formasikan menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat dan bermakna.

Dalam dokumen Skripsi Pendidikan 133 (Halaman 56-62)

Dokumen terkait